Anda di halaman 1dari 73

 LATAR BELAKANG PROGRAM INTERNSIP

DOKTER INDONESIA
 PELAKSANAAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
 EVALUASI PROGRAM INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
Perubahan Sistem Pendidikan Dokter
di Indonesia
1. Undang Undang Sisdiknas 20 / 2003 
Pemberlakuan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) pada semua Fakultas
termasuk FK
2. Undang Undang Praktik Kedokteran 29 /
2004  Standar Pendidikan Profesi Dokter
 KBK di FK wajib sejak 2007
3. Undang Undang Pendidikan Kedokteran
20/2013
PERBEDAAN KBK (KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI)
DENGAN
KBD (KURIKULUM BERBASIS DISIPLIN ILMU)
DI FAKULTAS KEDOKTERAN

ACUAN KBK KBD


Referensi WHO-World Federation Konvensional
Medical Education (WFME)
Lama studi Minimal dilaksanakan 7 Minimal dilaksanakan 8
semester , maksimal 10 semester , maksimal 12
Semester Semester
Proses Metoda pembelajaran: Metoda pembelajaran:
SPICES: Student Centered, Kuliah + Praktikum
Problem Based, Integrated, “Pasien jadi objek”
Community, elective,
Systematic Approach.
“Pasien bukan objek”
Internsip + -

KBK mengacu kepada WHO-WFME, masa pendidikan dipersingkat, mahasiswa selama


masa kepaniteraan klinik mendapat supervisi ketat karena “pasien bukan object”
PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
DIATUR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 299/MENKES/PER/II/2010

DASAR HUKUM:
UU 20 / 2003 tentang SISDIKNAS
UU 29 / 2004 tentang PRAKTIK KEDOKTERAN
UU 36 / 2009 tentang KESEHATAN
UU 20/2013 tentang PENDIDIKAN DOKTER
PERKONSIL NO 1 /2010 tentang REGISTRASI INTERNSIP
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG NO.20/2013 TENTANG
PENDIDIKAN DOKTER

1. Pasal 7 ayat (7) : Program profesi dokter dan dokter gigi dilanjutkan dengan program Internsip.
2. Pasal 7 ayat (7) penjelasan: Internsip adalah pemahiran dan pemandirian dokter yang
merupakan bagian dari Program penempatan wajib sementara paling lama 1 (satu) tahun
3. Pasal 7 ayat (8) : Program Internsip dilaksanakan secara nasional bersama oleh Kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang Pendidikan, Kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang Kesehatan, asosiasi institusi pendidikan,
asosiasi rumah sakit pendidikan, organisasi profesi dan konsil kedokteran Indonesia;
4. Pasal 38 ayat (2) : Penempatan wajib sementara pada Program Internsip diperhitungkan
sebagai masa kerja

PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 299/MENKES/PER/II/2010

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA


NOMOR 1/2010 TENTANG REGISTRASI DOKTER PROGRAM INTERNSIP
PRAKTIK KEDOKTERAN
UNDANG-UNDANG No.29/2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

Praktik Kedokteran dilaksanakan ber-azaskan


Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah,
manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan
serta perlindungan dan keselamatan pasien
(Pasal 2) Selama masa kepaniteraan
klinik, mahasiswa tidak
dibenarkan lagi menangani
pasien secara mandiri
tanpa supervisi yang ketat

Pendidikan dan Pelatihan


Kedokteran/kedokteran gigi untuk untuk
memberikan kompteensi kepada dr/drg
dilaksanakan sesuai standar pendidikan
profesi kedokteran (Pasal 27)
DEFINISI DAN TUJUAN
 Internsip adalah proses pemagangan dalam rangka pemahiran
dan pemandirian dan penyelarasan antara hasil pendidikan
dengan praktik di lapangan yang merupakan kelanjutan dari
pendidikan profesi dokter ;
 World Federation of Medical Education (WFME) bahwa
pendidikan dokter terdiri dari dua tahap yaitu basic medical
education dan internsip.
 Program internsip dilaksanakan di fasyankes yang telah
ditetapkan sebagai wahana Internsip, selama 12 bulan (8 bulan
di RS dan 4 bulan di puskesmas);
 Dalam program ini, seorang dokter akan melakukan praktik
kedokteran dibawah pendampingan dokter yang lebih senior.
 Dokter yang telah menyelesaikan program Internsip akan
memperoleh STR sebagai legalisasi oleh negara dan diakui oleh
profesi bahwa yang bersangkutan telah diberikan kewenangan
penuh sebagai dokter;
TUJUAN PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
KBDI
Dirjen Dikti 2005
Legal Aspek: St Komp KKI 2006
•UU Sisdiknas
•UU PK KBK
•Per Menkes WFME:
•Per Konsil BME
•UU Dikdok 20/’13 Pre Registration Training
PGME
CPD
Meningkatkan Kinerja Outcome
Profesi Lulusan Dokter

