P ROP OS AL S KRIP S I
OLEH :
M. Yusuf Arifudin
130507240..
S 1 TEKNIK S IP IL B 2013
C. Tujuan Penelitian
D. Batasan Penelitian
1. Campuran aspal yang direncanakan adalah campuran beton aspal wearing course (AC-
WC)
2. Pencampuran dilakukan dengan campuran panas (hot mix)
3. Aspal yang digunakan adalah aspal pertamina dengan penetrasi 60/70
4. Bahan additive yang digunakan adalah fly ash
5. Buton Granular Asphalt (BGA) yang digunakan berasal dari PT. SUMITAMA INTINUSA
6. Lawele Granular Asphalt (LGA) dan Fly Ash yang digunakan berasal dari PT. SUMITAMA
INTINUSA
7. Pengujian meliputi Marshall properties dan uji permeabilitaas
8. Lokasi pengujian aspal dilakukan di labolatorium PT.Merakindo Mix, Kabupaten Gresik
9. Penelitian ini sebatas penerapan di laboratorium.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Konstruksi perkerasan lentur (Flexible pavement), yaitu perkerasan yang
menggunakan aspal sebagai bahan pengikat. Contohnya yaitu Laston
(Lapis Aspal beton), Lataston (Lapis Atas Aspal Beton), Hot Rolled
Asphalt (HRA), Hot Rolled Sheet (HRS), Split Mastic Asphalt (SMA).
(sukirman, 1999)
S tabilitas
Durabilitas
Fleksibilitas
Ketahanan Leleh
P ermeabilitas
Agregat Agregat
Filler Aspal AC-WC
Kasar Halus
BGA dan LGA LGA dan LGA digunakan sebagai Asphalt Additive untuk
memperbaiki karakteristik atau sifat-sifat campuran
beraspal dan dapat dgunakan sebagai substitusi untuk
mengurangi aspal minyak dalam campuran panas (Hot
Mix), campuran dingin (Cold Mix) dan Lapen Macadam
(LPMAL).
LGA dan BGA memiliki perbedaan pada ukuran butiran
agregatnya, dimana BGA memiliki butiran yang lebih kecil
dari pada LGA
Fly Ash
Secara umum abu batubara dapat didefinisikan sebagai materi sisa atau pengotor dari
batu bara (lempung, kuarsa, feldspar) yang tidak habis terbakar dan berfusi dalam proses
pembakaran karbon, hidrogen, sulfur, oksigen dan penguapan air yang terkandung
dalam batubara. Dalam dunia perkerasan jalan fly ash digunakan sebagai filler, dimana
ukuran butiran yang halus dan lolos ayakan no.200
Karakteristik Marshall
Karakteristik campuran aspal dapat diukur dari sifat-sifat Marshall yang ditunjukkan
pada nilai-nilai sebagai berikut :
1. Stabilitas
2. Kelelehan (flow)
3. Kerapatan
4. VIM (Void In The Mix)
5. VFA (Void Filled with Asphalt)
6. VMA (Void In Mineral Agregate)
7. Marshall Quotient (MQ)
Penelitian Terdahulu
Madi Hermadi dan M. Sjahdanulirwan (2008) melakukan penelitian mengenai
spesifikasi campuran beraspal panas asbuton lawele untuk perkerasan jalan. Dari hasil
penelitian didapatkan hasil bahwa campuran beraspal panas asbuton lawele memiliki
Stabilitas Marshall 1030 kg dan Stabilitas Dinamis 3500 lintasan/mm. Angka ini lebih
besar jika dibandingkan dengan aspal pen 60/70 dengan Stabilitas Marshall 930 kg dan
Stabilitas Dinamis 1432 lintasan/mm
Menurut Anas Tahir (2009) Penelitian ini mencoba menggunakan bahan pengisi filler
abu terbang batu bara yang diharapkan menambah daya tahan lapis perkerasan beton
aspal terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca dan beban lalu lintas. Dari hasil
penelitian didapatkan variasi kadar filler sebesar 4%, 5%, 6%, 7% dan 8% terhadap
total campuran. Semakin banyak filler abu terbang batu bara yang digunakan,
menyebabkan nilai stabilitas semakin meningkat yaitu 4% = 1518.124 kg dan 8% =
1640,499 kg.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium PT. Merakindo
Mix, jl. Krikilan Driyorejo, Gresik.
2. Data Sekunder
Studi literatur melalui dokumen atau jurnal penelitian dari
peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian
penulis.
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel bebas yang diukur, dimanipulasi atau dipilih dalam penelitian ini adalah LGA,
BGA, dan Buttom Ash
Variabel Kontrol
Variabel kontrol yang diukur adalah kadar pada penggunaan Buttom Ash
Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengujian sifat-sifat fisis agregat,
pengujian sifat-sifat fisis aspal penetrasi 60/70 dan pengujian Marshall yang semua
pengujian berdasar pada SNI.
Parameter Marshall
Data Penelitian • Kepadatan
• Stabilitas
• Kelelehan
• Marshall Quotient
• VFA (Void Filled With Asphalt)
• VMA (Voids In The Mineral
Aggregate)
• VIM (Voids In The Mix)
Mulai A
TIDAK
Memenuhi
Spesifikasi
YA
A
SPESIFIKASI ASPAL PEN 60/70
No Jenis Pengujian Metode Persyaratan
1 Penetrasi 25 °C, 100gr, 5 SNI 06-2456- 60-79
detik; 0,1 mm 1991
2 Titik Lembek ; °C SNI 06-2434- >48
1991
3 Titik Nyala ; °C SNI 06-2433- >232
1991
4 Daktalitas, 25 ; cm SNI 06-2432- Min. 100
1991
5 Berat Jenis SNI 06-2441- Min. 1,0
1991
6 Kelarutan dalam Trichlor SNI 06-2438- Min. 99
Ethylen; % berat 1991
Gambar Campuran Agregat dan Aspal Panas Gambar Extruder Gambar Benda Uji
Pengujian Dengan Alat Marshall
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan ketahanan (stabilitas) terhadap
kelelehan (flow) dari campuran aspal sesuai dengan prosedur SNI 06-2489-
1991. Berikut langkah-langkah pengujian dengan alat Marshall :
Benda uji direndam dalam bak perendam
(water bath) pada suhu 60°C ± 1°C selama
30 menit.