• Medikamentosa
• Diawali dgn terapi empirik,
• kemudian disesuaikan dgn hasil pewarnaan gram atau identifikasi
antigen
• dan atau biakan serta uji resistensi.
Terapi empirik
• Umur 0-7 hari ( early onset )
• Ampisilin 150 mg/kgBB/hari setiap 8 jam IV
+ sefotaksim 100 mg/kgBB/hari setiap 12 jam IV atau
• Seftriakson 50 mg/kgBB/hari setiap 24 jam IV
atau
• Ampisilin 150 mg/kgBB/hari setiap 8 jam IV + gentamisin 5 mg/kgBB/hari setiap
12 jam IV.
Terapi empirik
• Lama pengobatan
• Tergantung dari etiologi kuman, umumnya 14-21 hari.
Bedah
• Umumnya tidak diperlukan tindakan bedah,
• kecuali bila ada komplikasi seperti :
• empiema subdural,
• abses otak
• atau hidrosefalus.
Suportif
• Perlunya perhatian khusus terhadap ada tidaknya :
• gangguan ventilasi,
• perfusi,
• temperatur,
• keadaan metabolik,
• dan komplikasi penyakit seperti :
• kejang,
• syndrome of inappropriate anti diuretic hormone
(SIADH),
• edema otak,
• hidrosefalus akut,
• efusi subdural,
• dan abses otak.
PEMANTAUAN
• Terapi
• Untuk monitor efek samping penggunaan antibiotik dosis tinggi,
misaInya
•pemeriksaan darah perifer secara serial,
•uji fungsi hati,
•dan uji fungsi ginjal.
Tumbuh kembang
• Angka kejadian sekuele berat 15-20 % dan 25%-35% dengan sekuele
ringan-sedang.
• Pemeriksaan uji pendengaran segera dikerjakan setelah dipulangkan,
selain pemeriksaan klinis neurologis.
• Pemeriksaan penunjang yg lain disesuaikan dgn keadaan temuan klinis
pd saat itu.
LANGKAH PROMOTIF/PREVENTIF
• Mengurangi atau menghilangkan faktor risiko dari
ibu atau bayi, misalnya :
• menurunkan insidens sepsis neonatal,
• kejadian prematuritas,
• ketuban pecah dini,
• korioamnionitis,
• demam pd ibu,
• dan kelahiran traumatik.
• Pemberian kemoprofilaksis intraparturn pd kasus
dgn risiko tinggi dpt dipertimbangkan.