Akl RPS 12
Akl RPS 12
KELOMPOK 12
“Konsolidasi pada Anak Perusahaan yang Dimiliki Kurang Dari Kepemilikan Penuh”
Pengaruh Kepentingan Non Pengendali
Laba Bersih Konsolidasi Saldo Laba Konsolidasi
PT A membeli 80% saham PT B pada 1 Jan 2011 dan mencatat
PT A membeli 80% saham PT B sebesar 80% dari total nilai investasi menggunakan metode ekuitas
buku PT B. Selama tahun 2011, PT B melaporkan laba bersih PT A PT B
sebesar RP 25.000.000 sedangkan PT A melaporkan laba
bersih sebesar Rp 120.000.000, termasuk laba metode ekuitas Saldo laba, 1 Jan 2011 Rp 400.000.000 Rp 250.000.000
dari PT B sebesar Rp 20.000.000 (Rp 25.000.000 x 80%) Laba bersih, 2011 120.000.000 25.000.000
Dividen, 2011 (30.000.000) (10.000.000)
Laba bersih PT A Rp 120.000.000 Saldo laba, 31 Des 2011 Rp 490.000.000 Rp 265.000.000
Dikurangi : Laba metode ekuitas dari PT B (20.000.000) Laba bersih, 2012 148.000.000 35.000.000
Laba bersih PT B 25.000.000 Dividen, 2012 (30.000.000) (10.000.000)
Laba bersih Konsolidasi Rp 125.000.000 Saldo laba, 31 Des 2012 Rp 608.000.000 Rp 290.000.000
Laba yg diatribusikan ke kepentingan Saldo laba konsolidasi pada 31 Des 2012, dua tahun setelah tanggal
nonpengendali 5.000.000 kombinasi bisnis dihitung sebagai berikut
(Rp 25.000.000 x 20%)
Saldo laba PT A, 31 Des 2011 Rp 608.000.000
Laba yg diatribusikan ke kepentingan pengendali Rp 120.000.000
Ekuitas akrual dari PT B sejak akuisisi (Rp 25.000.000 + Rp (48.000.000)
35.000.000) x 80%
Saldo laba PT A dari hasil operasinya sendiri, 31 Des 2012 Rp 560.000.000
Pemegang saham non pengendali dari anak perusahaan yang
dimilki kurang dari kepemilikan penuh memiliki klaim atas Bagian PT A atas laba bersih PT B sejak akuisisi, Rp 48.000.000
pendapatan dan asset bersih dari anak perusahaan walaupun 60.000.000 x 80%
anak perusahaan dikonsolidasikan dengan induk perusahaan Saldo laba konsolidasi, 31 Des 2012 Rp 608.000.000
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian dengan
Anak Perusahaan Kepemilikan Pengendali
PT Induk membeli 80% saham biasa beredar dari PT Anak Biaya perolehan
investasi
seharga Rp 310.000.000. Nilai wajar kepentingan non
Rp 387.500.000 Selisih lebih biaya
pengendali diestimasikan sebesar Rp 77.500.000, dapat
digambarkan sebagai berikut : perolehan diatas
nilai wajar asset
bersih yang dapat
Total nilai wajar Rp 387.500.000 diidentifikasi
Nilai wajar asset Rp 12.500.000
Nilai buku Rp 200.000.000 bersih yang dapat
Saham biasa – PT 100.000.000 diidentifikasi
Anak Rp 375.000.000
Total selisih
Saldo laba – PT Rp 300.000.000 Rp 87.500.000
Anak
Selisih lebih nilai
Selisih Rp 87.500.000 wajar diatas nilai
buku asset bersih
yang dapat
Ayat jurnal pencatatan akuisisi saham PT Induk ke PT Anak : diidentifikasi
Rp 75.000.000
Investasi pada saham PT Anak Rp 310.000.000 Nilai buku asset
bersih yang dapat
diidentifikasi
Kas Rp 310.000.000 Rp 300.000.000
(mencatat pembelian saham PT Anak)
Laporan Keuangan Konsolidasian dengan Anak
Perusahaan Kepemilikan Pengendali
(menyesuaikan laba atas selisih yang terkait pada persediaan yang telah
Investasi pada saham PT Anak Rp 40.000.000 terjual Rp 5.000.000 x 80%)
(mencatat pendapatan metode ekuitas Rp 50.000.000 x 80%) Pendapatan dari anak perusahaan Rp 4.800.000
Kas Rp 32.000.000
Investasi pada saham PT Anak Rp 60.000.000 Pendapatan dari anak perusahaan Rp 4.800.000
Pendapatan dari anak perusahaan Rp 60.000.000 Investasi pada saham PT Anak Rp 4.800.000
(mencatat pendapatan metode ekuitas Rp 75.000.000 x 80%) (mengamortisasi selisih yang terkait pada bangunan dan peralatan)
Laporan Keuangan Konsolidasian untuk PT Induk
dan PT Anak tahun 20X2
Pendapatan komprehensif lain , dimana didalamnya termasuk pendapatan, beban, keuntungan, dan
kerugian yang berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum tidak dimasukkan dalam laba bersih. Akun
pendapatan komprehensif lainnya adalah akun temporer akan ditutup tiap akhir periode
Contoh soal
Selama tahun 20x2, PT Anak membeli investasi yang diklasifikasikan sebagai • Jurnal yang dicatat oleh induk
tersedia untuk dijual seharga Rp. 20.000.000. Pada tgl 31 Desember 20x2, perusahaan
nilai wajar dari efek meningkat menjadi Rp. 30.000.000. selain pengaruh Investasi pada saham PT Anak 8.000.000
akuntansi untuk investasi efek PT Anak tersebut, informasi laporan keuangan Laba komprehensif lain dari
yang dilaporkan oleh PT Induk dan PT Anak pada tgl 31 Desember 20x2 anak perusahaan 8.000.000
sama dengan yang disajikan pada figur 5-8 adapun ayat jurnal nya sebagai ( keuntungan belum direalisasi dari
berikut investasi)
• Jurnal yang dicatat oleh anak perusahaan
Investasi pada sekuritas tersedia untuk dijual 10.000.000
keuntungan Investasi belum Direalisasi 10.000.000
(Mencatat peningkatan nilai wajar sekuritas tersedia untuk dijual.)
Kertas Kerja Konsolidasi – Tahun kedua setelah
kombinasi bisnis
Aset Tetap
Pada tanggal 1 januari 20x1 PT Suramadu membeli semua saham biasa PT
Barelang dengan harga lebih tinggi Rp. 10.000.000 dari nilai buku. Seluruh
selisih yang terkait dengan tanah yang sebelumnya dibeli PT Barelang Rp.
25.000.000. selama PT Barelang masih memiliki tanah tersebut, selisih
sebesar Rp. 10.000.000 dialokasikan ke Tanah dalam kertas kerja jika PT
Barelang menjual tanah tersebut ke perusahaan tidak berelasi Rp. 40.000.000
jurnal berikut dicatat dalam pembukuan PT Barelang adalah
Ayat Jurnal Perusahaan
Induk perusahaan bebas untuk memilih menggunakan metode biaya atau metode ekuitas atau versi lain
dari metode ekuitas dalam pembukuan terpisahnya untuk akuntansi investasipada anak perusahaan yang
akan dikonsolidasikan.Walaupun laba bersih dan saldo laba induk perusahaan berdasarkan metode ekuitas
umumnya sama dengan laba bersih dan saldo laba konsolidasi, hal ini umumnya tidak terjadi jika
digunakan metode biaya.
Karena metode biaya menggunakan ayat jurnal induk perusahaan yang berbeda dibandingkan metode
ekuitas maka metode biaya juga mengharuskan ayat jurnal eliminasi yang berbeda dalam penyusunan
kertas kerja konsolidasi.Laporan keuangan konsolidasi biasanya akan sama , tidak bergantung pada
metode biaya atau metode ekuitas yang digunakan induk perusahaan dalam pembukuan terpisahnya.
KONSOLIDASI - TAHUN
PENGGABUNGAN USAHA
Ilustrasi, PT induk membeli 80% saham biasa PT Anak pada
tanggal 1 Januari 2011 seharga Rp 310.000.000,- .Pada tanggal
tersebut, nilai buku PT Anak adalah Rp300.000.000 dan nilai
wajar dari 20% kepentingan non- pengendali sebesar
Rp77.500.000. Selisih total Rp87.500.000 [(Rp310.000.000 +
Rp77.500.000)-Rp300.000.000]. Dari total diferensial tersebut
Rp 10.000.000,- terkait dengan tanah, Rp 60.000.000,- terkait
dengan bangunan dan peralatan yang mempunyai sisa umur 10
tahun dari tanggal penggabngan usaha. Rp 5.000.000,- terkait
dengan persediaan yang dijual selama tahun 2011 dan Rp
12.500.000,- terkait dengan goodwill yang dikurangi oleh
Rp3.125.000.
AYAT JURNAL
Perbedaan konsolidasi antara metode biaya dan metode ekuitas lebih terlihat di
tahun kedua kepemilikan. Ilustrasi, PT induk memperoleh laba dari operasinya
terpisah dari anak perusahaan Rp 160.000.000,-selama tahun 2012 dan membayar
dividen sebesar Rp 60.000.000,- PT Anak melaporkan laba bersihnya Rp
75.000.000,- dan membayarkan dividen sebesar Rp 40.000.000,-.
Ayat Jurnal Induk Perusahaan Metode Biaya
Kas 32.000.000,-
Pendapatan Dividen 32.000.000,-
---------------------------
===============