406182085
Pembimbing :
dr. Novia Yudhitiara, Sp.KK
dr. Gina Triana Sutedja, Sp.KK
Identitas Pasien
Nama : Tn .M.Y
No rekam medis : 00.51.03.88
Umur : 32 tahun 0 bulan 19 hari
Jenis kelamin : Laki - laki
Tempat/Tanggal lahir : Bogor, 03/04/1987
Alamat : Katu Lampa, Cisarua,Bogor
Agama : Islam
Status Pernikahan : belum menikah
Pendidikan : Tamat SMA
Pekerjaan : Buruh
Warga negara : Indonesia
Tanggal Masuk RS : 22 April 2019 di Poliklinik Kulit & Kelamin
Anamnesa
Anamnesa
Dilakukan autoanamnesa pada tanggal 22 April 2019 pukul 11.00
WIB di Poliklinik kulit RSUD Ciawi
Keluhan Utama
Keluar nanah pada ujung penis sejak 4 hari yang lalu dan penis
terasa panas.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan keluar nanah pada ujung penis sejak 4
hari yang lalu dan penisnya terasa panas. Pasien juga mengeluh nyeri saat
berkemih. Awalnya, 5 hari lalu, hanya nyeri ringan dengan keluar cairan
hanya sedikit. Cairan putih yang keluar tidak disertai darah. Pasien tetap
bisa menahan berkemih, namun frekuensi berkemih meningkat. Cairan
putih yang keluar tidak membuat pasien mengganti celana dalam jadi
lebih sering.
Riwayat Keluarga
Pasien mengakui tidak ada dalam keluarga yang mengalami seperti
dirinya.
Riwayat Pengobatan
Pasien
mengaku belum melakukan upaya pengobatan terkait
dengan keluhannya.
Pemeriksaan Fisik
Tanggal pemeriksaan : 22/04/2019 jam 11.00
• Abdomen
I : abdomen tampak datar, lihat status dermatologikus
A : bising usus (+)
P : supel, nyeri tekan pada seluruh kuadran (-), hepar dan lien
tidak teraba membesar
P : timpani pada seluruh lapang abdomen
Pemeriksaan Sistem
Anus dan Genitalia : lihat status venerologikus
Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik
Tulang Belakang : Skoliosis (-), Lordosis (-), Kifosis (-)
Status Dermatologogikus : tidak ditemukan adanya kelainan
Status Venerologikus
A. Inguinal : Tidak ada pembesaran Kelenjar Getah Bening (KGB),
benjolan (-), nyeri (-), eritema (-)
B. Pubis : Rambut tidak mudah rontok, kutu (-), nyeri (-), eritema (-)
C. Scrotum : Papul verukosa (-), papul berdelle (-), vesikel (-)
D. Testis : Ukuran normal, simetris, tidak ada pembesaran, tidak nyeri
E. Epididimis : Tidak ada nyeri
F. Penis : Ulkus (-), papul verukosa (-), papul berdelle (-), vesikel (-),
eritema (-)
G. Ostium Urethrae Externa : Keluar cairan mukopurulen dan ektopion
(+), darah (-)
H. Perineum dan Anus : Ulkus (-), papul verukosa (-), kulit normal,
eritema (-)
Gambaran 22 april 2019
Resume
Telah diperksa seorang pria berumur 32 tahun pada tanggal 22 april
2016 di poliklinki kulit & kelamin RSUD ciawi dengan keluhan keluar
nanah pada ujung penis sejak 4 hari yang lalu dan penisnya terasa
panas. Pasien juga mengeluh nyeri saat berkemih. Awalnya, 5 hari lalu,
hanya nyeri ringan dengan keluar cairan hanya sedikit. Cairan putih
yang keluar tidak disertai darah. Pasien tetap bisa menahan berkemih,
namun frekuensi berkemih meningkat. Cairan putih yang keluar tidak
membuat pasien mengganti celana dalam jadi lebih sering.
• Rencana evaluasi
Kontrol ulang perbaikan klinis
Prognosis
• Ad vitam : ad Bonam
• Ad sanationam : ad Bonam
• Ad functionam : ad Bonam
Kesimpulan
Uretritis
Kesimpulan
Uretritis & Duh
Tubuh Uretra
Monica Pramana (406182085)
Duh Tubuh Uretra
Duh tubuh alat kelamin (cairan abnormal) yang berasal
dari sekresi kelenjar yang ada di uretra pada laki-laki.
Sekret uretra serosa, seromukous, mukous, kadang
bercampur nanah.
Secara umum duh tubuh uretra ini bisa bersifat fisiologis,
misalnya pada prostaturia dan spermaturia, dan bisa
bersifat patologis misalnya pada uretritis gonore dan
uretritis non spesifik (uretritis non gonore)
Epidemiologi
Secara keseluruhan, faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi
adalah :
Pendidikan
Perilaku & tindakan
Perubahan demografik
Banyak kasus asimptomatik, menulari orang lain
Resistensi kuman terhadap antibiotik
Fasilitas kesehatan yang kurang memadai
URETRITIS
Peradangan pada uretra yang ditandai dengan
keluarnya duh tubuh uretra (urethral discharge), disuria,
atau rasa gatal pada bagian ujung uretra
Penyebab utama uretritis : Neisseria gonorrhoeae dan
Chlamydia trachomatis
URETRITIS
•Non chlamydial :
-Ureaplasma urelyticum
-Trichomonas vaginalis
Keluhan :
-Herpes simplex virus
gatal, panas di distal uretra di sekitar orifisium
-Mycoplasma genitalium
uretra eksternum, disusul disuria, polalkisuria, keluar
duh dari ujung uretra, kadang2 disertai darah,
nyeri saat ereksi
Daili SF., Makes WI., Zubier F., Judanarso J. Infeksi menular seksual. Edisi 4. Fakultas Kedokteran
Gonore
Prognosis : Dengan terapi segera jarang menimbulkan
morbiditas
Komplikasi : Salpingitis, abses kelenjar Bartholin, epididimitis,
prostatitis, sterilitas, endokarditis, meningitis, striktur uretra.
Pertimbangan khusus :
Kehamilan, Aithromisin 2 gr jika alergi sefalosporin
Resistensi, seftriakson 250 mg IM/IV
Pencegahan :
Pasangan seksual penderita harus ikut diobati
Modifikasi perilaku seksual (penggunaan pengaman, tidak
berganti-ganti pasangan.)
Infeksi Genital Non
– Spesifik (Non –
GO)
Monica Pramana (406182085
Infeksi Genital Non-spesifik
Definisi
Merupakan infeksi traktus genital yang disebabkan oleh
penyebab yang non spesifik.
Meliputi berbagai keadaan yaitu uretritis nonspesifik, prokitis
nonspesifik ( pria homoseksual)
Infeksi nonspesifik pada wanita
Uretritis non spesifik
peradangan uretra yang penyebabnya dengan
pemeriksaan laboratorium sederhana tdk dapat dipastikan
atau diketahui
Etiologi
Textbook of diagnostic
microbiology. 5th ed
Siklus Hidup
Textbook of diagnostic
microbiology. 5th ed
Faktor Risiko
Transmisi: hubungan seksual, perinatal
Usia: 15–19 tahun pada perempuan dan 20–24 tahun
pada laki-laki
Jenis kelamin: perempuan > laki-laki
Orientasi seksual: MSM & WSW
Ras: Afrika-amerika & hispanik
Sosioekonomi rendah
Pendidikan rendah
Sexually
transmiited
diseases: a
practical guide for
primary care
Sexually transmiited diseases: a practical guide for primary care
Sexually transmiited diseases: a practical guide for primary care
Tatalaksana Farmakologis
www.cdc.gov/parasites/.
