Anda di halaman 1dari 144

TEORI AKUNTANSI

PENGERTIAN TEORI
AKUNTANSI
 Teori: ……seperangkat azas hipotesis, konseptual
dan pragmatis yang terjalin satu sama lain, yang
membentuk suatu kerangka acuan untuk suatu
bidang pengetahuan
 Teori Akuntansi: Suatu penalaran yang logis dalam
bentuk seperangkat azas atau prinsip yang
merupakan:
1. Kerangka acuan umum untuk menilai praktek-praktek
akuntansi
2. Pedoman bagi pengembangan praktek-praktek dan
prosedur yang baru.
Tujuan utama dari teori akuntansi: mengadakan suatu
kerangka acuan untuk menilai dan mengembangkan
praktek-praktek akuntansi yang sehat.
BERBAGAI IMAGE YANG
MENGGAMBARKAN SIFAT-SIFAT
AKUNTANSI (BELKAOUI, 1986)

1. Akuntansi sebagai bahasa


2. Akuntansi sebagai catatan historis
3. Akuntansi sebagai suatu idiologi
4. Akuntansi sebagai realitas ekonomi saat ini
5. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
6. Akuntansi sebagai suatu komoditi
7. Akuntansi sebagai pertanggungjawaban
8. Akuntansi sebagai teknologi
Dalam APB Statement No. 4
dijelaskan beberapa sifat akuntansi:

1. Accounting Entity
2. Going Concern
3. Measurement
4. Time Period
5. Monetery Unit
6. Accrual
7. Exchange Price
8. Approximation
9. Judgment
10. General Purpose
11. Interrelated Statement
12. Substance Over Form
13. Materiality
SEJARAH PERKEMBANGAN
AKUNTANSI
Untuk mempelajari sejarah akuntansi kita harus
membedakan 3 hal:
1. Sejarah lahirnya praktek akuntansi di dalam
kehidupan manusia
2. Sistem pencatan akuntansi itu sendiri
sebagai pencatan transaksi yang disebut
Double entry accounting system
3. Sejarah perkembangan ilmu akuntansi itu
sendiri.
SEJARAH LAHIRNYA
PRAKTIK AKUNTANSI DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA
Praktik Pencatatan akt. Yg berhubungan
dengan bisnis,dimulai sejak adanya kejadian
transaksi bisnis, bahkan sejak adanya
kehidupan sosial ekonomi manusia. Hal ini
terbukti dari berbagai penemuan penemuan
seperti dikemukakan Ernest Stevelinck dlm
artikel Accounting in Ancient Times (The
Accounting Historians journal volume 12 No.
1 (1985)
SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI
AKUNTANSI
 3600 SEBELUM MASEHI
 ZAMAN YUNANI DAN ROMAWI KUNO
TEORI AKUNTANSI TELAH DILAKUKAN
,SUATU CONTOH YAITU PENILAIAN
TENTANG ASSET YAITU TEMBOK
DENGAN CARA MENGHITUNG
MEMBEBANKAN SEPERDELAPAN DARI
BEAYA YANG DIKELUARKAN SETIAP
TAHUN SELAMA TEMBOK TERSEBUT
MASIH BERDIRI.
ABAD KE 11 DA 13

 TIMBULNYA PUSAT PUSAT


PERDAGANGAN DI KOTA ITALIA
 SAAT PERANG SALIB DIBUTUHKAN
KAPAL DAN PERLENGKAPAN
SEKEMBALI DARI TIMUR TENGAH
MEMBAWA BARANG DAGANGAN
 TIMBUL ADANYA PARTNER SHIP.
 MUNCUL KONSEP HAK MILIK PRIBADI
,PERKEMBANGAN
PERKREDITAN,AKUMULASI MODAL
,ENTITY DAN PROFIT.
ABAD KE 14
 ABAD INI MUNCUL METODE YANG
DIPAKAI OLEH PARA PEDAGANG
ABAD PERTENGAHAN DI ITALIA PADA
TH 1340 YAITU METODE DOUBLE
ENTRY BOOKKEEPING YANG
KEMUDIAN DIKEMBANGKAN OLEH
LUCA PACIOLI
 TERSIRAT BISNIS ENTITY
 TRANSAKSI DIHITUNG DENGAN
MATA UANG
 DITEKANNKAN PERKIRAAN EXPENSES
DAN ENTITY
ABAD KE 16
 PADA ABAD INI TATA BUKU
BERPASANGAN MULAI DITULIS DAN
DIKEMBANGKAN DALAM BEBERAPA
BAHASA PERTAMA KALI DALAM
BAHASA BELANDA ,INGGRIS DAN
ITALIA.
 DALAM ABAD TERSEBUT TEORY
AKUNTANSI BERKEMBANG PESAT
DI ITALIA YANG DITUANGKAN
DALAM BEBERAPA KONSEP TEORI
AKUNTANSI
•TUJUAN UTAMA TEORI AKUNTANSI
ADALAH MEMBERIKAN INFORMASI KEPADA
PEMILIK TERHADAP ASSET
,LIABITITIES,DAN LAPORAN KEUANGAN
SEBAGAI STEWARD SHIP, DAN DASAR
PEMBERIAN KREDIT.
 CIRI CIRI AKUNTANSI ADALAH ENTITY YANG
MEMISAHKAN PEMILIK DAN
PERUSAHAANNYA DAN PENYETORAN
PARA PARTNER SEBAGAI MODAL
PERUSAHAAN.
 KONSEP KONTINUITAS,
 CIRI CIRI DARI KONSEP AKUNTANSI ITALIA
INI ADALAH KURANG ADANYA SUATU UNIT
KEUANGAN YANG TUNGGAL DAN STABIL.
ABAD 17 DAN 18

