Sistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
SALMONELA
Salmonelladublin
(sapi),Salmonella cholera
suis
(babi),Salmonellagallinaru
m dan Salmonella
pullarum (unggas),
Salmonella aborius equi
(kuda) dan Salmonella
aborius ovis (domba)
Berbentuk batang dengan ukuran tergantung jenis bakteri (pada
umumnya memiliki panjang ± 2-3 µm, dan bergaris tengah antara ±0,3
– 0,6 µm ).
Bersifat Gram negatif.
Berkembang biak dengan cara membelah diri.
Tidak berspora dan bersifat aerob.
Motil (pergerakan ) dengan mengunakan flagel. Mempunyai flagel
perithrik (diseluruh permukaan sel), kecuali pada jenis Salmonella
gallinarum dan Salmonella pullorum.
Salmonella mudah tumbuh pada medium sederhana, tetapi hampir tidak
pernah memfermentasikan laktosa atau sukrosa.
Salmonella membentuk asam dan kadang-kadang gas dari glukosa dan
manosa.
Salmonella resisten terhadap bahan kimia tertentu (misal, hijau brilian,
natrium tetrationat,natrium deoksikolat) yang menghambat bakteri
enterik lain,oleh karena itu senyawa – senyawa tersebut berguna untuk
inklusi isolate salmonella dari feses pada medium.
Struktur sel bakteri Salmonella terdiri dari inti (nukleus), sitoplasma,
dan dinding sel. Karena dinding sel bakteri ini bersifat Gram negatif ,
maka memiliki struktur kimia yang berbeda dengan bakteri Gram positif.
klasifikasikan menurut dasar reaksi biokimia,
serotipe yang diidentifikasimenurut struktur
antigen O, H dan Vi yang spesifik
menurut reaksi biokimianya, Salmonella sp.dapat
diklasifikasikan menjadi tiga spesies yaitu S.
typhi, S. enteritidis, S.cholerasuis, disebut bagan
kauffman-white .
Berdasarkanserotipenya di klasifikasikan menjadi
empat serotipe yaitu S. paratyphi A(Serotipe
group A), S. paratyphi B (Serotipe group B), S.
paratyphi C(Serotipe group ), dan S. typhi dari
Serotipe group D.
Antigen somatik atau antigen O
Antigen Flagel atau antigen H
Antigen Vi atau antigen kapsul
Daya invasi
Endotoksin Kemampuan
Enterotoksin dan sitotoksin Toksin lain yang
dihasilkan oleh Salmonella adalah
enterotoksin dan sitotoksin.
Salmonellosis adalah istilah yang menunjukkan
adanya infeksi Salmonella sp. Manifestasi klinik
Salmonellosis pada manusia ada 4 sindrom yaitu :
1. Gastroenteritis atau keracunan makanan
2. Demam tifoid yang disebabkan oleh S. typhi, dan
demam paratifoid disebabkan S paratyphi A, B, dan C.
3. Bakterimia (septikimia) dapat ditemukan pada
demam tifoid dan infeksi Salmonella non-typhi
4. Carier yang asomatik adalah semua individu yang
terinfeksi Salmonella sp. akan mengekskresi kuman
dalam tinja untuk jangka waktu yang bervariasi
disebut carrier convalesent
Demam Typoid
Patogenesis dan Gejala Klinik
Diagnosis Demam Tifoid
Epidemiologi Demam Tifoid