Patogenesis
T. Vaginalismampu menimbulkan peradngan pda sal
urogenital dengan cara invasi sampai mencapai jaringan
epitel dan subepitel .Masa tunas rata” 4 hari – 3 minggu .
Pada PR paasit ini menimbulkan radang yg berat pda epitel
skuamosa vagina dan ektoserviks ,sehingga menimbulkan
sekresi yg banyak dan mukopurulen.Pada kasus lanjut bagian
dengan jaringan granulasi yg jelas.Nekrosis dapat ditemukan
di lapisan subepitel yg menjalar hingga permukaan epitel. Di
dalam vagina dan uretra prasit hidup dari sisa” sel ,kuman
kuman,dan benda lain yg terdapat dalam sekret.Patogenesis
infksi ini pda laki2 belum jelas.
Wanita
Kasus kronik
Gejala lebih ringan dan biasanya sekret vagina tidak berbusa.
Wanita
Pemeriksaan Fisik
Edema ,eritema pda labium yang
terasa nyeri sedangkan pada
vulva dan paha bag. Atas
kdang” ditemukan abses”
kecil.(Gejala Vaginitis Akut)
Pada serviks tampak gambaran
khas
“ Strawberry Cervix”
Kelenjar skene terasa mengeras
dan bila ditekan akan
mengeluarkan pus.
Pria
www.aafp.org
Diagnosis
Wet mount (sediaan basah)
Kalium Hidroksida (KOH) "Test Whiff”
Vaginal pH >4.5
Culture (Diamond's media or InPouch TV) is a more sensitive
diagnostic tool than wet mount.
Nucleic acid amplification tests (NAAT) : Baru baru ini uji
Trichomonas APTIMA (GenProbe) disetujui oleh A. FDA untuk
diagnosis trikomoniasis vagina. Tes ini sangat sensitif dan
spesifik dan dapat dilakukan pada swab vagina, urin atau
media sitoserver endoserviks yang dikumpulkan sendiri. Tes ini
jauh lebih sensitif daripada kultur
Trichomonas vaginalis on Wet Mount
www.std.uw.edu
Tatalaksana Farmako
Diberikan pada simptomatik maupun asimptomatik.
Obat yang sering digunakan tergolong derivat
nitromidazol :
Kegagalan Pengobatan
Metronidazol 500 mg per oral dua kali sehari selama 7 hari (jika pengobatan
awal 2g secara oral dalam dosis tunggal)
atau
Tinidazole 2g dosis tunggal oral.
Bila ada keluhan umumnya berupa Duh tubuh vagina abnormal yang berbau amis yang
sering kali terjadi setelah hubungan seksual tanpa kondom.
Jarang terjadi keluhan gatal, disuria atau dispareunia. Umumnya pasangan seksual atau
suami pasien yang mengeluhkan mengenai duh vagina berbau tersebut.
Pada pemeriksaan klinis menunjukkan Duh tubuh vagina berwarna abu-abu homogen,
viskositas rendah atau normal, berbau amis melekat di dinding vagina, sering kali terlihat di
labia dan fourchette, pH sekret vagina berkisar antara 4,5-5,5. Tidak ditemukan tanda
peradangan dan gambaran serviks normal.
Diagnosis
Pewarnaan Gram (dianggap sebagai standar emas untuk
mendiagnosis vaginosis bakterial).
3. Indeterminate kalau dia antara kriteria tidak normal dan tidak konsisten
dengan vaginosis bakterial
Tatalaksana
Treatment is recommended for women with symptoms
Daili, SF, Makes, WIB, Zubier, F. Infeksi menular seksual. Edisi ke – 4. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI; 2014.
Epid:
Mrp infeksi vaginal kedua terbesar di Amerika Serikat stl
bakterial vaginitis
Lebih sering muncul pd ps imunokompromis
Faktor predisposisi pd LK:
Tertular oleh pasangan seksual
Menderita DM
Tidak disirkumsisi
https://www.cdc.gov/fungal/diseases/candidiasis/genital/index.html
Daili, SF, Makes, WIB, Zubier, F. Infeksi menular seksual. Edisi ke – 4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2014.
Faktor predisposisi pd PR:
Lingkungan hangat dan lembap: pakaian rapat dan ketat
Penggunaan kontrasepsi hormonal:
estrogen ↑ ikatan dg ragi → adhesi jamur ke epitel vagina ↑
Estrogen ↑ → kadar glikogen di dinding epitel vagina ↑ → kondisi sesuai utk
pertumbuhan jamur (nutrisi utk jamur)
Penggunaan kontrasepsi spiral
Penggunaan antibiotik spekt luas
Penderita DM
Sist imun ↓ (pd HIV, menggunakan kortikosteroid, keganasan)
Kehamilan: kadar glikogen di dinding epitel vagina ↑ → nutrisi utk jamur →
overgrowth jamur
Douching: membersihkan vagina dg larutan pembersih → reaksi hipersensitivitas &
keseimbangan flora normal tgg → lebih rentan thd infeksi
Daili, SF, Makes, WIB, Zubier, F. Infeksi menular seksual. Edisi ke – 4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2014.
https://www.cdc.gov/fungal/diseases/candidiasis/genital/index.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5291939/
http://americanpregnancy.org/pregnancy-complications/yeast-infections-during-pregnancy/
Gambaran klinis
Pada PR Pada LK
Gatal: Kemerahan dan iritasi pada
Iritasi ringan sampai sangat berat glans dan preputium
hingga ps merasa sangat kering Gatal ringan hingga panas
Ada duh: hebat
Biasanya sangat sedikit & cair Iritasi pd glans stl hub seks, bisa
Bisa banyak, putih keju disertai vesikulasi dan erosi yg
Nyeri dan panas selama dan hilang dlm bbrp hari
sesudah berhubungan seks Dapat menyebabkan keluarnya
Disuri eksterna ketika urin duh terutama pd pagi hari
mengenai vulva yg radang (jarang)
Daili, SF, Makes, WIB, Zubier, F. Infeksi menular seksual. Edisi ke – 4. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI; 2014.
Pemeriksaan Fisik
Pada PR Pada LK
Vulva bisa tampak normal atau tdp Pd glans & preputium: eritem
kemerahan, udem, fisura hingga
adanya erosi dan ulserasi difus, fisura dg bintik2 merah
Khas: ada pseudomembran brp (vesikopustul) yg mudah pecah
plak putih spt sariawan (thrush) → → erosi dg skuama putih di tepi
tdr dr miselia yg kusut, leuko & epitel yg (kolaret)
melekat pd dinding vagina
Pd dinding vagina dapat tertutup Pseudomembran spt sariawan bisa
pseudomembran spt keju menyebar hga skrotum dan inguinal →
Duh tubuh: jk ada di skrotum sangat gatal
sedikit dan cair
mukoid atau cair dg butir – butir (gumpalan Dapat menyebabkan keluarnya
keju) duh cair atau mukoid dg butir2
Pd kolposkopi tampak peningkatan
vaskularisasi krn peradangan (tampak terutama pd pagi hari (jarang)
kemerahan)
Daili, SF, Makes, WIB, Zubier, F. Infeksi menular seksual. Edisi ke – 4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2014.
Pemeriksaan Laboratorik
Pemeriksaan mikroskopik dg garam
fisiologis, KOH, Gram staining didapatkan:
Sel tunas bentuk lonjong
Pseudohifa
Hifa bersepta
Pemeriksaan gram staining: ragi kandida
bersifat Gram positif
Kultur duh vagina: utk ps dg hasil
pemeriksaan mikroskopik false negative,
kandidiasis vulvovaginalis kronis dan
identifikasi spesies non Candida albicans
Daili, SF, Makes, WIB, Zubier, F. Infeksi menular seksual. Edisi ke – 4. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI; 2014.
http://www.life-worldwide.org/fungal-diseases/candida-albicans
Algoritma diagnosis Vaginitis
simtomatik
Pemeriksaan
pelvik abnormal
Mikroskopik
langsung:
NaCl/KOH 10%, pH
Kemungkinan
Terapi antimikotik
infeksi campuran
Kultur jamur dan
terapi antimmikotik
Daili, SF, Makes, WIB, Zubier, F. Infeksi menular seksual. Edisi ke – 4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2014.