Pemahiran Pemandirian
Penerapan
Standar Profesi
MANFAAT & DAMPAK
PROGRAM INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
Kualitas Pelayanan di Trainning
Hospital / HC

INPUT PROCESS OUTPUT OUTCOME IMPACT


Quality of Quality of
Students Curriculum Quality of Quality of
Quality of
Staffs Teaching Learning PROFESSIONALISM HEALTH
GRADUATE
Facilities Assessment STATUS

UKMPPD
Internsip
Standar Pendidikan /
Kompetensi : KKI

MENUNJUKKAN
Menerapkan standar Standar Profesi
KEMANDIRIAN kompetensinya
KOMPONEN
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA (PIDI)

Pendamping Penempatan

Program Bantuan
kegiatan Biaya Hidup

Akreditasi
INTERNSIP Masa kerja
wahana
PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
ORGANOGRAM PIDI

MENTERI KESEHATAN

KEP MENKES RI
NO :
133/MENKES/SK/V/2014 KA BADAN

KEP KA BADAN
NO :
PIDI
SEKRETARIAT PIDI PUSAT HK.02.03/I/II/1044.1/2016
PUSAT

PIDI SEKRETARIAT PIDI PROVINSI


PROVINSI
PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
 Keputusan Kepala Badan PPSDMK NOMOR
HK.02.03/1/II/01045.1/2016 tentang PELAKSANA
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
 Membentuk PELAKSANA PIDI yang terdiri dari
KOMITE INTERNSIP DOKTER INDONESIA dan
SEKRETARIAT PIDI.
 KIDI dalam menjalankan tugasnya dibantu
SEKRETARIS.
 Untuk membantu PELAKSANA PIDI dalam melak-
sanakan tugas dan fungsinya,PELAKSANA PIDI
dapat membentuk PELAKSANA PIDI PROVINSI.
A. KIDI
SUSUNAN Ketua
KEANGGOTAAN Wakil Ketua
Ketua Sub Komite Akreditasi Wahana
PELAKSANA Ketua Sub Komite Pendaftaran dan Akreditasi Peserta
Ketua Sub Komite Akreditasi Pendamping
PIDI PUSAT Ketua Sub Komite Pembinaan dan Pengawasan
Anggota
Sekretaris PIDI
Unsur:
IDI
AIPKI
KKI
ARSADA
KOLEGIUM
KEMENKES
B. SEKRETARIAT PIDI Pusat
Ketua : Kabid Pendayagunaan SDMK Dalam Negeri
Wakil Ketua : Kasubbid Pendayagunaan SDMK Nasional
Anggota
SUSUNAN A. PENGARAH
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
KEANGGOTAAN B. KIDI PROPINSI
Ketua
PELAKSANA Wakil Ketua
PIDI PROPINSI Ketua Sub Komite Akreditasi Wahana
Ketua Sub Komite Pendaftaran dan Akreditasi Peserta
Ketua Sub Komite Akreditasi Pendamping
Ketua Sub Komite Pembinaan dan Pengawasan
Anggota
Unsur:
IDI
AIPKI
ARSADA
ADINKES
DINKES
C. SEKRETARIAT PIDI PROPINSI (DINKES PROPINSI)
KETUA
WAKIL KETUA
ANGGOTA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI
TENTANG
KOMITE INTERNSHIP DOKTER INDONESIA
NOMOR 133/MENKES/SK/V/2014
STRUKTUR ORGANISASI KIDI

 Ketua : dr. Nur Abadi MM.MSi


 Wakil Ketua :Dr.dr.Wawang Sukarya,Sp.OG.MARS.M.Hkes
 Sub komite Akreditasi Wahana
Ketua :dr.ChairulRadjab Nasution.Sp.PD.KGEH.FINASIM.M.Kes
Anggota : dr. Moh.Adib Khumaidi,.Sp.OT
 Sub Komite Pendaftaran dan Akreditasi Peserta
Ketua : dr.Emil Bachtiar Moerad,Sp.P
Anggota : dr.Hermin Widjajati.Sp.A (K)
 Sub Komite Akreditasi Pendamping
Ketua : dr.Daeng M.Faqih.MH.Kes
Anggota : dr.Asjikin Iman Hidayat Dachlan MHA
 Sub Komite Pembinaan dan Pengawasan
Ketua : dr.Abraham Andi Padlan Patarai
ALUR KEGIATAN PESERTA PIDI

