Kecelakaan
Disusun oleh :
Putri Elvira (1707113849)
Analisis terminologi
skenario kecelakaan untuk
proses Hazard
Pengertian kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan dan
tidak direncanakan yang dapat menyebabkab luka, cedera,
cacat ataupun kematian pada manusia dan atau
menyebabkan kerusakan material atau lingkungan hidup di
tempat kerja.
Dengan demikian, kecelakaan selalu diikuti kerugian baik
kerugian langsung ataupun tidak langsung.
Klasifikasi kecelakaan kerja
Menurut Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi
Berikut adalah macam-macam kategori hazard (Wells, 1996 ; Plog, 2002 ; Donoghue, 2004) :
1. Physical hazards : suara bising, radiasi, getaran, temperatur
2. Chemical hazards : zat beracun, debu, uap berbahaya
3. Mechanical hazards : mesin, alat-alat bergerak
4. Electrical hazards : arus listrik, percikan bunga api listrik
5. Ergonomic hazards : ruangan sempit, mengangkat, mendorong, dll (catatan : sebenarnya ergonomi
bukan hanya melingkupi beberapa hal ini karena ergonomi sebenarnya yaitu prinsip atau azas K3 secara
keseluruhan, tetapi karena istilah ergonomi mulai dikenal dari ranah postur kerja, beban kerja, MSD dan
sejenisnya maka bisa dimaklumi bila hal-hal seperti ini lebih erat dengan istilah ergonomi)
6. Behavioral hazards : tidak mematuhi ketentuan, kurangnya keterampilan kerja
7. Environmental hazards : cuaca buruk, api, berkerja ditempat tidak rata
8. Biological hazards : virus, bakteri, jamur, parasit
9. Psychosocial hazards : waktu kerja yang lama, tekanan atasan, trauma
10. Tidak menggunakan alat pelindung diri seperti pakaian dan sepatu safety
Secara umum ada 3 jenis Hazard, yaitu:
1. Hazard bahan
2. Hazard energi
3. Hazard interaksi kimia
1. Debu.
Debu dan uap/asap (fume) merupakan salah satu sumber
gangguan yang tidak dapat diabaikan. Dalam kondisi
tertentu debu merupakan bahaya yang dapat
menimbulkan kerugian besar. Tempat kerja yang
HAZARD ENERGI prosesnya mengeluarkan debu atau uap, dapat
menyebabkan pengurangan kenyamanan kerja, gangguan
penglihatan, gangguan fungsi faal paru-paru, bahkan
dapat menimbulkan keracunan umum.
2. Kebisingan.
Bising dapat diartikan sebagai suara yang timbul dari
getaran-getaran yang tidak teratur dan periodik,
kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki.
Manusia masih mampu mendengar bunyi dengan
frekuensi antara 16-20.000 Hz, dan intensitas dengan nilai
ambang batas (NAB) 85 dB (A) secara terus menerus.
Intensitas lebih dari 85 dB dapat menimbulkan gangguan
dan batas ini disebut critical level of intensity
BERIKUT ADALAH AGEN-AGEN FISIK YANG MENYEBABKAN
HAZARD ENERGI:
3. Suhu Udara.
Suhu tubuh manusia yang dapat kita raba/rasakan tidak hanya didapat
dari metabolisme, tetapi juga dipengaruhi oleh panas lingkungan. Makin
tinggi panas lingkungan, semakin besar pula pengaruhnya terhadap
suhu tubuh. Sebaliknya semakin rendah suhu lingkungan, makin banyak
HAZARD ENERGI pula panas tubuh akan hilang. Dengan kata lain, terjadi pertukaran
panas antara tubuh manusia yang didapat dari metabolisme dengan
tekanan panas yang dirasakan sebagai kondisi panas lingkungan.
Selama pertukaran ini serasi dan seimbang, tidak akan menimbulkan
gangguan, baik penampilan kerja maupun kesehatan kerja.
4. Kelembaban Udara.
Kelembaban adalah: banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa dinyatakan dalam persentase. Kelembaban
ini berhubungan atau dipengaruhi oleh suhu udara, dan secara bersama-sama antara suhu, kelembaban, kecepatan
udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat
menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan suhu udara sangat panas dan kelembaban
tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran karena sistem penguapan. Pengaruh
HAZARD ENERGI
lain adalah makin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan
oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan antara panas tubuh dengan suhu di
sekitarnya.
5. Pencahayaan.
Pada umumnya pekerjaan memerlukan upaya penglihatan. Untuk melihat manusia membutuhkan pencahayaan. Oleh
sebab itu salah satu masalah lingkungan di tempat kerja yang harus diperhatikan adalah pencahayaan. Pencahayaan
yang kurang memadai merupakan beban tambahan bagi pekerja, sehingga dapat menimbulkan gangguan
performance (penampilan) kerja yang akhirnya dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan
kerja.
6. Radiasi
Sumber radiasi dapat berasal dari alam dan buatan. Dampak radiasi terhadap kesehatan tergantung pada: lamanya
terpapar, jumlah yang diserap, tipe dan lebih spesifik lagi adalah panjang gelombang. Pancaran yang paling
berbahaya adalah gelombang pendek, termasuk ionisasi dan radiasi sinar ultraviolet. Akibat radiasi ultraviolet pada
umumnya mengenai mata dan kulit, bila mengenai mata dapat menyebabkan conjuctivitis.
HAZARD
AGEN-AGEN KIMIA
INTERAKSI Bahan kimia yang berpotensi menimbulkan bahaya di tempat kerja
adalah:
KIMIA 1. Asam Nitrat (HNO3)
2. Asam Sulfat ( H2SO4)
3. Asam Klorida (HCL)
4. N-Hexane
5. Aseton
6. Asam Peroksida (H2O2)
1. Anatomi kecelakaan
Bagaimana cara
terjadinya loss events?
1. Anatomi kecelakaan
2. Tindakan yang tidak aman dan
kondisi sekitar
1. Anatomi kecelakaan
2.
Urutan
PENYEBAB
kecelakaan
3. DEVIASI
5. DAMPAK
1. HAZARD
Proses hazard yaitu adanya bahan atau energi yang tersimpan dan
terhubung dengan karakteristik bawaan yang berpotensi
menyebabkan kerugian atau bahaya
2. PENYEBAB
Jadi, deviasi merupakan situasi tidak normal, diluar desain yang ditentukan atau
parameter operasional
3. Loss event
Loss event akan terjadi jika penyimpangan berlanjut tanpa koreksi dan
prosesnya tidak dimatikan. Loss event umumnya adanya proses perilisan
bahan/energi.
Berikut adalah jenis loss event yang dapat terjadi:
a. Pelepasan
b. Api
c. Ledakan
d. Shutdown yang tidak terjadwal
e. Batch yang hancur
f. Kegagalan kompresor
4. Dampak
Merupakan kerugian dan cedera yang bisa diakibatkan oleh peristiwa loss event.
Berikut adalah dampaknya:
a. Kematian/fatal
b. Kerusakan properti
c. Kerusakan lingkungan
d. Kerugian bisnis
e. Kerugian pemasaran
f. Kerusakan reputasi
2. Tindakan yang tidak aman dan
Bagaimana cara kondisi sekitar
terjadinya loss events?
1. Anatomi kecelakaan
2. Tindakan yang tidak aman dan
kondisi sekitar
Apa yang haris kita lakukan?
Instalasi inheren yang
lebih aman Lapisan perlindungan
Keselamatan
RAGAGEPS proses/manajemen resiko
(Recognized and
Generally Accepted
Good Engineering
Practices)
1. Instalasi inheren yang lebih aman
Lapisan perlindungan
terletak diantara hazard
dan penerima atau disbut
dengan defense in depth
Keselamatan proses/manajemen resiko
OHSAS (Occupational Health Safety Assassement Series) atau sering juga
disebut OHSMS (Occupational Health and Safety Management Systems)
merupakan suatu Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang dijadikan acuan
bagi perusahaan-perusahaan untuk menerapkan manajemen keselamatan kerja
secara sistematis, terdokumentasi dan usaha untuk peningkatan kinerja perusahaan
secara berkelanjutan (continual improvement).