Anda di halaman 1dari 28

Materi Kuliah Tanggung Jawab Profesi

Disampaikan oleh:
Fully Handayani Ridwan,S.H.,M.Kn.
PROFESI NOTARIS
1. Profesi :
Pekerjaan tetap di bidang tertentu yang mempunyai
keahlian/kemahiran/keterampilan khusus yang dilaksanakan bertanggungjawab
dengan tujuan memperoleh penghasilan
2. Notaris :
- Berasal dari kata Notarius dari bahasa romawi klasik. Notaris adalah sebuah
profesi yang dapat dilacak balik ke abad ke 2-3 pada masa roma kuno, dimana
mereka dikenal sebagai scribae, tabellius atau notarius. Pada masa itu,
mereka adalah golongan orang yang mencatat pidato.
- Istilah notaris diambil dari nama pengabdinya, notarius, yang kemudian
menjadi istilah/titel bagi golongan orang penulis cepat atau stenografer.
Notaris adalah salah satu cabang dari profesi hukum yang tertua di dunia
- Pernah berubah artinya semua menjadi Notarii, yaitu keahlian menulis cepat
dikenal sebagai stenografis
- Berasal dari kata Notaliterania yaitu tanda tulisan atau charakter yang
dipergunakan untuk menulis atau menggambarkan perkataan-perkataan
- Dalam Al-Qur’an surat II (Al- Baqarah) ayat 282, dikenal pekerjaan Notaris
yaitu sebagai penulis
LATAR BELAKANG
1. Adanya kebutuhan masyarakat dalam pergaulan
sesama manusia mengenai hubungan hukum di
bidang keperdataan yang diperlukan sebagai alat
bukti
2. Suatu lembaga-para pengabdinya ditugaskan oleh
kekuasaan umum (Openbaar-Gezaag)
3. Sebagai alat bukti yang sempurna
4. Adanya kepastian hukum
SEJARAH
Dimulai dari abad ke 11-12 di daerah pusat perdagangan
di Italia utara yang dinamakan “Latijense Notaris”
dengan ciri :
- Diangkat oleh penguasa umum
- Kepentingan masyarakat umum
- Menerima honor dari masyarakat yang meminta
jasanya
SEJARAH
Perkembangan di Perancis :
Mula-mula lembaga notariat dari Italia dibawa ke
Perancis, dimana notariat memberikan pengabdian
kepada masyarakat umum yang karena kebutuhan dan
penggunaannya mendapatkan pengakuan dari
masyarakat. Lembaga notariat yang kita kenal sekarang
telah meluas dan berkembang dari Perancis ke negara-
negara sekelilingnya bahkan negara-negara lain
SEJARAH
Pada akhir abad 14 terjadi kemerosotan yang disebabkan
ulah penguasa yang karena kekurangan uang, menjual,
jabatan kenotariatan kepada orang yang tidak
mempunyai/memenuhi persyaratan notaris
Perkembangan di Belanda :
Tanggal 1 Maret 1811 dinyatakan berlaku di seluruh
Belanda pada tgl. 9 Juli 1842 (Ned. Stb. No. 20)
dikeluarkan UU tentang Jabatan Notaris dari Belanda
Lembaga Notariat ini dibawa ke Indonesia sebagai yang
kita kenal sekarang
SEJARAH
Di Indonesia :
Abad ke 17 masuk ke Indonesia dengan beradanya Oost
Indesche Compagnie, perusahaan Belanda yang masuk
Indonesia tanggal 27 Agustus 1620 diangkat Notaris pertama
Melchior Kerchem
Tahun 1812 (Stb. No. 11) dikeluarkan “Instruksi Voor De
Notarissen” di Indonesia terdiri 34 pasal yang merupakan
resume peraturan-peraturan sebelumnya
Tahun 1860 dikeluarkan peraturan Jabatan Notaris atau
Notaris Reglement (Stb. No. 3) mulai berlaku 1 Juli 1860
Tahun 1954 dikeluarkan UU tentang Wakil Notaris dan Wakil
Notaris Sementara
Tahun 1960 – 1965 zaman kabinet 100 menteri terjadi
kegoncangan akibat adanya peremajaan Notaris
SEJARAH
Sifat Peraturan Jabatan Notaris :
- Jabatan Notaris termasuk dalam hukum publik
sehingga ketentuan yang ada adalah peraturan-
peraturan yang memaksa (Dwigend Recht)
- Berada dalam lingkungan Departemen Kehakiman
(Stb. 1870 – 42 Pasal 1) yang sekarang menjadi
Departemen Hukum & HAM RI.