FK KDI KKI KIDI

1. PENDAFARAN PEMBE
2. PEMILIHAN RANGKA
SERTIFIKAT STR WAHANA TAN KE
IJASAH KOMPETENSI KEWENANGAN 3. PENETAPAN WAHANA
INTERNSIP PESERTA PIDI
4. PEMBEKALAN
PIDI
PERSYARATAN
PESERTA PIDI
KETENTUAN
 Pendaftaran PIDI dilaksanakan secara online
 Peserta dapat melakukan pendaftaran melalui Portal Internsip dengan alamat
http://www.internsip.depkes.go.id

PERSYARATAN UMUM
 Warga Negara Indonesia (WNI)
 Dokter lulusan Pendidikan Profesi Dokter, memiliki Ijazah dan telah diambil sumpah
 Telah dinyatakan lulus uji kompetensi dan memiliki sertifikat kompetensi
 Memilki Surat Tanda Registrasi (STR) Kewenangan Internsip yang diterbitkan KKI
 Bersedia mengikuti peraturan dan ketentuan pelaksanaan Internsip
 Memiliki buku rekening pribadi atas nama sendiri (disarankan Bank Pemerintah)
PERSYARATAN PESERTA PIDI

 Memiliki NPWP atas nama sendiri


 Wajib memiliki alamat surat
elektronik (email) yang masih
berlaku aktif.
 Peserta menjadi anggauta BPJS
 Dalam keadaan sehat,yang
dibuktikan dengan medical check up
peserta.
Alur Kegiatan Peserta
PIDI
KIDI PUSAT Penetapan peserta PIDI
Pembekalan peserta PIDI di Provinsi

Minggu I :
o Pembekalan di Dinkes Kab/Kota..Perkenalan
o Orientasi lapangan (RS, Puskesmas,)
WAHANA o Credentialing ,Evaluasi kesehatan,penyusunan
jadwal peserta,Pengurusan SIP Kew Internsip
Minggu II, dst :
o Rotasi sesuai dengan jadwal dari wahana
o Pengisian log book ,laporan kasus ,ketrampi-
lan medik.UKM
o Konsultasi & evaluasi kinerja dengan pendam
ping sesuai jadwal
o Presentasi kasus,Mini Project
Hari terakhir rotasi di 1 wahana:
o Laporan kepada koordinator wahana berupa
o Buku log yang sudah ditanda tangani
pendamping,cek list ketrampilan klinis.
o Laporan kasus
o Borang-borang laporan kinerja peserta
o Daftar hadir

 Verifikasi hasil evalusi kinerja peserta PIDI


KIDI PROPINSI  Surat Laporan Pelaksanaan Internsip
• Surat rekomendasi STSI
Buku Pedoman Program Internsip
Dokter Indonesia dan Buku Log

1. Pedoman Pelaksanaan Program Internsip Dokter


Indonesia

2. Pedoman Peserta Program Internsip Dokter Indonesia

3. Pedoman Pendamping Peserta Program Internsip Dokter


Indonesia

4. Pedoman Wahana Program Internsip Dokter Indonesia

5. Buku Log dan Kumpulan Borang Program Internsip


Dokter Indonesia
WAHANA PIDI

Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang dapat menjadi Wahana PIDI


adalah:
1. RS Kelas C, D, dan B , dengan kriteria memiliki:
a. Unit yang memberikan pelayanan primer secara
komprehensif. Selain memberikan pelayanan kuratif juga
melakukan kegiatan promotif dan preventif
b. Unit Gawat Darurat termasuk Kebidanan
2. Puskesmas dengan atau tanpa perawatan
Note:
- Adanya komitmen Koordinator Wahana untuk PIDI
- Adanya Komite Medik yang bersedia menjadi pembimbing
medis
PENDAMPING PIDI
Setiap peserta PIDI berhak didampingi seorang dokter yang lebih
senior.
Peran pendamping PIDI adalah sebagai :
Motivator ,role model,teman sejawat untuk berkonsultasi ,
penilai,mentor,dan fasilitator proses pemahiran & pemandirian.
Seorang pendamping PIDI mendampingi 7peserta PIDI
Memperoleh sertifikat pelatihan pendamping PIDI yang
terakreditasi
Pengangkatan dg Kep. KaBPPSDMK,ada ST dari
Kord.Wahana(RS&PKM)
Memperoleh honor
Mengikuti ketentuan PIDI dan Pleno KIDI
Mengamati dan mendampingi kegiatan peserta :
etika,hukum,kemahiran,kinerja
Memberi umpan balik positif dan konstruktif kpd peserta PIDI
Membuat Daftar Hadir,Laporan Pendampingan setiap akhir
stase,dan ada Evaluasi Kinerja Pendampingan dari KIDI Propinsi.
LINGKUP KEGIATAN PESERTA PIDI

1. Pembekalan &Orientasi PIDI (pengenalan-kredensialing-pendalaman teknik


medik-SIP)
2. Melakukan praktik kedokteran layanan primer pada pasien secara
profesional yang meliputi kasus medik dan bedah,kebidanan&perinatal,
kedaruratan dan kejiwaan baik pada anak, dewasa dan lanjut usia

3. Melakukan konsultasi dan rujukan untuk kasus-kasus yang ditemukan di


wahana

4. Melakukan kegiatan ilmiah medik berupa diskusi kasus, presentasi kasus


dan diskusi tentang masalah atau kasus yang ditemukan selama menjalanka
kegiatan internsip serta pengisian buku log dan borang internsip lainnya.

