Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI

DENGAN IBU HIV/AIDS

Oleh

Anisatul Widad Ningsih NIM 152310101140


Vinda Prihartini Rahmatillah NIM 152310101337
PENGERTIAN HIV/AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus
yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang
sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat
merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada
akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit
walaupun yang sangat ringan sekalipun (Qodam, 2006).
Menurut Depkes RI (2003) AIDS singkatan dari Acquired
Immune Deficiency Syndrome yang merupakan dampak
atau efek dari perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh
makhluk hidup.
PATOFISIOLOGI
Kehamilan merupakan usia yang rawan tertular HIV-AIDS.
Penularan HIV-AIDS pada wanita hamil terjadi melalui hubungan
seksual dengan suaminya yang sudah terinfeksi HIV. Virus HIV
tergolong retrovirus, yang merupakan standar RNA, tunggal
terbungkus. Bila memasuki tubuh, virus akan melekat pada
reseptor CD4 sel terinfeksi. Pertumbuhan virus HIV terbatas
pada limfosit, monosit, makrofag, dan sumber pembentuk sum-
sum tulang tertentu. Secara intraseluler, virus dapat memecah
diri sehingga setelah selnya hancur dapat dikeluarkan virus HIV
baru yang akan menyerang sel lainnya. Bentuk virus HIV selalu
berubah-ubah, sesuai dengan sel yang diserangnya sehingga
sulit untuk membuat antibody atau antigen agar mampu
membuat vaksinnya. Pasien HIV/AIDS termasuk ibu hamil,
biasanya menderita infeksi oportunistik dengan gejala tidak
spesifik, terutama demam ringan dan kehilangan berat badan.
Hal ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin di dalam rahim ibu.
TANDA DAN GEJALA
Gejala mayor Gejala minor

 BB menurun lebih dari 10%  Batuk menetap lebih dari


dalam 1 bulan 1 bulan
 Diare kronik yang  Dermatitis generalist
berlangsung lebih dari 1  Adanya herpes zoster yang
bulan berulang
 Demam berkepanjangan  Kandidiasis orofaringeal
lebih dari 1 bulan  Herpes simplex kronik
 Penurunan kesadaran dan progresif
adanya gangguan  Limfadenopati generalist
neurologis  Infeksi jamur berulang
pada kelamin wanita
 Demensia / HIV
Ensefalopati  Retinitis Cytomegalovirus
PENATALAKSANAAN

Pada penatalaksanaan penyakit HIV/AIDS pada


ibu hamil bisa dilakukan dengan:
1. Perawatan

2. Pengobatan

3. Pencegahan
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pengkajian adalah langkah awal dalam melakukan asuhan
keperawatan secara keseluruhan. Pengkajian terdiri dari
tiga tahapan yaitu; pengumpulan data, pengelompokan
data atau analisa data dan perumusan diagnosa
keperawatan (Depkes RI, 1991 ).
1. Identitas pasien
2. Riwayat Kesehatan
3. Keluhan Utama
4. Data Psikologi
5. Pemeriksaan fisik meliputi breating, blood, brain,
bowel, bladder, bone
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan untuk wanita hamil yang
positif HIV atau mengidap AIDS adalah sebagai
berikut:
 Kekurangan volume cairan b.d diare berat
 Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh b.d pengeluaran yang berlebihan
(muntah dan diare berat)
 Nyeri b.d infeksi
 Kerusakan integritas kulit b.d diare berat
INTERVENSI
Diagnosa Intervensi Rasional 2. Perubahan nutrisi: 1. Tentukan 1. Sebagai
kurang dari kebutuhan berat badan informasi
1. Kekurangan volume 1. Pantau TTV 1. Sebagai tubuh b.d pengeluaran umum untuk validasi
cairan b.d diare 2. Catat peningkatan informasi
yang berlebihan (muntah sebelum data untuk
berat suhu andurasi untuk validasi
dan diare berat) pasien melakukan
demam data dalam
Tujuan: menpertahankan 3. Berikan kompres melakukan
didiagnosa HIV intervensi

hidrasi hangat sesuai intervensi Tujuan: 2. Diskusikan 2. Sebagai data


indikasi 2. Mengetahui mempertahankan atau catat tentang
4. Pertahakan data massa otot yang efek samping penyebab
pakaian tetap perkembanga adekuat dan obat-obatan obat dengan
kering n pasien
mempertahankan terhadap penurunan
5. Pertahankan untuk
berat badan nutrisi intake nutrisi
kenyamanan suhu melakukan
lingkungan intervensi
3. Informasikan 3. Meningkatkan

6. Timbang berat selanjutnya mengenai pengetahuan


badan sesuai 3. Menurunkan nutrisi dengan pasien
indikasi demam kandungan tentang
pasien kalori, protein asupan nutrisi
4. Personal
dan vitamin yang
hygiene
4. Tekankan dikonsumsi
pasien tetap
terjaga
pentingnya 4. Pasien bisa

5. Tidak adanya mempertahan memahami


peningkatan kan pentingnya
suhu di keseimbangan keseimbanga
sekitar untuk nutrisi n nutrisi
kenyamanan
dalam masa
klien
kehamilan
6. Meningkatkan
berat badan
pasien
sampai batas
normal
IMPLEMENTASI
2. Perubahan nutrisi: kurang 1. Menentukan berat
Diagnosa Implementasi
dari kebutuhan tubuh b.d badan umum
1. Kekurangan volume cairan 1. Memantau TTV
pengeluaran yang sebelum pasien
b.d diare berat 2. Mencatat peningkatan berlebihan (muntah dan didiagnosa HIV
suhu andurasi demam diare berat) 2. Mendiskusikan
3. Memberikan kompres atau catat efek
hangat sesuai indikasi samping obat-
4. Mempertahakan obatan terhadap

pakaian tetap kering nutrisi


3. Menginformasikan
5. Mempertahankan
mengenai nutrisi
kenyamanan suhu
dengan kandungan
lingkungan
kalori, protein dan
6. Menimbang berat
vitamin
badan sesuai indikasi
4. Menekankan
pentingnya
mempertahankan
keseimbangan
nutrisi
EVALUASI

1. Kekurangan volume cairan b.d diare berat


 Cairan tubuh normal

 Hilangnya rasa sakit

 Menunjukkan posisi atau ekspresi wajah rileks

 Membran mukosa pasien lembab, turgor kulit


baik, tanda-tanda vital stabil
 Melaporkan perbaikan tingkat energi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai