Anda di halaman 1dari 32

 Undang-Undang Nomor 14 tahun

2005 tentang Guru dan Dosen


 Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 Tentang Guru
 Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009
Tentang Pemenuhan Beban Kerja
Guru dan Pengawas
 Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS
(UNDANG-UNDANG GURU DAN
DOSEN Nomor 14 Tahun 2005)
 PENDIDIK PROFESIONAL
 TUGAS UTAMA: MENDIDIK,
MENGAJAR, MEMBIMBING,
MENGARAHKAN, MELATIH, MENILAI,
DAN MENGEVALUASI PESERTA
DIDIK
KARAKTERISTIK PROFESI, YAITU:
1. KODE ETIK
2. PENGETAHUAN YANG TERORGANISIR
3. KEAHLIAN DAN KOMPETENSI YANG BERSIFAT KHUSUS
4. TINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL YANG
DIPERSYARATKAN
5. SERTIFIKAT KEAHLIAN
6. PROSES TERTENTU SEBELUM MEMANGKU PROFESI
UNTUK BISA MEMANGKU TUGAS DAN
TANGGUNGJAWAB
7. KESEMPATAN UNTUK PENYEBARLUASAN DAN
PERTUKARAN IDE DI ANTARA ANGGOTA PROFESI
8. ADANYA TINDAKAN DISIPLIN DAN BATASAN TERTENTU
JIKA TERJADI MALPRAKTEK OLEH ANGGOTA PROFESI
(Ps 1 (1) UUGD 2005)

GURU ADALAH PENDIDIK PROFESIONAL


DENGAN TUGAS UTAMA:

MENDIDIK, MENGAJAR, MEMBIMBING,


MENGARAHKAN, MELATIH, MENILAI, DAN
MENGEVALUASI PESERTA DIDIK
HARUS DIDUKUNG OLEH KOMPETENSI YANG
STANDAR BAGI GURU PROFESIONAL, Meliputi:
1. PEMILIKAN KEMAMPUAN ATAU KEAHLIAN YANG
BERSIFAT KHUSUS ( MIS. GURU BIDANG STUDI)
2. TINGKAT PENDIDIKAN MINIMAL
3. SERTIFIKASI KEAHLIAN
4. HARUS MENGUASAI KEAHLIAN DALAM KEMAMPUAN
MATERI KEILMUAN DAN KETRAMPILAN METODOLOGI
5. MEMILIKI RASA TANGGUNGJAWAB YANG TINGGI ATAS
PEKERJAANNYA, BAIK TERHADAP TUHAN YANG MAHA
ESA, BANGSA DAN NEGARA, LEMBAGA DAN
ORGANISASI PROFESI
6. GURU JUGA HARUS MENGEMBANGKAN RASA
KESEJAWATAN YANG TINGGI DENGAN SESAMA GURU
Hak dan Kewajiban

HAK GURU

Memperoleh Memperoleh perlindungan, rasa aman & Memperoleh kesempatan utk


penghasilan di atas jaminan keselamatan, dan memiliki meningkatkan kompetensi, kualifikasi
kebutuhan hidup kebebasan berserikat dalam organisasi akademik, serta memperoleh
minimum profesi pelatihan dan pengembangan profesi

• Gaji pokok • Besarnya 1 x gaji


• Tunjangan yg melekat pada gaji pokok
• Tunjangan Profesi (yg telah memiliki sertifikat pendidik)
• Dialokasikan dlm
• Tunjangan Fungsional
APBN & APBD
• Yang diangkat oleh Pemerintah, Pemda
• Yang diangkat oleh satuan pendidikan yg diselenggarakan oleh masyarakat,
Pemerintah & Pemda memberikan subsidi tunjangan fungsional
• Tunjangan Khusus
• Diberikan kepada guru yg bertugas di daerah khusus (setara dengan 1 X gaji pokok
• Dan berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemda

• Maslahat Sampingan: merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan kependidikan, asuransi
pendidikan, beasiswa, penghargaan, pelayanan kesehatan, kemudahan memperoleh pendidikan bg putera-puteri guru dan
bentuk kesejahteraan lain.
KEWAJIBAN GURU

merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses


pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran;
meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan
jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau
latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran;
menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI (TI)
AKAN MENGUBAH POLA HUBUNGAN GURU-
MURID, TEKNOLOGI INSTRUKSIONAL DAN
SISTEM PENDIDIKAN SECARA KESELURUHAN
 PROFESIONALISME GURU PERLU DIDUKUNG
PENEGAKAN KODE ETIK GURU ( SEBAGAI
NORMA HUKUM YG DIJUNJUNG TINGGI DAN
SEKALIGUS SEBAGAI NORMA KOMUNITAS
GURU)
 PROFESIONALISME GURU HARUS DIDUKUNG
OLEH KOMPETENSI YANG STANDAR. >>
SALAH SATU DARI KOMPETENSI = PEMILIKAN
KEMAMPUAN/ PENGUASAAN TEKNOLOGI
INFORMASI
LAMA BARU

1. MENGAJAR DAN 1. DERASNYA INFORMASI


MENYODORI SISWA TIDAK MUNGKIN GURU
DENGAN MUATAN BERSIKAP PALING TAHU
INFORMASI PENGETAHUAN 2. GURU MENGAJAR
BAGAIMANA SISWA
2. GURU DIPANDANG PALING BELAJAR
MENGETAHUI DAN
SATU2NYA SUMBER 3. BERUSAHA MENDAPATKAN
INFORMASI INFORMASI DARI BERBAGAI
SUMBER / MEMFASILITASI
KEBUTUHAN SISWA
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
Tentang Guru

BAB I : KETENTUAN UMUM


Pasal 1
Pengertian
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2. Kualifikasi Akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik
yang harus dimiliki oleh Guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan
satuan pendidikan formal di tempat penugasan.
3. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk
Guru.
4. Sertifikat Pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang
diberikan kepada Guru sebagai tenaga profesional.
Pasal 1 Lanjutan …..
5. Gaji adalah hak yang diterima oleh Guru atas pekerjaannya dari
penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan dalam bentuk
finansial secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
6. Organisasi Profesi Guru adalah perkumpulan yang berbadan hukum
yang didirikan dan diurus oleh Guru untuk mengembangkan
Profesionalitas Guru.
7. Perjanjian Kerja atau Kesepakatan Kerja Bersama adalah perjanjian
tertulis antara Guru dan penyelenggara pendidikan atau satuan
pendidikan yang memuat syarat-syarat kerja serta hak dan
kewajiban para pihak dengan prinsip kesetaraan dan kesejawatan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
8. Guru Tetap adalah Guru yang diangkat oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan untuk
jangka waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara terus-menerus, dan
tercatat pada satuan administrasi pangkal di satuan pendidikan yang
memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah
serta melaksanakan tugas pokok sebagai Guru.
KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI

Pasal 2

1. Kualifikasi Akademik
5. Kemampuan untuk
mewujudkan tujuan
pendidikan nasional
Guru Wajib
Memiliki:
2. Kompetensi
4. Jasmani dan rohani
yang Sehat
3. Sertifikat Pendidik
Kompetensi
Pasal 3
Pengertian:
Merupakan seperangkat pengetahuan,
Bersifat holistik. keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dikuasai, dan
diaktualisasikan oleh Guru dalam
KOMPETENSI melaksanakan tugas keprofesionalan
GURU

Jenis:
Dikembangkan oleh BSNP 1.kompetensi pedagogik
dan ditetapkan dengan 2.Kompetensi kepribadian
Peraturan Menteri 3.kompetensi sosial
4.kompetensi profesional
Pasal 3, lanjutan ….

1) pemahaman wawasan atau landasan


kependidikan;
2) pemahaman terhadap peserta didik;
1. Kompetensi 3) pengembangan kurikulum atau
Pedagogik: silabus;
Kemampuan Guru 4) perancangan pembelajaran;
dalam pengelolaan 5) pelaksanaan pembelajaran yang
pembelajaran mendidik dan dialogis;
peserta didik 6) pemanfaatan teknologi pembelajaran;
7) evaluasi hasil belajar; dan
8) pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
Pasal 3, lanjutan ….

1) beriman dan bertakwa;


2) berakhlak mulia;
3) arif dan bijaksana;
4) demokratis;
5) mantap;
2. Kompetensi 6) berwibawa;
Kepribadian 7) stabil;
8) dewasa;
9) jujur;
10) sportif;
11) menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyarakat;
12) secara obyektif mengevaluasi kinerja
sendiri; dan
13) mengembangkan diri secara mandiri
dan berkelanjutan.
Pasal 3, lanjutan ….

1) berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau


isyarat secara santun;
2) menggunakan teknologi komunikasi
dan informasi secara fungsional;
3) bergaul secara efektif dengan peserta
3. Kompetensi Sosial:
didik, sesame pendidik, tenaga
Kemampuan Guru
kependidikan, pimpinan satuan
sebagai bagian dari
pendidikan, orang tua atau wali
Masyarakat
peserta didik;
4) bergaul secara santun dengan
masyarakat sekitar dengan
mengindahkan norma serta sistem
nilai yang berlaku; dan
5) menerapkan prinsip persaudaraan
sejati dan semangat kebersamaan.
Pasal 3, lanjutan ….

1) Penguasaan materi pelajaran


secara luas dan mendalam sesuai
dengan standar isi program
4. Kompetensi Profesional: satuan pendidikan, mata
Kemampuan Guru dalam pelajaran, dan/atau kelompok
menguasai pengetahuan mata pelajaran yang akan diampu;
bidang ilmu pengetahuan, dan
teknologi, dan/atau seni dan 2) Penguasaan konsep dan metode
budaya yang diampunya disiplin keilmuan, teknologi, atau
seni yang relevan, yang secara
konseptual menaungi atau
koheren dengan program satuan
pendidikan, mata pelajaran,
dan/atau kelompok mata
pelajaran yang akan diampu.
Sertifikasi
Pasal 4

Program Diselenggarakan oleh Perguruan


Diperoleh Tinggi yang memiliki program
Pendidikan
melalui pengadaan tenaga kependidikan
Profesi yang terakreditasi, baik yang
Sertifikat diselenggarakan oleh Pemerintah
Hanya maupun Masyarakat, dan ditetapkan
Pendidik diikuti oleh
bagi Guru oleh Pemerintah.

Guru yang telah memiliki


Kualifikasi Akademik S-1
atau D-IV sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 17
1) Guru Tetap pemegang Sertifikat Pendidik berhak mendapatkan tunjangan
profesi apabila mengajar di satuan pendidikan yang rasio minimal jumlah
peserta didik terhadap Gurunya sebagai berikut:

• untuk TK, RA, atau yang sederajat 15:1


• untuk SD atau yang sederajat 20:1
• untuk MI atau yang sederajat 15:1
• untuk SMP atau yang sederajat 20:1
• untuk MTs atau yang sederajat 15:1
• untuk SMA atau yang sederajat 20:1
• untuk MA atau yang sederajat 15:1
• untuk SMK atau yang sederajat 15:1
• untuk MAK atau yang sederajat 12:1.
Pengembangan dan Peningkatan Kualifikasi Akademik,
Kompetensi, dan Keprofesian Guru

Pasal 46

Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan dan


meningkatkan Kualifikasi Akademik dan kompetensinya,
serta untuk memperoleh pelatihan dan pengembangan
profesi dalam bidangnya.
Pasal 48

1) Pengembangan dan peningkatan kompetensi Guru dilakukan melalui sistem


pembinaan dan pengembangan keprofesian Guru berkelanjutan yang dikaitkan
dengan perolehan angka kredit jabatan fungsional.
2) Kegiatan untuk memperoleh angka kredit jabatan fungsional Guru sekurang-
kurangnya melalui:
(1) kegiatan kolektif Guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian
Guru;
(2) pendidikan dan pelatihan;
(3) Pemagangan;
(4) publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif;
(5) karya inovatif;
(6) presentasi pada forum ilmiah;
(7) publikasi buku teks pelajaran yang lolos penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan;
(8) publikasi buku pengayaan;
(9) publikasi buku pedoman Guru;
(10) publikasi pengalaman lapangan pada pendidikan khusus dan/atau
pendidikan layanan khusus; dan/atau
(11) penghargaan atas prestasi atau dedikasi sebagai Guru yang diberikan oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pembinaan dan pengembangan
keprofesian Guru berkelanjutan diatur dengan Peraturan Menteri.
BEBAN KERJA
Pasal 52
1) Beban kerja Guru mencakup kegiatan pokok:
• merencanakan pembelajaran;
• melaksanakan pembelajaran;
• menilai hasil pembelajaran;
• membimbing dan melatih peserta didik; dan
• melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja
Guru.
2) Beban kerja Guru paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling
banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan
pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
3) Pemenuhan beban kerja paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat
puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan
ketentuan paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam 1 (satu) hari pada satuan pendidikan tempat
tugasnya sebagai Guru Tetap.
Pasal 54
1) Beban kerja kepala satuan pendidikan yang memperoleh tunjangan profesi
dan maslahat tambahan adalah paling sedikit 6 (enam) jam tatap muka dalam
1 (satu) minggu atau membimbing 40 (empat puluh) peserta didik bagi
kepala satuan pendidikan yang berasal dari Guru bimbingan dan konseling
atau konselor.
2) Beban kerja wakil kepala satuan pendidikan yang memperoleh tunjangan
profesi dan maslahat tambahan adalah paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap
muka dalam 1 (satu) minggu atau membimbing 80 (delapan puluh) peserta
didik bagi wakil kepala satuan pendidikan yang berasal dari Guru bimbingan
dan konseling atau konselor.
3) Beban kerja ketua program keahlian satuan pendidikan yang memperoleh
tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah paling sedikit 12 (dua belas)
jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
JAM KERJA

