Anda di halaman 1dari 50

BAGIAN I

PROFESI AKUNTANSI

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro
BAB 1
JASA-JASA AKUNTAN PUBLIK

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro
Apa yang akan
dibahas?
Sesuai dengan sumber yang kami gunakan yaitu
buku Audit Kontemporer (Theodorus M. Tuanakotta),
akan dibahas bagaimana pelaksanaan jasa audit oleh
akuntan publik. Jasa audit bukan satu-satunya jasa
yang dapat dan lazimnya diberikan akuntan publik.
Welcome!

Dewi Sofha - Editor & penyaji 4

B12.2015.02816

Yuliani Kristanti - Penyaji 2 & moderator

B12.2015.02825

Mavista Oktavia D. - Penyaji 3

B12.2015.02829

Nuraini - Penyaji 1 & notulis

B12.2015.02832

Universitas Dian Nuswantoro 4


Istilah Accounting & Auditing

Istilah Accounting banyak digunakan dalam bahasa


Inggris Amerika, sedangkan di Eropa digunakan istilah
Accountancy. Itulah sebabnya mengapa judul UU No. 34
Tahun 1954 menggunakan istilah Accountant.
Istilah Auditing telah banyak digunakan. Kalangan
perguruan tinggi menerjemahkannya “Pengauditan”.

Universitas Dian Nuswantoro 5


Perbedaan antara Accounting & Auditing

Accounting bersifat
konstruktif, auditing
analitis.

Proses Auditing
dimulai dari laporan
keungan, kemudian
Proses Accounting ke bukti-bukti yang
dimulai dari input mendasarinya
sampai ke output. (underlying evidence).

Universitas Dian Nuswantoro 6


Mengapa Jasa Audit ?
Jasa akuntansi publik untuk menekan resiko informasi melalui auditnya dapat dilihat
antara lain, pada:

Kegiatan pelaporan dipasar modal


Direktorat Jenderal Pajak yang oleh emiten dipasar modal
menerima laporan keuangan yang (perusahaan atau perseroan
dilampirkan SPT Pajak Penghasilan. terbuka).

Pengawasan oleh OJK (Otoritas


Jasa Keuangan).
Kementrian BUMN yang menerima
laporan keuangan BUMN.

Universitas Dian Nuswantoro 7


Audit, Atestasi Audit adalah salah satu jasa Atestasi. Dalam Atestasi selai jasa audit
ada jasa riview, misalnya riview laporan keuangan kuartalan atau

& Asurans
semesteran yang dilakukan ditengah tahun. Audit dan Riview
meningkatkan keandalan. Audit dan riview berkaitan dengan
informasi keungan historis. Namun, Atestasi tidak hanya berkaitan
dengan infomasi keungan historis.

Atestasi adalah salah satu jasa Asurans. Asurans mempunyai makna


yang lebih luas dari Atestasi. Jika Atestasi meningkatkan informasi
sedangkan Asurans ingin meningkatkan keandalan dan relevansi
informasi.

Universitas Dian Nuswantoro 8


Audit & Unsur Penugasan Asurans

(A there party relationship)


Hubungan tripartit

(A subject matter)
Pokok tugas
(Criteria)
5 unsur
Kriteria penugasan
Bukti
(Evidence) asurans, yakni :
(An assurance report)
Laporan asurans

Universitas Dian Nuswantoro 9


Laporan Asurans

Laporan tertulis berisi simpulan yang menegaskan asurans yang diperoleh tentang
informasi pokok tugas. Disinggung sepintas opini audit seperti WTP, WDP, TMP dan
TW.
Universitas Dian Nuswantoro 10
Berdasarkan undang-undang, Akuntan
Publik memberikan jasa asurans, yang
meliputi:

Jasa audit atas informasi Jasa riview atas Jasa asurans lainnya
keungan historis informasi keuangan
historis

Universitas Dian Nuswantoro 11


Jasa-jasa yang dapat diberikan Akuntan Publik, undang-undang
menjelaskan sebagai berikut :