5. Melakukan kegiatan kesehatan masyarakat baik didalam maupun diluar


gedung. Kegiatan ini terutama dilakukan di Puskesmas.
6. Ketrampilan Medik yang diwajibkan pemasangan infus,pemasangan kateter
,pertolongan persalinan normal,menjahit luka,pemasangan NGT,extirpasi
tumor,insici luka.
LANJUTAN….

7. Kegiatan peserta PIDI di Rawat Inap:


- Menerima pasien baru.
- Membuat dan melengkapi Rekam Medik
pasien baru yang ditangani bersama
DPJP.
- Melakukan follow-up pasien baru yang
ditangani.
- Menangani kegawatdaruratan pasien.
- Mengikuti visitasi dokter spesialis.
Penjadwalan kegiatan
Kegiatan dilakukan selama 12 bulan di wahana yang telah
ditentukan berupa kegiatan 8 bulan di ruang rawat inap,
rawat
Jalan dan UGD Rumah Sakit, serta 4 bulan di Puskesmas:
1. Rumah Sakit , 8 bulan
Rawat Jalan & Rawat Inap
1. Medik
2. Bedah
3. Perinatal dan Kebidanan
4. Kejiwaan
5. UGD
2. Puskesmas , 4 bulan
1. Poli umum (20%) atau Rawat Inap.
2. Kunjungan rumah,dinas luar,ceramah
kesehatan.
3. Paliatif
Contoh Jadwal kegiatan
peserta PIDI
bulan ke
no wahana bagian/ instalasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rumah Rawat Jalan dan
1 sakit Rawat Inap
- Medik
- Bedah
- Kejiwaan

Rumah
2 sakit UGD/ emergensi

3 Puskesmas - Poli Umum/ BP


- Kunjungan
rumah
- kegiatan
paliatif
- Ceramah
Kesehatan
- Dinas Luar
TATA TERTIB DAN KETENTUAN
PROGRAM INTERNSIP DOKTER
INDONESIA
 Internsip dijalani selama 1 (satu) tahun,dapat
diperpanjang bila sasaran akhir yang
ditentukan belum dapat tercapai.
 Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI)
adalah program nasional,sehingga dokter
peserta PIDI dapat ditempatkan diseluruh
provinsi dalam wilayah NKRI.
 Peserta PIDI dalam 1 (satu) Kelompok tidak
boleh bertukar tempat.
 Peserta PIDI wajib mengikuti Pembekalan PIDI
di Provinsi dan Kabupaten/Kota
LANJUTAN….
 Seluruh peserta PIDI diwajibkan mengikuti
Orientasi PIDI di wahana.
 Seluruh peserta PIDI diwajibkan mengikuti
proses kredensialing oleh Komite Medik.
 Seluruh peserta PIDI diwajibkan mengikuti
evaluasi kesehatan oleh pendamping PIDI.
 Ketentuan jam kerja bagi peserta PIDI:
- 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg
untuk 6 hari kerja
- 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1mg
untuk 5 hari kerja.
LANJUTAN…

 Pengaturan Pakaian Kerja :


1.Peserta PIDI wajib menggunakan pakaian yang sopan,
rapi dan pantas
2.Peserta PIDI wajib menggunakan jas dokter,tanda pe-
ngenal yang dikeluarkan oleh wahana.
3.Pada saat bertugas di UGD,dimungkinkan memakai
pakaian jaga khusus sesuai wahana masing2.
 Pengaturan akomodasi Peserta PIDI:
1.Peserta PIDI wajib mengurus dan mengatur akomodasi
secara mandiri selama bertugas di Wahana.
2.Untuk keamanan&kenyamanan,peserta PIDI disarankan
bertempat tinggal dekat dari wahana.
LANJUTAN….

