Anda di halaman 1dari 32

Timbang Terima Pasien

Kelompok 3
1. Nurdyah Ayu O. (P1337420117002)
2. Jihan Firdana (P1337420117013)
3. Imam Bukhori (P1337420117014)
4. Qanita Itikafiah P. (P1337420117018)
5. Anis Fadilla I. (P1337420117034)
6. Desy Ika C. (P1337420117035)
Penertian Timbang Terima
di Kamar Bedah
Tata cara serah terima pasien yang
akan dioperasi hingga telah di operasi
dari antara perawat ruangan/ bangsal
dan staf kamar operasi.
Tujuan Timbang Terima
1. Diketauhi kesesuaian pasien dengan progam
pengobatan dan pelaksanaan tindakan operasi
oleh petugas ruangan dan kamar operasi agar
pelaksaan operasi bisa berhasi dengan baik dan
mengutamakan keselamatan pasien atau patient
safety.
2. Menyiapkan dan menyediakan dengan baik obat-
obatan,alat-alat/instrumens,darah dan
persiapan khusus lainnya yang dibutuhkan untuk
menunjang keberhasilan pelaksanaan operasi
tersebut.
3. Secara legal sebagai serah terima kewenangan
tindakan pada petugas kamar operasi
Persiapan Timbang Terima Di Kamar
Bedah
1. Identitas pasien
2. Validasi data pasien
3. Telaah catatan medis pasien
4. Check list pra operasi,alat yang dibawa
pasien,persiapan fisik,dll
5. Catatan administratif yang harus dilengkapi
6. Persiapan yang dilakukan sebelum dilakukan
pembedahan
Prosedur Timbang
Terima Di Kamar
Operasi
No. Prosedur Timbang Terima Pasien Di Kamar Operasi Ya/Tidak
1. Petugas ruangan mengetahui jadwal tindakan operasi.  
2. Petugas ruangan mempersiapkan area operasi sesuai prosedur yang berlaku.  
3. Petugas ruangan mengisi berita acara  
4. Petugas ruangan mempersiapkan catatan medik pasien termasuk surat izin pasien untuk dibawa bersama  
pasien ke ruang operasi.
5. Petugas ruangan mengalungkan label identitas yang meliputi : nama, umur, no.RM, alamat, dokter operator,  
dokter diagnosis, rencana jenis operasi pasien pada pergelangan tangan kanan pasien atau bila tidak
memungkinkan dapat dipasang pada pergelangan tangan kiri/ kaki kanan/kiri/leher.

6. Petugas ruangan menyertakan perlengkapan penunjang operasi misalnya : persediaan obat-obatan/  


persediaan dimana yang diperlukan saat operasi dilakukan yang akan dibawa bersama pasien ke kamar
operasi.

7. 30 menit sebelum jadwal operasi atau setelah ada panggilan dari petugas kamar operasi, pasien dibawa ke  
kamar operasi dengan memakai tempat tidur yang di pakai di ruangan.

8. Serah terima pasien pra operasi dilakukan di ruang transfer.  


9. Petugas ruangan menyerahkan pasien disertai berita acara serah terima yang ditanda tangani oleh petugas  
ruangan dan petugas kamar operasi dan dituli dalam buku register kamar operasi.

10. Petugas kamar operasi memeriksa kelengkapan berita acara, kelengkapan identitas, catatan medik pasien,  
keadaan umum pasien, surat izin tindakan dan kelengkapan penunjang lainnya seperti obat-obatan, cairan
rehdrasi, peralatan dan persediaan darah.

11. Kejadian khusus dan pengobatan selama operasi berlangsung dicatat dalam berita acara oleh Circulating  
Nurse.
12. Setelah operasi selesai, asisten menyiapkan berita acar, catatan medik pasien.  
13. Pasien dipersiapkan untuk serah terima dengan petugas ruangan.  
14. Serah terima dilakukan diruang transfer, petugas kamar operasi menyerahkan pasien beserta semua  
kelengkapannya yang ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima pasien pasca operasi.
Langkah-langkah Pelaksanaan
Timbang Terima Di Kamar Bedah

1. Timbang Terima Transport Pasien Pre


Operasi

2. Timbang Terima Pelaksanaan Tindakan


Operasi (Intra Operatif)

3. Timbang Terima Pengambilan Post


Operasi
1. Timbang Terima Transport Pasien
Pre Operasi
Pengertian
Tata cara transport pasien yang akan dioperasi
oleh perawat ruangan/ bangsal dan staf kamar
operasi.

