Anda di halaman 1dari 29

OM SWASTYASTU

SELAMAT PAGI SEMANGAT PAGI

NI PUTU SRI DINDA NI KADEK INDAH NI PUTU DIAN


PRADNYADARI AMILIASARI PARAMITHA
1707531059 1707531073 1707531076

KELOMPOK 12
“Konsolidasi pada Anak Perusahaan yang Dimiliki Kurang Dari Kepemilikan Penuh”
Pengaruh Kepentingan Non Pengendali
Laba Bersih Konsolidasi Saldo Laba Konsolidasi
PT A membeli 80% saham PT B pada 1 Jan 2011 dan mencatat
PT A membeli 80% saham PT B sebesar 80% dari total nilai investasi menggunakan metode ekuitas
buku PT B. Selama tahun 2011, PT B melaporkan laba bersih PT A PT B
sebesar RP 25.000.000 sedangkan PT A melaporkan laba
bersih sebesar Rp 120.000.000, termasuk laba metode ekuitas Saldo laba, 1 Jan 2011 Rp 400.000.000 Rp 250.000.000
dari PT B sebesar Rp 20.000.000 (Rp 25.000.000 x 80%) Laba bersih, 2011 120.000.000 25.000.000
Dividen, 2011 (30.000.000) (10.000.000)
Laba bersih PT A Rp 120.000.000 Saldo laba, 31 Des 2011 Rp 490.000.000 Rp 265.000.000
Dikurangi : Laba metode ekuitas dari PT B (20.000.000) Laba bersih, 2012 148.000.000 35.000.000
Laba bersih PT B 25.000.000 Dividen, 2012 (30.000.000) (10.000.000)
Laba bersih Konsolidasi Rp 125.000.000 Saldo laba, 31 Des 2012 Rp 608.000.000 Rp 290.000.000

Laba yg diatribusikan ke kepentingan Saldo laba konsolidasi pada 31 Des 2012, dua tahun setelah tanggal
nonpengendali 5.000.000 kombinasi bisnis dihitung sebagai berikut
(Rp 25.000.000 x 20%)
Saldo laba PT A, 31 Des 2011 Rp 608.000.000
Laba yg diatribusikan ke kepentingan pengendali Rp 120.000.000
Ekuitas akrual dari PT B sejak akuisisi (Rp 25.000.000 + Rp (48.000.000)
35.000.000) x 80%
Saldo laba PT A dari hasil operasinya sendiri, 31 Des 2012 Rp 560.000.000
Pemegang saham non pengendali dari anak perusahaan yang
dimilki kurang dari kepemilikan penuh memiliki klaim atas Bagian PT A atas laba bersih PT B sejak akuisisi, Rp 48.000.000
pendapatan dan asset bersih dari anak perusahaan walaupun 60.000.000 x 80%
anak perusahaan dikonsolidasikan dengan induk perusahaan Saldo laba konsolidasi, 31 Des 2012 Rp 608.000.000
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dengan
Anak Perusahaan Kepemilikan Pengendali

PT Induk membeli 80% saham biasa beredar dari PT Anak Biaya perolehan
investasi
seharga Rp 310.000.000. Nilai wajar kepentingan non
Rp 387.500.000 Selisih lebih biaya
pengendali diestimasikan sebesar Rp 77.500.000, dapat
digambarkan sebagai berikut : perolehan diatas
nilai wajar asset
bersih yang dapat
Total nilai wajar Rp 387.500.000 diidentifikasi
Nilai wajar asset Rp 12.500.000
Nilai buku Rp 200.000.000 bersih yang dapat
Saham biasa – PT 100.000.000 diidentifikasi
Anak Rp 375.000.000
Total selisih
Saldo laba – PT Rp 300.000.000 Rp 87.500.000
Anak
Selisih lebih nilai
Selisih Rp 87.500.000 wajar diatas nilai
buku asset bersih
yang dapat
Ayat jurnal pencatatan akuisisi saham PT Induk ke PT Anak : diidentifikasi
Rp 75.000.000
Investasi pada saham PT Anak Rp 310.000.000 Nilai buku asset
bersih yang dapat
diidentifikasi
Kas Rp 310.000.000 Rp 300.000.000
(mencatat pembelian saham PT Anak)
Laporan Keuangan Konsolidasian dengan Anak
Perusahaan Kepemilikan Pengendali