 METODE BERPASANGAN TERSEBAR KESELURUH


NEGARA DI EROPA.
 PERHITUNGAN RUGI LABA DIBUAT SETIAP
PEREODE TIDAK SETIAP JOINT USAHA SELESAI .
 PERSO NIFIKASI ( PERKIRAAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN BEREDIRI SENDIRI TIDAK
TERGANTUNG SATU DENGAN YANG LAINNYA.
 KELANJUTANNYA ADALAH METODE CARHGE AND
DISCHARGE SEBAGAI PENJABARAN DARI
PEMAKAIIAN DEBIT DAN KREDIT
ABAD 19 DAN 20
 PERKEMBANGAN PADA ABAD KE 19 DAN
20 INI ADALAH DITANDAI DENGAN
PENGARUH PENGARUH PENTING
1. REVOLUSI INDUSTRI YANG MEMBAWA
PENGARUH TERHADAP AKUNTANSI
BEAYA DAN AKUNTANSI PENYUSUTAN
2. PERKEMBANGAN DALAM PEMBANGUNAN
JALAN JALAN KERETA API MEMPUNYAI
PENGARUH TERHADAP AKUNTANSI
PENYUSUTAN DAN KESERAGAMAN
DALAM INDUSTRI KERETA API .
3. PERATURAN DIBIDANG PERPAJAKAN
4. BERKEMBANG PESAT PERSEROHAN
TERBATAS.
CIRI CIRI PERKEMBANGAN .
 MUNCULNYA METODE COST ACCOUNTING DAN
DITERAPKAN KONSEP DEPRECIATION .
 PENGARUH PAJAK PENDAPATAN DALAM
AKUNTANSI SANGAT BESAR DALAM ( UNDANG
UNDANG PAJAK SANGAT DIPENGARUHI
STANDARD PRAKTEK AKUNTANSI )
 BERKEMBANGNYA DAN MENINGKATNYA MUTU
LAPORAN AKUNTANSI DENGAN
MEMPERTAHANNYA KONSISTENSI ,SEPERTI
,PERHITUNGAN DEPRECIATION
,MENCANTUMKAN INVENTORY METODE COST
OR MARKET WHICH EVER S LOWER ,SEPERTI
KONSEP BAGI PENILAIAN SAHAM
 PERUSAHAAN SEBAGAI PERSEROAN
TERBATAS MEMPENGARUHI SECARA
LANGSUNG TEORI AKUNTANSI.
PERKEMBANGAN TERAKHIR
 MUNCULNYA DAN BERDIRINYA PANITIA
PANITIA KHUSUS MISALNYA TH 1938 BERDIRI
COMMITTE ON ACCOUNTING
PROSEDURE,SEDANGKAN SEBELUNNYA TH
33 S/D 36 ADALAH SPESIAL COMMITTE ON
DEVELOPMENT OF ACCOUNTING PRINCIPLE
YANG BERSIFAT MEMECAHKAN PROBLEM
PROBLEM AKUNTING .
 TAHUN 1959 AICPA MENDIRIKAN
ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD YANG
DIDORONG OLEH MUNCULNYA SKANDAL
KEUANGAN DAN MEMBATASI CAMPUR
TANGAN PEMERINTAH DALAM PROFESI
AKUNTANSI.
ADA TIGA KELEMAHAN APB
UNTUK KEMUDIAN MENDORONG
DIDIRIKANNYA FASB (FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARD
BOARD)
 TERJADI PERUBAHAN PESAT MERGER
AQUISITIONSYANG MENDORONG CONGLOMERTE
SEHINGGA MUNCUL EARNING PER SHARE ,DAN PARA
PERUSAHAAN MEMILIH BEBERAPA ALTERNATIF TEKNIK
AKUNTANSI UNTUK MELAPORKANNEARNING PER
SHARE.
 MUNCULNYA BANYAK KECURANGAN DALAM YANG
AKUNTAN PUBLIKNYA MEMBERIKAN UN QUALIFIFIED
OPINION
 KETIDAK MAMPUAN APB UNTUK MENCIPTAKAN ATURAN
DASAR SEBAGAI PEDOMAN ACCOUNTING PRINCIPLE.
 FASB AKTIF DALAM PENGEMBANGAM PRINSIP PRINSIP
AKUNTANSI .
PEREODISASI ABAD KE 20
 PEREODE LAIZZEZ FAIRE AKUTAN BEBAS
MENGGUNAKAN AKAL PIKIRANNYA UNTUK MENENTUKAN
PRAKTE AKUNTANSI YANG PALING TEPAT DALAM KASUS
YANG DIHADAPI.
 ZAMAN DIMANA ADA REKOMENDASI APA YANG
DIANGGAP” BEST PRACTICE DAPAT DILIHAT KEGIATAN
DARI COMMITE ACCOUNTING PROSEDURE.
 ZAMAN DIMANA REKOMENDASI DIBUAT UNTUK
MEMPERBAIKI PRAKTEK DAN PROSEDURE YANG ADA
TANPA MEMPERHATIKAN PRAKTEK TERSEBUT DIANUT
APA TIDAK ,ZAMAN ACCOUNTING PRINSIPLES BOARD.
 ZAMAN DIMANA DITETAPKAN PRAKTEK YANG MENJADI
KEHARUSAN ( AUTHORIITATIVE PRACTICE ) UNTUK
DIIKUTI BISA DILANGAR APABILA DAPAT
DIPERTANGANNKAN KEBENARAN NYA DAN DIDICLOUSE
DALAM LAPORAN JAMANNYA FASB.
SEJARAH PERKEMBANGAN
AKUNTANSI
1.PENDAHULUAN
2. EVOLUSI PEMBUKUAN
BERPASANGAN
3. PERKEMBANGAN PRINSIP DI A S
4. AKUNTANSI DAN KAPITALISME
5.RELEVANSI SEJARAN AKUNTANSI
6. KONKLUSI.
PENDAHULUAN
MEMPELAJARI SEJARAH AKUNTANSI DAN
PERKEMBANGANNYA MERUPAKAN HAL
YANG SANGAT PENTING UNTUK
MEMAHAMI DAN MENGAPRESIASI
PRAKTEK SEKARANG ,MASA DEPAN DAN
STRUKTURE INSTITUSIONAL BIDANG
SAINS AKUNTANSI TAHAPAN TAHAPAN
PENTING SEJARAH AKUNTANSI DAN
PERKEMBANGANNYA HARUS DIKETAHUI
DAN DIPAHAMI OLEH SETIAP
MAHASISWA.
SEJARAH AWAL
AKUNTANSI
PENCATATAN TELAH ADA PADA 3OOO BC
PERADABAN KALDEA –BABILONIA,ASIRIA
,SAMARIA YANG MERUPAKAN PEMBENTUK
SISTEM PEMERINTAHAN PERTAMA
DIDUNIA
PERADABAN MESIR ,DIMANA PARA PENULIS
MEMBENTUK POROS BERPUTARNYA
SELURUH MESIN KEUANGAN DEPARTEMEN
,PERADABAN CHINA DENGAN AKUNTANSI
PEMERINTAHAN DIJAMAN DINASTI CHAO
1122-256 BC ,PERADABAN YUNANI TH256
BC .
PERADABAN ROMA DENGAN HUKUM YANG
MENENTUKAN BAHWA PEMBAYAR PAJAK HARUS
MEMBUAT LAPORAN KEUANGAN,