Tujuan
1. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan
operasi oleh petugas ruangan dan kamar operasi
2. Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan
persiapan khusus lainnya
1. Timbang Terima Transport Pasien
Pre Operasi

Kebijakan
Petugas ruangan dan petugas kamar operasi
bertanggung jawab atas persiapan pasien
calon operasi ini.
1. Timbang Terima Transport Pasien
Pre Operasi
Prosedur:
1. Pasien diantarkan ke Ruang operasi oleh
paramedik ruangan rawat inap Tergantung
kondisi pasien, pasien dapat diantar dengan
membawa bed atau dengan kursi roda
2. Dilakukan serah terima berita acara tindakan
operasi antara paramedik ruangan dengan
petugas OK, beserta status pasien dan obat-
obatan yang diperlukan
3. Petugas OK memeriksa kembali kelengkapan
administrasi dan identitas pasien
1. Timbang Terima Transport Pasien
Pre Operasi
4. Setelah dinilai lengkap, pasien dibawa ke koridor
transport pasien untuk kemudian dipindahkan ke
brankar OK
5. Lakukan pemindahan senyaman mungkin
6. Setelah pasien diatas brankar, possikan senyaman
mungkin, bed pasien dikeluarkan.
7. Pasien dibawa ke koridor  ruang recovery
8. Ganti semua pakaian dengan duk bersih, lepaskan
semua perhiasan, beri penutup kepala, lakukan
senyaman mungkin sesuai tata krama. Tenangkan
pasien.
1. Timbang Terima Transport Pasien
Pre Operasi
Administrasi
Beberapa catatan administratif yang harus
dilengkapi :
Formulir Persetujuan Tindakan Medik
Formulir Informed Consent
 Formulir Berita Acara serah terima pasien Operasi
Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
Formulir Laporan Operasi
Formulir Perincian Kamar Operasi
Buku Register Kamar Operasi
2. Timbang Terima Pelaksanaan
Tindakan Operasi (Intra Operatif)
Pengertian
Tata cara pelaksanaan operasi pasien oleh staf kamar
operasi.
Tujuan
1. Diketahui program pengobatan dan pelaksanaan
operasi oleh petugas ruangan dan kamar operasi
2. Menyiapkan obat-obatan, alat-alat, darah dan
persiapan khusus lainnya

Kebijakan
Petugas kamar operasi bertanggung jawab atas
pelaksanaan pasien calon operasi ini.
2. Timbang Terima Pelaksanaan
Tindakan Operasi (Intra Operatif)
Prosedur
1. Petugas operasi mempersiapkan peralatan,
bahan, dan obat-obatan yang diperlukan untuk
operasi sesuai SOP terkait.
2. Petugas anastesi mempersiapkan peralatan dan
obat-obatan anastesi serta melakukan tindakan
anstesi yang diperlukan sesuai SOP terkait.
3. Perawat sirkulasi menerima rekam medis dan
data administrasi lisan dan tulisan dari petugas
pengantar pasien OK dan memasang foto
rontgen pada lampu baca di masing-masing ruang
operasi.
2. Timbang Terima Pelaksanaan
Tindakan Operasi (Intra Operatif)
4. Petugas kamar operasi melakukan tindakan  hand
scrubbing, gowning,  dan handgloving  sesuai SOP
yang terkait.
5. Petugas operasi melakukan  chrosscheck dengan
petugas OK yang bertugas mengantar pasien ke
dalam ruang operasi dan dokter operator
mengenai identitas pasien, bagian yang akan
dioperasi, dan jenis operasi sebelum melakukan
tidakan antisepsis dan mempersempit medan
operasi dengan doek steril.
6. Dokter operator dan petugas operasi melakukan
tindakan operasi sesuai indikasi dan SOP
terkait.
2. Timbang Terima Pelaksanaan
Tindakan Operasi (Intra Operatif)
7. Bila diambil jaringan atau cairan tubuh pasien untuk
pemeriksaan laboratorium/ PA, wadah diberi identitas
pasien meliputi nama, umur, no. RM, tanggal pengambilan
dan disertai berita acara serah terima spesimen.
8. Setelah operasi selesai petugas operasi membuat
laporan operasi, petugas anastesi membuat laporan
anastesi, dan perawat sirkulasi mendata alkes dan obat-
obatan habis pakai serta mengumpulkan ketiga dokumen
tersebut dalam rekam medis pasien.
9. Pasien dipersiapkan untuk menjalani observasi dan
perawatan di ruang pemulihan.
2. Timbang Terima Pelaksanaan
Tindakan Operasi (Intra Operatif)
10. Setelah kondisi pasien dinyatakan oleh dokter
operator dan dokter anastesi memungkinkan
untuk dipindahkan ke bangsal, petugas
pengantar pasien OK menghubungi bangsal
terkait untuk menjemput pasien.
11. Dilakukan serah terima pasien dari petugas OK
ke petugas ruang atau bangsal sesuai SOP di
atas.
2. Timbang Terima Pelaksanaan
Tindakan Operasi (Intra Operatif)
Administrasi
Beberapa catatan administratif yang harus
dilengkapi :
Formulir Persetujuan Tindakan Medik
Formulir Informed Consent
Formulir Berita Acara serah terima pasien
Operasi
Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
Formulir Laporan Operasi
Formulir Perincian Kamar Operasi
Buku Register Kamar Operasi
3. Timbang Terima Pengambilan Post
Operasi (Recovery Room)
Pengertian
 Suatu Kegiatan Mengambil Dan Memindahkan Pasien Post
Operasi Dari Ruang RR( Recovers Room) ke ruang rawat
inap.
 
