Anda di halaman 1dari 36

KEPANITRAAN KLINIK SMF FORENSIK

RSUD dr. DORIS SYLVANUS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
PALANGKA RAYA
2019

PENYIMPANGAN SEKSUAL
Disusun Oleh
Aditya Chandra Foresta FAB 118 012
Jesica Cristin FAB 118 032
Jeanny Yustisia FAB 118 064

Pembimbing :
dr. Ricka Brillianty Z. Sp. KF
PENGERTIAN
PENYIMPANGAN SEKSUAL
CARA MENYIMPANG YANG
DITEMPUH SESEORANG UNTUK
MENDAPATKAN KENIKMATAN
SEKSUAL YAITU CARA YANG
TIDAK SEWAJARNYA
MACAM-MACAM
PENYIMPANGAN SEKSUAL
1. HOMOSEKSUAL/LESBI
2. SODOMI
3. TRANSEKSUAL
4. TRANSVESTITE
5. VOYEURISME
6. MASOKISME SEKSUAL
7. SADISME SEKSUAL
8. NECROPHILI
9. INCEST
10. EXHIBITIONIS
MACAM-MACAM
PENYIMPANGAN SEKSUAL
11.ZOOLAGNIA
12.BESTIALIS
13.PHEDOPHILIA
14.TRIOLISME
15.BISEKS
16.HIPERSEKS
Homoseksual
 Secara seksual tertarik pada sesama jenis
 Homoseksual dianggap sebagai penyakit
mental atau penyimpangan abnormal
 Seorang homoseksual merasa sering
tegang dan depresi.
 Namun bukan berarti bahwa seorang
homoseksual mempunyai kesehatan
mental yang buruk
Dugaan Penyebab:
Tidak ada riset yang dapat membuktikan penyebab
homoseksual, hanya berdasarkan dugaan :
1. Faktor Genetik
2. Faktor Psikologis
Masa kecil diisi dengan permainan yang
berbeda dengan jenis kelamin mereka,
misal: laki-laki bermain boneka.
3. Faktor Lingkungan
Seorang anak laki yang mengidentifikasikan dengan
ibunya
Dipengaruhi oleh temperamen anak,
kualitas dan sikap orang tua( anak laki tidak
boleh bersikap feminin)
3. Faktor Lingkungan
Pengaruh pola asuh atau trauma masa kecil
Namun ketiga faktor diatas masih menjadi
perdebatan
Biseksual
 Murni karena keinginan dari individu
tersebut
 Tidak ada riset yang dapat
membuktikan adanya faktor genetika
maupun hormonal.
 Biasanya untuk pemuasan kebutuhan
yang berhubungan dengan sex
GANGGUAN SEKSUAL
 Disebut dengan Parafilia.
 Mengacu pada gangguan yang melibatkan
ketertarikan seksual terhadap obyek atau
aktivitas seksual yang tidak biasa.
 Seseorang bisa menampilkan satu atau lebih
parafilia
 Merupakan aspek dari gangguan mental,
seperti depresi
JENIS-JENIS PARAFILIA
1. Fetishism
* Ingin memperoleh seksual
pada obyek yang tidak hidup.
* Penderitanya kebanyakan pria dan
memiliki dorongan yang berulang.
* Sangat disukai untuk menimbulkan
rangsangan seksual, contoh : sepatu
wanita
2. Pedofilia
Orang dewasa yang memperoleh kepuasan
seksual melalui kontak fisik dan seksual dengan
anak bawah umur (tidak memiliki hubungan
darah).

3. Inses
* Mengacu pada hubungan seksual
antara keluarga dekat
* Tidak boleh ada pernikahan antara
mereka.
4. Eksibisionisme
•Dilakukan untuk mendapatkan
kepuasan seksual dengan
mempertunjukkan alat kelamin pada
orang lain, terkadang pada anak-anak.

•Rangsangan seksual diperoleh saat


pelaku memamerkan alat kelaminnya
dan membayangkan melakukan
hubungan seksual.
SODOMI
HUBUNGAN SEKSUAL
MELALUI ANUS DAN
BIASANYA DILAKUKAN OLEH
ORANG HOMO ATAU KEPADA
ANAK KECIL
TRANSEKSUAL

Laki-laki atau perempuan yang


tidak menginginkan jenis kelamin
mereka sehingga melakukan
operasi kelamin, suntik dll agar
nampak seperti perempuan
TRANSVESTITE
Laki-laki yang suka memakai
pakaian dalam perempuan atau
pakaian perempuan tetapi tidak
mengubah jenis kelaminnya
* Cross Dressing Partial
* Cross Dressing Total
VOYEURISME
Orang yang mendapatkan kepuasan
seksual dengan mengintip orang
telanjang, mandi atau berhubungan
seksual. Dia melakukannya sambil
bermasturbasi atau melanjutkan
dengan masturbasi
MASOKISME SEKSUAL
Seseorang yang dengan
sengaja membiarkan
dirinya disiksa/disakiti agar
mendapat kepuasan seksual
SADISME SEKSUAL
Orang yang mendapatkan kepuasan
seksual jika melakukan hubungan
seksual dengan cara menyakiti atau
menyiksa terlebih dahulu
pasangannya. Ia akan semakin puas
melihat pasangannya kesakitan.
NECROPHILI
Orang yang mengalami kepuasan
seksual jika berhubungan seksual
dengan mayat karena mayat tidak
dapat melakukan apa-apa.
Biasanya penderita adalah orang
yang tertutup, pemalu, tidak
percaya diri, takut penolakan
EXHIBITIONIS
• Kepuasan seksual dengan cara
memperlihatkan alat kelamin laki-
lakinya kepada perempuan atau
anak kecil yang tidak dikenalnya
• Semakin jijik, kaget korban, ia
akan semakin puas
FETIHISME
Orang yang memuja benda-benda
atau bagian tubuh wanita yang
menjadi idolanya. Aktivitas
seksualnya misalnya
bermasturbasi dengan rambut,
BH, kaos kaki, celana dalam.
ZOOLAGNIA
Kepuasan seksual ketika melihat
binatang berhubungan seksual.

BESTIALIS
Kepuasan seksual seseorang jika
melakukan hubungan seksual dengan
binatang
TRIOLISME
Seseorang yang memperoleh
kepuasan seksual jika saat melakukan
hubungan sex dengan pasangannya
dilihat oleh orang lain atau melihat
hubungan sex seorang wanita dengan
3 orang laki-laki
HIPERSEKS
Orang yang selalu ingin
melakukan hubungan seks
sesering mungkin
Pengaturan Tindak Pidana
Penyimpangan Seksual Menurut
Hukum Positif di Indonesia
Pengaturan Homoseksual dan
Lesbian
 Pasal 292 KUHP:
 Orang dewasa yang melakukan
perbuatan cabul dengan orang yang
belum dewasa dari jenis kelamin yang
sama, sedang diketahuinya atau patut
harus disangkanya hal belum dewasa
itu, dihukum penjara selama-
lamanya lima tahun.
Pengaturan Pedofilia
 Pasal 290 ke-2 KUHP.
“Dengan hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun dihukum:
 2e. Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang,
sedang diketahuinya atau patut dapat disangkanya, bahwa umur
orang itu belum cukup lima belas tahun, atau umur itu tidak
ternyata, bahwa orang itu belum pantas untuk dikawin.
 3e. Barangsiapa membujuk (menggoda) seseorang, yang
diketahuinya atau patut harus disangkanya, bahwa umur orang itu
belum cukup 15 tahun atau kalau tidak nyata berapa umurnya,
bahwa ia belum masanya buat kawin, akan melakukan atau
membiarkan dilakukan pada dirinya perbuatan cabul, atau akan
bersetubuh dengan orang lain dengan tiada kawin.

Pengaturan Pedofilia
 Pasal 292, 294 dan 287 KUHP.
 Pasal 292
“Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang belum
dewasa dari jenis kelamin yang sama, sedang diketahuinya atau patut harus
disangkanya hal belum dewasa itu, dihukum penjara selama-lamanya lima
tahun.”

 Pasal 294
“(1) Barang siapa melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, anak tirinya,
anak angkatnya, anak di bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau
dengan orang yang belum dewasa yang pemeliharaannya, pendidikan atau
penjagaannya diserahkan kepadanya ataupun dengan bujangnya atau
bawahannya yang belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.”
Pengaturan Pedofilia
 Pasal 287
 “(1) barangsiapa bersetubuh dengan perempuan yang bukan isterinya,
sedang diketahuinya atau harus patut disangkanya, bahwa umur perempuan
itu belum cukup 15 tahun kalau tidak nyata berapa umurnya, bahwa
perempuan itu belum masanya untuk kawin, dihukum penjara selama-
lamanya sembilan tahun.
 (2) penuntutan hanya dilakukan kalau ada pengaduan, kecuali kalau
umurnya perempuan itu belum sampai 12 tahun atau jika ada salah satu hal
yang tersebut pada pasal 291 dan 294.”

 Demikian juga aturan hukum yang terdapat di dalam Undang-Undang No.


23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Apabila kejahatan pedofilia tersebut dilakukan dalam lingkup rumah
tangga maka pelaku dapat dikenakan sanksi pidana. Adapun Pasal yang
mengatur adalah Pasal 5, Pasal 8 dan Pasal 46.
Pengaturan Incest
 Pasal 294 ayat (1) KUHP yang berbunyi:
1) “Barangsiapa melakukan perbuatan cabul
dengan anaknya yang belum dewasa, anak tiri
atau anak pungutnya, anak peliharaannya, atau
dengan seseorang yang belum dewasa yang
dipercayakan padanya untuk ditanggung, dididik
atau dijaga, atau dengan bujang atau orang
sebawahannya yang belum dewasa, dihukum
penjara selama-lamanya tujuh tahun.”
Pengaturan Perkosaan
• Pasal 285 KUHP
“Barangsiapa dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa
perempuan yang bukan isterinya
bersetubuh dengan dia, dihukum, karena
memperkosa, dengan hukuman penjara
selama-lamanya dua belas tahun.”
Pengaturan Eksibisionisme
 Pasal 10 Undang-Undang No. 44 Tahun 2008
Tentang Pornografi memuat delik
eksibisionisme.
 “Setiap orang dilarang mempertontonkan
diri atau orang lain dalam pertunjukan atau
di muka umum yang menggambarkan
ketelanjangan, eksploitasi seksual,
persenggamaan, atau yang bermuatan
pornografi lainnya."
Pengaturan Bestialitas
Di dalam hukum positif di Indonesia belum ada aturan
hukum khusus yang mengatur larangan maupun
ketentuan hukuman bagi orang yang melakukan
hubungan seksual dengan hewan. Namun apabila
penyimpangan seksual ini dilakukan di muka umum
maka dapat dikaitkan dengan Pasal 281 KUHP tentang
kejahatan terhadap kesopanan.
“Di hukum penjara selama-lamanya dua tahun
delapan bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp
4.500,-“
KESIMPULAN
• Penyimpangan seksual adalah cara menyimpang yang
ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan
seksual yaitu cara yang tidak sewajarnya.
• Ketidakwajaran seksual mencakup perilaku-perilaku
seksual atau fantasi-fantasi seksual yang diarahkan
pada pencapaian orgasme lewat relasi di luar
hubungan kelamin heteroseksual, dengan jenis
kelamin yang sama, atau dengan partner yang belum
dewasa, dan bertentangan dengan norma-norma
tingkah laku seksual dalam masyarakat yang bisa
diterima secara umum.
DAFTAR PUSTAKA
 Halgin, Richard P. Whitbourne,Susan krauss. Psikologi
Abnormal Perspektif Klinis pada Gangguan Psikologis. Jakarta:
Salamba Humanika. 2010.
 Ardani, Tristiadi Ardi. Psikologi Abnormal. Bandung: Lubuk
Agung. 2011.
 Ginting, Liga Saplendra. Perbandingan Tindak Pidana
Penyimpangan Seksual Menurut Hukum Positif Di Indonesia
dan Hukum Islam. Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara. 2017.
 Kitab Undang Undang Hukum Pidana.
 Undang-Undang No. 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi.

Anda mungkin juga menyukai