 Pengaturan BBH,honorarium dan imbal jasa


1.Peserta PIDI akan mendapatkan BBH sesuai ketentuan.
2.BBH Peserta PIDI akan dibayarkan langsung ke reke-
ning masing-masing Peserta PIDI.
3.Peserta PIDI yang meninggalkan pelaksanaan PIDI krn.
izin,akan tetap dibayarkan BBHnya dan pada saat meng
ganti hari izinnya tidak medapatkan BBH lagi.
4.KIDI tidak menyediakan honorarium dan imbal jasa lain
5.Peserta PIDI tidak dibenarkan menerima ajakan kerja
sama,berpraktek mandiri,termasuk menerima komisi
atau hadiah yang mengikat Peserta PIDI.
LANJUTAN….
 Pengaturan hari libur dan izin
1.Ketentuan hari libur mengikuti kalender nasional
dan ketentuan yang berlaku di Wahana.
2.Peserta tidak diperkenankan meninggalkan tugas
kecuali dg izin tertulis dari Koordinator Wahana&
Pendamping PIDI.
3.Peserta PIDI dalam status libur,jika meninggalkan
Wahana harus tetap mengajukan izin tertulis kpd
Koordinator Wahana dan Pendamping PIDI.
4.Terdapat 2 jenis ijin :
- Izin yang tidak perlu diganti 4 hari (menikah,
duka cita ,sakit)
- Izin yang harus diganti : ibadah,melahirkan ,
kedinasan,seminar )
LANJUTAN…

5.Penggantian hari izin,dilakukan setelah PIDI selesai.


 Pengaturan tugas jaga:
1.Pengaturan tugas jaga diatur bersama oleh Pendam-
ping dan Peserta PIDI sesuai ketentuan Wahana.
2.Peserta PIDI wajib mengikuti no.1.
 Pengaturan Pengganti Tugas Jaga
Diajukan secara tertulis kepada Koordinator Wahana&
Pendamping PIDI dan tidak boleh secara berturut-turut
 Pengaturan kewajiban simpan rahasia
LANJUTAN….
 Peserta PIDI wajib mengisi daftar hadir :
- Harian
- Tugas Jaga
- Kegiatan Ilmiah
- Kegiatan lapangan/luar gedung.
 Pengaturan Penyelesaian Tugas dan Laporan
- Mengisi buku log.
- Membuat 5 laporan kasus,1 kasus dipresentasikan di Forum Ilmiah
Wahana.
- Melakukan Ketrampilan Medik untuk layanan kesehatan Primer.
- Laporan pelayanan/kegiatan Puskesmas
LANJUTAN….

- Laporan penyuluhan di Puskesmas.


- Mini Project di Puskesmas yaitu penelitian yang
sederhana & singkat dengan pendekatan dalam
lingkaran pemecahan masalah.
 Dalam pelaksanaan PIDI yang sedang berjalan
,peserta PIDI tidak diperkenankan mengajukan
pindah relokasi ke wahana yang lain ,kecuali
dengan alasan yang tepat (Mis.sakit) dan
mendapatkan rekomendasi persetujuan dari KIDI
Provinsi awal dan Pendamping serta KIDI Provinsi
yang dituju dan ditujukan ke KIDI Pusat.
 Peserta PIDI tidak diperkenankan merangkap
bekerja atau sekolah pada saat menjalankan PIDI.
LANJUTAN…

 Klasifikasi pelanggaran Tata Tertib


,Pembinaan & Pemberian Sanksi
- Pelanggaran ringan,meliputi:
Terlambat hdr,pelanggaran disiplin>3x
Pelanggaran mengisi absensi >1x
- Pelanggaran sedang,meliputi:
Menuntut sesuatu yang bukan haknya.
Tidak sopan/melanggar etika.
Tidak bersedia melaksanakan tugas & ke-
wajiban sebagai Peserta PIDI.
LANJUTAN…

- Pelanggaran Berat:
- Pemalsuan2 tanda tangan,laporan,infor
masi.
- Melaksanakan pekerjaan tidak sesuai
kompetensi.
- Menghilangkan dan memanipulasi data
rekam medik.
- Membocorkan rahasia pasien.
- Berbuat asusila
- Membuat onar.
LANJUTAN…

 Tindakan atas pelanggaran Peserta PIDI:


- Pelanggaran Ringan : Peringatan Tertulis dari
Kordinator Wahana cc KIDI
- Pelanggaran Sedang:
- Perpanjangan waktu Internsip selama 7 hari kerja/
- Pembuatan makalah di akhir PIDI dan dipresentasi
kan di Wahana.
- Pelanggaran Berat :
Perpanjangan masa Internsip selama 30 hari kerja.
HAK PESERTA PIDI

Pembiayaan:
1. Bantuan Biaya Hidup: berkisar Rp 3,200.000-Rp3.600.000,-
termasuk bantuan pajak,iuran BPJS Kesehatan dan
Ketenagakerjaan.(Besaran tergantung Provinsi.)
2. Transport keberangkatan dan pemulangan dari dan sampai ke
wahana/Kabupaten,dihitung dari asal FK/Jakarta
3. Uang saku yang diberikan saat pemberangkatan & pemulangan.
4. Penginapan apabila diperlukan
Ijin karena kepentingan khusus diperbolehkan dengan catatan harus
mengganti sebanyak jumlah hari yang ditinggalkan, atas ijin
koordinator wahana dan dokter pendamping
LANJUTAN…