Tujuan
 Sebagai acuan  penerapan langkah-langkah untuk
melaksanakan pengambilan pasien dari ruang RR ke ruang
rawat inap.
 
Kebijakan
 Setiap tindakan keperawatan harus di lakukan oleh
seorang perawat (perawat rawat inap/ perawat anatesi
dan perawat penanggung jawab operasi (supervisor nurse).
3. Timbang Terima Pengambilan Post
Operasi (Recovery Room)
Prosedur
1. Perawat ruangan operan pasien dengan perawat
anastesi
2. Perawat ruangan memastikan pasien sesuai
parameter pasien di ambil dari RR dengan sekala
maksimal 2 (parameter nilai 0-2).
3. (Parameter terlampir)
4. Perawat  memastikan pasien bias bernafas
pasien spontan dan tekanan darah normal.
3. Timbang Terima Pengambilan Post
Operasi (Recovery Room)
5. Oksigen dilepas, jika ada irigasi usahakan
jangan di klem (di jalankan/dialirkan) dan jika
ada cairan di pindahkan dengan posisi lebih
rendah dari luka operasi, NGT lebih rendah dari
kepala.
6. Pasien dipindahkan dari ruang RR ke tempat
tidur/ brangkar, pasien untuk selanjutnya di
bawa ke ruang rawat inap
7. Monitor TTV post  operasi
3. Timbang Terima Pengambilan Post
Operasi (Recovery Room)
Administrasi
Formulir Persetujuan Tindakan Medik
Formulir Informed Consent
Formulir Berita Acara serah terima pasien
Operasi
Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
Formulir Laporan Operasi
Formulir Laporan Anastesi
Buku Register Bagian Anastesi
Check List Timbang
Terima Pasien
Pre Dan Post
Operasi
Nama : ……………………………………. Tanggal Lahir : ……………………………...

Nomor RM : ………………………………. Alamat : ……………………………………..

Jenis Kelamin : L / P Diagnosa Medis : ……………………………


Surgery Safety Checklist 

1. ( Sign In ) sebelum induksi anestesi

2. ( Time Out ) sebelum insisi kulit

3. ( Sign Out )  sebelum mengeluarkan


pasien dari ruang operasi
1. SIGN IN
Langkah pertama yang dilakukan segera setelah pasien tiba
di ruang serah terima sebelum dilakukan induksi anestesi.
Tindakan yang dilakukan adalah memastikan identitas,
lokasi/area operasi, prosedur operasi, serta persetujuan
operasi. Pasien atau keluarga diminta secara lisan untuk
menyebutkan nama lengkap, tanggal lahir dan tindakan yang
akan dilakukan. Penandaan lokasi operasi harus oleh ahli
bedah yang akan melakukan operasi. Pemeriksaan keamanan
anestesi oleh ahli anestesi dan harus memastikan kondisi
pernafasan, resiko perdarahan, antisipasi adanya
komplikasi, dan riwayat alergi pasien. Memastikan peralatan
anestesi berfungsi dengan baik,  ketersedian alat, dan
obat-obatan
2. TIME OUT
Merupakan langkah kedua yang dilakukan pada saat pasien sudah berada
di ruang operasi, sesudah induksi anestesi dilakukan dan sebelum ahli
bedah melakukan s ayatan kulit. Untuk kasus pada satu pasien terdapat
beberapa tindakan  dengan beberapa ahli bedah  timeout  dilakukan tiap
kali pergantian operator. Tujuan dilakukan  timeout  adalah untuk
mencegah terjadinya kesalahan pasien , lokasi dan prosedur pembedahan
dan meningkatkan kerjasama diantara angg ota tim bedah, komunikasi
diantara tim bedah dan meningkatkan keselamatan pasien selama
pembedahan. Seluruh tim bedah memperkenalkan diri dengan menyebut
nama dan peran masing-masing. Menegas kan lokasi dan prosedur
pembedahan, dan mengantisipasi risiko. Ahli bedah men jelaskan
kemungkin an kesulitan yang akan di hadapi ahli anestesi menjelaskan hal
khusus yang perlu diperhatikan. Tim perawat men jelaskan ketersedian
dan kesterilan alat. Memastikan profilaksis antibiotik sudah diberikan .
Memastikan apakah hasil radiologi yang ada dan di perlukan sudah di
tampilkan dan sudah diverifikasi oleh 2 orang.
3. SIGN OUT
Merupakan tahap akhir yang dilakukan saat
penutupan luka operasi atau sesegera mungkin
setelah penutupan luka sebelum pasien dikeluarkan
dari kamar operasi. Koordinator memastikan 
prosedur sesuai rencana, kesesuaian jumlah alat,
kasa, jarum, dan memastikan pemberian etiket
dengan benar pada bahan-bahan yang akan
dilakukan pemeriksaan patologi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai