Anda di halaman 1dari 18

Perawatan bayi prematur

dirumah
Metoda Kanguru
• Perawatan bayi prematur dirumah dapat
dilakukan dengan metoda kanguru, di
Indonesia pertama kali dikembangkan oleh
Rumah sakit Umum Pusat Dr Sardjito
Yogyakarta yang diberi nama Perawatan Bayi
Lekat (PBL).
• Kapan metoda kanguru bisa dimulai?
Metoda kanguru dapat dimulai apabila ibu dan
bayi sudah merasa cukup sehat.
Pada Bayi normal MK bisa dimulai segera setelah
pemotongan dan perawatan tali pusat
Pada bayi prematur tanpa masalah sebenarnya
MK dapat dilakukan segera setelah lahir.
Mengingat pada bayi BBLR khususnya prematur
sering kali mengalami berbagai komplikasi serius
seperti asfiksia, sindrom distres respiratory,
infeksi dan maslah pemberian minum, maka MK
ditunda sampai kondisi bayi stabil (suhu tubuh
stabil, nafas teratur, koordinasi menghisap
menelan dan bernafas baik.
Berdasarkan kriteria tersebut, Anderson membagi menjadi 4 kategori.
- Late Kangaroo care, dimulai setelah bayi melalui perawatan
intensif. Pernafasan sudah stabil dan bernafas spontan. Perawatan
dimulai beberapa hari atau minggu setelah lahir
- Intermediete Kangaroo care, dimulai setelah bayi melalui
perawatan intensif sekitar 7 hari setelah lahir. Bayi-bayi ini dapat
tetap mendapat terapi oksigen karena kadang” dapat apne dan
bradikardi. Bayi dalam ventilator yang belum stabil termasuk
kedalam grup ini
- Early Kangaroo care, dilakukan pada bayi yang sudah stabil dan MK
dimulai segera mungkin setelah kondisi bayi stabil. Metoda kanguru
dapat dilakukan pada hari pertama ataupun sampai 6 jam pertama
setelah lahir.
- Very Early Kangaroo care, dimulai saat bayi diberikan pada ibunya
pada menit pertama sampai 90 menit pertama setelah lahir
• Lama penggunaan metoda Kanguru
Lama bayi dalam posisi kanguru bila mungkin 24
jam terus menerus, apabila tidak sempat , tugas
sementara digantikan oleh orang lain (suami,
nenek, bibi atau anggota keluarga lain)
Metoda ini dihentikan apabila bayi sudah tidak
menghendaki lagi yaitu usia kehamilan ibu 37
minggu atau berat badan bayi 2500 gram, pada
usia ini umumnya bayi gelisah dan rewel jika
diletakkan posisi kanguru
• Metoda kanguru terdiri dari 4 komponen penting:
1. Posisi Kanguru (kangaroo Position), yaitu kontak kulit ke kulit antara
ibu dan bayi yang diberikan selang seling atau terus menerus dan
dapat dimulai segera atau ditunda. Dengan bertujuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan luar uterus, diletakkan di dada ibu
dan dapat menyusu.
2. Nutrisi (Kangaroo Nutrition), yaitu pemberian ASI eksklusif dan
mendapat suplemen hanya dengan formula pengganti untuk bayi
prematur jika penemabahan berat badan tidak tercapai
3. Dukungan Kanguru (Kangaroo Support), yaitu pada waktu ante natal
ibu perlu diberikan informasi tentang MK ini, sehingga ibu lebih siap
untuk metoda ini apabila bayi lahir dangan BBLR/prematur.
Dukungan dalam bentuk dukungan emosi, fisik dan pendidikan.
4. Kepulangan dan pemantauan (kangaroo discharge), yaitu ibu tetap
melakukan kontak kulit ke kulit terus menerus, dilakukan dirumah
sehingga bayi dalam keadaan tumbuh dan berkembang dengan baik.
 Dipantau setiap hari sampai BB bertambah paling sedikit 20 gr/hari.
• Posisi dan perawatan Kanguru (PMK)
Atau kanan untuk mencegah risiko rgurgitasi dan aspirasi. Bayi
diletakkan diantara payudara ibu didalam baju, gaun, gaun
panjang dengan ikat pinggang atau selimut yang berfungsi
seperti kanung kanguru.
2. Bila ibu berbaring, posisi bayi tengkurap miring mendekap ibu,
kepala miring ke kiri atau kanan. Pada posisi ibu miring kepala
bayi miring sesuai dengan arah miring ibu, kemudian
keduanya diselimuti secara penuh kecuali bagian kepala.
3. Sebelum bayi dimasukkan ke dalam baju kanguru, bayi harus
diberi tutup kepala/topi dan popok.
4. Bayi dimasukkan dalam keadaan telanjang ke dalam baju
kanguru. Bagian bawah baju diikat dangan simpul hidup
5. Bayi dijaga terus menerus pada posisi yang sama oleh ibu atau
ayah atau anggota keluarga yang lain.
Pemberian ASI bayi Prematur
• Kandungan gizi ASI bayi prematur lebih tinggi dibandingkan dengan
bayi matur, sehingga pertumbuhan bayi prematur pada awalnya
sering kali cukup baik.
• Pemberian ASI pada bayi prematur sehat
Bergantung pada pematangan refleks hisap dan menelan
 Bayi dengan usia kehamilan ibu >34 minggu(berat >1800 gram), dapat
disusukan langsung biasanya refleks menghisap dan menelan sudah
cukup baik.
 Bayi dengan usia kehamilan ibu 32-34 minggu(BB 1500-1800 gram)
sering kali refleks menelan cukup baik, damun refleks menghisap
masih kurang baik, oleh karena itu ibu dapat memerah ASI dan ASI
dapat diberikan dengan menggunakan sendok, cangkir atau pipet
 Bayi dengan usia kehamilan ibu <32 minggu( BB 1250-1500 gram),
bayi belum memeliki refleks hisap dan menelan yg baik, maka ASI
perah diberikan dengan menggunakan pipa
lambung/orogastrik(sonde).
• Pemberian ASI pada bayi prematur sakit
 Bayi lahir prematur dengan BB <1250 gram
dengan permasalahan medis perlu mendapat
nutrisi parenteral selama 24 jam sampai 48
jam pertama, kemudian diberikan trophic
feeding 10 mL/KgBB/24 jam. Jika bayi sudah
dapat menoleransi pemberian minum,maka
jumlah minum dapat dinaikkan sambil
menurunkan pemberian nutrisi parenteral.
Perawatan Tali pusat
Menurut WHO
• Cara perawatan tali pusar cukup dibersihkan
bagian pangkal tali pusat, bukan ujungnya,
dibersihkan menggunakan air dan sabun, lalu
kering anginkan hingga benar benar kering.
Untuk membersihkan pangkal tali pusat,
dengan sedikit diangkat bukan ditarik
Menurut DEPKES RI 2005
• Perawatan tali pusat dengan kapas alkohol 70%
1. Cuci tangan dengan air sabun
2. Ambil kapas bulat atau kapas bertangkai yang telah dibubuhi
alkohol 70%, lalu bersihkan sisa tali pusat, terutama bagian
pangkal
3. Lakukakan dengan hati-hati, apabila tali pusat bayi masih
berwarna merah.
4. Gunakan jepitan khusus (klem) untuk memegang ujung tali pusat,
agar lebih mudah membersihakan den melilitkan perbannya
5. Rendam perban/kasa steril dalam alkohol 70%, lalu dibungkus sisa
tali pusat. Usahakan agar seluruh permukaan hingga pangkalnya
tertutup perban
6. Lilitkan perban atau kasa sedemikian rupa agar pembungkus tidak
terlepas. Pastikan tidak terlalu ketat agar bayi tidak kesakitan
Imunisasi
Referensi
1. Margaretha Saur Lidya 2006. Sari Pediatri:
Metoda Kanguru pada Perawatan Bayi Berat
Lahir Rendah. Vol 8 No 3
2. Primadi Aris,2013. Pemberian ASI pada bayi
kurang bulan. IDAI
3. Jadwal Imunisasi 2017. IDAI

Anda mungkin juga menyukai