 Mendapat perlindungan hukum dari


Pemerintah dan Organisasi Profesi
selama menjalankan PIDI sesuai
dengan tata tertib & ketentuan PIDI
dan Standart Profesi.
 Memilih Wahana secara Online.
 Didampingi Pendamping PIDI,sesuai
ketentuan yang berlaku.
KEWAJIBAN PESERTA PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
- Bekerja sebagai dokter sesuai SKDI TH 2012
- Bekerja sesuai Permenkes Nomor 514 tahun 2015
tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasyankes
Primer.
- Wajib mengikuti ketentuan yang sudah diatur dalam PIDI,
8 bulan di RS dan 4 bulan di Puskesmas.
- Membaca , memahami dan melaksanakan ketentuan –
ketentuan dalam buku Pedoman.
- Aktif dan berkomunikasi secara positif .
- Aktif dalam pengembangan & peningkatan Skill Klinik
Individual Sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
Parameter
Pemandirian dan Pemahiran
 Mampu bekerja sebagai dokter sesuai Standart Kompetensi
Dokter Indonesia dan STR kewenangan Internsip
 Mampu melakukan diagnosa penyakit sesuai Permenkes
Nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Klinis Dokter di
Fasyankes Primer.
 Mempunyai tanggung jawab medikolegal.
 Target pasien UKP, ketrampilan klinis ,laporan kasus,jumlah
dan distribusi pasien terpenuhi.
 Target UKM sesuai dengan tupoksi PKM dan Mini Project
terpenuhi.
 Check list penilaian kinerja terpenuhi.
PENILAIAN PESERTA PIDI
Penilaian peserta PIDI adalah penilaian kinerja dan dilakukan oleh
pendamping PIDI
Secara informal pendamping PIDI memperoleh masukan dari
pemangku kepentingan terkait, antara lain sejawat lain, tenaga
kesehatan lain, masyarakat dan pasien
Penilaian kinerja Peserta PIDI didapat dari
1. Observasi oleh pendamping PIDI & pemangku kepentingan
terkait
kinerja Peserta PIDI terhadap : - Perilaku
- Kompetensi medik
- Komunikasi
- Kepribadian &
Profesionalisme
2 . Penilaian buku log(target kasus dan tindakan medis),laporan
kasus ,UKM (laporan kegiatan&penyuluhan),Project Mini.
Kinerja Peserta PIDI

 Kinerja Peserta PIDI yang dipantau oleh


pendamping PIDI meliputi:
 Kinerja profesional sesuai penugasan yang
diberikan, dengan acuan Standar Kompetensi
Dokter Indonesia (SKDI 2012)
 Perilaku profesional sebagai sebagai bagian
dari Standar Kompetensi Dokter Indonesia
(SKDI 2012)
 Pendamping PIDI melakukan pemantauan:
 Langsung

 Tidak langsung (berdasarkan laporan dan


catatan)
Kinerja Peserta PIDI

Kinerja Perilaku
Profesional Profesional
Pengetahuan dan
ketrampilan klinik Etika profesi
(UKP)

Manajemen/
Pengelolaan pasien Hubungan antar
(UKP) dan program personal
(UKM)
Indikator Kinerja Peserta PIDI

Indikator Target Keterangan


Perilaku • Tidak ada pelanggaran disiplin
• kehadiran, ijin maksimum 10 hari, yang harus
mengganti 6 yang dibebaskan 4 per tahun
• aktif
• argumentatif
• Tidak ada tugas yang dilalaikan
Kinerja Klinis • UKP sejumlah 400 kasus - Komposisi
• 5 laporan kasus,1 laporan dipresentasikan bervariasi umur,
didepan Komite Medik& Dir.RS jenis kelamin dan
kelompok UKP
UKM sejumlah 7 kegiatan termasuk Minimal 1 kali
miniproject
Komunikasi Tidak ada keluhan tentang komunikasi peserta

Kepribadian & Tidak ada keluhan tentang tanggungjawab,


profesionalisme manajemen waktu dan pengelolaan rekam
Indikator Kinerja UKP

 Capaian kasus UKP:


