TARGET 2014
0.0
Hasil Pemantauan Indikator Peresepan
% Penggunaan Antibiotika pada Diare Non Spesifik
di 23 Provinsi Tahun 2013
80.0
70.0 66.5
64.4
61.8
59.8
60.0 57.3
55.6
52.3
49.1 49.9 50.5 50.6 51.8
50.0 47.3 48.5
39.2 40.4
40.0 37.4
35.6 35.9 36.6
30.0 26.4
20.0
14.6 16.7
10.0 Toleransi : AB Diare NS 8 %
0.0
Jawa Timur
18.6
13.3
NAD
10.1
Sumatera Selatan
9.3
Kep.Bangka Belitung
8.4
Jambi
8.1
Gorontalo
8.1
Lampung
6.0
Maluku Utara
5.5
Sulawesi Selatan
5.4
Bali 5.4
Kalimantan Barat
Toleransi : inj Myalgia 1 %
5.2
Sulawesi Tengah
5.1
Riau
4.3
Kepulauan Riau
4.2
Kalimantan Selatan
3.7
Jawa Tengah
di 23 Provinsi Tahun 2013
3.4
NTB
2.3
Sulawesi Tenggara
Hasil Pemantauan Indikator Peresepan
0.3
Jawa Barat
% Penggunaan Injeksi pada Myalgia
0.3
Sulawesi Utara
0.0
Sumatera Barat
0.0
Bengkulu
0.0
DKI Jakarta
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
Hasil Pemantauan Indikator Peresepan
Rerata Item Jenis Obat/Lembar Resep
di 23 Provinsi Tahun 2013
4.2 4.5
4.1
3.9 3.9
3.7
3.8 4.0
3.7
3.6 3.6
3.5 3.5
3.3 3.3 3.5
3.2 3.2
3.1
3.0
2.9
2.8 2.8
2.9 2.9 Toleransi : rerata 2,6 item 3.0
2.5
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
100.0
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
NAD
32.2
36.7
Gorontalo
Sulawesi Tengah
38.7 39.8
Kep.Bangka Belitung
41.2
Lampung
44.0
Maluku Utara
Jawa Timur
44.9 45.7
Jambi
Sumatera Selatan
45.9 46.1
Bali
Target : capaian POR 55 %
Kalimantan Barat
50.0 50.9
Bengkulu
Sulawesi Selatan
53.3 54.2
Riau
57.8
Kepulauan Riau
di 23 Provinsi Tahun 2013
Sulawesi Tenggara
58.0 59.4
Jawa Tengah
% Penggunaan Obat Rasional
Hasil Pemantauan Indikator Peresepan
65.4
Sulawesi Utara
70.2
Kalimantan Selatan
71.7
Jawa Barat
74.2
DKI Jakarta
88.3
NTB
Sumatera Barat
90.8
CAPAIAN INDIKATOR POR NASIONAL
TAHUN 2011 - 2013
Target Capaian
70.0
62.7 61.9
60.0
55.0 55.0
50.0
50.0
40.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
2011 2012 2013
YANG DIHARAPKAN DILAKUKAN OLEH DAERAH
UNTUK MENCAPAI TARGET INDIKATOR POR
Membuat SK/SE dari Kepala Dinkes
Propinsi tentang Tim Penggerak POR
Merevisi Formularium RS
RUMAH Pemantauan dan evaluasi Penggunaan
SAKIT obat dalam JKN
Melaksanakan program peningkatan POR (SDM
dan fasilitas)
Monitoring dan evaluasi
penggunaan obat rasional di RS
Pemantauan kepatuhan Fornas
dan Formularium RS
MANFAAT KEBERHASILAN POR
RUMAH SAKIT
MASYARAKAT
Meningkatkan Penggunaan
Obat Rasional
Meningkatkan POR di
Meningkatkan POR di Masyarakat Pemantauan dan Evaluasi
Faskes (Dasar & Rujukan)
Penyusunan Instrumen
Pemberdayaan
Penggerakan POR masyarakat (CBIA)
Pemantauan & Evaluasi
CBIA
Penyebaran Informasi POR Evaluasi Penggunaan
Workshop penggunaan
dan Obat Generik Obat JKN (diseminasi
Antibiotik
hasil EPO)
SASARAN PROGRAM POR
Penulis Resep Dilakukan
(Prescriber) Tenaga Medis
bersamaan
Peresepan obat dan
sesuai kebutuhan
medis (EBM) dan
Paramedis
cost-effective
Penyerah Obat
(Dispenser)
Pasien • Komunikasi dgn
(consumer) Tenaga prescriber utk
• Penggunaan Masyarakat Farmasi pencegahan
Medication Error
obat sesuai
aturan dan
(Apt, TTK) • PIO pada saat
dispensing
waspada ES
• Monev pengg.
• Aktif mencari
obat
informasi
KEGIATAN SUBDIT POR
PENGGERAKAN POR
• KESIMPULAN :
– Kegiatan CBIA belum dilaksanakan di semua Prop
– Kegiatan CBIA mulai dilaksanakan oleh Dinkesprop
sejak tahun 2013 (ada dalam Menu Dekonsentrasi),
belum dilaksanakan oleh Dinkes setelah ada
Penggerakan POR
– Dinkes Kab/Kota belum banyak yang melaksanakan
– Sasaran umumnya tenaga kesehatan TOT
– Jumlah peserta bervariasi akan direkap Nasional
– Perlu dilakukan sosialisasi dan TOT lebih sering
PENUTUP
• Penggunaan Obat Rasional masih menjadi masalah di
tingkat global, Nasional dan daerah
• Indikator POR sudah mencapai target di tingkat
Nasional, namun di daerah masih banyak yang belum
mencapai target
• Belum ada tindak lanjut terhadap hasil capaian
indikator POR, kendala utama pada peresepan obat
• Perlu optimalisasi dalam upaya peningkatan POR
• Perlu peningkatan peran serta masyarakat melalui
berbagai upaya, misalnya dengan metode CBIA