Program Imunisasi1
Program Imunisasi1
Ambon,
06/05/2019
Joestiantho Laurenz Kilmanun
Penyakit yg Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
Tuberculosis
Hepatitis B
Pertusis
Campak
Tujuan Program
Imunisasi
UUD 1945
Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh
& berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan &
diskriminasi.
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin,
bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan
“Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial
sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.”
UU No. 23/Otda
67/f. TJ melaksanakan program strategis nasional
UU No.33/2014 ttg JPH, UU No.23/2014 ttg Pemda PP No.2 /2018 ttg SPM
68 Sanksi utk Kepala Daerah yg tdk melaksanakan
Imunisasi Vaksin
• Imunisasi adalah suatu upaya untuk • Produk biologi yang berisi antigen berupa
menimbulkan/meningkatkan kekebalan mikroorganisme yang sudah mati atau masih
seseorang secara aktif terhadap suatu hidup yang dilemahkan, masih utuh atau
penyakit sehingga bila suatu saat bagiannya, atau berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi
terpajan dengan penyakit tersebut toksoid atau protein rekombinan, yang
tidak akan sakit atau hanya ditambahkan dengan zat lainnya, yang bila
mengalami sakit ringan diberikan kepada seseorang akan
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu
Referensi :
PERMENKES RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan imunisasi
Jenis Imunisasi
7
Dasar
Rutin
Lanjutan
Program Tambahan
Penyelenggaraan Khusus
Referensi :
PERMENKES RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan imunisasi
Imunisasi
8
Dasar Lanjutan
Referensi :
PERMENKES RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan imunisasi
Jenis Vaksin
9
Killed
Vaksin
Conjugated Inaktivasi
Vaksin
Toksoid
Jadwal pemberian imunisasi
10
Referensi :
PERMENKES RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan imunisasi
Jumlah dosis dalam vial
Jenis vaksin dosis / vial Pemberian Cara
Pemberian
HB PID 1 dosis 0,5 ml intra muskular
• Pemberian Imunisasi lanjutan pada baduta Anak usia sekolah dasar yang telah
DPT-HB-Hib dan Campak dapat diberikan lengkap Imunisasi dasar dan Imunisasi
dalam rentang usia 18-24 bulan lanjutan DPT-HB-Hib serta mendapatkan
• Baduta yang telah lengkap Imunisasi dasar Imunisasi DT dan Td dinyatakan
dan mendapatkan Imunisasi lanjutan DPT-HB- mempunyai status Imunisasi T5.
Hib dinyatakan mempunyai status Imunisasi
T3.
Referensi :
PERMENKES RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan imunisasi
Jadwal pemberian imunisasi
13
Referensi :
PERMENKES RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan imunisasi
Imunisasi Tambahan
14
Backlog fighting
• Merupakan upaya aktif di tingkat Puskesmas untuk melengkapi
Imunisasi dasar pada anak yang berumur di bawah tiga tahun.
• Kegiatan ini diprioritaskan untuk dilaksanakan di desa yang
selama dua tahun berturut-turut tidak mencapai UCI.
Crash program
• Kegiatan ini dilaksanakan di tingkat Puskesmas yang ditujukan
untuk wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk
mencegah terjadinya KLB
Sub PIN
Referensi :
PERMENKES RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan imunisasi
Imunisasi Khusus
16
Rabies Polio
Referensi :
PERMENKES RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan imunisasi
Imunisasi Pilihan
17
Referensi :
PERMENKES RI No. 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan imunisasi
Imunisasi Pilihan
18
PMK No12/2017
• Psl. 45. Setiap fasyankes yg menyelenggarakan imunisasi, wajib melakukan pencatatan &
pelaporan KIPI
• Psl. 31 Keamanan, mutu, khasiat vaksin & safety injenction untuk mencegah KIPI
• Psl. 32. KIE, Skrining (Sehat & Kontraindikasi)
Psl. 40. Pembentukan Komite Independen (Komnas, Komda, Pokja PP KIPI)
Pemantauan & Penanggulangan melalui ;
1. Surveilans KIPI & laman (website) keamanan Vaksin,
2. Pengobatan & perawatan,
3. Penelitian & pengembangan)
• Psl. 42. Lap dugaan KIPI bisa dilaporkan masy/petugas kesehatan, ditindak lanjuti lap
dg pengobatan/perawatan , investigasi oleh program dan kajian oleh komite independen
Pembiayaan pengobatan & perawatan sesuai peraturan yg berlaku
Rekomendasi WHO mengenai pemantauan KIPI
pertemuan WHO-SEARO tahun 1996
TERIMA KASIH
Joestiantho Laurenz Kilmanun