Jenis Notaris
 Notaris civil law
 Notaris civil law yaitu lembaga notariat berasal dari italia utara
dan juga dianut oleh Indonesia.
 Ciri-cirinya ialah: •Diangkat oleh penguasa yang berwenang;
•tujuan melayani kepentingan masyarakat umum;
•mendapatkan honorarium dari masyarakat umum.
 Notaris common law
 Notaris common law yaitu notaris yang ada di negara Inggris dan
Skandinavia.
 Ciri-cirinya ialah: •Akta tidak dalam bentuk tertentu; •Tidak
diangkat oleh pejabat penguasa.
UU NO. 30 TAHUN 2004
TENTANG JABATAN NOTARIS
I. Latar Belakang
UU No. 30/2004 tanggal 6 Oktober 2004 Tentang
Jabatan Notaris menggantikan Notaris Reglement 1860
Landasan sebagai negara hukum yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) :
- Menjamin kepastian, ketertiban dan perlindungan
hukum yang berintikan kebenaran dan keadilan
- Dibutuhkan alat bukti tertulis yang bersifat otentik
mengenai keadaan, peristiwa atau perbuatan hukum
yang dilakukan melalui jabatan tertentu
Notaris adalah jabatan tertentu yang menjalankan
profesi dalam pelayanan hukum kepada masyarakat,
perlu mendapat perlindungan dan jaminan demi
tercapainya kepastian hukum
- Jasa Notaris dalam proses pembangunan sebagai
salah satu kebutuhan hukum masyarakat
- Notaris Reglement 1860 tidak sesuai dengan
perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat
Wewenang lainnya :
a. Mengesahkan tanda-tangan dan menetapkan kepastian
tanggal surat dibawah tangan dengan mendaftar di
dalam buku khusus (Legalisasi)
b. Membukukan surat-surat dibawah tangan dengan
mendaftar di bawah buku khusus (waarmerking)
c. Membuat copy dari asli surat-surat dibawah tangan
berupa salinan yang memuat uraian dalam surat yang
bersangkutan (copy collatione)
d. Melakukan pengesahan kecocokan Foto Copy dengan
surat asli
e. Memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan
perbuatan akta
f. Membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan, atau
akta risalah lelang
II. Jabatan Notaris
Pengertian dan wewenang :
Dalam UU No. 30/2004 Pasal 1 butir 1, Notaris adalah
Pejabat Umum yang berwenang untuk membuat Akta
Otentik dan kewenangan lainnya dimaksud dalam UU
ini
Pasal 15 dinyatakan bahwa Notaris berwenang
membuat Akta Otentik mengenai semua perbuatan,
perjanjian dan ketetapan yang diharuskan oleh
peraturan perundang-undangan dan/atau yang
dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk
dinyatakan dalam Akta Otentik
Tugas Pokok :
1. Membuat Akta Otentik sebagai alat bukti yang
sempurna (Pasal 1870 KUHPerdata)
2. Akta Otentik dibuat dalam bentuk yang ditentukan
oleh UU oleh dan/atau dihadapan Pejabat Umum
yang berwenang untuk itu ditempat dimana akta itu
dibuat (Pasal 1868 KUHPerdata)
3. Dalam menjalankan sebagian kekuasaan negara
dibidang hukum perdata untuk membuat Akta
Otentik sebagai alat sempurna agar tercapainya
kepastian hukum
III. Akta Notaris
Pasal 1868 KUHPerdata salah satu syarat pembuatan Akta Otentik
ialah Akta tersebut harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan
oleh undang-undang (pasal 38 s/d 65, tentang bentuk dan sifat
Akta Notaris) terdiri atas :