Jasa Lainnya yang


Berkaitan dengan
Jasa Reviu atas Informasi Akuntansi, Keuangan &
Jasa Asurans Keuangan Historis Manajemen

Jasa Audit atas Informasi


Keuangan Historis Jasa Asurans Lainnya

Universitas Dian Nuswantoro 12


Jasa-jasa yang dapat diberikan Akuntan Publik,
menurut undang-undang

Jasa Audit atas


Jasa Asurans Informasi Keuangan
Historis
Adalah jasa Akuntan Publik yang bertujuan untuk
memberikan keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi Adalah perikatan asurans yang diterapkan atas informasi
atau pengukuran informasi keuangan dan nonkeuangan keuangan historis yang bertujuan untuk memberikan
berdasarkan suatu kriteria. keyakinan memadai atas kewajaran penyajian informasi
keuangan historis tersebut mencangkup laporan keuangan,
bagian dari suatu laporan keuangan, laporan yang
dilampirkan dalam suatu laporan keuangan.

Universitas Dian Nuswantoro 13


Jasa-jasa yang dapat diberikan Akuntan Publik,
menurut undang-undang

Adalah perikatan asurans yang diterapkan


atas informasi keuangan historis yang
Jasa Reviu atas Informasi
bertujuan untuk memberikan keyakinan
Keuangan Historis terbatas atas kewajaran penyajian informasi
keuangan historis tersebut

Jasa Asurans Lainnya Perikatan asurans selain jasa audit/


reviu atas informasi keuangan
historis.

Antara lain adalah jasa audit kinerja,


Jasa Lainnya yang Berkaitan jasa internal audit, jasa perpajakan, jasa
dengan Akuntansi, Keuangan kompilasi laporan keuangan, jasa
pembukuan, jasa prosedur, jasa sistem
dan Manajemen teknologi informasi.

Universitas Dian Nuswantoro 14


Pembatasan pemberian jasa audit tersebut dikenal sebagai
kewajiban

Rotasi rekan audit (audit


partner’s rotation) yang
membatasi Akuntan Publik

Rotasi KAP (audit firm’s rotation)


yang membatasi KAP

Universitas Dian Nuswantoro 15


UNDANG-UNDANG YANG MENETAPKAN
KAP DAPAT BERBENTUK USAHA

Persekutuan Perdata
Perseorangan

Perseorangan Firma

Universitas Dian Nuswantoro 16


Orang yang menjadi
Rekan non-Akuntan Publik

01 Berpendidikan paling 02 Berpengalaman kerja


rendah sarjana strata paling sedikit 5 tahun di
1 (S-1) atau yang bidang keahlian yang
setara mendukung profesi
Akuntan Publik

04 Tidak pernah 03 Telah mengikuti pelatihan


dipidana yang etika profesi Akuntan Publik
telah mempunyai yang diselenggarakan
kekuatan hukum Asosiasi Profesi Akuntan
tetap Publik

Universitas Dian Nuswantoro 17


LARANGAN REKAN NON-AKUNTAN PUBLIK

Menjadi rekan pada 2 KAP atau


lebih.

Merangkap sebagai:
o Pejabat negara.
o Pimpinan/pegawai pada lembaga
pemerintahan,lembaga negara/ lainnya yang
dibentuk dengan peraturan perundang-
undangan.
o Jabatan lain yang mengakibatkan benturan
kepentingan.

Menandatangani dan
menerbitkan laporan hasil
pemberian jasa melalui KAP.

Universitas Dian Nuswantoro 18


Menteri Komite Profesi Akuntan Publik (KPAP) bersifat
independendalam pengambilan keputusan, pembentukan
oleh Menteri bersifat administratif. KPAP dibentuk untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas profesi
dalam pembinaan, pemberdayaan dan pengawasan
untuk melindungi kepentingan masyarakat. Keputusan
KPAP atas banding bersifat final dan mengikat.
Keanggotaan KPAP berjumlah 13 orang bersifat kolegial
dan berasal dari unsur berikut:

Universitas Dian Nuswantoro 19


Keanggotaan KPAP

Otoritas
Asosiasi Profesi
Perbankan
Kementrian Akuntan
Keuangan Badan
Pemeriksa
Keuangan
Akademisi
Otoritas Pasar Akuntansi
Asosiasi Profesi Modal
Akuntan Publik

Universitas Dian Nuswantoro 20


Keanggotaan KPAP
Pengguna Jasa Dewan Standar
Akuntan Publik Akuntansi Syariah

Kementrian Pendidikan
Nasional
Dewan Standar Dewan SPAP
Akuntansi Keuangan Komite Standar
Akuntansi Syariah

Universitas Dian Nuswantoro 21


Kantor Jasa
Akuntansi
KJA tidak dipayungi oleh undang-undang, melainkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomer:
25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara. Akuntan beregister negara ini dapat mendirikan KJA(
KJA dapat memberikan jasa akuntansi). KJA dilarang memberikan jasa asurans sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) Undang – Undang Nomer 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik. Jika KJA
memberikan jasa asurans maka dikenai sanksi administratif. KJA berbentuk usaha perseroan terbatas
dikelola dan didirikan dengan persyaratan pemimpin utamanya yaitu Akuntan dan saham perseroan paling
sedikit 51% dimiliki oleh warga negara Indonesia. KJA wajib memiliki dan melaksanakan sistem
pengendalian mutu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Asosiasi Profesi Akuntan. KJA dapat
menggunakan nama akuntan atau nama lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan, belum digunakan oleh Kantor Jasa Akuntansi lain, telah menjadi milik umum.

Universitas Dian Nuswantoro 22


Persyaratan KJA
jika ingin memiliki izin usaha

Memiliki rancangan sistem


Memiliki Nomer Pokok Wajib pengendalian mutu
Pajak sesuai ketentuan

03
peraturan perundang-
undangan di bidang
perpajakan
Mempunyai tempat untuk

02
menjalankan usaha yang
berdomisili di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia

01
Universitas Dian Nuswantoro 23
Menteri melakukan pembinaan terhadap
akuntan dan KJA, pembinaan dilakukan oleh
PPAJP mencakup :

01 02 03 04
Penyelenggaraan Perumusan kebijakan Pemantauan atas Melakukan pembinaan
pendidikan profesional yang diperlukan untuk kepatuhan akuntan lainnya berkaitan
berkelanjutan pengembangan profesi dan KJA terhadap dengan
akuntan dan KJA peraturan perundang- pengembangan
undangan akuntan dan KJA

Universitas Dian Nuswantoro 24


Akuntan Wajib :

Menjaga kompetensi melalui PPL dan


menyampaikan laporan realisasi PPL
kepada Asosiasi Profesi Akuntan

Menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan

Mematuhi kode etik

Mematuhi standar profesi yang


diterbitkan oleh Asosiasi Profesi
Akuntan

Universitas Dian Nuswantoro 25


Lingkup Framework mendefinisikan “assurance
(pengusaha asuransi) sebagai berikut.
engangement”

Framework Penugasan asurans adalah penugasan di mana praktisi


memberikan simpulan yang dirancang untuk menaikkan
tingkat kepercayaan dari pengguna yang dituju, yang
bukan pihak yang bertanggungjawab atas hasil evaluasi
atau pengukuran suatu pokok tugas terhadap kriteria.

