Anda di halaman 1dari 29

PENGANTAR TEORI PELUANG

BUKU ACUAN
1. Hogg R.V., dan E. A. Tanis, Probability and Statistical
Inference, 5th Edition, New Jersey: Prentice-Hall, Inc, 1997
2. Ross, Seldon, A First Course in Probability, 2nd Edition, NY,
McMilan Publishing, 1976.
3. Bain L.J. dan M. Engelhardt, Introduction to Probability and
Mathematical Statistics, 2nd Edition, Boston: PWS-KENT
Publishing Company, 1992
4. Mood A., A. Graybill, dan C. Boes, Theory of Mathematical
Statistics, 3trd Edition, Mc graw Hill Inc., 1974
Pertemuan 1

TEORI HIMPUNAN
DEFINISI
Himpunan: kumpulan dari objek-objek yang
mempunyai sifat tertentu dan didefinisikan secara
jelas. Objek-objek tersebut disebut
unsur/anggota/elemen dari himpunan
Biasanya dinyatakan dengan huruf kapital A, B, C dst
Contoh : A = { a, b, c, d }
CARA MENYATAKAN SUATU
HIMPUNAN
1. Enumerasi : mendaftar semua anggota yang
diletakkan dalam tanda kurung kurawal
contoh : B = {1,2,3,4}
2. Simbol baku : dengan cara menyebut sifat
yang dimiliki setiap anggotanya
contoh: A = himpunan bilangan riil
3. Notasi pembentuk himpunan
contoh : C = {x|x adalah bilangan bulat}
CARA MENYATAKAN SUATU
HIMPUNAN
4. Diagram Venn
contoh : S = {1,2,3....,7,8}
A = {1,2,3,5} dan B = {2,5,6,7}
S
A B

1 2 6 4

3 5 7 8
Macam-macam Himpunan
1. Himpunan Kosong (Himpunan Hampa)
adalah himpunan yang tidak punya anggota
Notasi { } atau ø
contoh :
P = orang indonesia yang pernah ke bulan
2. Himpunan semesta
adalah himpunan yang semua anggotanya terdiri
dari semua objek yang sedang dibicarakan.
Dilambangkan dengan S atau U (universal)
Macam-macam Himpunan
3. Himpunan berhingga dan tidak berhingga
contoh himpunan berhingga:
A = {ani, joko, tuti}
contoh himpunan tdk berhingga:
B = {x|x = himpunan bilangan bulat positif}
= {1,2,3,4.......}
4. Himpunan bagian (Subset)
Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari B jika
setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Dituliskan A  B jika dan hanya jika (x) xA xB
Macam-macam Himpunan
Teorema 1. Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-
hal sebagi berikut :
a. A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri ( A  A )
b. Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari
A(A)
c. Jika A  B dan B C maka A  C

5. Himpunan yang sama


Dua himpunan A dan B dikatakan sama jika A  B dan
BA
Macam-macam Himpunan
Notasinya :
A=B A  B dan B  A

