Imunisasi
Imunisasi
ibu hamil
Kontra indikasi imunisasi
Secara umum (berlaku untuk semua
vaksin) :
P
D
TBC /PENULARAN TB 3 CAMPAK/MEASLES
I
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN
IMUNISASI (PD3I)
TETANUS
DIFTERI PERTUSIS
Non PPI
Imunisasi Hib (Haemophillus influenzae tipe b : utk
mncegah peny
Imunisasi pneumokokus
Imunisasi influenza
Imunisasi MMR
IMUNISASI TIFOID
IMUNISASI HEPATITIS A
Imunisasi varisela
Imunisasi rotavirus
Imunisasi HPV / Human Papilloma Virus
IMUNISASI THD PENYAKIT YANG
TIDAK DIWAJIBKAN, TAPI
DIANJURKAN :
THYPUS, PARATHYPUS A-B-C
MUMP, PAROTITIS
RUBELLA
RABIES
RADANG OTAK
PENYAKIT YG DAPAT DICEGAH DGN
IMUNISASI / PD3I
Rubella rash /
Measles / campak Mumps /parotitis
measles german
A. REAKSI
– Reaksi tersering : demam ringan dan
pembengkakan lokal tempat suntikan
selama 1 - 2 hari.
– Reaksi jarang : demam tinggi,
menggigil, nyeri kepala, lesu, rasa
sakit yg tk menentu. Efek samping
berlgs 1 - 2 hari
KOMPLIKASI IMUNISASI
BACILLUS
CALMETTE GUERIN
Sasaran dan reaksi masing-
masing vaksin :
1. VAKSIN BCG (Bacillus
Calmette Guerin)
– Vaksinasi dan jenis vaksin:
• bertujuan utk menimbulkan
kekebalan aktif thd peny. TBc.
• Vaksin BCG mengandung kuman
BCG yg telah dilemahkan
– Vaksin BCG tidak dpt mencegah in feksi
tuberkulosis, namun dpt mencegah
komplikasinya
Vaksin BCG Kering dan Pelarutnya
Cara imunisasi dan sasaran :
– diberikan secepat mgk ketika bayi baru
lahir sampai usia 2 bulan (Satgas
Imunisasi 2003), atau sebelum umur 3
bulan (Satgas Imunisasi 2008)
– jika > 3 bln, dianjurkan test Mantoux sblm
imunisasi BCG
• Bila (+) --> tidak diimunisasi BCG
• bila (-) --> imunisasi BCG
– diberikan 1 x, scr IC di Insertio M.
Deltoideus kanan / Lengan kanan atas
– dosis : 0,05 cc pd bayi kurang < 1 th, dan
0,1 cc pada anak
INJEKSI IC PADA
Imunisasi BCG BENAR
IMUNISASI BCG ADA U
Tanda Keberhasilan
Imunisasi BCG
Muncul bisul kecil
dan bernanah di
daerah bekas sun-
tikan stlh 4-6 mgg
Tidak
menimbulkan nyeri
dan tak diiringi
panas. Bisul akan
sembuh sendiri
dan meninggalkan
luka parut.
Lanjutan vaksin BCG ……...
Reaksi Imunisasi :
– stlh suntikan BCG, anak tidak akan
menderita demam, bila demam stlh im.
BCG umumnya disebabkan ole keadaan
lain
Kontraindikasi :
– anak dg uji mantoux test positif
– adanya luka di area suntikan
– Pasien imunokrmpromais (leukemia, anak
yg sdg pengbtn steroid jgk pjg, HIV)
Efek samping imunisasi BCG
– jarang dijumpai, tp mgk tjd
pembengkakan kelenjar getah bening
setempat yg terbatas (ketiak atau
leher bagian bawah)atau di
selangkangan bila penyuntikan
dilakukan di paha)dan biasanya sembuh
sendiri walaupun lambat
– tjd karena penyuntikan yg kurang tepat,
terlalu dalam
VAKSIN DPT /
DTP
DIFTERI PERTUSIS
TETANUS
ADA 2 VAKSIN DTP
UNTUK MENCEGAH
PENYAKIT POLIOMIETLITIS
3. VAKSIN
POLIOMYELITIS
Vaksinasi dan Jenis vaksin
– utk memberikan kekebalan thd peny
poliomielitis
– tdpt 2 jenis vaksin, masing2 mengandung
virus Polio tipe 1,2,dan 3
• (Inactivated Poliomyelitis Vaccine/IPV) lewat
injeksi ) : in-aktif, suntikan
• (Oral Poliomyelitis Vaccine/OPV) : hidup
dilemahkan, tetes lewat oral / mulut. DI
PAKAI DI INDONESIA
Cara meneteskan vaksin polio
Macam vaksin poliomielitis….