1. Awal Akta atau Kepala Akta
2. Badan Akta ; dan
3. Akhir atau Penutup.

 AktaAkta otentik sendiri setidaknya mengandung tiga unsur


sebagai berikut :
 Dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang berwenang;
 Dibuat dalam bentuk atau format yang ditentukan oleh
peraturan perundang-undangan;
 Dibuat berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Penghadap :
Harus memenuhi syarat :
1. Paling sedikit berumur 18 tahun atau telah menikah
2. Cakap melakukan perbuatan hukum
Saksi :
Setiap Akta yang dibacakan oleh Notaris dihadiri paling
sedikit 2 (dua) orang saksi, dengan syarat :
1. Paling sedikit berumur 18 tahun atau telah menikah
2. Cakap melakukan perbuatan hukum
3. Mengerti bahasa yang dipergunakan dalam Akta
4. Dapat membubuhkan tanda tangan dan paraf
5. Tidak mempunyai hubungan perkawinan atau
hubungan darah
UU NO. 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN
NOTARIS
Larangan Notaris membuat Akta :
1. Membuat Akta untuk diri sendiri, isteri atau suami, atau
orang lain yang mempunyai hubungan kekeluargaan
2. Pelanggaran di atas Notaris diwajibkan membayar biaya
ganti rugi dan bunga kepada penghadap
3. Akta tidak boleh memuat penetapan atau ketentuan
yang memberikan hak dan/atau keuntungan bagi :
- Notaris, Isteri atau Suami Notaris
- Saksi, Isteri atau Suami Saksi
- Orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan
dengan Notaris
IV. Notaris Yang Berwenang
Membuat Akta
1. Mengucapkan sumpah jabatan :
a. Sebelum menjalankan jabatannya Notaris wajib
mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya
masing-masing dihadapan menteri kehakiman atau
pejabat yang ditunjuk
b. Sumpah berbunyi :
- Bahwa saya akan patuh dan setia kepada Negara
Republik Indonesia, Pancasila dan UUD RI 1945,
UU Tentang Jabatan Notaris serta Peraturan
Perudangan lainnya
- Bahwa saya akan menjalankan jabatan saya
dengan amanah, jujur, saksama, mandiri dan
tidak berpihak
- Bahwa saya akan menjaga sikap tingkah laku
saya dan akan menjalankan kewajiban saya
sesuai dengan Kode Etik Profesi,
Kehormatan, Martabat dan Tanggung Jawab
saya sebagai Notaris
- Bahwa saya akan merahasiakan isi akta dan
keterangan yang diperoleh dalam
pelaksanaan jabatan saya
- Bahwa saya untuk dapat diangkat dalam
jabatan ini baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan nama atau dalih
apapun tidak pernah dan tidak akan
memberikan atau menjanjikan sesuatu
kepada siapapun
Notaris diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya
oleh menteri yang bersangkutan atas usul Majelis Pengawas
Pusat apabila :
1. Dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
2. Berada dibawah pengampuan secara terus menerus lebih
dari 3 (tiga) tahun
3. Melakukan perbuatan yang merendahkan kehormatan
dan martabat Jabatan Notaris, mis.: judi, mabuk dan
lain-lain
4. Pelanggaran berat terhadap kewajiban dan larangan
Jabatan, yaitu tidak memenuhi kewajiban dan melanggar
larangan Jabatan Notaris
Notaris diberhentikan dengan tidak hormat oleh Menteri
yang bersangkutan karena dijatuhi pidana penjara
berdasarkan putusan pengadilan minimal 5 (lima) tahun
atau lebih
2. Larangan Bagi Notaris
Pasal 17 UU Jabatan Notaris
a. Menjalankan Jabatan diluar wilayah jabatannya
b. Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7
hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang sah
c. Merangkap sebagai pegawai negeri, Jabatan
Pejabat Negara, Advokat, Pemimpin atau
Pegawai BUMN, BUMD dan Badan Usaha
Swasta, Pejabat Pembuat Akta Tanah di luar
wilayah Jabatan Notaris, Notaris Pengganti