Universitas Dian Nuswantoro 26


Kondisi mengenai penugasan meliputi syarat-syarat penugasan, termasuk
apakah:

Hal-hal seperti peristiwa, transaksi, Penugasan merupakan


kondisi dan praktik/ kebiasaan yang penugasan dengan asurans
bisa berdampak signifikan pada memadai atau penugasan
penugasan dengan asurans terbatas

Ciri pokok tugas


Ciri relevan dari Penanggung Syarat
Jawab dan lingkungannya

Kebutuhan dari Pengguna


yang dituju Kriteria yang digunakan

Universitas Dian Nuswantoro 27


Lingkup Framework

Penugasan berikut mungkin memenuhi definisi sebagai


penugasan atau perikatan asuransi di atas, namun tidak perlu
dilaksanakan sesuai Framewok ini.
o Pemberian kesaksian di pengadilan mengenai accounting,
auditing, perpajakan atau hal lain.
o Penugasan yang meliputi pemberian opini profesional,
pandangan atau kata-kata yang oleh Pengguna bisa
disimpulkan ada asurans yang diberikan, jika semua
ketentuan berikut terpenuhi.

Universitas Dian Nuswantoro 28


Ketentuan dalam Penugasan

Ketentuan 1
Opini profesional, pandangan atau kata-kata
hanyalah berkenaan dengan penugasan
secara keseluruhan.

Ketentuan 4
Penugasan tidak dinyatakan atau
Ketentuan 2
dikesankan sebagai penugasan
Setiap laporan tertulis secara asurans dalam laporan akuntan
tegas dinyatakan terbatas untuk publik.
Pengguna yang dituju yang
secara spesifik disebutkan
namanya dalam laporan. Ketentuan 3
Ada pengertian tertulis dengan Pengguna,
bahwa penugasan ini tidak dimaksudkan
sebagai penugasan atau perikatan asurans. Universitas Dian Nuswantoro 29
Lingkup Framework

Seorang Praktisi menerima penugasan asurans hanya jika ia


mempunyai pengetahuan awal mengenai kondisi penugasan
yang mengindikasikan:
o Persyaratan etika yang relevan, seperti independensi dan
kompetensi profesional bisa dipenuhi.
o Penugasan yang akan ditangani memiliki ciri-ciri.

Universitas Dian Nuswantoro 30


Penugasan yang akan ditangani memiliki ciri-ciri :

Pokok tugasnya tepat.

Kriteria yang akan dipergunakan memang cocok dan tersedia atau dapat
disediakan untuk Pengguna yang dituju.

Praktisi mempunyai akses kepada bukti yang cukup dan tepat untik
mendukung simpulannya.

Simpulan raktisi, dalam bentuk yang tepat untuk penugasan asurans


yang memadai atau penugasan asurans terbatas, harus disampaikan
dalam laporan tertulis.

Praktisi puas bahwa penugasan itu mempunyai tujuan rasional.

Universitas Dian Nuswantoro 31


Pemberi Tugas mungkin dapat menemukan penugasan lain yang dapat
memenuhi kebutuhan Pengguna

Jika kriteria semua tidak cocok, penugasan asurans masih


bisa dilaksanakan jika :
Pemberi tugas dapat menemukan aspek tertentu dari pokok
tugas semula yang kriterianya cocok. Praktisi dapat
melaksanakan penugasan asurans untuk aspek itu saja.

Pemberi tugas dapat mengubah permintaannya.


Ia mula-mula meminta penugasan asurans. Ia menggantinya
dengan penugasan nir-asurans seperti penugasan consulting
atau penugasan dengan prosedur yang disepakati.

Universitas Dian Nuswantoro 32


Hubungan
Tripartit Hubungan tripartit adalah unsur pertama
dalam unsur penugasan asurans
Suatu perikatan asurans melibatkan tiga
pihak: Praktisi, Penanggungjawab dan
Pengguna yang dituju atau yang menjadi
sasaran perikatan ini.

Universitas Dian Nuswantoro 33


Praktisi
Seorang Praktisi tidak boleh menerima penugasan jika tahap penjajakan mengindikasikan ia
tidak bisa memenuhi ketentuan etika tentang kompetensi profesional. Dalam hal tertentu
persyaratan ini bisa dipenuhi jika Praktisi menggunakan tenaga profesional dari disiplin ilmu
yang lain. Tenaga profesional ini disebut Ahli (experts). Dalam hal ini Praktisi:

1) Yakin bahwa penggunaan Ahli bersama tenaga akuntan


yang ada memenuhi persyaratan keahlian dan
pengetahuan yang diperlukan.

