Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN Tn.

C DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN UTAMA RISIKO
BUNUH DIRI PADA KASUS SKIZOAFEKTIF DI
RUANG MAWAR RSJ
NAMA KELOMPOK 2 A1/2015
1. MEIDINA DEWATI 131511133003
2. AYU SEPTIA MALINDA 131511133004
3. RIRIS MEDAWATI 131511133005
4. DIKI ALIFTA RACHMAD 131511133006
5. CINTYA DELA WIDYANANTA 131511133007
6. IKA ZULKAFIKA MAHMUDAH 131511133008
7. ERLINNA NUR SYAH PUTRI 131511133009
DEFINISI
• Secara etimologi (ilmu bahasa) bunuh diri adalah tindakan mengakhiri
hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain.

• Bunuh diri adalah tindakan agresif atau maladaptif dengan melukai diri
sendiri dan dapat mengakhiri hidupnya (Stuart & Sundeen, 1998).

• Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat
mengakhiri kehidupan dan merupakan keadaan darurat psikiatri karena
individu berada dalam keadaan stress yang tinggi dan menggunakan
koping yang maladaptive (Keliat, 1994).
METODE BUNUH DIRI
Secara umum, metode bunuh diri terdiri dari 6 kategori utama yaitu:

1. obat (memakan padatan, cairan, gas, atau uap)

2. menggantung diri (mencekik dan menyesakkan nafas)

3. senjata api dan peledak

4. menenggelamkan diri

5. melompat

6. memotong (menyayat dan menusuk)


RENTANG RESPONS PROTEKTIF DIRI
PROSES TERJADINYA PERILAKU BUNUH DIRI
KLASIFIKASI BUNUH DIRI
Jenis Bunuh Diri

1. Bunuh diri egoistik

Akibat seseorang yang mempunyai hubungan sosial yang buruk.

2. Bunuh diri altruistik

Akibat kepatuhan pada adat dan kebiasaan.

3. Bunuh diri anomik

Akibat lingkungan tidak dapat memberikan kenyamanan bagi individu.


PENGELOMPOKAN BUNUH DIRI
• Isyarat bunuh diri

Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin
bunuh diri, misalnya dengan mengatakan “Tolong jaga anak-anak karena saya
akan pergi jauh!” atau “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.” Pada
kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya,
tetapi tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri.

• Ancaman bunuh diri

Ancaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, yang berisi


keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri
kehidupan dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut.
• Percobaan bunuh diri

Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai


diri untuk mengakhiri kehidupannya.
ETIOLOGI
Banyak penyebab tentang alasan seseorang melakukan bunuh diri:

1. Kegagalan beradaptasi, sehingga tidak dapat menghadapi stress.

2. Perasaan terisolasi, dapat terjadi karena kehilangan hubungan.

3. Interpersonal/ gagal melakukan hubungan yang berarti.

4. Perasaan marah/ bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada


diri sendiri.

5. Cara untuk mengakhiri keputusasaan


TANDA-TANDA AWAL BUNUH DIRI
Menurut Santrock (2003) terdapat tanda-tanda awal bunuh diri khususnya pada remaja
yaitu sebagai berikut:
1. Mengancam akan bunuh diri, misalnya “aku berharap mati saja”; “keluargaku pasti
akan lebih baik kalau aku tidak ada”; “aku tidak punya apa-apa yang membuatku
tetap hidup.”
2. Sudah pernah mencoba bunuh diri sebelumnya, sekecil apapun empat dari lima
orang yang melakukan bunuh diri sebelumnya telah melakukan sedikitnya satu
percobaaan bunuh diri.
3. Tersirat unsur-unsur kematian dalam musik, seni dan tulisan-tulisan pribadinya.
4. Kehilangan anggota keluarga, binatang peliharaan, atau pacar akibat kematian,
diabaikan, atau putusnya suatu hubungan.
5. Gangguan dalam keluarga, seperti tidak memilki pekerjaan, penyakit yang serius,
pindah, perceraian.
6. Gangguan tidur, kebersihan diri dan kebiasaan makan

7. Menurunnya nilai-nilai disekolah dan hilangnya minat terhadap sekolah atau


kegiatan yang sebelumnya dianggap penting.

8. Perubahan pola tingkah laku yang dramatis, misalnya remaja yang senang sekali
berteman dan berkumpul dengan banyak orang berubah menjadi pemalu dan
menarik diri.

9. Perasaan murung, tidak berdaya dan putus asa yang mendalam.

10. Menarik diri dari anggota keluarga dan teman, merasa diasingkan oleh orang
yang berarti bagi dirinya.

11. Serangkaian kecelakaaan atau tingkah laku beresiko yang tidak terencana
seperti penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, dll.
KARAKTERISTIK PADA PELAKU BUNUH DIRI
Menurut Kartono (2000) terdapat beberapa ciri karakteristik dari orang-orang
yang cenderung melakukan dan sudah melakukan perbuatan bunuh diri, antara
lain adalah:

• Ada ambivalensi yang sadar atau tidak sadar antara keinginan untuk mati dan
untuk hidup.

• Ada perasaan tanpa harapan, tidak berdaya, sia-sia, sampai pada jalan buntu
merasa tidak mampu mengatasi segala kesulitan dalam hidupnya.

• Dia merasa pada batas ujung kekuatan, merasa sudah mencapai total, secara fisik
dan secara mental.
• Selalu dihantui atau dikejar-kejar rasa cemas, takut, tegang, depresi, marah,
dendam, dosa atau bersalah.

• Ada kekacauan dalam kepribadiannya, mengalami kondisi disorganisasi dan


disintegrasi personal, tanpa mampu keluar dari jalan buntu dan tanpa
kemampuan memperbaikinya

• Terayun-ayun dalam macam-macam suasana hati yang kontroversal, memiliki


potensialitas kontra kelemahan dan ketidakberanian.

• Hilangnya kegairahan hidup, hilang minat pada aktivitas sehari-hari, pupus


kegairahan seksnya, tanpa minat terhadap masyarakat sekitar.

• Penderita pernah sekali atau beberapa kali mencoba melakukan upaya bunuh
diri.
DIAGNOSA MEDIS
• Diagnosa medis dari resiko bunuh diri adalah Gangguan Skizoafektif. Skizoafektif
termasuk dalam golongan F20-F29 tepatnya adalah F25 (Gangguan Skizoafektif).

• Definisi Gangguan Skizoafektif adalah gangguan mental yang mempengaruhi


pikiran dan emosi serta dapat mempengaruhi tindakan seseorang.

• Gangguan Skizoafektif (F.25) ini dibagi lagi menjadi beberapa golongan namun
untuk Resiko Bunuh Diri masuk dalam golongan F25.1 yaitu Gangguan
Skizoafektif tipe depresif.
ASUHAN KEPERAWATAN RISIKO BUNUH DIRI
KASUS BUNUH DIRI

Anda mungkin juga menyukai