d. Melakukan pekerjaan lain yang bertentangan
dengan norma agama, kesusilaan, atau
kepatutan yang dapat mempengaruhi
kehormatan dan martabat Jabatan Notaris
3. Sanksi
Pasal 84 UU Jabatan Notaris menyatakan tindakan
pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan
yang diatur dalam undang-undang : Pasal 16 ayat (1)
huruf I, K; Pasal 44, 48, 49, 50, 51, 52, 58
Kesimpulan
1. Tugas pokok Notaris sebagai pejabat umum ialah
membuat Akta Otentik sebagai alat bukti yang
sempurna
2. Notaris dalam menjalankan tugasnya harus hati-hati,
apabila melakukan pelanggaran maka akta yang dibuat
oleh Notaris tersebut bisa menjadi akta dibawah tangan
atau batal demi hukum. Sehingga tujuan untuk
membuat akta sebagai alat bukti yang sempurna tidak
tercapai. Bahkan apabila para pihak yang bersangkutan
merasa dirugikan dapat mengajukan tuntutan ganti rugi
maupun melaporkan kepada yang berwenang sebagai
suatu tindak pidana
3. Sikap yang seksama dan berhati-hati dalam Notaris
menjalankan profesinya dapat terlihat dari :
a. Kewenangan Notaris dalam membuat akta antara lain :
harus sudah mengangkat sumpah jabatan, sedang aktif
menjalankan jabatan, tidak sedang cuti atau sudah
berhenti atau diberhentikan sebagai Notaris
b. Membuat akta di wilayah kerjanya
c. Bentuk akta yang dibuatnya harus sesuai dengan undang-
undang
d. Meneliti identitas penghadap dan sanksi agar memenuhi
persyaratan yang ditentukan undang-undang
e. Akta dibuat oleh atau dihadapan Notaris yang dihadiri oleh
penghadap/para penghadap dan sanksi-sanksi, dibacakan
oleh Notaris atau dibaca sendiri oleh penghadap/para
penghadap dan ditandatangani oleh panghadap/para
penghadap, sanksi-sanksi dan Notaris
f. Sesuai dengan asas kebebasan berkontrak (pasal 1338
KUHPerdata) maka Notaris dapat membuat isi akta
Notaris mengenai apa saja asal tidak bertentangan dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban
umum, kesusilaan baik norma dan agama
4. Notaris dalam menjalankan jabatannya harus
amanah, jujur, seksama, mandiri dan tidak berpihak
5. Notaris dalam menjalankan jabatannya wajib
menjaga sikap tingkah laku sesuai dengan kode etik
profesi, kehormatan, martabat dan tanggung jawab
sebagai Notaris
Penutup
Notaris dalam menjalankan profesinya harus berhati-
hati (seksama). Diperoleh gambaran tentang apa itu
Notaris, tugas pokok dan wewenangnya, larangan dan
kewajiban yang harus dilakukan. Notaris dalam
menjalankan jabatannya secara profesional harus
berkepribadian baik, mempunyai pengetahuan luas dan
keterampilan yang ditingkatkan dari waktu ke waktu,
tergabung dalam suatu organisasi, tidak mengejar
keuntungan atau komersial, sehingga mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat dalam menjalankan
profesinya.
Notaris adalah pejabat umum dan bukan pengusaha
oleh karena itu Notaris dalam menjalankan jabatannya
wajib mengikuti ketentuan-ketentuan dalam undang-
undang Jabatan Notaris, kode etik Notaris dan peraturan
perundangan lainnya yang mengatur tentang Notaris.
Karena Notaris bukan pengusaha maka mengejar
keuntungan (komersial) bukanlah tujuannya, tidak
boleh melakukan promosi, tidak mempunyai agen,
melakukan persaingan tidak sehat dan tindakan-
tindakan lainnya yang bersikap sebagai pengusaha.
Perlu diingat bahwa pendidikan Notaris adalah
pendidikan untuk memperoleh keterampilan yang
didasarkan oleh kode etik dan UU Jabatan Notaris.
Selain itu pendidikan Magister Kenotariatan
memperoleh pengetahuan agar dapat mengikuti jenjang
pendidikabn lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai