Kirim Bab 4 Sosialisasi-3
Kirim Bab 4 Sosialisasi-3
PENGERTIAN SOSIALISASI
Secara sederhana sosialisasi adalah sebagai sebuah proses seumur hidup yang berkenan dengan individu
mempelajari hidup, norma, dan nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang
menjadi pribadi yang dapat diterima oleh kelompoknya.
6. Untuk mengetahui lingkungan sosial, tempat individu bertempat tinggal termasul lingkungan sosial
yang baru.
Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal
dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga, anak-anak
mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
Tahap ini ditandai dengan makin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan
oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang
tuanya, kakaknya, dsb. Dengan kata lain kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain jika
mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan orang-orang yang
jumlahnya banyak telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang
dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri yakni asal anak menyerap nilai dan norma. Bagi
seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (significant other).
3. Tahap siap bertindak (game stage)
Peniruan yang dilakukan sudah mulah berkurang dan digantikan oleh peran secara langsung dimainkan
sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain juga meningkat
sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Anak mulai menyadari adanya
tuntutan untuk membela keluarga dan bekerjasama dengan teman-temannya. Pada tahap ini, lawan berinteraksi
makin banyak dan mulai berhubungan dengan taman-temannya yang sebaya di luar rumah. Bersama dengan itu,
anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya.
Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Anak sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi
masyarakat secara luas. Dengan kata lain, anak dapat bertenggang rasa tidak hanya dengna orang-orang yang
berinteraksi dengannya tetapi juga dengan masyarakat secara luas. Manusia secara dewasa menyadari peraturan,
kemampuan, bekerjasama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya menjadi mantap. Manusia dengan
perkembandan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya.
MEDIA SOSIALISASI DALAM
PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah orangtua,
saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat yang tinggal serumah. Melalui lingkungan, anak mengenal
dunia sekitarnya, dan pola pergaulan sehari-hari.
2. Sosialisasi partisipasif
1. Sosialisasi primer
2. Sosialisasi sekunder