Tahun Awal Kombinasi Bisnis


Ayat jurnal Induk Perusahaan

Investasi pada saham PT Anak Rp 310.000.000

Kas Rp 310.000.000 Pendapatan dari anak perusahaan Rp 4.000.000

(mencatat pembelian saham PT Anak)


Investasi pada saham PT Anak Rp 4.000.000

(menyesuaikan laba atas selisih yang terkait pada persediaan yang telah
Investasi pada saham PT Anak Rp 40.000.000 terjual Rp 5.000.000 x 80%)

Pendapatan dari anak perusahaan Rp 40.000.000

(mencatat pendapatan metode ekuitas Rp 50.000.000 x 80%) Pendapatan dari anak perusahaan Rp 4.800.000

Investasi pada saham PT Anak Rp 4.800.000


Kas Rp 24.000.000
(mengamortisasi selisih yang terkait pada bangunan dan peralatan
Investasi pada saham PT Anak Rp 24.000.000 Rp 60.000.000 : 10 tahun)

(mencatat dividen dari PT Anak Rp 30.000.000 x 80%)


Laporan Keuangan Konsolidasian dengan Anak
Perusahaan Kepemilikan Pengendali

Tahun Kedua Kombinasi Bisnis

Kas Rp 32.000.000

Investasi pada saham PT Anak Rp 32.000.000

(mencatat dividen dari PT Anak Rp 40.000.000 x 80%)

Investasi pada saham PT Anak Rp 60.000.000 Pendapatan dari anak perusahaan Rp 4.800.000

Pendapatan dari anak perusahaan Rp 60.000.000 Investasi pada saham PT Anak Rp 4.800.000

(mencatat pendapatan metode ekuitas Rp 75.000.000 x 80%) (mengamortisasi selisih yang terkait pada bangunan dan peralatan)
Laporan Keuangan Konsolidasian untuk PT Induk
dan PT Anak tahun 20X2

PT Induk dan Anak Perusahaan


Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X2
Penjualan Rp 750.000.000
Beban pokok penjualan (340.000.000)
Laba kotor Rp 410.000.000
Beban :
Penyusutan dan amortisasi Rp 76.800.000
Beban lain 105.000.000
PT Induk dan Anak Perusahaan Total beban (181.000.000)
Laporan Saldo Laba Konsolidasian Laba bersih konsolidasian Rp 229.200.000
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X2
Pendapatan untuk kepemilikan (13.800.000)
Saldo laba, 1 Jan 20X2 Rp 409.200.000 nonpengendali

Laba kepentingan pengendali, 20X2 215.200.000 Laba neto konsolidasi Rp 215.200.000


Dividen yang diumumkan, 20X2 (60.000.000)
Saldo laba, 31 Des 20X2 Rp 563.900.000
Laporan Keuangan Konsolidasian untuk PT Induk
dan PT Anak tahun 20X2