2) Mempunyai keterlibatan yang cukup dalam penugasan.

3) Memahami secara memadai tentang pekerjaan yang


dilaksanakan Ahli.

Universitas Dian Nuswantoro 34


Penanggungjawab
Penanggungjawab adalah orang yang :

Dalam perikatan dengan pelaporan


langsung, bertanggungjawab atas pokok
Penanggungjawab
tugas
bisa menjadi pihak
yang membuat
perikatan dengan
Praktisi, tetapi ia
bisa juga bukan
merupakan Pembuat Dalam perikatan berbasis asersi atas
Perikatan. informasi pokok tugas, dan
bertanggungjawab atas pokok tugas

Universitas Dian Nuswantoro 35


Pengguna
Pengguna adalah seorang atau sekelompok orang untuk siapa praktisi menyusun
laporannya. Penanggungjawab bisa salah satu Pengguna, tetapi ia bukan satu-satunya
pengguna.
Dalam hal tertentu, penugasan/ perikatan asurans dilakukan untuk tujuan khusus.
Penugasan untuk tujuan khusus ini misalnya diminta/ diharuskan oleh :

01 02
Penanggungjawab
Pengguna (bankir dan (pemberi tugas, jika
regulator). merupakan pihak
yang berbeda dari
Penanggungjawab)
atas permintaan
pengguna.

Universitas Dian Nuswantoro 37


Pokok Tugas (Subject Matter)

Kinerja atau kondisi keuangan (financial performance or conditions)


1 seperti posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas, baik yang
historis atau prospektif.

Kinerja atau kondisi nir-keuangan (non-financial performance or


2 conditions) seperti kinerja entitas.

Pokok tugas dalam


Ciri fisik (physical characteristics) seperti kapasitas (pabrik, gudang dan
penugasan asurans bisa 3 lain-lain).

berupa seperti berikut :


Sistem dan proses seperti pengendalian internal entitas atau sistem
4 teknologi informasinya.

Perilaku (behavior) seperti tata kelola perusahaan (corporate


5 governance), kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan,
praktik SDM dan lain-lain.

Universitas Dian Nuswantoro 38


Informasi pokok tugas dalam penugasan
asurans
Kondisi Keuangan 1
Informasi pokok tugas bisa berupa pengakuan,
pengukuran, penyajian dan pengungkapan yang
dinyatakan dalam laporan keuangan.
2 Kondisi Nir-Keuangan
Informasi pokok tugas berupa indikator penting
mengenai efisien dan efektifnya kinerja entitas.

Ciri Fisik 3
Informasi pokok tugas bisa berupa dokumen
spesifikasi.

4 Sistem Proses
Informasi pokok tugas bisa berupa asersi tentang
sfektifnya sistem yang bersangkutan.

Perilaku 5
Informasi pokoktugasnya bisa berupa pernyataan
mengenai kepatuhan atau pernyataan mengenai
efektifnya lingkungan. Universitas Dian Nuswantoro 39
Ciri-ciri Pokok Tugas

Titik waktu atau


periode
Kualitatif atau
kuantitatif

Historis atau
prospektif

Objektif atau
subjektif
Universitas Dian Nuswantoro 40
Keanekaragaman ciri mempengaruhi :

01 02
Kecermatan atau presisi Seberapa
yang dapat dicapai dalam persuasifnya bukti
mengevaluasi atau yang tersedia.
mengukur pokok tugas
terhadap kriteria.

Universitas Dian Nuswantoro 41


Pokok tugas yang tepat mempunyai ciri-ciri :

Dapat diidentifikasi dan dapat dievaluasi atau


diukur terhadap kriteria yang diidentifikasi secara Informasi mengenai pokok tugas tersebut dapat diuji
konsisten. dengan prosedur untuk mengumpulkan bukti yang cukup
tepat untuk mendukung simpulan yang bersifat asurans
yang memadai atau asurans yang bersifat memadai
terbatas.

