Anda di halaman 1dari 20

BAB 2

Strategi Supply Chain

Dedy : B1023141011
Ridho Kurniansyah : B1023151055
Pendahuluan
 Setiap perusahaan yang ingin menang atau
bertahan dalam persaingan harus memiliki
strategi yang tepat untuk tujuan jangka
panjang yang ingin dicapai
 Strategi supply chain mencakup:

• Supplier mana yang akan dipilih
• 
Supplier mana yang dijadikan mitra jangka panjang
• 
Letak lokasi gudang dan pusat distribusi
• 
Melakukan kegiatan logistik sendiri atau diserahkan
ke pihak ketiga
Pendahuluan
 Kebutuhan pasar maupun ketersediaan sumber daya
harus dipakai acuan untuk menyusun strategi operasi
 Namun, supply chain bergantung sepenuhnya pada end
cus tom e r dari produk yang dibuat, bukan pada
immediate costumer

Contoh:
• /Pabrik bahan kimia tidak akan bertahan lama jika
produk detergen yang dihasilkan tidak disukai di pasar
• Pasar pabrik bahan kimia bukanlah pabrik detergen,

tetapi pelanggan yang menggunakan detergen


Pendahuluan
 Sumber daya bukan lagi hanya sumber daya
internal, namun kumpulan sumber daya di
sepanjang supply chain yang mendukung
semua aktivitas sehingga produk jadi bisa
sampai ke tangan end costumer
Definisi strategi supply chain
 Kumpulan kegiatan dan aksi strategis di
sepanjang supply chain yang menciptakan
rekonsiliasi antara apa yang dibutuhkan
pelanggan akhir dengan kemampuan sumber
daya yang ada pada supply chain tersebut
Tujuan Strategis Supply Chain
 Untuk bisa memenangkan persaingan pasar, supply
chain harus bisa menyediakan produk yang:

• Murah


• Berkualitas


• Tepat waktu

• Bervariasi

 Tingkat kepentingan untuk masing-masing tujuan


berbeda-beda untuk setiap jenis produk dan segmen
pelanggan
Kemampuan Supply Chain
mencapai tujuan strategis
 Tujuan strategis bisa dicapai jika supply chain
memiliki kemampuan untuk
1. Beroperasi secara efisien
2. Menciptakan kualitas
3. Cepat
4. Fleksibel
5. inovatif
Aspirasi pelanggan dan
kemampuan Supply Chain
Karakteristik Produk dan Pasar
 Marshal Fisher membagi produk menjadi dua
kategori :
 Produk fungsional
 Produk inovatif
Produk Fungsional
 Produk dengan konfigurasi standar dan siklus
hidup panjang
 Biasanya sedikit variasi
 Tingkat akurasi peramalan permintaan relatif
tinggi
 Tingkat kekurangan produk (stock out rate ) bisa
ditekan sampai 1-2%
 sehingga permintaan relatif stabil dan mudah
diramalkan dengan tingkat akurasi yang tinggi
 Contoh: staples, paku payung, lampu,
pensil
Produk Inovatif
 Setiap kelompok produk memiliki variasi
sampai ratusan atau ribuan
 Produk hanya bertahan sebentar di pasaran
dan akan digantikan oleh variasi produk lain
baru yang dikembangkan
 Peramalan permintaan sulit dilakukan
 Bisa mengakibatkan kekurangan maupun
kelebihan persediaan
 Contoh : industri garmen, HP, komputer,
Perbedaan karakteristik produk
fungsional dan inovatif
Aspek F ung sional I novatif
Siklus Hidup Panjang, bisa lebih dari 2 Pendek, 3 bulan sampai 1
tahun tahun
Variasi per kategori Sedikit, 10-20 variasi Banyak, bisa mencapai
ribuan
Volume per SKU Tinggi Rendah
Peramalan Relatif mudah, akurasi tinggi Sangat sulit, kesalahan
permintaan ramalan tinggi
Tingkat kekurangan Hanya 1%-2% Bisa sampai 10%-40%
produk (Stockout
rate)
Kelebihan persediaan Jarang karena musim jual Sering terjadi
di akhir musim jual sangat panjang
Biaya penurunan Mendekati 0% 10%-25%
harga jual
(markdown)
Marjin keuntungan Rendah Tinggi
Strategi Supply Chain :
efisien atau responsif
Produk Fungsional > Srategi Efisiensi/lean/ramping

 fokus pada upaya meminimumkan ongkos-ongkos fisik


di sepanjang SC
 Investasi untuk meningkatkan inovasi dan fleksibilitas
justru akan menjadikan produk mahal sehingga tidak
kompetitif di pasar
 Ongkos yang dominan : ongkos kegiatan fisik
Produk Inovatif > Strategi responsif/agile/tangkas


Kesesuaian
Ongkos yangant
Kesesuaian ara karakteristik
antara
dominankarakteristik produk de
produkpasar
: ongkos mediasi ng an strateg
dengan i supply
strategi supply
chain
chain disebut
disebut de ng an strategic
dengan strategic fit
fit
Strategic fit pada supply chain

responsif

Tidak
cocok

Strategic
Fit

Tidak
cocok
efisien

fungsional inovatif
Kesesuaian antara strategi Supply
Chain dengan kebijakan taktis
 Strategi SC harus tercermin pada kebijakan
atau keputusan taktis
 Pengaruh pada efisiensi maupun kecepatan
respon

• Kebijakan tentang lokasi fasilitas
• 
Konfigurasi dan pengelolaan sistem produksi
• 
Strategi mengelola persediaan
• 
Transportasi
• 
Pemilihan supplier
Keputusan taktis dan strategi Supply Chain
Ke putusan E f isien Responsif
Taktis
Lokasi Fasilitas Tempatkan pabrik di negara Cari lokasi yang dekat pasar,
yang ongkos kerjanya murah punya akses tenaga terampil dan
teknologi yang memadai
Sistem produksi Tingkat utilitas sistem produksi Sistem produksi harus fleksibel
harus tinggi dan ada kapasitas ektra
Persediaan Perlu upaya minimisasi tingkat Diperlukan persediaan pengaman
persediaan yang cukup di lokasi yang tepat
Transportasi Pengiriman TL/CL atau Diperlukan transportasi cepat. Bila
subkontrak ke pihak ketiga perlu tetapkan kebijakan LTL/LCL
Pasokan Pilih suplier dengan harga dan Pilih suplier berdasarkan
kualitas sbg kriteria utama kecepatan, fleksibilitas dan kualitas
Pengembangan Fokus ke minimasi ongkos Gunakan modular design dan
Produk tunda differensiasi produk
sebisa mungkin
DECOUPLING POINT (DP) PADA
SUPPLY CHAIN
Pengertian DP
• Titik temu sampai di mana suatu
kegiatan bisa dilakukan atas dasar
tanpa menunggu permintaan dari
pelanggan (ramalan) dan dari mana
kegiatan harus di tunda sampai ada
permintaan yang pasti di namakan
Decoupling Point (DP). Akademisi dan
praktisi SCM juga menyebutnya
dengan istilah Order Penetration Point
(OPP)
Sebelum dan sesudah DP
Supply chain berdasar posisi DP/OPP
Menggeser posisi DP/OPP

Menggeser ke arah hulu:


- Menciptakan produk dengan variasi yang lebih fundamental
- Mengurangi ketergantungan terhadap ramalan permintaan
- Mengurangi persediaan barang setengah jadi
- Mengurangi resiko keusangan persediaan
Menggeser ke arah hilir:
- Memperbanyak proses standar dalam SC dan membatasi
proses spesifik hanya pada langkah-langkah terakhir
- Mengurangi waktu tunggu pelanggan
- >> bisa dianalogikan untuk kegiatan pengiriman logistik

Anda mungkin juga menyukai