Anda di halaman 1dari 17

INSECT BITE

OLEH:
Dr. Dewi Fitriana, M.Kes
DEFINISI

Insect Bite atau gigitan serangga adalah kelainan akibat gigitan atau tusukan
serangga yang disebabkan reaksi terhadap toksin atau alergen yang dikeluarkan
artropoda penyerang.

Kebanyakan gigitan dan sengatan digunakan untuk pertahanan. Gigitan serangga


biasanya untuk melindungi sarang mereka. Sebuah gigitan atau sengatan dapat
menyuntikkan bisa (racun) yang tersusun dari protein dan substansi lain yang
mungkin memicu reaksi alergi kepada penderita. Gigitan serangga juga
mengakibatkan kemerahan dan bengkak di lokasi yang tersengat.
EPIDEMIOLOGI

Bayi dan anak-anak labih rentan terkena gigitan serangga dibanding


orang dewasa. Salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya
penyakit ini yaitu terjadi pada tempat-tempat yang banyak serangga,
seperti di perkebunan, persawahan, dan lain-lain.
ETIOLOGI

Secara sederhana gigitan dan sengatan lebah


dibagi menjadi 2 grup yaitu
Venomous (beracun) : biasanya
menyerang dengan cara
Non Venomous (tidak beracun) :
menyengat, misalnya tawon atau
menggigit dan menembus kulit dan
lebah, ini merupakan suatu
masuk mengisap darah, ini biasanya
mekanisme pertahanan diri yakni
yang menimbulkan rasa gatal.
dengan cara menyuntikan racun
atau bisa melalui alat penyengatnya.
Serangga yang bisa menimbulkan kelainan
kulit yang signifikan adalah jenis kelas
Arthropoda, yang melakukan gigitan dan
sengatan pada manusia terbagi atas :
I. Kelas Arachnida :

Acarina (Tungau) Araneae (Laba-Laba) Scorpionidae


(Kalajengking)
Chilopoda Diplopoda
III. Kelas Insecta :

Anoplura Coleoptera (Kumbang) Diptera (Nyamuk, lalat)

Hymenoptera (Semut, Lebah, tawon)


Lepidoptera ( Kupu-kupu) Siphonaptera

Hemiptera ( Kutu busuk)


PATOGENESA
Gigitan atau sengatan serangga akan menyebabkan kerusakan
kecil pada kulit, lewat gigitan atau sengatan antigen yang akan
masuk langsung direspon oleh sistem imun tubuh. Racun dari
serangga mengandung zat-zat yang kompleks. Reaksi terhadap
antigen tersebut biasanya akan melepaskan histamin,
serotonin, asam formic atau kinin. Lesi yang timbul disebabkan
oleh respon imun tubuh terhadap antigen yang dihasilkan
melalui gigitan atau sengatan serangga.
MANIFESTASI KLINIS

Pada awalnya, muncul perasaan yang sangat gatal disekitar area gigitan dan
kemudian muncul papul-papul. Papul yang mengalami ekskoriasi dapat muncul
dan akan menjadi prurigo nodularis. Vesikel dan bulla dapat muncul yang dapat
menyerupai pemphigoid bullosa, sebab manifestasi klinis yang terjadi juga
tergantung dari respon sistem imun penderita masing-masing.
• Pada beberapa orang yang sensitif dengan sengatan
serangga dapat timbul terjadinya suatu reaksi alergi yang
dikenal dengan reaksi anafilaktik. Anafilaktik syok biasanya
disebabkan akibat sengatan serangga golongan
Hymenoptera, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada
sengatan serangga lainnya. Reaksi ini akan mengakibatkan
pembengkakan pada muka, kesulitan bernapas, dan
munculnya bercak-bercak yang terasa gatal (urtikaria)
pada hampir seluruh permukaan badan.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik
serta pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis dapat
ditemukan adanya riwayat aktivitas diluar rumah yang
mempunyai resiko mendapat serangan serangga seperti di
daerah perkebunan dan taman. Bisa juga ditanyakan mengenai
kontak dengan beberapa hewan peliharaan yang bisa saja
merupakan vektor perantara dari serangga yang dicurigai
telah menggigit atau menyengat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dengan pemeriksaan laboratorium dimana
terjadi peningkatan jumlah eosinofil dalam pemeriksaan darah.
DIAGNOSA BANDING
• Dermatitis kontak alergi
Reaksi alergi ini menyebabkan radang yang bermanifestasi
dalam berbagai bentuk eritema,edema dan vasikulasi. Bercak
eritematosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema,
papulovesikel, vesikel atau bula.
• Skabies
Adalah infeksi parasit yang umum terjadi di Indonesia.Terlihat
sebagai ruam yang gatal dan papul. Lesi primer berbentuk
liang,pustul,nodul dan plak urtikaria yang bertempat di sela-
sela jari,area fleksor pergelangan tangan,axila,area
antecubiti,umbilicus dan kaki.
PENATALAKSANAAN
Terapi biasanya digunakan untuk menghindari gatal dan
mengontrol terjadinya infeksi sekunder pada kulit. Gatal
biasanya merupakan keluhan utama, campuran topikal
sederhana seperti menthol, fenol, atau camphor bentuk lotion
atau gel dapat membantu untuk mengurangi gatal, dan juga
dapat diberikan antihistamin oral seperti diphenyhidramin 25-
50 mg untuk mengurangi rasa gatal.
PROGNOSIS
• Bergantung pada jenis insekta yang terlibat

Anda mungkin juga menyukai