Anda di halaman 1dari 36

Percobaan 7

Reaksi pada Unsur dan Senyawa


Tembaga dan Perak

Oleh :
Kelompok 1/Offering C
1. Adifa Putri R (160331605610)
2. Ahmat Fanani H (160331605670)
3. Fika Aning Tiara (160331605606)
TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat membuat beberapa persenyawaan
tembaga,yaitu Cu2O, CuCl2, CuI2
2. Dapat mengidentifikasi sifat fisika dan kimia
beberapa persenyawaan logam tembaga,yaitu
Cu2O, CuO, CuSO4, CuX2
3. Dapat mengidentifikasi sifat – sifat senyawa
perak (AgNO3)
4. Dapat membuat cermin perak.
DASAR TEORI
• Tembaga umumnya mempunyai tingkat oksidasi +2, sedang
yang pada tingkat oksidasi +1 hanya stabil jika berada
dalam larutan. Dikenal juga senyawa tembaga dengan
tingkat oksidasi +3, yaitu K3CuF6, tetapi senyawa tembaga
pada tingkat oksidasi +3 kurang penting.
• Tembaga mempunyai titik leleh 1083 ⁰C dan berat jenisnya
8,93 g/cm3. Warna logamnya menyerupai emas, mudah
ditempa, dapat diregang, dan merupakan konduktor panas
dan listrik nomer dua setelah perak. Logam tembaga secara
lambat bereaksi dengan udara lembab dan permukaannya
berangsur – angsur menjadi terlapis oleh lapisan hijau dari
tembaga karbonat basa.
2 Cu(s) + O2(g) + CO2(g) + H2O(l) → Cu2(OH)2CO3(s)
• Pada temperatur sekitar 300⁰C, bereaksi dengan udara atau
O2 dan terbentuk lapisan hitam dari senyawa tembaga (II)
oksida, dan pada temperatur 1000⁰C akan terbentuk
senyawa tembaga (I) oksida. Logam tembaga tidak bereaksi
dengan air atau uap air dan asam –asam encer non
oksidator, misalnya HCl encer dan asam sulfat encer. HCl
pekat yang mendidih dapat bereaksi dengan tembaga
menghasilkan gas H2 dan senyawa dikloro kuprat(I)
[CuCl2]-
• Asam sulfat panas, asam nitrat encer, dan asam nitrat
pekat dapat bereaksi dengan tembaga. Dalam larutan,
ion tembaga (I) tidak stabil dan mengalami
disproporsionasi menjadi ion tembaga (II) dan
tembaga.
2 Cu+(aq) → Cu (s) + Cu2+(aq)

• Kesetimbangan dapat bergeser ke kiri jika ditambah


anion yang dapat mengendapkan senyawa tembaga (I),
misalnya, dengan ion iodida akan terbentuk endapan
CuI, atau dengan penambahan suatu zat dapat
membentuk ion kompleks, dimana ion kompleks dari
tembaga(I) lebih stabil daripada ion kompleks tembaga
(II), misalnya dengan amonia akan terbentuk ion
[Cu(NH3) 2]+
• Senyawa tembaga (II) hidroksida dapat
diperoleh sebagai endapan seperti agar. Agar
yang berwarna hijau-biru bila larutan garam
tembaga(II) ditambah larutan natrium
hidroksida. Endapan ini jika disaring dan
dikeringkan pada temperatur 100⁰C akan
diperoleh senyawa Cu(OH) 2 tetapi pemanasan
suspensi yang tidak disaring pada sekitar 80⁰C
akan terurai menjadi tembaga (II) oksida dan
air. Senyawa tembaga (II) hidroksida dapat
dengan segera larut dalam larutan amonia dan
dihasilkan warna yang sangat biru dari ion
kompleks [Cu(NH3)4]2+
• Senyawa tembaga (II) sulfat dapat diperoleh dengan
mereaksikan tembaga (II)oksida atau tembaga (II)
karbonat dengan asam sulfat encer. Larutan kemudian
dipanaskan agadiperoleh larutan yang jenuh. Pada
pendinginan akan diperoleh zat padat berwarna biru dari
senyawa tembaga (II) sulfat pentahidrat. Dalam industri,
diperoleh dengan cara mengalirkan udara ke dalam
campuran tembaga dan asam sulfat encer panas. Pada
pemanasan sekitar 100⁰C, tembaga (II) sulfat pentahidrat
akan melepas empat molekul air dan pada temperatur
250⁰C, kelimanya akan terlepas.pada pemanasan yang
tinggi garam anhidratnya akan terurai menjadi tembaga
(II) oksida dan belerang trioksida.
DATA PENGAMATAN
PERC. LANGKAH KERJA HASIL PENGAMATAN
Pembuatan Tembaga(I)Oksida
NaOH + Kalium Natrium tartrat Terbentuk endapan biru pucat
NaOH + Kalium Natrium tartrat + Terbentuk endapan biru pucat larut
1.
CuSO4
NaOH + Kalium Natrium tartrat + Terbentuk endapan merah bata
CuSO4 + glukosa + dipanaskan
Reaksi Tembaga(I)Oksida dan
Tembaga(II)Oksida dengan asam
Endapan Cu2O + HCl + dipanaskan Endapan larut,terbentuk larutan kuning
muda
2. Endapan Cu2O + H2SO4 + Endapan larut,terbentuk larutan kuning
dipanaskan muda

Endapan Cu2O + HNO3 + Endapan larut,terbentuk larutan kuning


dipanaskan muda
Endapan CuO + HCl + dipanaskan Endapan larut, terbentuk larutan
biru muda
Endapan CuO + H2SO4 + dipanaskan Endapan larut, terbentuk larutan
biru muda
Endapan CuO + HNO3 + dipanaskan Endapan larut, terbentuk larutan
biru muda
Pembuatan Tembaga(I)Klorida
CuO + HCl pekat + dipanaskan Terbentuk larutan kekuningan
CuO + HCl pekat + dipanaskan + Cu + Larutan menjadi kehijauan
3. dididihkan
Disaring
Filtrat + akuades Terbentuk larutan dengan sedikit
terlihat warna biru muda
Pembuatan Tembaga(I)Iodida
KI + CuSO4 Terbentuk endapan coklat
4. pucat,lartan kecoklatan
KI + CuSO4 + Na2S2O3 Terbentuk endapan putih,larutan
jernih
KCN + CuSO4 Terbentuk endapan biru muda

Reaksi dari senyawa tembaga(II)


CuSO4 + NaOH encer Terbentuk endapan biru muda
CuSO4 + NaOH encer berlebih Tetap
CuSO4 + NH4OH Terbentuk endapan biru muda
5. CuSO4 + NH4OH berlebih Endapan larut,terbentuk larutan biru
tua
CuSO4 + HCl pekat Terbentuk larutan hijau muda
CuSO4 + HCl pekat berlebih Larutan menjadi kuning muda

Reaksi dari persenyawaan


perak(I)
AgNO3 + K2CrO4 Terbentuk endapan merah tua
Endapan merah tua + HNO3 encer Endapan larut,terbentuk larutan
kuning muda
6. Endapan merah tua + amonia Endapan larut,terbentuk larutan
encer kuning kehijauan
AgNO3 + amonia encer Terbentuk endapan abu-abu
kecoklatan
AgNO3 + amonia encer berlebih Endapan larut,terbentuk larutan
tidak berwarna
AgNO3 + NaOH Terbentuk endapan abu-abu
kecoklatan
AgNO3 + NaOH berlebih Endapan larut,terbentuk larutan
tidak berwarna
Reaksi pembentukan cermin
perak
AgNO3 10% + NaOH 1% Terbentuk endapan coklat keabu-
abuan
7. AgNO3 10% + NaOH 1% + Endapan larut,terbentuk larutan
amonia 10% tidak berwarna

AgNO3 10% + NaOH 1% + Terbentuk larutan abu-abu


amonia 10% + glukosa 2% kehitaman
Dipanaskan Terbentuk cermin perak
PEMBAHASAN
Pembuatan Tembaga(I)Oksida
Diawali dengan mereaksikan NaOH dengan kalium natrium
tartrat yang menghasilkan endapan biru pucat.Hasil reaksi ini
disebut fehling B. Fehling B ditambah dengan CuSO4 yang
merupakan fehling A menghasilkan larutan fehling.

+ NaOH + CuSO4 → +2H2O + Na2SO4

Kalium natrium tartrat

Fehling

Fehling B Fehling A
Larutan fehling yang diperoleh ditambah glukosa dan
dipanaskan, dihasilkan endapan merah bata yaitu Cu2O.
Glukosa dapat mereduksi ion Cu2+ dari larutan fehling menjadi
Cu+ yang berupa endapan, oleh gugus reduksi yang dimiliki
glukosa yaitu gugus aldehid.

Δ
Reaksi tembaga(I)Oksida dan Tembaga(II)Oksida dengan
asam
Asam-asam yang digunakan yaitu HCl,H2SO4,dan HNO3
Reaksi yang pertama yaitu endapan Cu2O yang diperoleh dari
percobaan 1 direaksikan dengan HCl,diperoleh hasil yaitu
endapan larut dan terbentuk larutan kuning muda.
Cu+ + 2Cl- → [CuCl2]-
Ion diklorokuprat(I)

Menurut teori, ion kompleks diklorokuprat(I) tidak berwarna.


Reaksi yang kedua yaitu Cu2O direaksikan dengan
H2SO4,diperoleh hasil yaitu endapan larut dan terbentuk larutan
kuning muda. Menurut teori, reaksi Cu2O dengan H2SO4
menghasilkan endapan coklat dan larutan biru.
Reaksi yang terjadi yaitu

Reaksi yang ketiga yaitu Cu2O direaksikan dengan HNO3,


diperoleh hasil yaitu endapan larut dan terbentuk larutan
kuning muda. Menurut teori, reaksi Cu2O dengan HNO3
menghasilkan endapan coklat dan larutan biru.
Reaksi yang terjadi yaitu

Reaksi selanjutnya yaitu CuO dengan HCl dan


dipanaskan,diperoleh hasil endapan larut dan terbentuk larutan
biru muda.Reaksi yang terjadi yaitu
CuO(s) + 2HCl(aq) → CuCl2(aq) +H2O(l)
Menurut teori, warna CuCl2 adalah hijau
reaksi selanjutnya yaitu CuO dengan H2SO4 dan dipanaskan
diperoleh hasil yaitu endapan larut dan terbentuk larutan biru
muda. Reaksi yang terjadi yaitu
CuO(s) + H2SO4(aq) → CuSO4(aq) +H2O(l)
Hasil yang didapat sesuai dengan teori. Menurut teori, CuO
direaksikan dengan H2SO4 menghasilkan garam larut yaitu
CuSO4 yang berwarna biru.
Reaksi selanjutnya yaitu CuO dengan HNO3 dan dipanaskan
diperoleh hasil yaitu endapan larut dan terbentuk larutan biru
muda. Reaksi yang terjadi yaitu
CuO(s) + 2HNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) +H2O(l)
Hasil yang didapat sesuai dengan teori. Menurut teori, CuO
direaksikan dengan asam menghasilkan garam Cu(II) yang
berwarna biru muda.
Pembuatan Tembaga(I)Klorida
Dilakukan dengan cara mereaksikan CuO dengan HCl pekat
dan dipanaskan, diperoleh hasil terbentuk larutan
kekuningan. Reaksi yang terjadi yaitu
CuO(s) + 2HCl(aq) → CuCl2(aq) +H2O(l)
Kemudian ditambah serbuk tembaga dan dididihkan,
diperoleh hasil yaitu larutan menjadi kehijauan. Reaksi yang
terjadi yaitu
Pembuatan Tembaga(I)Iodida
Dilakukan dengan mereaksikan KI dengan CuSO4, diperoleh hasil
yaitu terbentuk endapan coklat pucat (CuI). Reaksi yang terjadi yaitu

Kemudian ditambah Na2S2O3, diperoleh hasil endapan putih.


Penambahan Na2S2O3 bertujuan untuk menghilangkan I2
dalam endapan CuI.
Reaksi selanjutnya yaitu KCN dengan CuSO4, dihasilkan
endapan biru muda. Reaksi yang terjadi yaitu
CuSO4(aq) + 2KCN(aq) → Cu(CN)2(s) + K2SO4(aq)
Endapan Cu(CN)2 tidak stabil, sehingga terurai menjadi
Cu2CN2.
2Cu(CN)2(s) → 2CuCN(s) + (CN)2(g)
Menurut teori, endapan CuCN berwarna putih. Praktikan
mengamati warna endapan tersebut adalah biru, karena
endapan putih tersebut berada dalam larutan biru, maka
seakan-akan endapan tersebut berwarna biru.
Reaksi dari senyawa Tembaga(II)
Senyawa tembaga(II) yang digunakan yaitu CuSO4.
Larutan CuSO4 direaksikan dengan 3 pereaksi yaitu
NaOH,amonia,dan HCl pekat sampai berlebih
Reaksi CuSO4 dengan NaOH encer hingga berlebih,diperoleh
hasil yaitu terbentuk endapan biru muda. Endapan tersebut
adalah Cu(OH)2.
CuSO4(aq) + 2NaOH(aq) → Cu(OH)2(s) + Na2SO4(aq)
Hasil tersebut sesuai dengan teori. Menurut literatur, Cu(OH)2
berwarna biru
Reaksi CuSO4 dengan amonia diperoleh hasil yaitu terbentuk
endapan biru muda. Endapan tersebut adalah Cu(OH)2. ketika
ditambah amonia berlebih diperoleh larutan biru tua. Larutan
biru tua tersebut adalah kompleks [Cu(NH3)4]2+.
Reaksi yang terjadi yaitu
CuSO4(aq) + 2NH4OH(aq) → Cu(OH)2(s) + (NH4)2SO4(aq)
Cu(OH)2(s) + 4NH3(aq) → [Cu(NH3)4]2+(aq)+ 2OH-(aq)
Reaksi CuSO4 dengan HCl pekat diperoleh hasil yaitu
terbentuk larutan hijau muda. Ketika ditambah HCl
berlebih,larutan tersebut berwarna kekuningan. Larutan
tersebut adalah CuCl2 .
CuSO4(aq) + 2HCl(aq) → CuCl2(aq) + H2SO4(aq)
Reaksi dari persenyawaan perak(I)
Larutan AgNO3 dengan larutan K2CrO4
Reaksi :
Molekuler : 2Ag𝑁𝑂3 𝑎𝑞 + 𝐾2 𝐶𝑟𝑂4 𝑎𝑞 → 𝐴𝑔2 𝐶𝑟𝑂4 𝑠 + 2𝐾𝑁𝑂3 𝑎𝑞
Ionik :
2𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 2𝑁𝑂3− 𝑎𝑞 + 2𝐾 + 𝑎𝑞 + 𝐶𝑟𝑂42− 𝑎𝑞

𝐴𝑔2 𝐶𝑟𝑂4 𝑠 + 2𝐾 + 𝑎𝑞 + 2𝑁𝑂3− 𝑎𝑞

Bersih : 𝐶𝑢2+ 𝑎𝑞 + 2𝑂𝐻 − (𝑎𝑞) → 𝐶𝑢 𝑂𝐻 2 (𝑠)


(Endapan merah tua)

Endapan dibagi dua untuk pengujian selanjutnya,


Larutan Ag2CrO4 dengan larutan HNO3 encer
Reaksi :
Molekuler :
𝐴𝑔2 𝐶𝑟𝑂4 𝑠 + 2𝐻𝑁𝑂3 𝑎𝑞 → 2𝐴𝑔𝑁𝑂3 𝑎𝑞 + 𝐻2 𝐶𝑟𝑂4 𝑎𝑞
Ionik :
𝐴𝑔2 𝐶𝑟𝑂4 𝑠 + 2𝐻 + 𝑎𝑞 + 2𝑁𝑂3− 𝑎𝑞

2𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 𝐶𝑟𝑂42− 𝑎𝑞 + 2𝐻 + 𝑎𝑞 + 2𝑁𝑂3− 𝑎𝑞

Bersih :𝐴𝑔2 𝐶𝑟𝑂4 𝑠 → 2𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 𝐶𝑟𝑂42− 𝑎𝑞