PT Induk dan Anak Perusahaan


Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X2
Aset Kewajiban

Kas Rp 306.000.000 Utang dagang Rp 200.000.000

Piutang usaha 200.000.000 Utang obligasi 300.000.000

Persediaan 270.000.000 Rp 500.000.000

Tanah 225.000.000 Ekuitas pemegang saham

Bangunan dan peralatan Rp 1.460.000.000 Kepentingan pengendali

Akumulasi penyusutan (852.000.000) Modal saham biasa Rp 500.000.000

608.000.000 Saldo laba 563.900.000

Goodwill 9.357.000 Total kepentingan pengendali Rp 1.063.900.000

Kepentingan nonpengendali 84.475.000

TOTAL Rp 1.648.375.000 TOTAL Rp 1.648.375.000


Penghentian Konsolidasi
Contoh
Laporan Keuangan PT induk menjual 3 kuartal dari 80% kepemilikan di PT
Konsolidasian Anak pada 1 /01/20x2, Rp. 246.000.000 menyisakan
kepemilikan 20% saham beredar PT Anak. Asumsikan PT
PSAK 65
Anak memiliki nilai wajar keseluruhan Rp. 410.000.000
Induk perusahaan yang telah termasuk anak prusahaan dalam nilai tercatat 80% PT Induk di PT Anak adalah Rp.
laporan keuangan konsolidasi sebelumnya harus mengabaikan 317.200.000. Asumsikan bahwa PT Induk yang tersisa
induk perusahaan dari konsolidasi jika induk perusahaan tidak 20% di PT Anak Rp. 82.000.000. PT Induk menjual saham
dapat lagi menjalankan kendali atas anak perusahaan. PT Anak dihitung sebagai berikut:
Penerimaan kas 246.000.000
Apabila Perusahaan induk kehilangan kendali, tetapi
mempertahankan kepentingan sham non-pengendali pada Nilai Wajar kepentingan saham 82.000.000
anak perusahaan yang lama, maka perusahaan induk harus tersisa
mengakui dalam pendapat keuntungan dan kerugian atas Rp. 328.000.000
selisih pada tanggal kehilangan kendali antara jumlah hasil
yang diterima oleh perusahaan induk dengan nilai wajar Total kepentingan PT induk di PT 317.000.000
kepentingan saham yang tersisa pada anak perusahaan yang Anak pada tanggal penjualan
lama dan melanjutkan jumlah total kepentingan induk Keuntungan atas penjualan 60% Rp. 10.800.000
perusahaan pada anak perusahaan. kepentingan di PT Anak
PT Induk melaporkan keuntungan RP. 10.800.000 pada laba 20x2
Perlakuan Untuk Pendapatan Komprehensif Lainnya

Pendapatan komprehensif lain , dimana didalamnya termasuk pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian yang berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum tidak dimasukkan dalam laba bersih. Akun
pendapatan komprehensif lainnya adalah akun temporer akan ditutup tiap akhir periode

Contoh soal
Selama tahun 20x2, PT Anak membeli investasi yang diklasifikasikan sebagai • Jurnal yang dicatat oleh induk
tersedia untuk dijual seharga Rp. 20.000.000. Pada tgl 31 Desember 20x2, perusahaan
nilai wajar dari efek meningkat menjadi Rp. 30.000.000. selain pengaruh Investasi pada saham PT Anak 8.000.000
akuntansi untuk investasi efek PT Anak tersebut, informasi laporan keuangan Laba komprehensif lain dari
yang dilaporkan oleh PT Induk dan PT Anak pada tgl 31 Desember 20x2 anak perusahaan 8.000.000
sama dengan yang disajikan pada figur 5-8 adapun ayat jurnal nya sebagai ( keuntungan belum direalisasi dari
berikut investasi)
• Jurnal yang dicatat oleh anak perusahaan
Investasi pada sekuritas tersedia untuk dijual 10.000.000
keuntungan Investasi belum Direalisasi 10.000.000
(Mencatat peningkatan nilai wajar sekuritas tersedia untuk dijual.)
Kertas Kerja Konsolidasi – Tahun kedua setelah
kombinasi bisnis

Kertas kerja untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian lengkap untuk


tahun 20x2 diilustrasikan pada figur 5-12. pada kertas kerja tersebut, ada saldo
akun investasi pada saham PT Anak lebih besar dari saldo yang terdapat dalam
figur 5-8 karena adanya ayat jurnal dan bagian yang proporsional PT Induk
sebesar Rp. 8.000.000 atas keuntungan belum direalisasi PT Anak dimasukkan
dalam bagian terpisah dari kertas kerja untuk pendapatan komprehensif . Neraca
saldo PT Anak berubah untuk mencerminkan : pengurangan saldo kas karena
akuisisi investasi, investasi pada sekuritas tersedia untuk dijual, keuntungan
belum direalisasi atas investasi sebesar Rp. 10.000.000
Prosedur Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian untuk