BERBAGAI FAKTOR DIANTARANYA SISTEM


PENULISAN PENGENALAN ANGKA ARAB
DAN DESIMAL,PENYEBARAN
PENGETAHUAN ALJABAR
MUNCULNYA PEMBUKUAN BERPASANGAN
YANG DIKENALKAN OLEH LUCA PACIOLI
PADA TAHUN 1494 DIA MEMPUBLIKASIKAN
BUKU SUMMA DE ARITHMETICA
PROPORTION ET PROPORTIONALITA YANG
MENGGAMBARKAN PEMBUKUAN
BERPASANGAN .
PERKEMBANGAN PEMBUKUAN
BERPASANGAN
PADA ABAD KE 16 METODE TERSEBUT BERKEMBANG LUAS DI
EROPA MENJADI MODE YANG MEMEILIKI KARAKTERISTIK
MODEL PEMBUKUAN BERPASANGAN SAMPAI DENGAN
SAAT INI./
TAHAP PERKEMBANGAN SEBAGAI BERIKUT :
1. SEKITAR ABAD 16 SEDIKIT PERUBAHAN DIBUAT DALAM
TEHNIK PEMBUKUAN YAITU ADANYA PENGENALAN
JURNAL KHUSUS UNTUK MENCATAN TIPE TIPE
TRANSAKSI YANG BERBEDA.
2. EVOLUSI PRAKTEK LAPORAN KEUANGAN PEREODIK
TERJADI PADA ABAD 16 DAN TUJUHBELAS,PERSONIFIKASI
AKUN DAN TRANSAKSI SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMBUAT
ATURAN DEBIT DAN KREDIT MENJADI LEBIH MASUK AKAL
3. PENERAPAN SISTEM BERPASANGAN DIPERLUAS DENGAN
TIPE ORGASNISASI YANG LAIN .
4 PENGGUNAAN AKUN SEDIAAN YANG
TERPISAH UNTUK TIPE BARANG YANG
BERBEDA TERJADI PADA ABAD KE 17.
5. DIMULAI DENGAN EAST INDIA COMPANY DALAM ABAD 17 DAN
PERTUMBUHAN CORPORASI SETELAH REVOLUSI INDUSTRI.
6.METODE PENGAKUAN ASET TETAP YANG BDIKEMBANGKAN SEBELUM
ABAD 18 .
7.ABAD KE 19 ,DEPRESIASI KEKAYAAN NDIPERLAKUKAN SEBAGAI BARANG
DAGANGAN YANG TIDAK TERJUAL ,DALAM PARUH DUA ABAD 19
,DEPRESIASI DLM NINDUSTRI KERETA API DIPANDANG TIDAK PERLU
JIKA KEKAYAAN TERSEBUT TIDAK MENGALAMI KONDISI MEMBURUK.
8. AKUNTANSI COST HADIR DALAM ABAD KE 19 SEBAGAI AKIBAT DARI
REVOLUSI INDUSTRI DIMULAI PADA PERUSAHAAN TEKSTIL .
9. PERKEMBANGAN TEKNIK AKUNTANSI UNTUK PEMBAYARAN DIMUKA
DAN AKRUAL UNTUK MEMUNGKINKAN KOMPUTASI PROFIT TERJADI
PADA ABAD 19 .
10.PERKEMBANGAN LAPORAN DANA PADA ABAD PARUH 19 DAN 20
11.PADA ABAD 20 TERJADI PERKEMBANGAN METODE METODE AKUNTANSI
MENYANGKUTA ISUE COMPLEK . EARNINGS PER LEMBAR SAHAM.
PERKEMBANGAN PRINSIP PRINSIP AKUNTANSI
DI USA

ADA 4 PASE PROSES PERKEMBANGAN AKUNTANSI


YANG BDAPA DIINDENTIFIKASI :
 PASE PERTAMA 1900 S/D 1933 MANAGEM,EN
SEPENUHNYA MENGENDALIKANPEMILIHAN
INFORMASI KEUANGAN YANG HARUS DIUNGKAPKAN.
 PASE KEDUA 1933 S/D 1959 .
 PASE KE TIGA 1959 S/D 1973 LEMBAGA LEMBAGA
PROFESIONAL MEMAINKAN PERANAN SIGNIFIKAN
DALAM PENGEMBANGAN PRINSIP PRINSIP
AKUNTANSI .
 FASE KEEMPAT BERLANJUT BSAMPAI SEKARANG
FASB FINACIAL ACCCOUNTING STANFRADS BOARD
DAN BERBAGAI KELOMPOK PENEKAN YANG LAIN .
FASE FASE
1. FASE KONSTRIBUSI
MANAGEMEN 1900M-1933,
2. FASE KONSTRIBUSI INSTITUSI
1933 -1959
3. FASE KONSTRIBUSI
PROFESIONAL 1959 1973
4. FASE POLITISASI 1973 –
SEKARANG .
AKUNTANSI DAN
KAPITALISME
AKUNTASI DANKAPITALISME , DIKAITKAN
DENGAN KLAIM SECARA UMUM BAHWA
PEMBUKUAN BERPASANGAN
MERUPAKAN SUATU YANG FITAL BAGI
PERKEMBANGAN DAN EVOLUSI
KAPITALISME .
EMPAT ALASAN PERANAN AKUNTANSI
BERPASANGAN TERHADAP KAPITALISME :
1.MENYUMBANGKAN SIKAP BARU DALAM
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN EKONOMI
2. SPIRIT AKUISISI YANG BARU TERSEBUT
DIBANTU DAN DIDORONG OLEH KALKULASI
EKONOMIC.
3. RASIONALISME YANGBARU
INI SELANJUTNYA
DITINGKATKAN OLEH
ORGANISASI YANG
SISTEMATIK .