(Endapan larut terbentuk larutan kuning muda)
Larutan Ag2CrO4 dengan larutan NH3 encer
Reaksi :
Molekuler :
𝐴𝑔2 𝐶𝑟𝑂4 𝑠 + 4𝑁𝐻3 𝑎𝑞 → [𝐴𝑔(𝑁𝐻3 )2 ]2 𝐶𝑟𝑂4 𝑎𝑞

(Endapan larut terbentuk larutan kuning kehijauan)


Larutan AgNO3 dengan larutan NH4OH
Reaksi :
Molekuler :
Ag𝑁𝑂3 𝑎𝑞 + 𝑁𝐻4 𝑂𝐻 𝑎𝑞 → 𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 + 𝑁𝐻4 𝑁𝑂3 𝑎𝑞
Ionik :
𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 𝑁𝑂3− 𝑎𝑞 + 𝑁𝐻4+ 𝑎𝑞 + 𝑂𝐻 − 𝑎𝑞

𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 + 𝑁𝐻4+ 𝑎𝑞 + 𝑁𝑂3− 𝑎𝑞


Bersih :𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 𝑂𝐻 − (𝑎𝑞) → 𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠
(Endapan Abu-abu kecoklatan)
Penguraian AgOH
2𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 → 𝐴𝑔2 𝑂 𝑠 + 𝐻2 𝑂(𝑙)

Endapan ditambahkan amonia berlebih


Endapan Ag2O dengan amonia berlebih
Reaksi :
Molekuler :
𝐴𝑔2 𝑂 𝑠 + 𝐻2 𝑂 𝑙 + 4𝑁𝐻3 𝑎𝑞 → 2[𝐴𝑔(𝑁𝐻3 )2 ]𝑂𝐻 𝑎𝑞

(Endapan larut terbentuk larutan tidak berwarna)


Larutan AgNO3 dengan larutan NaOH
Reaksi :
Molekuler :
Ag𝑁𝑂3 𝑎𝑞 + 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑎𝑞 → 𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 + 𝑁𝑎𝑁𝑂3 𝑎𝑞
Ionik :
𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 𝑁𝑂3− 𝑎𝑞 + 𝑁𝑎+ 𝑎𝑞 + 𝑂𝐻 − 𝑎𝑞

𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 + 𝑁𝑎+ 𝑎𝑞 + 𝑁𝑂3− 𝑎𝑞

Bersih :𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 𝑂𝐻 − (𝑎𝑞) → 𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠


(Endapan Abu-abu kecoklatan)
Penguraian AgOH
2𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 → 𝐴𝑔2 𝑂 𝑠 + 𝐻2 𝑂(𝑙)

Endapan ditambahkan larutan NaOH berlebih larut (salah


mengambil reagen)
Larutan AgNO3 dengan larutan NaOH
Reaksi :
Molekuler :
Ag𝑁𝑂3 𝑎𝑞 + 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑎𝑞 → 𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 + 𝑁𝑎𝑁𝑂3 𝑎𝑞
Ionik :
𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 𝑁𝑂3− 𝑎𝑞 + 𝑁𝑎+ 𝑎𝑞 + 𝑂𝐻 − 𝑎𝑞

𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 + 𝑁𝑎+ 𝑎𝑞 + 𝑁𝑂3− 𝑎𝑞


Bersih :𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 𝑂𝐻 − (𝑎𝑞) → 𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠
(Endapan Abu-abu kecoklatan)
Penguraian AgOH
2𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 → 𝐴𝑔2 𝑂 𝑠 + 𝐻2 𝑂(𝑙)
Endapan ditambahkan larutan NaOH berlebih larut (salah
mengambil reagen)
Reaksi pembentukan cermin perak
Pereaksi Tollens dengan Glukosa
Larutan AgNO3 dengan larutan NaOH
Reaksi :
Molekuler :
Ag𝑁𝑂3 𝑎𝑞 + 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑎𝑞 → 𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 + 𝑁𝑎𝑁𝑂3 𝑎𝑞
Ionik :
𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 𝑁𝑂3− 𝑎𝑞 + 𝑁𝑎+ 𝑎𝑞 + 𝑂𝐻 − 𝑎𝑞

𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 + 𝑁𝑎+ 𝑎𝑞 + 𝑁𝑂3− 𝑎𝑞


Bersih :𝐴𝑔+ 𝑎𝑞 + 𝑂𝐻 − (𝑎𝑞) → 𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠
(Endapan Abu-abu kecoklatan)
Penguraian AgOH
2𝐴𝑔𝑂𝐻 𝑠 → 𝐴𝑔2 𝑂 𝑠 + 𝐻2 𝑂(𝑙)

Endapan ditambahkan amonia hingga diperoleh larutan jenuh


Endapan Ag2O dengan amonia
Reaksi :
Molekuler :
𝐴𝑔2 𝑂 𝑠 + 𝐻2 𝑂 𝑙 + 4𝑁𝐻3 𝑎𝑞 → 2[𝐴𝑔(𝑁𝐻3 )2 ]𝑂𝐻 𝑎𝑞

(Endapan larut terbentuk larutan tidak berwarna)


Larutan [𝐴𝑔(𝑁𝐻3 )2 ]𝑂𝐻 (Pereaksi Tollens) dengan
larutan Glukosa
Reaksi Redoks:
Reduksi : 2[𝐴𝑔(𝑁𝐻3 )2 ]+ 𝑎𝑞 + 2𝑒 → 2𝐴𝑔 𝑠 + 4𝑁𝐻3 𝑎𝑞
Oksidasi: 𝑅 − 𝐶𝐻𝑂 𝑎𝑞 + 2𝑂𝐻− 𝑎𝑞 → 𝑅 − 𝐶𝑂𝑂𝐻 𝑎𝑞 + 𝐻2𝑂 𝑙 + 2𝑒

2[𝐴𝑔(𝑁𝐻3 )2 ]+ 𝑎𝑞 + 𝑅 − 𝐶𝐻𝑂 𝑎𝑞 + 2𝑂𝐻 − 𝑎𝑞 → 2𝐴𝑔 𝑠 + 4𝑁𝐻3 𝑎𝑞 +


𝑅 − 𝐶𝑂𝑂𝐻 𝑎𝑞 + 𝐻2 𝑂 𝑙

(Terbentuk Cermin Perak pada dinding tabung reaksi)


KESIMPULAN
• Senyawa Cu2O dapat disintesis dari reaksi Glukosa
dengan fehling. Senyawa CuCl dapat disintesis
dengan cara mereaksikan CuO dengan HCl lalu
direduksi oleh logam Cu. Senyawa CuI diperoleh dari
reaksi larutan KI dengan larutan CuSO4
• Serbuk Cu2O dalam HCl dapat dihasilkan ion
kompleks [CuCl2]- dan dapat tereduksi menjadi
logam Cu dalam larutan H2SO4 dan HNO3.Serbuk
CuO dapat larut sempurna dalam semua asam setelah
pemanasan. Dalam HCl menghasilkan larutan biru
muda CuCl2, dalam H2SO4 menghasilkan larutan biru
muda CuSO4, dan dalam HNO3 menghasilkan
larutan biru muda Cu(NO3)2
• Larutan CuSO4 dengan larutan NaOH membentuk
endapan seperti agar-agar berwarna biru muda Cu(OH)2,
sedangkan dengan larutan NH4OH menghasilkan larutan
kompleks berwarna biru tua karena mengandung ion
[Cu(NH3)4]2+ dan dengan larutan HCl membentuk larutan
kuning kehijauan CuCl2.
• Larutan AgNO3 direaksikan dengan K2CrO4 membentuk
endapan merah tua Ag2CrO4 yang dapat larut dalam asam
maupun basa
• Larutan AgNO3 direaksikan dengan basa NH4OH encer
atau NaOH dapat membentuk endapan Ag2O yang larut
dalam NH4OH encer berlebih dan tidak larut dalam
NaOH berlebih
• Cermin perak diperoleh dari reaksi redoks antara
ion kompleks [Ag(NH3)2]+ (Pereaksi Tollens)
dengan Glukosa, Glukosa (R-CHO) teroksidasi
membentuk asam karboksilat sedangkan ion Ag+
dari [Ag(NH3)2]+ tereduksi menjadi lapisan logam
perak pada dinding tabung reaksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai