Anda di halaman 1dari 67

Analisis Laporan Keuangan

dan
Manajemen Resiko Perusahaan
Analisis Laporan Keuangan

• Analisis terhadap laporan keuangan suatu


perusahaan untuk mengetahui tingkat
profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau
tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis
keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan,
analisis kelemahan dan kekuatan di bidang
finansial akan sangat membantu dalam menilai
prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di
masa datang.
Analisis Laporan Keuangan

Analisis Vertikal /Horizontal

Analisis Rasio

Analisis Arus Kas


1. Rasio Lancar
2. Rasio Cepat
3. Rasio Kas

Solvabilitas Aktivitas
Likuiditas
1. Perputaran Piutang
1.Debt to Equity Ratio
2. Hari rata-rata
(DER)
penagihan piutang
2.Long Term DER
3. Perputaran modal
3.Total Utang Terhadap
kerja
Total Aset
4.Rasio kelipatan bunga
RASIO 4. Perputaran total
Aset

Rasio ukuran
Profitabilitas pasar
1. Laba per lembar saham
1. Rasio Laba Kotor 2. Rasio imbal hasil
2. Rasio Laba Bersih deviden
3. Rasio pengembalian 3. Rasio harga saham
modal 4. Rasio pembayaran
deviden
Rasio Likuiditas

• Rasio likuiditas adalah rasio yang


menggambarkan kemampuan perusahaan
membayar kewajiban jangka pendek
(kewajiban lancar) pada saat jatuh tempo
dengan menggunakan aset lancar.

1. Rasio Lancar
2. Rasio Cepat
3. Rasio Kas
• Rasio Lancar (Current Ratio)
Current ratio adalah rasio yang membandingkan
antara aktiva lancar dengan hutang jangka pendek

Total Aset Lancar

Total Kewajiban Lancar

5.862.939
69,63%
8,419,442
Aset Lancar Liabilitas jangka pendek
7,000,000 9,000,000

6,000,000 8,000,000

5,000,000 7,000,000

6,000,000
4,000,000
5,000,000
3,000,000
4,000,000
2,000,000
3,000,000
1,000,000 2,000,000

0 1,000,000
1 2 3 4 5
Aset Lancar 3,598,793 3,748,130 4,446,219 5,035,962 5,862,939 0
2009 2010 2011 2012 2013
Liabilitas jangka pendek 3,454,869 4,402,940 6,474,594 7,535,896 8,419,442

Current Ratio
120.00%

100.00%

80.00%
78.89%
60.00%

40.00%

20.00%

0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Current Ratio 104.17% 85.13% 68.67% 66.83% 69.64%
• Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa mengandalkan persediaan

Total Aset Lancar - Persediaan

Total Kewajiban Lancar

5.862.939 - 2,084,331
44,88%
8,419,442
9,000,000 8,419,442
8,000,000 7,535,896

7,000,000 6,474,594

6,000,000

5,000,000 4,402,940
3,778,608
4,000,000 3,454,869
2,974,063
3,000,000 2,633,398
2,258,757 2,174,070
2,000,000

1,000,000

0
2009 2010 2011 2012 2013

Liabilitas jangka pendek Aset Lancar - Persediaan

Rasio Cepat
70.00%

60.00%

50.00%
Axis Title

40.00%
47.95%
30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
1 2 3 4 5
Series1 65.38% 49.38% 40.67% 39.47% 44.88%
• Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa mengandalkan persediaan

Kas

Total Kewajiban Lancar

261,202
3,10 %
8,419,442
9,000,000 8,419,442
8,000,000 7,535,896

7,000,000 6,474,594

6,000,000

5,000,000 4,402,940
4,000,000 3,454,869

3,000,000

2,000,000
858,322
1,000,000
317,759 336,143 229,690 261,202
0
2009 2010 2011 2012 2013

Kewajiban lancar Kas

Cash Ratio
30.00%

25.00%

20.00%

15.00% 8,68%
10.00%

5.00%

0.00%
1 2 3 4 5
Cash Ratio 24.84% 7.22% 5.19% 3.05% 3.10%
Rasio Leverage/Solvabilitas

• Rasio Leverage menunjukkan berapa besar


kemampuan perusahaan melunasi
kewajiban jangka panjang apabila
perusahaan dilikuidasi

1.Debt to Equity Ratio


(DER)
2.Long Term DER
3.Total Utang Terhadap
Total Aset
4.Rasio kelipatan bunga
• Rasio Utang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)
Debt to Equity Ratio adalah rasio yang
membandingkan antara Kewajiban lancar dengan
total ekuitas

Total Kewajiban

Total Ekuitas

9,093,518
213,73%
4,254,670
Grafik DER
10,000,000
9,000,000
8,000,000
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Ekuitas 3,702,819 4,048,853 3,680,937 3,968,365 4,254,670
Jumlah Liabilitas 3,776,415 4,652,409 6,801,375 8,016,614 9,093,518

Persentase DER
250.00%

200.00%
Axis Title

150.00%

100.00% 163.48%
50.00%

0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Persentase DER 101.99%114.91%184.77%202.01%213.73%
• Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal
(Longterm Debt to Equity Ratio)
Longterm Debt to Equity Ratio adalah rasio yang
membandingkan antara aktiva lancar dengan
hutang jangka pendek
Total Kewajiban Jangka Panjang

Total Ekuitas

674,076
15,84%
4,254,670
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 4,300,000
Jumlah Ekuitas
800,000 4,200,000
700,000 4,100,000
600,000 4,000,000
3,900,000
500,000
3,800,000
400,000
3,700,000
300,000 3,600,000
200,000 3,500,000
100,000 3,400,000
0 3,300,000
2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Liabilitas Jangka Jumlah Ekuitas 3,702,819 4,048,853 3,680,937 3,968,365 4,254,670
321,546 249,469 326,781 480,718 674,076
Panjang

Persentase LDER
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00%
8.00%
6.00%
4.00%
10.34%
2.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Persentase LDER 8.68% 6.16% 8.88% 12.11% 15.84%
• Rasio Utang terhadap Aset(Debt to Asset Ratio)
Rasio total utang terhadap total aset adalah rasio
yang menentukan tingkat pengadaan aset yang
dipertimbangkan dibiayai dengan utang

Total Kewajiban

Total Aset

9,093,518
68,12%
13,348,188
10,000,000 9,093,518
9,000,000 JUMLAH ASET
8,016,614
8,000,000 16,000,000
6,801,375
7,000,000 14,000,000
6,000,000 12,000,000
5,000,000 4,652,409
3,776,415 10,000,000
4,000,000
8,000,000
3,000,000
6,000,000
2,000,000
4,000,000
1,000,000
0 2,000,000
2009 2010 2011 2012 2013 0
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Liabilitas JUMLAH ASET 7,464,990 8,701,262 10,482,31 11,984,97 13,348,18

Persentase DAR
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00% 60.79%
20.00%
10.00%
0.00%
2009 2010 2011 2012 2013
Series1 50.59% 53.47% 64.88% 66.89% 68.13%
Rasio Aktivitas

• Rasio Aktivitas menggambarkan sejauh


mana perusahaan mampu menghasilkan
penerimaan melalui penjualan dengan
memanfaatkan sumber daya perusahaan.

1.Perputaran Piutang
2.Perputaran Persediaan
3.Perputaran Modal Kerja
4.Perputaran Total Aset
• Perputaran Piutang (Account Receivable Turn over)
Rasio Perputaran Piutang adalah rasio yang
mengukur tingkat pengelolaan piutang. Semakin
cepat perputaran piutang maka semakin baik.
Penjualan Kredit

Piutang atau piutang rata-rata

Piutang Rata-rata Hari rata-rata penagihan piutang


Piutang Awal + Piutang Akhir 360

2 Piutang rata-rata
• Perputaran Piutang (Account Receivable Turn over)

30,757,435
11,73 kali
2,620,850

Piutang Rata-rata Hari rata-rata penagihan piutang

360
2,253,397 + 2,988,303
2 11,73

2,620,850 30.69 hari


• Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Inventory Turnover Ratio yaitu rasio untuk
mengukur efisiensi penggunaan persediaan atau
rasio untuk mengukur kemampuan dana yang
tertanam dalam persediaan untuk berputar dalam
suatu periode tertentu.
Harga Pokok Penjualan

Persediaan atau persediaan rata-rata

Persediaan Rata-rata
Persediaan + Persediaan Akhir
Piutang
2 Rata-rata
• Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio)

14,978,947
7.22 kali
2.073.115

• Persediaan Rata-rata
2.061.899 + 2.084.331
2.073.115
2
• Perputaran Total Aset (Total Assets Turnover)
Total Asset Turnover yaitu rasio untuk mengukur
kefektifan penggunaan modal kerja dalam
mengasilkan pendapatan melalui penjualan.

Penjualan Bersih

Total Aset

30,757,435
2.30
13,348,188
Total Asset Turn Over
35,000,000

30,000,000

25,000,000

20,000,000

15,000,000

10,000,000

5,000,000

0
2009 2010 2011 2012 2013
Penjualan Bersih 18,246,872 19,690,239 23,469,218 27,303,248 30,757,435
Total Asset 7,464,990 8,701,262 10,482,312 11,984,979 13,348,188

2013 2.30

2012 2.28

2011 2.24

2010 2.26
2,31
2009 2.44

2.10 2.15 2.20 2.25 2.30 2.35 2.40 2.45 2.50

TATO
Rasio Profitabilitas

• Rasio Rentabilitas merupakan pengukuran


kemampuan perusahaan memperoleh laba
dengan menggunakan aset atau modal
perusahaan.

1.Rasio Laba
2.Rasio Pengembalian
Aset
3.Rasio Pengembalian
Modal
• Rasio Laba (Profit Margin Ratio)
Rasio Laba Kotor merupakan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.

Rasio Laba Kotor Rasio Laba

Laba Kotor EAT

Penjualan Bersih Penjualan Bersih

Rasio Laba Bersih


EBIT

Penjualan Bersih
• Rasio Laba (Profit Margin Ratio)
Rasio Laba Kotor

7,164,445
23.29%
30,757,435

Rasio Laba Bersih


7,158,808
23.27%
30,757,435

Rasio Laba
5,352,625
17.40%
30,757,435
• Rasio Pengembalian Modal (Return on Equity
Ratio)
Return on equity merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam menghasilakan keuntungan
dengan modal sendiri yang dimiliki perusahaan.

EAT

Ekuitas Saham Biasa

5,352,625
125.80%
4,254,670
• Rasio Pengembalian Investasi (Return on
Investment Ratio)
Return on equity merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas
investasi.
EAT

Total Aset

5,352,625
40.10%
13,348,188
Rasio Pengukuran Pasar (Market
Measure Ratio)
• Rasio Pengukuran Pasar Merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menciptakan nilai pada investor atau
para pemegang saham

1.Earning Per Share Ratio


2.Price Earning Ratio
• Rasio Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share
Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah
saham biasa.
EAT

Jumlah Lembar Saham Biasa

5,352,625
Rp. 701.52
7.630
• Rasio Harga Saham (Price Earning Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah
saham biasa.

Harga pasar per lembar saham

Laba per Lembar Saham Biasa

10
1,42%
Rp. 701.52
• Rasio Harga Saham (Price Earning Ratio)
Earning Per Share Ratio merupakan ukuran
perbandingan laba yang dihasilkan dengan jumlah
saham biasa.

Harga pasar per lembar saham

Laba per Lembar Saham Biasa

10
1,42%
Rp. 701.52
Analisis Laporan Arus Kas

Rasio Likuiditas
Arus Kas Rasio Fleksibilitas Arus Kas
Rasio Likuiditas Arus Kas

Rasio Arus Kas Operasi Rasio Arus Kas Bersih Bebas

Rasio Pengeluaran Modal Rasio Kecukupan Arus Kas

Rasio Total Hutang

Rasio Pengeluaran Modal

Rasio Cakupan Arus Dana

Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga


• Rasio arus kas operasi menghitung kemampuan
arus kas oparasi dalam membayar kewajiban
lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi arus
kas operasi dengan kewajiban lancar.

Jumlah Arus Kas Operasi

Kewajiban Lancar

6,241,679
74,13%
8,419,442
• Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang lancar berdasarkan arus kas opersi
bersih. Rasio ini diperoleh dengan arus kas operasi
ditambah deviden kas dibagi dengan hutang lancar

Arus Kas Operasi + Dividen

Kewajiban Lancar

6,241,679 + 4,547,480
128,14%
8,419,442
• Rasio ini menunjukan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan
dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang.
Rasio ini diperoleh dari arus kas operasi dibagi dengan total hutang. Dengan
mengetahui rasio ini, kita bisa menganalisis dalam jangka waktu beberapa
lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan
arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasional perusahaan.

Arus Kas Operasi

Total Kewajiban

6,241,679
68,63%
9,093,518
• Rasio ini diperoleh dengan arus kas dari operasi
dibagi dengan pengeluaran modal. Rasio ini
dirumuskan sebagai berikut

Arus Kas Operasi

Total Aset Tetap

6,241,679
90,79%
6,874,177
• Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan Kas gumna membayar
komitmen-komitmennya (bunga, pajak, dan deviden
prefren). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

EBIT

Pajak + Bunga + Dividen Preferen

7,158,808
396,35%
1,806,183
• Rasio ini mengukur kemampuan perusahan dalam menyediakan kas
untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 5 tahhun
mendatang. Rasio ini diperoleh dengan (laba sebelum pajak dan
pembayaran bunga – pembayaran pajak – pengeluaran modal ) dibagi
rata-rata hutang yang jatuh tempo setiapp tahun selama lima tahun)

EBIT – Bunga – Pajak – Aset Tetap

Rata-rata hutang lancar selama 5 tahun


Rata-rata hutang lancar selama 5 tahun

6,474,594 + 3,454,869 + 4,402,940 + 8,419,442 + 7,535,896


6,057,548
5

7,158,808 – (80,379 + 1,806,183 + 6,874,177)


-26,44%
6,057,548
Manajemen Risiko Keuangan
Perusahaan
Risiko Nilai Tukar
Mata Uang Asing

Risiko Suku
Risiko Kredit
Bunga

Risiko
Likuiditas
Risiko Keuangan
Risiko Transaksi dalam Valuta Asing

Risiko Transaksi

Risiko Akuntansi

Risiko Ekonomi
Risiko Keuangan
Risiko Transaksi dalam Valuta Asing

Untuk mengelola eksposur atas fluktuasi nilai tukar


mata uang asing, Grup menjaga agar eksposur bersih
berada pada tingkat yang dapat diterima dengan
membeli mata uang asing yang akan dibutuhkan
untuk
mengatasi fluktuasi jangka pendek
Risiko Keuangan
Risiko Kredit

Risiko Kredit adalah credit risk yaitu : risiko yang timbul dalam hal
debitur gagal memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran
pokok ataupun bunga sebagaimana telah disepakati dalam
perjanjian kredit; di samping risiko suku bunga, risiko kredit
merupakan salah satu risiko utama dalam pelaksanaan pemberian
kredit bank dan hal ini juga akan berpengaruh terhadap
kolektibilitas kredit
Risiko Keuangan
Risiko Kredit

Untuk mencegah kerugian yang disebabkan


oleh piutang tak tertagih, sebagian pelanggan
diharuskan untuk memberikan penjaminan berupa
bank garansi yang dapat dicairkan oleh Grup pada
saat pelanggan dinyatakan tidak dapat melunasi
utangnya. Selain itu, Grup juga memastikan bahwa
penjualan hanya dilakukan kepada pelanggan dengan
sejarah kredit yang baik. Grup memiliki penilaian atas
pelanggan dalam hal kemampuan membayar piutang
saat jatuh tempo. Penilaian setiap pelanggan
didasarkan pada posisi keuangan pelanggan serta
pengalaman sebelumnya.
Tabel Peringkat Kredit
Tabel Peringkat Kredit
Tabel Peringkat Kredit
Risiko Keuangan
Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami


akibat perubahan suku bunga yang terjadi di
pasaran yang mampu memberi pengaruh pada
perusahaan.
Risiko Suku Bunga
Risiko Keuangan
Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul jika


suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya
yang jatuh tempo secara tunai. Meskipun pihak
tersebut memiliki aset yang cukup bernilai untuk
melunasi kewajibannya, tapi ketika aset tersebut
tidak bisa dikonversikan segera menjadi uang tunai,
maka pihak tersebut dikatakan tidak likuid.
Component Processes of
Business Analysis

Business
Environment &
Strategy Analysis

Industry Strategy
Analysis Analysis

Financial
Analysis

Analysis
Accounting of cash Prospective
Analysis flows Risk
Analysis
Profitability
Analysis Analysis

Cost of Capital Estimate Intrinsic Value


Analisis Prospektif

Analisis Prospektif adalah analisis yang


digunakan untuk memperkirakan atau
memproyeksi nilai –nilai laporan keuangan
di masa yang akan datang
Analisis Prospektif

Peramalan Jangka Panjang Implementasi

Peramalan dan penilaian


Analisis data masa lalu
saham. Tingkat Pembalikan
Peramalan laporan keuangan
atas penggerak nilai
Proses Proyeksi
Laporan Keuangan
2009 2010 2011 2012 2013

PENJUALAN BERSIH 18,246,872 19,690,239 23,469,218 27,303,248 30,757,435

Selisih 18,246,872 1,443,367 3,778,979 3,834,030 3,454,187

Persentase 17.13% 7.91% 19.19% 16.34% 12.65%

Proyeksi Penjualan 2014

30,757,435 X 12.65% 34.648.617


Tahun 2014

PENJUALAN BERSIH 34,648,618

HARGA POKOK PENJULAN 16,726,317

LABA BRUTO 17,924,863

Beban pemasaran dan penjualan 7,366,328

Beban umum dan administrasi 2,664,439

Penghasilan lain-lain, bersih 42,113

LABA USAHA 7,899,112

Penghasilan keuangan 5,577

Biaya keuangan 5,869

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7,924,910

Beban pajak penghasilan 2,004,336

LABA TAHUN BERJALAN 5,920,590

Pendapatan komprehensif lainnya

JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 5,920,590

Laba/jumlah pendapatan komprehensif

yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 5,920,429

Kepentingan nonpengendali

5,920,590

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

(dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah per saham) 775


PENJUALAN BERSIH 34,648,618

HARGA POKOK PENJULAN 16,726,317

LABA BRUTO 17,924,863


LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7,924,910
Beban pemasaran dan penjualan 7,366,328
Beban pajak penghasilan 2,004,336
Beban umum dan administrasi 2,664,439
Penghasilan lain-lain, bersih 42,113
LABA TAHUN BERJALAN 5,920,590
LABA USAHA 7,899,112 Pendapatan komprehensif lainnya
Penghasilan keuangan 5,577
Biaya keuangan 5,869 JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 5,920,590

Laba/jumlah pendapatan komprehensif


yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 5,920,429
Kepentingan nonpengendali
5,920,590

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR


(dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah per
saham) 775
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 297,037
Piutang usaha
-Pihak ketiga 3,962,886
-Pihak berelasi 458,103
Uang muka dan piutang lain-lain
-Pihak ketiga 52,342
-pihak berelasi 846,803
Persediaan 2,107,007
Pajak dibayar dimuka
-Pajak penghasilan badan 0
-Pajak lain-lain 60,179
Beban dibayar dimuka 59,217
Jumlah Aset Lancar 6,825,717

Aset Tidak Lancar


Aset tetap 7,520,405
Goodwill 0
Aset tak berwujud 431,920
Aset tidak lancar lainnya 68,106
Jumlah Aset Tidak Lancar 8,062,860

JUMLAH ASET 14,866,453


Analisis Studi Kelayakan Usaha

Studi kelayakan usaha adalah kegiatan melakukan penelitian dan penyelidikan


yang mendalam tentang bisnis yang akan digeluti ditinjau dari berbagai aspek
sehingga memperoleh gambaran awal tentang layak tidaknya suatu usaha
dimulai, dan bagaimana penerapannya dalam melaksanakan usaha tersebut
Analisis Studi Kelayakan Usaha

Aspek-aspek Studi Kelayakan Usaha

Aspek Teknis

Aspek Yuridis

Aspek Financial

Aspek Pemasaran

Aspek Lingkungan

Aspek Manajemen
Analisis Studi Kelayakan Usaha

Aspek Pemasaran

Anda mungkin juga menyukai