by: Hamdatul Musyarrofah Jihan Balqis Aghniyah Vira Normaulidatul L Perkembangan Manusia Menurut Erikson
Dalam bukunya “Childhood and
Society” (1963), Erikson membuat sebuah bagan untuk mengurutkan delapan tahap secara terpisah mengenai perkembangan ego dalam psikososial, yang biasa dikenal dengan istilah “Delapan Tahap Perkembangan Manusia”. TAHAP 1; Kepercayaan vs Kecurigaan
• Berlangsung pada umur 0-1 tahun
atau 1,5 tahun (infancy). • perkembangan rasa percaya yang dibentuk oleh bayi tersebut berdasarkan kesungguhan & kualitas penjaga (yang merawat) bayi tersebut. Tahap 2; Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-Ragu
• Berlangsung pada usia 1-3
tahun (early childhood). • Anak cenderung aktif dalam segala hal, sehingga orang tua dianjurkan untuk tidak terlalu membatasi ruang gerak serta kemandirian anak. Tahap 3; Inisiatif vs Kesalahan
• Berlangsung pada usia 4-5 tahun
(preschool age) • Anak-anak pada usia ini berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan rasa ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya. Tahap 4; Kerajinan vs Inferioritas
• Berlangsung pada usia 6-12 tahun
(school age). • Anak mulai keluar dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah sehingga semua aspek memiliki peran. • Anak dituntut untuk dapat merasakan bagaimana rasanya berhasil melalui tuntutan. Tahap 5; Identitas vs kekacauan identitas
• memasuki masa puber dan
merupakan tahap adolense (remaja), pada usia 12-18 tahun. • Pencarian jati diri mulai berlangsung dalam tahap ini. Apabila dia bergaul dengan lingkungan yang baik maka akan tercipta identitas yang baik pula, dan begitu pula sebaliknya. Tahap 6; Keintiman vs Isolasi
• Berlangsung pada masa awal dewasa
(young adult), usia sekitar 18/20-30 tahun. • keintiman dan isolasi harus seimbang untuk memunculkan nilai positif yaitu cinta secara luas dan universal (misal pada keluarga, teman, sodara, binatang, dll). Tahap 7; Generatifitas vs Stagnasi
• Berlangsung pada masa dewasa
(middle adult), orang-orang yang berusia 30-55 tahun. • Salah satu tugas yang harus dicapai yaitu dapat mengabdikan diri guna mencapai keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generatifitas) dengan tidak melakukan apa-apa (stagnasi). Tahap 8; Integritas vs Keputusasaan
• Tahap ini merupakan tahap
usia senja (lanjut usia). • Tahap yang sulit dilewati karena orang pada masa ini cenderung melakukan introspeksi diri.