Tatalaksana
Kandidiasis vulvovaginalis tanpa komplikasi:
Obat topikal gol azole
Kandidiasis vulvovaginalis dg komplikasi
Infeksi rekuren:
Flukonazole 150mg 3 hari ATAU gol azole topikal 7-14hari
Dosis pemeliharaan slm 6 bln: ketokonazole tab 100mg/hari ATAU flukonazole kaps 100-150mg/hari ATAU
itrakonazole 400mg/bln ATAU klotrimazole tab vagina 500mg ATAU
Kandidiasis berat: flukonazole 150mg 2 dosis selang 72 jam ATAU topikal gol azole 7-14hari
Candida non albicans: azole 7-14 hari (kec flukonazole krn byk resisten)
Pd penderita imunokompromis: antimikotik 7-14 hari
Pd wanita hamil: azole topikal
Mikonazole krim 2%, 5gr intravagina tiap malam slm 7 hari
Mikonazole tab vagina 100mg tiap malam slm 7 hari atau 200mg tab vagina slm 3 hari
Klotrimazole krim 1% 5gr intravagina tiap malam slm 7-14 hari
Klotrimazole tab vagina 200mg tiap malam slm 3 hari atau 500mg tab vagina selama 1 hari
Kandidiasis pd LK (balanitis):
Klotrimazole topikal
Flukonazole 150mg dosis tuggal
Imidazole krim Daili, SF, Makes, WIB, Zubier, F. Infeksi menular seksual. Edisi ke – 4. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI; 2014.
Nistatin 2x sehari slm 7hari
Terapi kandidiasis vulvovaginal tanpa komplikasi
Nama obat Sediaan Dosis
Ketokonazole 200mg tab oral 2 x 1 tab 5 hari
Itrakonazole 100mg oral kaps 2x1 cap 2 hari
2x2 cap, 1 hari selang 8 jam
Flukonazole 150mg oral tab Dosis tunggal
50 mg oral tab 1x1 tab 7 hari
Klotrimazole 1% krim intravagina 5gr, 7-14 hari
2% krim intravagina 5gr 3 hari
100mg tab vagina 2x1 tab 3 hari
500mg tab vagina 1 tab 1 hari
Mikonazole 2% krim 5gr 1-7 hari
200mg tab vagina 1 tab 1-7 hari
Nistatin 100000 U tab vag 1x1 tab 12-14 hari
Amphotericin B + 50 mg tab vag 1x1 tab 7-12 hari
tetrasiklin 100mg cap 1x1 tab 7-12 hari
KIE
Gunakan celana dalam dengan bahan katun
Jaga kebersihan genitalia
Minum obat sesuai dg petunjuk dokter
https://www.cdc.gov/fungal/diseases/candidiasis/genital/index.html
Daftar Pustaka
Fitzpatrick TB, Johnson RA, Wolff K, Polano MK, Suurmond D.
Epidermal necrolysis in color atlas and synopsis of clinical
dermatology: common and serious diseases. New York: Mc
Graw-Hill; 2008.
Daili, SF, Makes, WIB, Zubier, F. Infeksi menular seksual. Edisi ke –
4. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2014.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia
(PERDOSKI). Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesialis Kulit
dan Kelamin PERDOSKI. Jakarta: PP PERDOSKI; 2011.
Kemenkes RI. Pedoman nasional penanggulangan IMS 2015.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI 2015