1. vaksin yg mengandung virus Polio I, II,
III yang sudah dimatikan (VAKSIN
SALK), cara pemberiannya dengan
penyuntikan
2. vaksin yg mengandung virus Polio I, II,
III yang masih hidup, tapi dilemahkan
(Vaksin Sabin). Cara pemberiannya
adalah peroral, berupa pil atau cairan
---> Indonesia --> lebih mudah
Jadual
Polio-0
diberikan saat
bayi lahir
Imunisasi dasar
( Polio 2,3, 4)
diberikan umur
2 bln sebanyak
3 kali interval 4
Dosis
OPV : 2 tetes per oral
IPV : 0,5 ml, secara IM, dapat diberikan
tersendiri atau dlm kemasan kombinasi
(DTaP/IPV)
Booster : ulangan : diberikan 1 tahun
sejak imunisasi Polio-4, selanjutnya
saat masuk sekolah (5-6 th)
Vaksin Cara menyiapkan
polio dlm vaksin
vial yang
belum Buka penutup vaksin
terbuka polio.
Pasang pipet pada
mulut vial.
Balik vaksin sampai
pipet menhadap ke
bawah, sampai vaksin
mengumpul di badan
pipet.
Tekan dengan jari
tangan pada pipetnya
sampai
Oral Polio Vaccine (OPV)
Jenis vaksin Virus Polio Oral atau Oral Polio Vaccine
(OPV) ini paling sering dipakai di Indonesia. Vaksin
OPV pemberiannya dengan cara meneteskan cairan
melalui mulut. Vaksin ini terbuat dari virus liar (wild)
hidup yang dilemahkan. OPV di Indonesia dibuat
oleh PT Biofarma Bandung. Komposisi vaksin
tersebut terdiri dari virus Polio tipe 1, 2 dan 3 adalah
suku Sabin yang masih hidup tetapi sudah
dilemahkan (attenuated). Vaksin ini dibuat dalam
biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dalam
sucrosa. Tiap dosis sebanyak 2 tetes mengandung
virus tipe 1, tipe 2, dan tipe 3 serta antibiotika
eritromisin tidak lebih dari 2 mcg dan kanamisin tidak
lebih dari 10 mcg.
Inactived Poliomyelitis Vaccine
(IPV)
Di Indonesia, meskipun sudah tersedia tetapi Vaksin
Polio Inactivated atau Inactived Poliomyelitis Vaccine
(IPV) belum banyak digunakan. IPV dihasilkan
dengan cara membiakkan virus dalam media
pembiakkan, kemudian dibuat tidak aktif (inactivated)
dengan pemanasan atau bahan kimia. Karena IPV
tidak hidup dan tidak dapat replikasi maka vaksin ini
tidak dapat menyebabkan penyakit polio walaupun
diberikan pada anak dengan daya tahan tubuh yang
lemah. Vaksin yang dibuat oleh Aventis Pasteur ini
berisi tipe 1,2,3 dibiakkan pada sel-sel VERO ginjal
kera dan dibuat tidak aktif dengan formadehid.
Vaksin Poliomielitis
Cara imunisasi Polio
Lanjutane polio ……...
– Perhatikan bg bayi yg masih mdpt ASI. Krn
ASI mengandung zat anyi thd Polio, maka
dalam waktu 30 menit setelah minum
vaksin polio bayi tersebut sebaiknya tidak
diberikan ASI terlebih dahulu
Reaksi Imunisasi : tidak ada
Efek samping : hampir tdk tdpt efek spg
Kontraindikasi :
– diare yg berat (krn ad ggg absorbsi pdusus
– anak sakit parah
– menderita defisiensi imunologi
VAKSIN CAMPAK
UNTUK MENCEGAH
CAMPAK/MEASLES
4. VAKSIN CAMPAK
Vaksinasi dan jenis vaksin :
–utk mdpt kekebalan thd peny
campak scr aktif dan berisi virus
hidup yg telah dilemahkan
Vaksin campak dan pelarutnya
Sasaran / cara imunisasi
– bayi baru lahir tlh mdpt kekebalan pasif thd
peny campak dari ibunya ketika ia dlm
kandungan sampai usia 6 bln
– diberikan pada bayi usia 9 bulan
– diberikan sekali dg dosis 0,5 cc scr SC
dalam pada lengan kiri atas
– Jika sampai 12 bulan belum mendapatkan
imunisasi campak, maka pada usia 12
bulan harus diimunisasi MMR (Measles
Mumps Rubella).
Cara pemberian campak
PEKAN IMUNISASI NASIONAL CAMPAK
CARA PEMBERIAN IMUNISASI
CAMPAK
USIA 9 BULAN
Lanjutane campak …….
Reaksi Imunisasi :
– mgk tjd demam ringan 1-2 hr, diare, rash
atau kemerahan
Efek Samping :
– sangat jarang, tp dpt tjd febris convulsion
Kontraindikasi :
– anak dg infeksi akut yg disertai demam,
– TBc tanpa pengobatan
– malnutrisi dlm derajat berat
– anak dg terapi intensif yang bersifat
imunosupresif
– defisiensi imunologi
Anak dengan campak
VAKSIN HEPATITIS B
Anak di lengan
dengan cara
intramuskuler.
Lanjutane hep b ……..
Reaksi Imunisasi
– nyeri pd tempat suntikan, disertai panas
atau pembengkakan. Mgk demam ringan
– reaksi hilang dlm 2 hari.
Efek samping : tdk ada e.s yg berarti
Kontraindikasi :
– anak sakit berat
– dpt diberikan dg aman, tdk membahayakan
janin, bahkan memberikan perlindungan pd
janin selama dlm kand itu maupun pd bayi
selama bbrp bln stlh lahir
Penyimpanan vaksin
SUHU OPTIMUM UNTUK VAKSIN
HIDUP
– Secara umum semua vaksin sebaiknya
disimpan pada suhu +2 s/d +8 oC
– Diatas suhu +8 oC :
• vaksin hidup akan cepat mati
• Vaksin polio berthan 2 hari
• Vaksin BCG dan campak yg blm larut mati dlm
7 hari
SUHU OPTIMUM UNTUK VAKSIN MATI
– VAKSIN MATI /INAKTIF, SEBAIKNYA
DISIMPAN DLM SUHU +2 s/d +8 oC
– Suhu dibawah +2 oC (beku):
• Vaksin mati/inaktif akan cepat rusak
• Beku suhu -0,5oC vaksin hepB dan DPT-Hep B
combo akan rusak dlm 30 menit, tapi diatas +8
oC vaksin hepB bertahan 30 hari, dpt-hb combo
sampai 14 hari
• Dibekukan dlm suhu -5 s/d -10 oC : vaksin
DPT, DT dan TT akan rusak dlm 1,5 – 2 jam,
tapo bisa tahan sampai 14 hari dlm suhu diatas
+8 oC
TEKNIK PENYIMPANAN
VAKSIN
Vaksin DPT, TT, dan BCG hrs disimpan
pada suhu k.l. 4 - 8 C
vaksin Polio dan campak pd suhu
dibawah 0 C
vaksin hrs dijauhkan dari sinar matahari
vaksin DPT, DT, TT tidak boleh beku
jangan mensterilkan jarum dan alat
suntik dg antiseptik / desinfekstan
seperti formalin, alkohol atau lainnya
VAKSIN YANG MEMBEKU
Pembekuan tdk akan merusak vaksin
hidup spt campak, polio dan BCG.
Vaksin yg belum dibuka dpt dibekukan
kembali setelah mencair (boleh
beberapa kali bila diperlukan), tetapi
vaksin DT dan TT akan rusak apabila
pernah membeku
Tempat penyimpanan vaksin
PENGATURAN VAKSIN
Aturlah vaksin yg rapi shg udara dpt bergerak
diantara kotak vaksin
simpanlah vaksin campak dan polio pada
freezer
simpanlah vaksin BCG pada rak yg di paling
atas, dekat freezer
simpanlah DPT, TT, & DT dirak kedua, shg
agak jauh dari freezer
tandailah vaksin yg blm terpakai stlh
melaksanakan imunisasi di lapangan
sediakan botol air atau Cold pack di rak yg
paling bawah yg dpt mpthnk suhu lemari es.
Pintu lmr es hrs tertutup. Jika dibuka,
rncanakan apa yg akan diambil. Usahakan
jgn dibuka > 2 kali sehari
SEKIAN
WASSALAM
PEDOMAN PELAKSANAAN
IMUNISASI DPT/
HB KOMBO
Tujuan umum :
– Pengembangan vaksin kombinasi adalah
untuk menyederhanakan pemberian
vaksin,
– Meningkatkan efektifitas vaksin serta
mendapatkan imunitas yang optimal
sehingga dapat menurunkan angka
kesakitan, kecacatan dan kematian akibat
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisai (PD3I)
Tujuan Khusus :
Tercapainya UCI (DPT 3 : 80%, Campak :
80%) di 100% desa – kelurahan pada tahun
2010
Tidak ada kesenjangan pencapaian target
DPT 3 dengan HB 3 secara nasional pada
tahun 2007 (tahun 2004 kesenjangan HB 1 –
HB 3 propinsi jawa timur 21%, sedangkan
DPT 1 – DPT 4 < 10%, maksimal 10%)
Tercapainya target cakupan DPT-HB 3
Kombo 90% pada tahun 2007
SASARAN DAN JADUAL
IMUNISASI
KEMASAN
1 box vaksin DPT – Hepatitis B vial
terdiri dari 10 vial @ 5 dosis
Warna vaksin putih keruh seperti
vaksin DPT
GAMBAR VAKSIN DPT – HB KOMBO
CARA PEMBERIAN DAN DOSIS
Sterilitasnya terjaga
PENYIMPANAN VAKSIN
Vaksin hepatitis B, DPT- HB, DPT, DT, dan
TT sensitive terhadap Pembekuan
Semua vaksin telah dilengkapi dengan VVM,
kecuali BCG
Vaksin disimpan pada suhu 2 oC s/d 8 oC.
Pengangkutan dalam keadaan dingin
menggunakan kotak dingin cair (cool pack)
dan hindari sinar matahari langsung / tidak
langsung
Kadaluwarsa setelah 24 bulan (2 tahun) bila
disimpan pada suhu 2 – 8 oC. (Vaksin akan
rusak jika disimpan < 0oC
VAKSIN SENSITIF
PEMBEKUAN
SEKIAN
WASSALAM