4. SISTEM AKUNTANSI
BERPASANGAN
MEMUNGKINKAN
PEMISAHAN KEPEMILIKAN
DAN MANAGEMEN
SEHINGGA MENDORONG
PERTUMBUHAN
PERUSAHAAN PATUNGAN
YANG BESAR .
RELEVANSI SEJARAH AKUNTASI
SEJARAH AKUNTANSI PENTING BAGI PENDIDIKAN ,KEBIJAKAN
,DAN PRAKTRIK AKUNTANSI , SEJARAH AKU NTANSI
MEMUNGKINKAN UNTUK MEMAHAMI KONDISI KITA SEKARANG
DAN UNTUK MERAMAL ATAU MENGENDALIKAN MASA DEPAN
KITA LEBIH BAIK .
SEJARAH AKUNTANSI ADALAH STUDY TENTANG EVOLUSI
PEMIKIRAN,PRAKTEK ,DAN INSTITUSI AKUNTANSI SEBAGAI
TANGGAPAN TERHADAP PERUBAHAN LINGKUN GAN DAN
KEBUTUHAN SOSIAL ,SEJARAH AKUNTANSI MEMBAHAS
PENGARUH EVOLUSI TERSEBUT TERHADAP LINGKUNGAN.
SEJARAH AKUNTANSI MERUPAKAN STUDI TENTANG WARISAN
AKUNTANSI DAN KONSTRIBUSINYA PADA PEDAGOGI
,KEBIJAKAN DAN PRESPEKTIF AKUNTANSI.
DALAM KAITANNYA DENGAN PERSPEKTIF KEBIJAKAN ,SEJARAH
AKU NTANSI DAPAT MENJADI SARANA PENILAIAN LEBIH BAIK
TERHADAP PRAKTEK YANG BERJALAN MELALUI
PERBANDINGAN DENGAN METODE MASA LALU.
KONKLUSI
EVOLUSI HISTORIS AKUNTANSI MEMBERI ARAH DAN
PENJELASAN BAGI SEBAGIAN BESAR PERISTIWA
PERISTIWA PENTING YANG MEMBENTUK SISTEM
PEMBUKUAN BERPASANGAN DAN PERKEMBANGAN
AKUNTANSI MODERN.SEJARAH AKUNTANSI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ORANG YANG TERTARIK
DENGAN BIDANG AKUNTANSI UNTULK MEMBUAT
PERTIMBANGAN YANG LEBIH LUAS DAN DENGAN DASAR
YANG LEBIH TERINFORMASI.
SEJARAH AKUNTANSI MEMUNGKINKAN KITA UNTUK
MENGHUBUNGKAN SESUATU YANG IPRAKTEKKAN
DIMASA LALU DENGAN APA YANG HARUS
DIPRAKTEKKAN SEKARANG KENYATAAN SEJARAH
DENGAN KENYATAAN POSITIF DAN NORMATIF .
STRUKTUR TEORI
AKUNTANSI
Struktur Teori akuntansi merupakan
elemen yang saling terkait yang menjadi
pedoman pengembangan teori dan
penyusunan teknik-teknik akuntansi.
Struktur Teori Akuntansi menurut
Belkaoui terdiri dari beberapa elemen
digambarkan dalam hirarkhi sebagai
berikut:
Hirarkhi Elemen Struktur
Akuntansi
1. Tujuan Laporan Keuangan

2.aKonsep Teoritis
2a. Postulat Akt
Akt

Prinsip dasar Akt

Standar Akt
Tujuan Laporan Keuangan

Menyediakan informasi yang


menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi
Postulat Akuntansi

1. Postulat Entity
2. Postulat Going Concern
3. Postulat Unit Moneter
4. Postulat Accounting period
Konsep Teoritis Akuntansi

1. The Proprietory Theory


2. The Entity Theory
3. The Fund Theory
4. The enterprise Theory
5. Residual Theory
6. Comander Theory
7. The Investor Theory
1. The proprietory Theory
 Konsep ini mengganggap bahwa entity sebagai agen,
perwakilan dari pengusaha atau pemilik, sehingga
proprietor/ pemilik merupakan pusat perhatian yang
akan dilayani oleh informasi akuntansi.
 Persamaan Akuntansinya:

Asset - Liabilities = Proprietor’s Equity

Pemilik memiliki aset sekaligus mempunyai kewajiban,


sehingga kekayaan bersihnya adalah kekayaan
perusahaan dikurangi dengan kewajiban perusahaan
2. The Entity Theory

 Entity dianggap sebagai sesuatu yang


terpisah dan berbeda dari pihak yang
menanamkan modal ke dalam
perusahaan dan unit usaha itulah yang
menjadi pusat perhatian yang harus
dilayani, bukan pemilik.
Aset = Equities
Asset = Liabilities+ Stockholder’s Equity
3. The Fund Theory

 Teori Fund menganggap bahwa unit


usaha merupakan sumber ekonomi
(funds) dan kewajiban yang ditetapkan
sebagai pembatasan2 terhadap
penggunaan aset atau fund tersebut.

Aset = Pembatasan Aset


4. The Enterprise Theory
Dalam teori ini yang menjadi pusat perhatian adalah
keseluruhan pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung berkepentingan dengan perusahaan

5. Residual Equity Theory.


Yang menjadi perhatian adalah residual equity dari
pemegang saham biasa(Common Stock) bukan
semua pemilik.

Asset - Liabilities- Preferent Equities =Residual Equity


Proprietary Theory
 Proprietary Theory Teori Kepemilikan
(hak kepemilikan)

 pemilik adalah pusat kepentingan


 “(ΣAsset – ΣLiabilities = Proprietor’s Equity)” :
 Aktiva entitas  dimiliki pemilik
 Kewajiban entitas  kewajiban dari
pemilik
Proprietary Theory
 Entitas dan pemilik = 1

 Pendapatan  kenaikan dalam hak


kepemilikan

 Laba bersih  kenaikan dalam kekayaan


pemilik

 Cocok diterapkan pada perusahaan perseorangan,


tetapi tidak bisa diterapkan pada perusahaan perseroan,
why ?
Proprietary Theory
 Pihak-Pihak kreditur, manajemen, & unit usaha adalah
pihak diluar pemilik sehingga semua pengeluaran
merupakan biaya & bukan distribusi laba.

 Penerapan Konsep:
 Deviden sebagai distribusi dari laba
 Deviden per share
 Earning per share
 Book value per share

 Kelemahan konsep ini: hanya dpt diterapkan pada


perusahaan berskala kecil.
 Pemilik ikut terjun langsung.
ENTITY THEORY

Entity Theory Teori Entitas


dissatisfaction on PT

 Perusahaan terpisah dari perusahaan


(konsep kesatuan usaha)
 Perusahaan menjadi pusat perhatian
akuntansi
 “(ΣA = ΣE (including liabilities) )”
ENTITY THEORY

 “(ΣAsset = ΣEquities (including liabilities)


)”
ΣAsset = ΣEquities

Asset = Liabilities + Stockhholder’s Equity


ENTITY THEORY

 Aktiva mrpkan milik perusahaan &


bukan mrpakan kewajiban
perusahaan & bukan kewajiban
pemilik.
 Pemilik modal tidak mempunyai hak
terhadap aktiva ttt maaupun
pendapatan perusahaan.
 Pemilik modal hanya berhak terhadap
total aktiva dan deviden yg dibagikan
berdasarkan perjanjian.
 Income oriented or Income statement
oriented
• Laba menunjukkan hasil atas investasi
pemilik modal utk periode ybs.
• Laba merupakan perubahan dalam
aktiva bersih perusahaan & bukan
merupakan perubahan dalam modal.
 Pemilik Modal tidak terjun langsung
 Hubungan antara perusahan dan pemilik
Tidak lebih dari hubungan hukum dan
kelembagaan.

 teori entitas relevan dengan penyusunan


laporan keuangan konsolidasi ?
Entity Theory

Perusahaan Pihak luar perusahaan

Kreditor
Manajemen
Pemegang
Saham

Pihak Lain

Sudut pandang
kesatuan usaha
Residual Equity Theory

Residual Equity Theory Teori


Ekuitas
Residual
 pemegang saham biasa menjadi pusat
perhatian akuntansi

 Pemilik  Pemegang saham biasa


Aset – Ekuitas spesifik = Ekuitas residual

 Ekuitas spesifik : hutang & saham preference


 Logic : pemegang saham biasa lebih
banyak menanggung resiko
ketidakpastian masa datang
 Tujuan pendekatan RET ?
Memberikan informasi yang lebih baik
(penyajian laba) kepada pemegang saham bisa
untuk membantu dalam memprediksi aliran kas
masa datang sehingga dapat membantu dalam
pengambilan keputusan investasi.
Enterprise Theory
Enterprise Theory Teori
Usaha
Bersama
Pusat perhatian akuntansi :
kegiatan usaha bersama yang
melibatkan berbagai pihak sebagai
bagian dari kegiatan ekonomi.
 Partisipan :
1. manager 4. kreditor
2. karyawan 5. pelanggan
/pihak lain
3. pemegang saham 6. pemerintah

 Pemilik  stakeholder & Shareholder

Perusahaan  institusi sosial pengaruh


ekonomi
yang luas
 Penilaian kinerja  konsep nilai tambah ?
Investor Lembaga
Ekonomi
Pemerintah lain

karyawan
Manajemen Perusah
aan sbg
pengikat
Sudut pandang
Enterprise
Theory

Lembaga
Ekonomi & sosial
Fund Theory
Fund Theory Teori Dana

 Kegiatan, program, proyek, atau unit kegiatan lain


sebagai suatu kesatuan atau entitas yang berdiri
sendiri dan menjadi pusat pelaporan yang disebut
dana  berorintasi aktivitas sbg dasar akuntansi

 fund theory  organisasi non profit, khususnya


pemerintah

ASET = PEMBATASAN ASET


 Aktiva merupakan jasa potensial untuk membiayai
kegiatan perusahaan.
 Hutang merupakan pembayaran di masa datang &
bukan mrpkan hak atas aktiva
 Pendapatan merupakan kenaikan aktiva dalam
perusahaan.
 Biaya merupakan jasa potensial aktiva yang telah
digunakan untuk melaksanakan tujuan atau kegiatan
yg telah ditentukan.
Entitas Dana :
Proyek, program, atau
unit pemerintah (misalnya
Pemda)

Kas, piutang Sumber pendapatan

Saldo dana bertambah


Aset Likuid = Saldo Dana

Objek belanja/pengeluaran

Saldo dana berkurang

SUDUT PANDANG
KESATUAN DANA
 Unit usaha merupakan sumber ekonomi (funds) &
kewajiban yg ditetapkan sebagai pembatasan-
pembatasan terhadap penggunaan aset (funds).
 Aktiva merupakan jasa potensial untuk membiayai
kegiatan perusahaan.
 Kewajiban merupakan pembatasan ekonomi secara
hukum terhadap penggunaan aset.
 Memfokuskan pada aset.
 Berorientasi pada “ Laporan Sumber & Penggunaan
Dana”
 Berlaku u/ organisasi pemerintahan atau nonprofit.
6. Commander Theory

Yang menjadi pusat perhatiannya adalah


Commander atau mereka yang memiliki
kekuatan atau wewenang untuk
melakukan kontrol ekonomis atas
resorsis yang efektif terhadap suatu
lembaga. Penekanan informasi menurut
teori ini adalah pertanggungjawaban atau
stewardship.
7. The Investor Theory.

Teori ini memusatkan perhatiannya pada


investor, yaitu mereka yang tergolong
pemilik specific equities (kreditor) dan
residual equities (pemegang saham).

Asset = Specific Equities + Residual


Equities
Prinsip Dasar Akuntansi
APB statement No.4 memberikan 9 prinsip dasar
akuntansi sebagai berikut:
1. The Cost Principle/ Historical Cost
2. The Revenue Principle
3. The Matching Principle
4. The Objectivity Principle
5. The Consistency Principle
6. The Disclosure Principle
7. The Conservatism Principle
8. The Materiality Principle
9. The Uniformity dan Comparability Principle
Dari beberapa prinsip
tersebut dijelaskan sbb:
1. The Cost principle/ Historical Cost
adalah setiap perkiraan dinilai
berdasarkan harga pertukarannya pada
tanggal perolehan
2. The Revenue Principle, prinsip ini
menjelaskan sifat dan komponen,
pengakuan dan pengungkapan revenue
sebagai salah satu elemen penyusunan
laporan laba rugi.
3. The Matching, Prinsip ini mengatur agar
pembebanan biaya harus dilakukan pada
periode yang sama dengan periode pengakuan
hasil. Hasil diakui pada periode menurut
prinsip pengakuan hasil dan biaya akan
dibebankan sesuai periode itu
4. The objectivity Principle, kegunaan laporan
keuangan sangat tergantung pada tingkat
kepercayaan kepada prosedur pengukuran
yang digunakan ( sesuai realita yang terjadi)
5 The Consistency Principle.: kejadian
ekonomi yang sejenis harus dicatat,
dilaporkan secara konsisten dari satu
periode keperiode yang lain.
6 The Disclosure Principle: laporan
keuangan harus disajikan secara Full
(penuh), Fair (wajar), dan adequate
(cukup)
7. The conservatism Principle: Menurut prinsip ini
apabila kita dihadapkan untuk memilih diantara
dua atau lebih prinsip/teknik akuntansi yang
sama-sama diterima, kita harus
mengutamakan pilihan yang memberikan
pengaruh keuntungan yang paling kecil pada
equity pemilik. Atau kita harus memiliki nilai
yang paling rendah untuk melaporkan pos
aktiva dan hasil dan nilai yang paling tinggi
untuk melaporkan pos kewajiban dan biaya
yang akan dibayar
8. The materiality Principle: Laporan keuangan
hanya menyangkut informasi yang dianggap
cukup penting (material) dalam mempengaruhi
penilaian dan keputusan.
9. The uniformity dan Comparability
Principle:menggunakan prosedur yang sama
untuk perusahaan yang berbeda. Tujuannya
agar laporan keuangan dari berbagai
perusahaan yang berbeda dapat
diperbandingkan
Standar Akuntansi
Standar akuntansi dapat dikatakan sebagai pedoman
umum penyusunan laporan keuangan yang berupa
aturan-aturan umum yang bersifat praktis untuk
membantu pekerjaan akuntan.
Pentingnya Standar Akuntansi:
1. Memberikan informasi akuntansi kepada pemakai
tentang posisi keuangan, dan hasil usaha serta hal-
hal yang berkaitan dengan perusahaan
2. Memberikan pedoman dan aturan bagi akuntan
publik untuk melaksanakan kegiatan audit dan
menguji validitas laporan keuangan
`