Sebagai tenaga profesional, guru baik PNS maupun


bukan PNS dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban
memenuhi jam kerja yang setara dengan beban kerja
pegawai lainnya yaitu 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima)
jam kerja (@ 60 menit) per minggu. Dalam
melaksanakan tugas, guru mengacu pada jadwal tahunan
atau kalender akademik dan jadwal pelajaran.
SANKSI

Pasal 63
1) Guru yang tidak dapat memenuhi Kualifikasi Akademik, kompetensi, dan
Sertifikat, dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sebagaimana yang
ditentukan dalam Pasal 82 ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk
memenuhinya, kehilangan hak untuk mendapat tunjangan fungsional atau
subsidi tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan.
2) Guru yang tidak dapat memenuhi kewajiban melaksanakan pembelajaran 24
(dua puluh empat) jam tatap muka dan tidak mendapat pengecualian dari
Menteri dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi, tunjangan
fungsional atau subsidi tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan.
Pasal 68
PP Nomor 74 Tahun 2008 mulai berlaku pada tanggal diundangkan (1 Desember 2008)
PERATURAN PEMERINTAH NO. 53 TAHUN 2010
TENTANG DISIPLIN PNS
Pengertian
1. Disiplin PNS :
Kesanggupan PNS menaati kewajiban & menghindari larangan
Per-UU/Peraturan kedinasan jika dilanggar dijatuhi hukuman
disiplin.
2. PNS : PNS Pusat dan PNS Daerah.
3. Hukuman Disiplin :
Hukuman yg dijatuhkan kpd PNS
karena melanggar peraturan disiplin PNS.
ucapan
setiap kata-2 yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar orang
lain  rapat – ceramah – diskusi – TV – telepon – rekaman –
dan atau alat komunikasi lainnya

tulisan
pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara tertulis baik dalam
bentuk tulisan – gambar – coretan – karikatur dan yang
serupa dengan itu

perbuatan
setiap tingkah laku – sikap – atau tindakan yang dilakukan PNS
atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang berlaku

dilakukan
di dalam atau diluar jam kerja
maka
c. Tingkat dan jenis hukuman disiplin:
1. Hukuman disiplin ringan:
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis
2. Hukuman disiplin sedang:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun
c. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah selama
1 (satu) tahun
3. Hukuman disiplin berat:
a. Penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah selama
3 (tiga) tahun
b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan dalam jabatan
setingkat lebih rendah
c. Pembebasan Jabatan
d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
3. Menambah ketentuan mengenai kewajiban untuk masuk kerja, dirumuskan secara
rinci untuk menjaring PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan sah adalah
sebagai berikut :
a. selama 5 s/d 15 hari kerja dikenai hukuman ringan.
1) 5 hari kerja dijatuhi hukuman teguran lisan;
2) 6 s/d 10 hari kerja dijatuhi hukuman teguran tertulis;
3) 11 s/d 15 hari kerja dijatuhi hukuman pernyatan tidak puas secara
tertulis.
b. selama 16 s/d 30 hari kerja dikenai hukuman sedang.
1) 16 s/d 20 hari kerja dijatuhi hukuman penundaan kenaikan gaji berkala
selama 1 (satu) tahun;
2) 21 s/d 25 hari kerja dijatuhi hukuman penundaan kenaikan pangkat
selama 1 (satu) tahun;
3) 26 s/d 30 hari kerja dijatuhi hukuman penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 1 (satu) tahun.
c. selama 31 s/d 46 hari kerja atau lebih dikenai hukuman berat.
1) 31 s/d 35 hari kerja dijatuhi hukuman penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun;
2) 36 s/d 40 hari kerja dijatuhi hukuman pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih rendah yang menduduki jabatan
struktural atau fungsional tertentu;
3) 41 s/d 45 hari kerja dijatuhi hukuman pembebasan dari jabatan bagi PNS
yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu;
4) 46 hari kerja atau lebih dikenai hukuman pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat
sebagai PNS.
Setiap PNS wajib datang, pulang dan melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan jam kerja. Keterlambatan akan dihitung secara kumulatif dan
dikonversi 1 hari kerja sama dengan 7 ½ jam.
Dalam hal PNS tidak masuk kerja secara terus-menerus meskipun telah dipanggil
2 (dua) kali tetapi tetap tidak hadir, PNS tersebut dijatuhi HD tanpa melalui
pemeriksaan dan jenis hukumannya berdasarkan jumlah hari ketidakhadiran
secara kumulatif.
33

Anda mungkin juga menyukai