Universitas Dian Nuswantoro 42


Kriteria (Criteria)

Kriteria bisa bersifat formal. Contohnya :

a) Pembuatan laporan keuangan, kriterianya bisa berupa IFRS (International Financial


Kriteria merupakan tolok ukur Reporting Standarts) atau IPSAS (International Public Sector Accounting Standards).

yang digunakan untuk b) Pelaporan mengenai pengendalian internal, kriterianya bisa berupa kerangka
pengendalian internal yang sudah dikenal (COSO) atau tujuan dari pengendalian
mengevaluasi atau mengukur
tertentu yang khusus dirancang untuk penugasan tersebut.
pokok tugas, termasuk tolok ukur
c) Pelaporan mengenai kepatuhan, kriterianya bisa berupa ketentuan perundangan atau
untuk penyajian dan
kontrak terkait.
pengungkapan.

Universitas Dian Nuswantoro 43


Kriteria yang cocok memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Universitas Dian Nuswantoro 44


Kriteria disediakan
untuk pengguna
pengguna dengan
Memasukkan ke Assurance report.
satu atau lebih dalam penyajian
cara sebagai informasi pokok
berikut : tugas secara jelas.

Secara publik, Memasukkan ke Dengan


terbuka untuk dalam laporan pemahaman
umum. asurans secara umum, misalnya
jelas. mengukur waktu
digunakan satuan
jam dan menit.

Universitas Dian Nuswantoro 45


Generalisasi tentang keandalan bukti

Bukti lebih andal


Bukti lebih andal
jika dalam bentuk
jika diperoleh dari
dokumen, apakah
sumber-sumber
berupa kertas,
independen di
elektronik atau
luar entitas. Bukti yang
media lain.
diperoleh langsung
oleh praktisi lebih
andal dari bukti
yang diperoleh
secara tidak
Bukti internal langsung
lebih andal jika Bukti original
pengendalian lebih andal dari
internal berjalan fotokopian.
baik.

Universitas Dian Nuswantoro 46


Dalam perikatan berbasis asersi (assertion-based engagement), simpulan praktisi
dapat diungkapkan dalam salah satu dari dua cara sebagai berikut :

Berkenaan dengan asersi Langsung ke pokok tugas dan


penanggungjawab kriteria

Dalam perikatan asurans memadai, praktisi menyatakan simpulannya dalam bentuk


positif sedangkan dalam perikatan asurans terbatas, praktisi menyatakan
simpulannya dalam bentuk negatif.

Universitas Dian Nuswantoro 47


Perbedaan Attestation Engagement dan Direct
Engagement

Dalam attestation engagement, orang yang melakukan pengukuran/


evaluasi, yang bukan praktisi, mengukur/ mengevaluasi pokok kajian
terhadap kriteria yang hasilnya adalah informasi pokok kajian. Peran
praktisi dalam suatu attestation engagement adalah memperoleh bukti
yang cukup dan tepat untuk memberikan simpulan apakah informasi
pokok kajian yang dibuat oleh pengukur/ pengevaluasi bebas dari
salah saji yang material.

SW
O T

Universitas Dian Nuswantoro 48


Perbedaan Attestation Engagement dan Direct
Engagement

Dalam direct engagement, praktisi, mengukur/ mengevaluasi pokok


kajian terhadap kriteria, dan menyampaikan hasilnya (yang adalah
informasi pokok kajian) sebagai bagian dari atau terlampir pada
laporan asurans. Praktisi dalam direct engagement menyimpulkan hasil
pengukuran/ evaluasi dari pokok kajian terhadapkriteria. Dalam
beberapa direct engagement, simpulan praktisi adalah bagian dari
informasi pokok kajian.

S W
O T

Universitas Dian Nuswantoro 49


Thank You!
Universitas Dian Nuswantoro

Jalan Nakula I No. 5 – 11 Semarang

50

Anda mungkin juga menyukai