 Setiap peserta wajib melaporkan dalam buku log, 400
kasus yang ditangani selama magang di wahana rumah
sakit
 Komposisi kasus meliputi jenis kelamin pasien,
kelompok umur, klasifikasi kasus:
 Kelompok kasus medis
 Kelompok kasus bedah
 Kelompok kasus kegawatdaruratan
 Kelompok kasus kebidanan dan perinatal
 Kelompok kasus kejiwaan
 Kelompok kasus medikolegal
LANJUTAN…
 Pencatatan dan pelaporan kinerja UKP :
- Buku log : berisi catatan ringkas identitas
kasus yang ditangani peserta,meliputi
identitas pasien,diagnosis,therapi,tindakan
medik ,pemeriksaan penunjang.
- Laporan kasus: berisi laporan lengkap kasus
yang dipilih peserta dari seluruh kasus yang
ditangani,dilengkapi dengan literature review.
Jumlah kasus yang dibuat 5.
LANJUTAN…
 Tindakan medis yang wajib dilakukan:
- Memasang infus ,minimal 50x/setahun.
- Memasang kateter,minimal 15x/setahun
- Menjahit luka ,minimal 10x/setahun
- Ekstirpasi/incisi luka,minimal10x/setahun
- Memasang NGT,minimal 5x/setahun
- Menolong partus normal,minimal1x/th
 Tindakan medis tercatat dibuku log dan ditandatangani
pendamping/dokter jaga/DPJP
 Jika peserta PIDI tidak bisa memenuhi indikator kinerja
UKP,maka bisa diteruskan saat stase di Puskesmas dan
jika tidak terpenuhi juga saat di PKM,maka Peserta PIDI
wajib memperpanjang masa tugas Internsipnya.
Indikator Kinerja UKM

- Capaian kasus UKM:


 Setiap peserta wajib melaporkan dalam buku
log, 6 jenis kegiatan UKM, masing-masing 1
kegiatan per kelompok kegiatan yang diikuti
selama magang di wahana Puskesmas.
 Klasifikasi kegiatan yang wajib diikuti dan
dilaporkan adalah:
 Upaya Promosi Kesehatan & Pemberdayaan
Masyarakat
 Upaya Kesehatan Lingkungan
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
LANJUTAN…..

 Upaya surveillance Pencegahan & Pemberantasan


Penyakit Menular dan Tidak Menular
 Upaya Pengobatan Dasar (20%)
 Mini Project ,Penelitian sederhana dengan
pendekatan lingkaran pemecahan masalah

- Pencatatan dan pelaporan Kinerja UKM :


 Laporan Pelayanan/Kegiatan di Puskesmas
 Laporan Penyuluhan
 Laporan Mini Project.
LANJUTAN…..
 Proyek Mini:
 Setiap peserta PIDI wajib membuat satu proyek mini
 Kegiatan penelitian sederhana&singkat yang bertujuan
untuk mengidentifikasi, analisis, atau pemecahan suatu
masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi oleh
Puskesmas tempat peserta magang.
 Cakupan kegiatan proyek mini:
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Pelaporan
 Judul Utama Proyek Mini : dapat satu Topik dalam satu
Kelompok Besar peserta,yang pelaksanaannya dilakukan
per Kelompok sesuai stase Puskesmas, dengan pendekatan
lingkaran pemecahan masalah ,secara berkesinambungan
dan setiap Peserta PIDI membuat laporan sesuai topic
yang diteliti .
LANJUTAN…
 Misalnya:
Topik Utama : Penanggulangan Diare di Puskesmas A
- Kelompok 1 : Identifikasi Penderita Diare
dr.A: Identifikasi Penderita Diare didesa A
dr.B: Identifikasi Penderita Diare didesa B dst
- Kelompok 2: Penyebab Diare
dr.E : Penyebab diare didesa A
dr.F : Penyebab diare didesa B dst
- Kelompok 3 : Intervensi dan Solusi
dr.K : Intervensi dan Solusi diare didesa A
dr.L : Intervensi dan solusi diare didesa B dst
Jadwal Evaluasi Kinerja Peserta PIDI
1. Mingguan
 Penekanan pada buku log dan konsultasi dengan
pendamping tentang PIDI,serta jumlah diagnosa yang
dapat dicapai sesuai 155 diagnosa.
2. 2 mingguan
 Membahas laporan jumlah dan distribusi kasus yang
telah ditangani, laporan kasus dan jumlah diagnosa.
3. Bulanan
 Membahas laporan kasus; sangat dianjurkan dalam
bentuk presentasi dihadapan semua peserta dan
pendamping & jumlah diagnosa yang sdh dicapai
4. Catur wulan I, II dan III
 Rekapitulasi 1-4 dengan umpan balik dan pembahasan
kemajuan serta berbagai masalah dan kendala peserta
 format penilaian kinerja
5. Akhir program
 Sidang evaluasi akhir, pengambilan keputusan.
Penerbitan Surat Tanda Registrasi
dan STSI
 Pada akhir penugasan, Pendamping melakukan penilaian
Evaluasi Akhir Peserta PIDI untuk memastikan pencapaian
tujuan PIDI.