Ayat jurnal eliminasi digunakan dalam
contoh pendanaan komprehensif lain
penyusunan kertas kerja konsolidasi
disajikan pada figur 5-13. pendapatan
pada tahun 20x2 (figur 5-8). Jika
komprehensif lain konsolidasian mencakup
terdapat pendapata komprehensif lain ,
keuntungan tidak terealisasi Rp.
pendapatan induk perusahaann dari
10.000.000 penuh. Bagian kepentingan
anak perusahaan dieliminasi dengan
non pengendali selanjutnya dikurangkan,
cara yang biasa dengan ayat jurnal dan
bersamaan dengan bagian laba bersih
bagian proporsional dari laba anak
konsolidasiannya untuk menghasilkan
perusahaan dialokasikan ke
pendapatan komprehensif konsolidasian
kepentingan non pengendali dengan
yang dialokasikan ke pemegang saham
ayat jurnal ( pada figur 5-8).
pengendali
Kertas Kerja Konsolidasi- Pendapatan Komprehensif
pada Tahun-tahun berikutnya

PT Anak menyesuaikan keuntungan belum direalisasi atas investasi dalam


pembukuannya untuk perubahan nilai wajar dalam sekuritas tersedia untuk dijual .

Sebagai contoh : jika nilai investasi PT Anak meningkat sebesar


Rp. 5.000.000 selama tahun 20x3, PT Anak akan meningkatkan
nilai tercatat investasi pada sekuritas sebesar Rp. 5.000.000 dan
mengakuinya sebagai elemen dari pendapatan komprehensif lain
tahun 20x3 sebagai keuntungan belum direalisasi sebesar Rp.
5.000.000 Dalam pelaporan metode ekuitas, PT Induk akan
meningkatkan akun Investasi pada saham PT Anak dan mencatat
bagiannya sebesar Rp. 4.000.000 atas pendapatan komprehensif
lainnya anak perusahaan
Pertimbangan Tambahan

Valuasi anak perusahaan pada


Saldo Laba Negatif Anak Perusahaan
akuisisi saat Akuisisi
PSAK 22 menunjukkan bahwa seluruh aset dan
liabilitas yang diambil alih dalam kombinasi bisnis Akumulasi defisit anak perusahaan saat
seharusnya dinilai pada nilai wajar tanggal akuisisi. akuisisi tidak menimbulkan masalah khuss
Untuk beberapa akun valuasi, seperti akumulasi dalam proses konsolidasi.
penyusutan, teori telah mendikte bahwa jumlah akun Adapun ayatnya yaitu :
valuasi tanggal akuisisi harus diimbangi terhadap Modal Saham Biasa-Anak Perusahaan (D)
akun aset terkait setiap waktu laporan konsolidasian
Selisih (D)
tersebut dibuat. Sebagaimana kemanfaatan dan
dikarenakan kurangnya materialitas, perusahaan Saldo Laba (K)
yang secara umum belum melakukan Investasi pada saham PT Anak(K)
pengimbangan ini, tanpa adanya pengaruh laba (mengeliminasi saldo Investasi)
bersih aset.
Pelepasan Aset Anak Perusahaan yang Terkait
Selisih
Persediaan
Pemilihan metode persediaan oleh anak perusahaan akan menentukan dalam periode
selisih beban pokok penjualan tersebut diakui. Apabila anak perusahaan menggunakan
FIFO pada persediaan yang ada pada tanggal kombinasi bisnis, dianggap sebagai unit
pertama yang dijual setelah kombinasi bisnis. Karena selisih umumnya dialokasikan
kebeban pokok penjualan pada periode setelah kombinasi bisnis. Apabila anak perusahaan
menggunakan LIFO unit persediaan pada tanggal kombinasi bisnis dianggap masih ada
dalam persediaan anak perusahaan.

Aset Tetap
Pada tanggal 1 januari 20x1 PT Suramadu membeli semua saham biasa PT
Barelang dengan harga lebih tinggi Rp. 10.000.000 dari nilai buku. Seluruh
selisih yang terkait dengan tanah yang sebelumnya dibeli PT Barelang Rp.
25.000.000. selama PT Barelang masih memiliki tanah tersebut, selisih
sebesar Rp. 10.000.000 dialokasikan ke Tanah dalam kertas kerja jika PT
Barelang menjual tanah tersebut ke perusahaan tidak berelasi Rp. 40.000.000
jurnal berikut dicatat dalam pembukuan PT Barelang adalah
Ayat Jurnal Perusahaan

Pencatatan penjualan tanah


Kas Rp. 40.000.000
Tanah Rp. 25.000.000
Keuntungan pd investasi pendapatan Komprehensif lain Rp. 15.000.000

Adapun hal hal berikut yang didapatkan yaitu :


Keuntungan Penjualan Tanah Rp. 10.000.000
Selisih Rp. 10.000.000
( mengalokasikan selisih awal)

Keuntungan Penjualan Tanah Rp. 7.000.000


Kerugian Penjualan Tanah Rp. 3.000.000
Selisih Rp. 10.000.000
(Mengalokasikan selisih awal)
KONSOLIDASI DAN METODE BIAYA

Induk perusahaan bebas untuk memilih menggunakan metode biaya atau metode ekuitas atau versi lain
dari metode ekuitas dalam pembukuan terpisahnya untuk akuntansi investasipada anak perusahaan yang
akan dikonsolidasikan.Walaupun laba bersih dan saldo laba induk perusahaan berdasarkan metode ekuitas
umumnya sama dengan laba bersih dan saldo laba konsolidasi, hal ini umumnya tidak terjadi jika
digunakan metode biaya.
Karena metode biaya menggunakan ayat jurnal induk perusahaan yang berbeda dibandingkan metode
ekuitas maka metode biaya juga mengharuskan ayat jurnal eliminasi yang berbeda dalam penyusunan
kertas kerja konsolidasi.Laporan keuangan konsolidasi biasanya akan sama , tidak bergantung pada
metode biaya atau metode ekuitas yang digunakan induk perusahaan dalam pembukuan terpisahnya.
KONSOLIDASI - TAHUN
PENGGABUNGAN USAHA
Ilustrasi, PT induk membeli 80% saham biasa PT Anak pada
tanggal 1 Januari 2011 seharga Rp 310.000.000,- .Pada tanggal
tersebut, nilai buku PT Anak adalah Rp300.000.000 dan nilai
wajar dari 20% kepentingan non- pengendali sebesar
Rp77.500.000. Selisih total Rp87.500.000 [(Rp310.000.000 +
Rp77.500.000)-Rp300.000.000]. Dari total diferensial tersebut
Rp 10.000.000,- terkait dengan tanah, Rp 60.000.000,- terkait
dengan bangunan dan peralatan yang mempunyai sisa umur 10
tahun dari tanggal penggabngan usaha. Rp 5.000.000,- terkait
dengan persediaan yang dijual selama tahun 2011 dan Rp
12.500.000,- terkait dengan goodwill yang dikurangi oleh
Rp3.125.000.
AYAT JURNAL

Ayat Jurnal Induk Perusahaan - Metode Biaya.


(1) Investasi pada Saham PT Anak 310.000.000,-
Kas 310.000.000
Mencatat investasi awal.

(2) Kas 24.000.000,-


Pendapatan Dividen 24.000.0000,-
Mencatat dividen dari PT Anak (Rp 30.000.000,- x 80%)
Kertas Kerja Konsolidasi - Tahun Penggabungan
Usaha
Lihat Figur 5 - 12.
AYAT JURNAL

(1)Pendapatan Dividen 24.000.000,-


Dividen Diumumkan 24.000.000,-
Mengeliminasi pendapatan dividen dari Anak Perusahaan

(2)Pendapatan untuk kepemilikan Nonpengendali 13.175.000,-


Dividen diumumkan 6.000.000
Kepemilikan Nonpengendali 7.175.000
Mengalokasikan laba ke kepemilikan Nonpengendali
(3)Saham Biasa - Pt Anak 200.000.000
Saldo Laba , 1 Januari 100.000.000
Diferensial 87.500.000
Investasi pada Saham PT Anak 310.000.000,-
Kepemilikan Nonpengendali 77.500.000,-
Mengeliminasi saldo investasi pada tanggal akuisisi.

(4)Harga Pokok Penjualan 5.000.000


Tanah 10.000.000
Bangunan dan Peralatan 60.000.000
Goodwill 12.500.000
Diferensial 87.500.000
Mengalokasikan diferensial pada tanggal akuisisi
(5) Beban Penyusutan 6.000.000
Beban Amortisasi 3.125.000
Akumuasi Penyusutan 6.000.000
Goodwill 3.125.000
Mengamortisasi diferensial terkait dengan bangunan dan peralatandan goodwill.
KONSOLIDASI DAN METODE BIAYA

Konsolidasi - Tahun Kedua Kepemilikan

Perbedaan konsolidasi antara metode biaya dan metode ekuitas lebih terlihat di
tahun kedua kepemilikan. Ilustrasi, PT induk memperoleh laba dari operasinya
terpisah dari anak perusahaan Rp 160.000.000,-selama tahun 2012 dan membayar
dividen sebesar Rp 60.000.000,- PT Anak melaporkan laba bersihnya Rp
75.000.000,- dan membayarkan dividen sebesar Rp 40.000.000,-.
Ayat Jurnal Induk Perusahaan Metode Biaya

(1) Mencatat penerimaan dividen (Rp 40 jt x 0.80)

Kas 32.000.000,-
Pendapatan Dividen 32.000.000,-

(2) Mengeliminasi pend. dividen dari anak perusahaan

Pendapatan Dividen 32.000.000


Dividen Diumumkan 32.000.000
(3) Mengalokasikan laba ke kemilikan minoritas

Pendapatan untuk kepemilikan Nonpengendali 13.800.000

Dividen diumumkan 8.000.000

Kepemilikan Nonpengendali 5.800.000

(4) Mengeliminasi saldo investasi pada tanggal akuisisi

Saham Biasa - Pt Anak 200.000.000


Saldo Laba , 1 Januari 100.000.000
Diferensial 87.500.000
Investasi pada Saham PT Anak 310.000.000,-
Kepemilikan Nonpengendali 77.500.000,-
Perhitungan saldo laba PT Anak :

Saldo laba PT Anak 1 Januari 2012 Rp 120.000.000,-

Saldo laba PT Anak saat akuisisi Rp (100.000.000,-)

Laba yang tidak didistribusikan Rp 20.000.000,-

Bagian kepemilikan nonpengendali 0.20

---------------------------

Kenaikan dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali Rp 4.000.000,-

===============

(5) Saldo Laba , 1 Januari 4.000.000,-


Kepemilikan Nonpengendali 4.000.000,-
Mengalokasi laba tidak didistribusikan anak perusahaan periode
sebelumnya ke kepemilikan nonpengendali
(6) Tanah 10.000.000
Bangunan 60.000.000
Goodwill 9.375.000
Saldo laba , 1 Januari 11.300.000
Kepentingan Non-pengendali 2.825.000
Diferensial 87.500.000
Akumulasi Penyusutan 6.000.000
Mengeliminasi diferensial

(7)Beban Penyusutan 6.000.000


Akumulasi Penyusutan 6.000.000
Mengeliminasi amortisasi terkait diferensial pada bangunan
dan peralatan
Pengurangan saldo laba konsolidasi sebesar penghapusbukuan diferensial di tahun 2011
terdiri atas :
Jumlah terkait penjualan persediaan di tahun 2011 Rp 5.000.000,-
Penambahan peny. dari bangunan & peralatan Rp 6.000.000,-
Amortisasi goodwill Rp 3.125.000,-
Pengurangan saldo laba awal Rp14.125.000,-
SESI DISKUSI . . .

Anda mungkin juga menyukai