S S

B
A=B
A
Macam-macam Himpunan
6. Himpunan saling lepas/disjoint
Himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika
keduanya tidak memiliki elemen yang sama.
Notasi : A // B
Contoh :
A = {x|x = himpunan bulat positif}
B = {x|x = himpunan bulat negatif}
Macam-macam Himpunan
7. Keluarga Himpunan / Famili Himpunan
adalah himpunan dimana objek-objeknya terdiri dari
himpunan-himpunan.
Contoh :
A = {{1,2}, {1,a}, {3,4}}
8. Himpunan Kuasa / Power Set
Himpunan kuasa dari suatu himpunan A adalah suatu
himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan
bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan
A sendiri. Notasi : P(A) memiliki 2 n(A)
Contoh :
Jika A = {1,2} maka P(A) = {, {1}, {2}, {1,2}}
Partisi Himpunan
Suatu partisi dari himpunan X adalah suatu cara
membagi himpunan X menjadi beberapa himpunan
bagian yang saling lepas dan gabungan dari himpunan-
himpunan bagian tersebut sama dengan X.
Himpunan bagian suatu partisi disebut “sel”
Notasi : X = {A₁,A₂, ...Aᵢ}
Syarat partisi himpunan:
1. X = A₁  A₂  ...  Aᵢ
2. Aᵢ  Aᵤ =  untuk setiap iu
Partisi Himpunan
Misalkan X = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Perhatikan kelas-kelas pada himpunan bagian X
(i) {{1,2,3}, {2,5}, {4,8,9}}
(ii) {{1,3,5}, {2,6,8}, {5,7,9}}
(iii) {{1,3,5}, {2,6,8}, {4,7,9}}
Manakah yang merupakan partisi dari X ?
Operasi Himpunan
1. Gabungan / Union
Gabungan 2 himpunan A dan B adalah
himpunan yang anggotanya terdiri atas
anggota A atau anggota B atau keduanya.
Notasi : AB = {x|xA atau xB}
Contoh :
A = {a,c,e} dan B = {b,d,f}
A  B = {a,b,c,d,e,f}
Operasi Himpunan
2. Irisan / Intersection
Irisan dua himpunan A dan B adalah
himpunan yang anggotanya merupakan
anggota A dan sekaligus anggota B.
Notasi : AB = {x|xA dan xB}
Contoh :
A = {1,2,3,5,6,7} dan B = {3,4,5,9}
A  B = {3,5}
Operasi Himpunan
3. Komplemen
Komplemen dari himpunan A adalah
himpunan yang anggotanya merupakan
bagian dari semesta tapi bukan anggota
himpunan A
Notasi : Aᶜ atau A’ = {x|xS, xA}
Contoh : S = {1,2,3,4,.....,9}
A = {1,3,5,7,9} maka A’= {2,4,6,8}
Operasi Himpunan
4. Selisih dua himpunan
Selisih dua himpunan A dan himpunan B adalah
himpunan yang anggotanya terdiri atas anggota A
dan bukan anggota B.
Notasi :
A – B = {x|xA dan xB} = A  B’
Contoh :
A = {1,2,3,....10} B = {2,4,6,8,10}
A – B = {1,3,5,7,9}
B–A=
Operasi Himpunan
5. Jumlah dua himpunan/ Beda Setangkup / Selisih
Simetris / Simetris Difference
Selisih simetris dua himpunan A dan himpunan B
adalah himpunan yang anggota-anggotanya terdiri
atas anggota himpunan A yang bukan anggota B
dan anggota B yang bukan anggota A.
Notasi : A  B = (AB)-(AB) = (A-B) (B-A)
Contoh :
A = {2,4,6} dan B = {2,3,5}
A  B = {3,4,5,6}
Operasi Himpunan
Teorema :
Beda setangkup memiliki sifat sbb:
a. A  B = B  A (hukum komutatif )
b. (A  B)  C = A  (B  C ) (hukum asosiatif)

6. Perkalian kartesian / cartesian product


Notasi : A  B = {(a,b)|aA dan bB}
Misal : C = {1,2,3} dan D = {a,b}
maka C  D = {(1,a), (1,b), (2,a), (2,b), (3,a),(3,b)}
Catatan : a. (a,b)  (b,a)
b. A  B  B  A
c. Jika A= atau B= maka AB = BA = 
Hukum Aljabar Himpunan
1. Hukum Idempoten
-AA=A
-AA=A
2. Hukum Asosiatif
- A  (B  C) = (A  B)  C
- A  (B  C) = (A  B)  C
3. Hukum Komutatif
-AB=BA
-AB=BA
4. Hukum Identitas
-A=A
-AS=A
Hukum Aljabar Himpunan
5. Hukum Distributif
- A U (B ∩ C) = (A U B) ∩ (A U C)
- A ∩ (B U C) = (A ∩ B) U (A ∩ C)
6. Hukum null/dominasi
-AS=S
-A=
7. Hukum Komplemen
- A  A’ = S - (A’)’ = A
- A  A’ =  - S’ =  dan ’ = S
8. Hukum De Morgan
- (A  B)’ = A’  B’
- ( A  B )’ = A’  B’
Jumlah Anggota pada Operasi
Himpunan
Pada himpunan A dan B
n( A  B)  n( A)  n( B)  n( A  B)

Pada himpunan A, B, dan C


n( A  B  C )  n( A)  n( B)  n(C )  n( A  B)  n( A  C )
 n( B  C )  n( A  B  C )
Pada himpunan A, B, C, dan D
n( A  B  C  D)  n( A)  n( B)  n(C )  n( D)  n( A  B)  n( A  C )
 n( A  D)  n( B  C )  n( B  D)  n(C  D)
 n( A  B  C )  n( A  B  D )  n( A  C  D )
 n( B  C  D )  n( A  B  C  D )

23
Latihan Soal
1. Diketahui himpunan P = {a,b,c,d} , Q ={c,d,e,f}
dan R = {b,c,d,e}
Tentukan:
a. PQ ; PQ ; PR ; PR ; QR ; QR
b. Gambarkan diagram venn untuk soal 1a
c. Buktikan bahwa sifat asosiatif dan distributif
terpenuhi.
2. Untuk P, Q, R pada soal nomor 1, tunjukkan
apakah sifat berikut terpenuhi.
a. P  (Q  R) = (P  Q)  (P  R)
b. P  (Q  R) = (P  Q)  (P  R)
Latihan Soal
3. Tentukan CD dan CD
a. C = {x|0<x<2} D = {x|1x<3}
b. C = {(x,y)|0<x<2 , 1<y<2}
D = {(x,y)|1<x<3 , 1<y<3}
4. Buktikan A  B maka B’  A’
5. Buktikan A- (BC) = (A-B)  (A-C) bernilai benar
6. Misal A = {1,2,3} ; B = {2,4} dan C ={3,4,5}
Tentukan A  B  C
Latihan Soal
7. Tentukan semua partisi dari X = {a,b,c,d,}
8. Tentukan komplemen dari C={x|5/8<x<1}
dimana S = {x|0<x<1}
9. Dari 100 orang mahasiswa diadakan
pendaftaran untuk mengikuti pelajaran
bahasa Jerman, Perancis atau keduanya. Jika
yang mendaftar bahasa Jerman 75% dan
bahasa Perancis 48%, berapa mahasiswa yang
mendaftar untuk kedua bahasa tersebut?
Latihan Soal
10. 100 orang buruh perusahaan industri diklasifikasikan
ke dalam golongan A, B dan C.
A : golongan buruh yang rajin = 50 orang
B : golongan buruh yang sehat = 52 orang
C : golongan buruh yang berpendidikan = 40 orang
A dan B = 20 orang; A dan C = 13 orang; B dan C = 15
orang. Buruh yang tidak rajin, tidak sehat dan tidak
berpendidikan = 1 orang
a. Berapa orang yang masuk klasifikasi ABC?
b. Berapa orang yang masuk klasifikasi A saja?
c. Berapa orang yang masuk klasifikasi B saja?
1. Sebuah eksperimen dilakukan dengan
mengambil sebuah kartu secara acak dari
setumpuk kartu, dengan kejadian:
A = Kartu yang diambil berwarna merah
B = Kartu yang diambil jack, king, queen
C = Kartu yang diambil adalah angka
buat diagram ven.

2. Dari seluruh mahasiswa tingkat 1 D, diketahui


himpunan sbb.:
P = Jk perempuan
K = berminat pada jurusan komputasi
J = Asal SMA luar Jawa
Hitung:
a. P c c. (P  K )  J
b. ( P  K )  J d. KJ
3. Diketahui nilai sekelompok mahasiswa sebagaimana
digambarkan dalam diagram ven, dan diketahui :
I = Jumlah mahasiswa dengan IPK diatas 3
A = Nilai Aljabar linear minimal B
C = Nilai Ekonomi Mikro minimal B

Hitung:
I A
a. ( I  C )  AC

10 1 8 b. I  C
2
1
2 (jelaskan)
12 c. Nilai Aljabar C tapi IPK
6 diatas 3
C d. ( I  A  C )C
(jelaskan)

Anda mungkin juga menyukai