 Peserta PIDI yang telah menyelesaikan PIDI akan mendapatkan


Surat Laporan Pelaksanaan Internsip yang:
o ditandatangani oleh Pendamping dan Koordinator Wahana
o SLPI menjadi dasar KIDI Propinsi untuk menerbitkan Surat
Rekomendasi Penerbitan Surat Tanda Selesai Internsip (STSI)

 Komite Internsip Dokter Indonesia Pusat menerbitkan STSI dan


mengirimkan Rekomendasi penerbitan STR ke KKI

 Konsil Kedokteran Indonesia akan menerbitkan Surat Tanda


Registrasi.
WAHANAPROPINSI
PIDI PENEMPATAN
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
TAHUN 2010-2016

Pertama kali
dilaksanakan
1 tahun 2010 di
2
Sumbar
3 4
5
34 27
6 22 28 31
7 20 23 25 33
8
9 29
21 30 32
10 33 24 26
11 12 14
13 15 16
17 18 19
Jumlah Peserta PIDI
8,302 9,395

TOTAL
32.544 4,974 4,677
3,654

1,141
401

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
401 1.141 3.654 4.974 4.677 8.302 9.395
PENDAMPING PIDI

1,963

1,019

129 197 248 93 109

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


Jumlah Dokter Pendamping PIDI

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

129 197 248 93 109 1.019 1.963


73
Jumlah Fakultas PIDI 61
50
43

24
11
2

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
2 11 24 43 50 61 73
Jumlah Wahana PIDI

555 626
332 312
244
27 76
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016


27 76 244 332 312 555 626
PERBANDINGAN
JUMLAH FK, PESERTA DAN WAHANA INTERNSIP
TAHUN 2010-2016

JUMLAH
NO TAHUN JUMLAH FK WAHANA
PESERTA

1 2010 2 401 27

2 2011 11 1141 76

3 2012 24 3654 244

4 2013 43 4974 332

5 2014 50 4677 312

6 2015 61 8302 555

7 2016 73 9395 626/791


EVALUASI PROGRAM INTERNSIP DOKTER
INDONESIA

Sejak Tahun 2010 sd 2015, telah dilaksanakan evaluasi


Program Internsip Dokter Indonesia, sebagai berikut:
1. Assesment Pelaksanaan PIDI: ditujukan untuk
mengevaluasi pelaksanaan program setelah program
berjalan 1 tahun;
2. Kajian PIDI: ditujukan untuk mengevaluasi
pelaksanaan program secara keseluruhan baik aspek
pelaksanaan di lapangan, pencapaian tujuan,
manajemen dan dukungan dari stakeholder
3. Kajian cost benefit analysis: ditujukan untuk
mengetahui manfaat program dibandingkan dengan
besaran anggaran yang dikeluarkan (dg MINI CEX dan
Dobs)
SURVEY PESERTA INTERNSIP

Pertanyaan:
Apakah anda mampu menjadi dokter layanan primer tanpa melalui proses Internsip?

5%

27%

MAMPU
TIDAK MAMPU
SANGAT TIDAK MAMPU

69%
HASIL TRACER STUDI
ALUMNI FK UI (KBK)
Sangat setuju Kurang setuju Tidak
Responden Setuju (%)
(%) (%) setuju(%)
Dokter
4 8 2 0
pendamping
Dokter umum 2 18 2 0
Dokter
0 5 2 0
spesialis
Paramedis 2 7 10 3
Jumlah 8(12) 38 (58) 16 (25) 3 (5)

Persepsi Responden terhadap kompetensi Keterampilan Klinis dokter lulusan


KBK :
1. Sebesar 30% stakeholder merasa bahwa penguasaan keterampilan klinik
dasar belum baik
2. Pengajaran keterampilan klinik perlu diberikan slot waktu yang lebih besar,
terutama bedah minor
Sumber : FK UI
PENILAIAN PESERTA TERHADAP
PENDAMPING

99% 99%
93.20%
87.30% 87.40%
99% 97% 98%
92.80%
100%
90% 80.30%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
KOMPETEN KOMUNIKASI MEMBERI BERSAHABAT CUKUP WAKTU
MUDAH UMPAN BALIK

RS PKM
PENINGKATAN PEMAHIRAN
Berdasarkan Persepsi Peserta
dan Pendamping
PERSEPSI PENDAMPING PERSEPSI PESERTA

Etik Moral, Medikolegal, dan Keselamatan Pasien, Keluarga 80.7


dan Publik 80.7

83.9
Mawas Diri dan Pengembangan Diri
94.4

83.9
Penguasaan Teknologi Informasi
94.4

77
Pengelolaan Kesehatan
91

71
Pengetahuan Klinis
77.6

60
Keterampilan Klinis Dasar
75

68.4
Komunikasi Efektif
78
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai