Anda di halaman 1dari 16

A.

Miopi (rabun jauh)


 Tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh karena fokus
beyangan jatuh di depan retina.
 Penyebab : 1) membaca dengan jarak yang terlalu dekat,
2)membaca atau bermain Hp dalam tempat yang gelap/ kurang
terang, 3)sering memainkan Hp,laptop dalam waktu yang lama.
 Dapat dibantu dengan kacamata lensa minus (cekung/konkaf).
B. Hipermetropia/ rabun dekat
 Tidak dapat melihat benda pada jarak yang terlalu dekat karena
fokus bayangan jatuh di belakang retina.
 Dapat dibantu dengan kacamata berlensa plus(cembung/konveks)
C. Presbiopia /mata tua
 Tidak dapat melihat benda pada jarak jauh maupun dekat.
 Terjadi pada orang yang telah lanjut usia.
 Dapat ditolong dengan menggunakan kacamata lensa rangkap.
D. Kebutaan
 Tidak dapat melihat benda apapun, karena adanya cacat pada
syaraf mata.
 Umumnya disebabkan oleh kecelakaan..
E. Kerabunan
 Hanya dapat meliihat dengan samar-samar.
 Umumnya disebabkan oleh kecelakaan.
F. Rabun senja
 Tidak dapat melihat dengan jelas pada sore hari saja.
 Akibat kekurangan vitamin A.
G. Buta warna
 Penyakit keturunan dimana seseorang tidak mampu
mempresentasikan warna.
 Buta warna total hanya mampu mengenali warna hitam,putih,dan
abu-abu.
 Buta warna parsial ,tidak bisa membedakan warna tertentu.
H. Katarak
 Lensa mata menjadi buram karena penebalan oleh selapu pada
mata .
 Terjadi pada orang lanjut usia.
I. Astigmatisma
 Kelengkungan kornea yang tidak merata yang menyebabkan
ketidakteraturan lengkung-lengkung permukaan bias mata
sehingga cahaya tidak fokus pada titik retina(bintik kuning).
 Dibantu dengan kacamata silinder /operasi.
J. Mata juling (strabismus)
 Suatu kondisi kedua mata tidak tampak searah atau
memandang pada dua titik yang berbeda.
 Disebabkan oleh faktor keturunan,komplikasi penyakit
mata,gangguan otot dan syaraf, dan kecelkaan.
 Dibantu dengan operasi.
A. Hiposmia dan Anosmia
 Indra penciuman kurang mampu mencium bau .
 Indra penciuman sama sekali tidak mampu mencium bau.
B. Hiperosmia
 Lebih peka terhadap bau-bau an.
 Contoh : kemampuan untuk mengenali bau parfum seseorang
sebelum tampak orangnya.
C. Sinusitis
 Radang tulang-tulang tengkorak di sekitar hidung yang
berongga dan berisi udara.
 Gejala : sering batuk dan pilek.
D. Polip
 Pembengkakan jaringan yang terjadi di dalam hidung dan banyak
mengeluarkan cairan/lendir.
D. Anosmia
 Tidak dapat mencium bau disebabkan karena adanya kerusakan
saraf pembau ataupun adanya sumbatan pada hidung seperti
polip dan lain-lain.
 Bahaya : tidak dapat mencium bau makanan yang sudah basi atau
kadaluarsa.
 Cara mwngatasi : 1) jika anosmia yang dialami dikarenakan
adanya alergi,sinus ataupun flu maka anosmia dapat sembuh
dengan sendirinya ; 2) namun jika tak kunjung sembuh segeralah
ke dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
E. Dinosmia
 Keadaan dimana seseorang selalu mencium bau tak sedap.
 Penyebab : karena 1)adanya kelainan dalam rongga hidung, 2)
infeksi pada sinus ,dan 3) kerusakan parsial pada saraf olfaktori.
F.Influenza
 Penyebab : infeksi virus influenza yang menyebabkan
tersumbatnya hidung yang ,mengakibatkan terganggunya
penciuman.
 Cara mengatasi : tidak ada perawatan khusus untuk influenza
adapun caranya yaitu : 1) penghilang rasa sakit untuk demam
,sakit kepala,dan tenggorokan ,penghilang rasa sakit dapat
digunakan menurut petunjuk obat ; 2) semprotan hidung
dekongestan (untuk orang dewasa).
 Pencegahan : 1) mencuci tangan ,2) disinfeksi barang-barang, 3)
hindari kontak dengan siapa saja yang terkena flu.
A. Skabies
 Penyakit menular yang ditandai dengan gatal terutama pada
malam hari.
 Disebut juga kudis.
 Muncul di bagian-bagian tubuh yang lembab dan juga pada
bagian lipatan-lipatan tubuh.
B. Biduran
 Timbulnya bencol-bencol yang tidak beraturan dan terasa gatal.
 Disebabkan oleh udara dingin dan alergi.
 Pencegahannya :menghindari bahan-bahan yang dapat
menyebabkan alergi.
C. Kurap
 Penyakit menular yang ditandai dengan adanya bagian kecil
yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran berwarna merah
muda .
 Disebabkan oleh jamur.
 Pencegahan : 1)obat jamur yang mengandung mikonazol dan
kloritomazol ,2) menghindari kontak sentuhan penderita,dan 3)
selalu menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan.
D. Psosiaris
 Ditandai dengan kulit kemerahan yang terjadi dikulit
kepala,siku,punggung,dan lutut.
 Disebabkan karena adanya gangguan pada sistem kekebalan
tubuh.
E. Panu
 Ditandai dengan timbulnya bercak keputihan disertai rasa gatal saat berkeringat.
 Disebabkan oleh jamur.
 Pencegahan : 1) menjaga kebersihan badan supaya tidak lembab dan 2) tidak
menggunakan pakaian/handuk bekas penderita panu.
F. Kanker kulit
 Disebabkan karena kulit terlalu lama terkena sinar matahari .
 Sering menyerang orang-orang berkulit putih karena sensitif terhadap sinar matahari.
 Pencegahan : menggunakan tabir surya.
G. Eksim
 Ditandai dengan radang dan iritasi pada badan.
 Gejalanya : timbul rasa gatal pada kulit hingga terasa panas.
H. Jerawat
 Disebabkan karena produksi minyak yang berlebihan, infeksi bakteri , dan lain-lain.
 Dapat timbul di wajah,leher,punggung,bahu,dan dada.
I. Dermatitis
 Diakibatkan oleh peradangan pada kulit dan ditandai dengan adanya pembengkakan
,kulit merah,dan terasa gatal.
A. Sariawan
 Penyebab : adanya erosi pada epitel dalam mulut
yang dapat menimbulkan rasa nyeri ketika makan.
 Penyebab timbulnya penyakit : 1) kurangnya vit.A, 2)
makan makanan yang panas ,3) kurangnya zat besi
,4) penurunan daya tahan tubuh.
B. Kanker lidah
 Penyakit kanker yang terjadi di dalam mulut.
 Terjadi : di daerah bagian ujung lidah ataupun bagian
sepertiga atau bagian belakang lidah.
C. Glosoptosis
 Kondisi dimana lidah yang tertarik ke belakang .
 Pada bayi yang baru lahir atau pada anak-anak
,kondisi sangat berbahaya ,karena bisa saja lidah
menutupi saluran napas ,sehingga bisa menyebabkan
kematian karena henti napas.
D. Glossopyrosis
 Gejalanya lidah terasa perih dan terbakar.
 Penyebab : penggunaan obat kumur dalam jangka waktu yang
lama.
• Tuli(tuna rungu),
penurunan/ketidakmampuan seseorang
untuk mendengarkan suara. Tuli dibagi
ke dalam 2 bentuk, yaitu tuli konduktif
terjadi karena adanya gangguan
transmisi suara ke dalam koklea,
misalnya kotoran yang menumpuk. Dan
tuli saraf terjadi karena adanya
kerusakan pada koklea/saraf
pendengaran.
• Gejala umum tuli
Suara yang teredam, kesulitan
mendengar konsonan, kesulitan mengerti
kata-kata, perlu mengeraskan volume
TV/radio
• Presbikusis
merupakan suatu kondisi yang
disebabkan oleh adanya kerusakan pada
sel saraf telinga yang biasanya terjadi
pada usia lanjut.

Gejala
Kesulitan mendengar pembicaraan,
kesulitan memahami perkataan orang lain,
harus mengeraskan volume TV/radio, DLL.
• Furunkulosis
munculnya bisul pada meatus(liang
telinga).

Anda mungkin juga menyukai