Anda di halaman 1dari 27

Autism Spectrum Disorder

Ervina Dewi Ramadhanti


Ghaida Fara Savitri
APA ITU ASD?

 Menurut buku panduan psikolog dunia,


Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorder (DSM-5), autisme adalah kondisi
perkembangan yang meliputi kekurangan
dalam kemampuan sosial dan komunikasi, dan
ketertarikan yang terbatas (American
Psychiatric Association, 2013).
 Keadaan ini terjadi sejak usia 2-3 tahun tanpa
memandang sosial ekonomi mapan maupun
kurang, atau atau dewasa dan semua etnis
Pervasive Developmental Disorder Not
Otherwise Specified (PDD-NOS)
 PDD-NOS juga mempunyai gejala gangguan
perkembangan dalam bidangkomunikasi, interaksi maupun
perilaku, namun gejalanya tidak sebanyak
seperti pada Autisme Masa Kanak. Kualitas dari gangguan t
ersebut lebih ringan,sehingga kadang-kadang anak-anak ini
masih bisa bertatap mata, ekspresi fasialtidak terlalu datar,
dan masih bisa diajak bergurau
ADD
 Seorang anak yang didiagnosa dengan ADD memiliki
kesulitan dalam mempertahankan kemampuan
memusatkan perhatiannya. Seorang anak hiperaktif dengan
ADD diberi label ADHD
Asperger’s Syndrome
 Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan seorang anak
autistik yang dapat berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi.
 merupakan anak-anak yang luar biasa cerdas.
 Mereka menggunakan dan mengerti perbendaharaan kata
secara luas, tetapi mereka memiliki minat yang sangat sempit
dan menunjukkan banyak kekurangan dari segi sosial.
 Seorang anak dengan Asperger’s Syndrome bisa sangat ahli
mengenai mesin cuci, tapi mesin cuci adalah satu-satunya hal
yang mau ia bicarakan.
Retts Sindrom
 Adalah gangguan perkembangan yang hanya dialami
oleh anak wanita.Kehamilannya normal, kelahiran
normal, perkembangan normal sampai sekitar
umur 6 bulan.
 Lingkaran kepala normal pada saat lahir.
 Mulai sekitar umur 6 bulan mereka mulai
mengalami kemunduran perkembangan.
 pertumbuhan kepalamulai berkurang antara umur
5 bulan sampai 4 tahun.
 Gerakan tangan menjadi takterkendali, gerakan
yang terarah hilang, disertai dengan gangguan
komunikasi dan penarikan diri secara sosial.
 Gerakan-  Gejala-gejala lain yang sering
gerakan otot tampak makin tidakte menyertai adalah gangguan
rkoordinasi. pernafasan, otot-otot yang makin
 Seringkali memasukkan tangan ke kaku, timbul kejang, skoliosis tulang
mulut, menepukkan tangan punggung, pertumbuhanterhambat
danmembuat gerakan dengan dua dan kaki makin mengecil
tangannya seperti orang sedang (hypotrophik). Pemeriksaan EEG
mencuci baju. Hal ini terjadi antara biasanyamenunjukkan kelainan
umur 6-30 bulan. (Levy, 2009)
 Terjadi gangguan berbahasa,
perseptif maupunekspresif disertai
kemunduran psikomotor yang
hebat.
Gejala-Gejala
1. Isolasi sosial
 Banyak anak autis yang menarik diri dari kontak sosial
kedalam suatu keadaan yang disebut extreme autistic
alones. Hal ini akan semakin terlihat pada anak yang lebih
besar, dan ia akan bertingkah laku seakan-akan orang lain
tidak ada.
2. Kelemahan kognitif
 Anak autis sebagian besar (±70%) mengalami retardasi
mental (IQ < 70) disebut dengan autis dengan tuna grahita
tetapi anak autis infertil sedikit lebih baik, contohnya
dalam hal yang berkaitan dengan hal sensor motorik. Anak
autis dapat meningkatkan hubungan sosial dengan
temannya, tetapi hal itu tidak berpengaruh terhadap
retardasi mental yang dialami.
3. Kekurangan dalam bahasa
 Lebih dari setengah autis tidak dapat berbicara, yang
lainnya hanya mengoceh, merengek, atau menunjukkan
ecocalia, yaitu menirukan apa yang dikatakan orang lain.
Beberapa anak autis mengulang potongan lagu, iklan TV
atau potongan kata yang terdengar tanpa tujuan. Beberapa
anak autis menggunakan kata ganti dengan cara yang aneh
4. Tingkah laku stereotif
 Anak autis sering melakukan gerakan yang berulang-ulang
secara terus menerus tanpa tujuan yang jelas. Seperti berputar-
putar, berjingkat-jingkat dan lain sebagainya. Gerakan ini
dilakukan berulangulang disebabkan karena kerusakan fisik,
misalnya ada gangguan neurologis. Anak autis juga mempunyai
kebiasaan menarik-narik rambut dan menggigit jari.
 Walaupun sering kesakitan akibat perbuatannya sendiri,
dorongan untuk melakukan tingkah laku yang aneh ini sangat
kuat dalam diri mereka. Anak autis juga hanya tertarik pada
bagianbagian tertentu dari sebuah objek misalnya pada roda
mobil-mobilan. Anak autis juga menyukai keadaan lingkungan
dan kebiasaan yang monoton.
PRAVELENSI
 insidensi autisme diUSA, Inggris, Timur Tengah dan Asia
mencakup 1 : 250 anak, suatu angka yangcukup besar
 perbandingan penderita autisantara laki-laki dan
perempuan adalah 2,6 - 4 : 1, namun anak perempuan yang
terkena akan menunjukkan gejala yang lebih berat.
 Di Indonesia, pada tahun 2013 diperkirakan terdapat lebih
dari 112.000 anak yang menderita autisme dalam usia 5-
19 tahun; sedangkan prevalensi penyandang autisme di
seluruh dunia menurut data UNESCO pada tahun 2011
adalah 6 di antara 1000 orang mengidap autisme
(Republika Online).
Aktivitas Otak
Volume Otak Lebih Berat dan berlebihan
 Donders dan Hunter (2010) dalam bukunya Principles
and Practice of Lifespan Developmental Neuropsychology,
menjelaskan bahwa volume dari keseluruhan otak, seperti
pada area lobus frontalis, lobus temporalis, dan lobus
parietalis pada anak autis mengalami peningkatan secara
signifikan antara 3.4% dan 9.0%.
Schumann, Bloss, dan Barnes (2010) menjelaskan bahwa peningkatan
volume otak pada anak autis dipengaruhi oleh peningkatan volume
white matter. Perkembangan yang tidak normal dari white matter
cortex dan perbedaan jumlah cerebrospinal fluid (CSF) berkontribusi
terhadap peningkatan volume otak.

Studi yang dilakukan pada kelompok anak autis ini mengungkapkan


bahwa gangguan awal terjadi pada pembentukan white matter
neurosirkuit otak dibandingkan gangguan perkembangan grey matter
pada anak autis. White matter berfungsi dalam menghubungkan pusat-
pusat informasi dan grey matter berfungsi dalam menganalisa informas
Ukuran kepala dan otak lebih besar
Para ahli meneliti sekelompok anak berusia 2 tahun , dan
menemukan bahwa seorang anak pengidap autisme memiliki
otak dengan ukuran 5% hingga 10% lebih besar
dibandingkan anak yang tidak mengalami gangguan tersebut.
Otak anak autis juga memiliki berat 17,5 persen lebih berat
dibanding anak tanpa gangguan ini.
Pertumbuhan yang berlebihan dan
disfungsi pada korteks prefrontal serta
area-area otak lainnya
Sebuah studi dari para peneliti di University of California,
Autism Center of Excellence San Diego, menunjukkan
bahwa pertumbuhan otak pada anak penderita autis
melibatkan jumlah neuron yang berlebihan di area otak yang
berhubungan dengan sosial, komunikasi dan perkembangan
kognitif. studi ini menemukan bahwa anak-anak penderita
autisme memiliki kelebihan neuron hingga 67 persen pada
korteks prefrontalnya.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa anak autis memiliki
kelainan pada hampir semua struktur otak. Tetapi kelainan
yang paling konsisten adalah pada otak kecil (cerebellum).
Berkurangnya sel purkinye di otak kecil diduga dapat
merangsang pertumbuhan akson, blia dan myelin sehingga
terjadi pertumbuhan otak yang abnormal, atau sebaliknya
pertumbuhan akson yang abnormal dapat menimbulkan sel
purkinye mati. Otak kecil berfungsi mengontrol fungsi luhur
dan kegiatan motorik, juga sebagai sirkuit yang mengatur
perhatian dan pengindraan.

Anda mungkin juga menyukai