3. Memberikan data dasar bagi pemerintah


tentang berbagai variabel yang dianggap
penting, dalam mendukung pengenaan
pajak, pembuatan regulasi, perencanaan
ekonomi dan peningkatan efisiensi dan
tujuan sosial lainnya
4. Menghasilkan prinsip-prinsip dan teori
bagi mereka yang tertarik dengan disiplin
akuntansi.
Klasifikasi Perumusan
Teori Akuntansi
 Teori Akuntansi dapat diklasifikasikan
berdasarkan:
1. Metode Penalaran Yang digunakan
2. Sistem Bahasa
3. Tujuan Perumusan
Klasifikasi Berdasarkan
Metode Penalaran
1. Deduktif
2. Induktif
3. Etikal
4. Sosiologi
5. Ekonomi
6. Eklektik
Pendekatan Deduktif: Perumusan teori
akuntansi dimulai dari proposisi akuntansi
dasar sampai dihasilkan prinsip akuntansi yang
rasional sebagai pedoman dasar untuk
mengembangkan teknik-teknik akuntansi

Langkah2 yang digunakan dalam perumusan:


1. Merumuskan tujuan umum laporan keuangan
2. Memilih postulat akuntansi yang sesuai dengan
kondisi ekonomi, politik dan sosial
3. Menentukan prinsip akuntansi
4. Mengembangkan teknik akuntansi
Perumusan tujuan pelaporan keuangan merupakan hal
yang sangat penting, karena tujuan yang berbeda
memerlukan struktur yang berbeda dan akan
menghasilkan prinsip yang berbeda
Pendekatan induktif: didasarkan konklusi yang
digeneralisasi berdasarkan observasi dan
pengukuran yang terinci

 Litleton (1953), menyatakan bahwa prinsip


akuntansi dapat dihasilkan secara induktif
dengan melakukan pengujian empiris.
Langkah2 yang dilakukan dengan
pendekatan induktif:
1. Mencatat semua observasi
2. Menganalisis dan mengklasifikasikan hasil
observasi
3. Hasil observasi kemudian digeneralisasi
4. Pengujian terhadap generalisasi
Pendekatan Etika: didasarkan pada
konsep kebenaran (truth), keadilan
(justice) dan kewajaran (fairness).
Pendekatan Sosiologi:pendekatan ini
menekankan pada pengaruh sosial yang
timbul dari teknik-teknik akuntansi
terhadap kesejahteraan sosial
dilingkungan tempat akuntansi akan
dioperasionalkan
 Pendekatan Ekonomi: menitik beratkan pada
pengendalian terhadap perilaku indikator
makro ekonomi sebagai akibat adopsi berbagai
teknik akuntansi. Dengan demikian teknik
akuntansi yang dikembangkan harus dapat
mempengaruhi kesejahteraan ekonomi umum.
 Pendekatan Eklektik bertujuan untuk
mengembangkan akuntansi dengan
menggabungkan berbagai pendekatan yang
selama ini digunakan.
Klasifikasi berdasarkan
Sistem Bahasa
1. Teori Sintaktik: teori ini berusaha untuk
menjelaskan praktik akuntansi dan
memprediksi bagaimana akuntansi akan
bereaksi pada sistuasi tertentu atau
bagaimana mereka melaporkan peristiwa
tertentu. Dengan demikian teori ini
berkaitan dengan struktur proses
pengumpulan data dan pelaporan
keuangan
2. Teori Semantik:Berkaitan dengan penjelasan
mengenai fenomena (obyek dan peristiwa) dan
istilah simbol dan yang mewakilinya. Dengan
demikian teori ini memberi penjelasan
mengenai definisi operasional dari praktik
akuntansi
3. Teori Pragmatik: teori ini berusaha
menjelaskan pengaruh informasi akuntansi
terhadap perilaku pengambil keputusan.
Klasifikasi Berdasarkan
Tujuan
1. Teori Akuntansi Normatif: teori ini menjelaskan
bagaimana seharusnya akuntansi dipraktikkan. Teori
ini bukan dihasilkan dari penelitian empiris, tetapi
dihasilkan dari kegiatan semi research. Teori
normatif hanya menyebutkan hipotesis tentang
bagaimana akuntansi seharusnya dipraktikkan tanpa
menguji hipotesis tersebut.
2. Teori akuntansi Positif: berusaha menjelaskan
fenomena akuntansi yang diamati berdasarkan pada
alasan-alasan yang menyebabkan tejadinya suatu
peristiwa.
Tujuan teori ini untuk menjelaskan (to explain) dan
mempredikai (to predict) praktik akuntansi
KERANGKA KONSEPTUAL

 FASB (1978),
Kerangka Konseptual:….suatu sistem yang
koheren tentang objectives dan konsep
dasar yang saling berkaitan yang
diharapkan dapat menghasilkan standar-
standar yang konsisten dan memberi
pedoman tentang jenis, fungsi dan
keterbatasan akuntansi keuangan dan
pelaporan keuangan
Manfaat Kerangka
Konseptual:
1. Sebagai pedoman dalam menentukan
standar akuntansi
2. Sebagai kerangka referensi untuk
memecahkan masalah akuntansi apabila
standar yang sekarang ada tidak mengatur
isu baru yang muncul
3. Sebagai dasar membuat pertimbangan
dalam menyajikan laporankeuangan
4. Meningkatkan daya banding dengan cara
mengurangi berbagai alternatif metode
akuntansi yang ada.
Perumusan Kerangka
konseptual

Objectives
First Level

Second
Qualitative Elemen Level
Characteristic

Third Qonstrain
Assumtion Principles

Level
 Tujuan Pelaporan Keuangan:
 Karakteistik Kualitatif:
Relevan
Reliability
Daya banding
Pertimbangan cost-benefit
Materialitas
Elemen Laporan Keuangan
 Asset
 Liabilities
 Equity
 Investment by Owners
 Distribution to Owners
 Comprehensive Income
 Revenue
 Expenses
 Gains
 Losses
Definisi dari masing-
masing elemen:
 Asset: manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
mendatang yang diperoleh suatu entitas tertentu
sebagai akibat transaksi masa lalu.
 Liabilities: pengorbanan manfaat ekonomi yang
mungkin terjadi di masa mendatang yang berasal dari
kewajiban sekarang suatu entias untuk mentransfer
aktiva atau menyerahkan jasa pada entitas lain dimasa
mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
 Equity: Hak sisa (residual interest) atas aktiva suatu
entitas setelah dikurangi dengan hutang.
Investment by owners: Kenaikan aktiva suatu
perusahaan yang berasal dari transfer dari
entitas lain ke perusahaan tersebut atau
sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau
meningkatkan hak kepemilikan dalam
perusahaan tersebut.
 Distribution by owners: Penurunan aktiva neto suatu
perusahaan yang berasal dari transfer suatu aktiva,
penyerahan jasa atau penambahan hutang oleh
perusahaan kepada pemilik.
 Comprehensive Income: perubahan ekuitas (aktiva neto)
suatu entitas selama satu periode yang berasal dari
transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya dari sumber
yang bukan berasal dari pemilik
 Revenue: aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu
entitas atau penurunan hutang suatu entitas (kombinasi
keduanya) selama satu periode yang berasal dari
pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau
pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan
utama perusahaan secara terus menerus
 Expenses: aliran keluar atau pemakaian aktiva suatu
entitas, atau penambahan hutang suatu entitas (atau
kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal
dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa
atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan
kegiatan utama perusahaan secara terus menerus
 Gains: kenaikan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi
insidental suatu entitas fdan berasal dari semua
transaksi atau peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu periode diluar
transaksi yang berasal dari pendapatan dan investasi
oleh pemilik
 Losses: penurunan ekuitas (aktiva neto) dari transaksi
insidental suatu entitas yang berasal dari semua
transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu periode diluar
transaksi yang berasal dari biaya dan distribusi pada
pemilik
Pengakuan dan
Pengukuran
Pengakuan:
1. Definisi
2. Keterukuran
3. Relevan
4. Keandalan
Pengukuran:
1. Cost Historis:Jumlah kas atau setaranya
yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva
sampai siap untuk digunakan
2. Cost penggantian terkini (Current
Replacement Cost): jumlah kas atau
setaranya yang harus dibayar jika aktiva
3. Nilai Pasar Terkini (current market value): jumlah kas
atau setaranya yang diperoleh dengan menjual
aktiva kegiatan penjualan normal
4. Nilai Bersih yang dapat direalisasi (Net Realisable
value): jumlah kas atau setaranya yang diperoleh jika
aktiva diharapkan akan dijual setelah dikurangi
dengan biaya langsung (biaya produksi dan
penjualan).
5. Nilai sekarang aliran kas mendatang (present value of
future cash flow): nilai sekarang aliran kas masa
mendatang yang akan diperoleh seandainya aktiva
dijual pada masa yang akan datang
 Postulate: -Postulate Entity
- Postulate Going concern
- Postulate Unit Moneter
- Postulate accounting Period
Principles: The Cost Principle/ Historical Cost
1. The Revenue Principle
2. The Matching Principle
3. The Objectivity Principle
4. The Consistency Principle
5. The Disclosure Principle
6. The Conservatism Principle
7. The Materiality Principle
8. The Uniformity dan Comparability Principle
 Constrain:
1. Cost - Benefit
2. The Materiality Principle
3. Industry Practice
4. The Conservatism Principle
KONSEP AKTIVA
Aktiva: manfaat ekonomi yang mungkin terjadi
dimasa mendatang yang diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu entitas tertentu
sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa
lalu
Karakteristik Aktiva:
1. Memiliki manfaat ekonomi dimasa
mendatang
2. Dikuasai oleh suatu unit usaha
3. Hasil dari transaksi masa lalu
Memiliki manfaat ekonomi

1. Dapat digunakan baik sendiri maupun


bersama-sama aktiva lain dalam
produksi barang dan jasa
2. Dapat dipertukarkan dengan aktiva lain
3. dapat digunakan untuk melunasi hutang
4. Dapat dibagikan kepada pemilik
perusahaan
Diperoleh dan dikuasai
oleh unit usaha
Sesuatu dapat dikatakan sebagai aktiva bila unit
usaha tertentudapat menggunakan manfaat
aktiva tersebut dan menguasainya sehingga
dapat mengendalikan akses pihak lain
terhadap aktiva tersebut
Sebagai Akibat Transaksi masa lalu:
suatu unit usaha dapat mengakui suatu aktiva
apabila telah terjadi transaksi atau peristiwa
lain yang menyebabkan suatu entitas memiliki
hak atau mengendalikan terhadap manfaat dari
aktiva tersebut
Konsep penilaian Aktiva
 Tujuan penilaian:
1. Sebagai salah satu langkah dalam
pengukuran laba
2. Sebagai salah satu langkah dalam proses
penyajian posisi keuangan
3. Memenuhi kebutuhan informasi yang ingin
dicapai dalam pelaporan keuangan
4. Memenuhi kebutuhan informasi khusus yang
memerlukan penilaian untuk kepentingan
manajemen
Dasar penilaian aktiva
 Nilai keluaran (output value): menunjukkan
aliran dana (kas) yang diperkirakan akan
diterima perusahaan dimasa mendatang
sesuai dengan harga pertukaran output/
produk yang dihasilkan perusahaan
 Nilai Masukan (input value): menunjukkan
jumlah rupiah yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh aktiva (input)
yang akan digunakan dalam operasi
perusahaan
KONSEP HUTANG
(LIABILITIES)
 Menurut FASB dalam SFAC No. 6
Hutang adalah pengorbanan manfaat
ekonomi masa mendatang yg mungkin
timbul karena kewajiban sekarang suatu
entitas untuk menyerahkan aktiva atau
memberikan jasa kepada entitas lain
dimasa mendatang sebagai akibat
transaksi masa lalu.
Hutang menurut IAI
 Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya yang mengandung manfaat ekonomi
 Berdasarkan definisi tersebut, komponen hutang:
 1. Adanya kewajiban sekarang
 2. Hasil transaksi masa lalu
 Kewajiban dapat dikelompokkan menjadi:
 1. Kewajiban pada kreditor
 2. Kewajiban pada pemilik
Terjadinya hutang
 1. Kewajiban legal/ kontrak (contractual Liabilities). Kewajiban
yang timbul karena adanya ketentuan formal berupa peraturan
hukum untuk membayar kas atau menyerahkan barang (jasa)
kepada entiras tertentu. Contoh : hutang dagang.
 2. Kewajiban Kontruktif (Contructive Liabilities), yaitu kewajiban
yang timbul karena sengaja diciptakan untuk tujuan tertentu,
meskipun secara formal tidak dilakukan melalui perjanjian tertulis
untuk membayar sejumlah tertentu dimasa yang akan datang.
Contoh: hutang bonus
 3. Kewajiban Equitabel. Yaitu kewajiban yang timbul karena
adanya kebijakan yang diambil oleh perusahaan karena adanya
moral/etika dan perlakuannya diterima oleh praktik secara umum.
Contoh hutang garansi
Pengakuan Hutang

 Secara UmumKriteria yang harus


dipenuhi:
1. Ada kemungkinan pengorbanan potensi
jasa/ manfaat ekonomi masa
mendatang akan dilakukan atau akan
terjadi
2. Jumlah hutang dapat diukur cukup pasti
Pengakuan Hutang
menurut Kam (1990)
1. Didasarkan pada hukum
2. Pemakaian prinsip konservatisme
3. Substansi ekonomi suatu transaksi
4. Kemampuan mengukur nilai hutang
Pengukuran Hutang`

 Dasar pengukuran hutang adalah jumlah


rupiah sumber ekonomi yang harus
dikorbankan apabila pada saat pelaporan
hutang dilunasi
 Dengan demikian dasar penilaian hutang yang
dgunakan adalah nilai sekarang pengeluaran
kas/ pengorbanan sumber ekonomi dimasa
mendatang untuk melunasi hutang tersebut
sampai tanggal jatuh tempo
Rumus pengukuran
hutang:
 PV = F (1+ r)
PV = Nilai Sekarang hutang pada tanggal penilaian
F = Aliran Kas masa mendatang pada periode t dari
tanggalpenilaian.
r = tingkat bunga
Dasar penilaian tersebut sebenarnya berlaku untuk
semua hutang. Namun demikian atas dasar
kepraktisan biasanya hutang jangka pendek disajikan
sebesar nilai nominal yg dapat berupa jumlah kotor
faktur pembelian atau jumlah neto setelah potongan
tunai
Penyelesaian hutang

1. Pembayaran Kas
2. Penyerahan Aktiva
3. Pemberian Jasa
4. Penggantian Kewajiban tersebut
dengan kewajiban yang lain.
5. Konversi kewajiban menjadi ekuitas
KONSEP EKUITAS

 Ekuitas adalah hak sisa terhadap aktiva suatu


entitas setelah dikurangihutang.
 Karakteristik ekuitas:
1. Ekuitas sama dengan aktiva neto
2. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang
karena kenaikan atau penurunan aktiva neto
baik yang berasal dari sumber ukan pemilik
(pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh
pemilik atau distribusi kepada pemilik
Teori Ekuitas

 Teori Ekuitas adalah teori yang


menjelaskan sudut pandang yang
digunakan dalam akuntansi berkaitan
dengan penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.
1. Teori Proprietary. Teori ini memusatkan
perhatiannya pada pemilik. Dengan
demikian tujuan perusahaan adalah
menigkatkan kemakmuran pemilik
Teori ekuitas

2. Teori Entitas (kesatuan Usaha)


Dalam teori ini ada pemisahan antara
kepentingan pribadi pemilik dengan
kepentingan perusahaan. Dengan
demikian transaksi yang
dipertanggungjawabkan dan yang dicatat
adalah transaksi yang melibatkan
perusahaan
Teori Ekuitas

3. Teori Ekuitas Residual


4. Teori Enterprise
5. Teori Dana
6. Laporan Nilai Tambah (Value Added)
Sebagai pelengkap laporan keuangan.
KONSEP NILAI TAMBAH
Nilai Tambah adalah Perbedaan antara penghasilan kotor
yg diterima oleh suatu perusahaan dari hasil penjualan
produk dan jasa dengan jumlah uang yang dibayarkan
utk membeli bahan baku dan jasa lainnya yg
KONSEP NILAI TAMBAH

 Kesimpulan. Nilai Tambah pada


dasarnya adalah hasil penjualan dikurangi
dengan biaya bahan baku dan jasa pihak luar
yang digunakan dalam rangka menciptakan
penghasilan tersebut.
 Ilustrasi: A mempunyai perush. X . A membeli
bhn baku gandum Rp 10.000. A menggaji
pegawai B untuk mengolah bahn baku gandum
menjadi tepung terigu. Tepung dijual harga Rp.
25.000. B. Menerima gaji 5.000. laba bersih A
10.000, NT perush X 15.000. NT akan
Metode Penentuan Nilai
Tambah
1. Metode Subtractive
NT = HP – BI
NT = Nilai Tambah
HP = Hasil Penjualan
BI = Beban Input (bhn baku atau jasa yg dibeli dari luar perush.
Yg dipakai utk menghasilkan penjualan tsb.)
2. Metode Additive
NT = BG + (LO- NP)
BG = beban Gaji dan Upah
LO = Laba Operasi (sblm Pajak, bunga dan pos-pos luar biasa)
NP = Beban Operasi dan Laba yg berasal dari kegiatan non
produksi
KONSEP PENDAPATAN
 Pendapatan adalah sesuatu yang dihasilkan
oleh potensi jasa (cost) yang dimiliki oleh
perusahaan.
 Paton dan Littleton, pendapatan dapat ditinjau
dari:
- Aspek fisik ( pendapatan merupakan hasil
akhir dari suatu aliran fisik dalam proses
menghasilkan laba)
- Aspek moneter (aliran masuk aktiva kedalam
perusahaan)
Pengertian Pendapatan
 APB, Statement no.4 Pendapatan adalah kenaikan kotor aktiva
atau penurunan kotor hutang yang diakui dan diukur sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum yg berasal dari
kegiatan perusahaan berorientasi laba yg dapat mengubah
ekuitas pemilik
 FASB dalam SFAC no 6 Pendapatan adalah aliran masuk atau
kenaikan aktiva suatu entitas atau penurunan hutang (atau
kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi barang m
penyerahan jasa atau kegiatan lain yg merupakan kegiatan utama
yg berlangsung terus menerus dari entitas tersebut jasa
 IAI, Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yg timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode
bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yg tidak
berasal dari kontribusi penanaman modal.
PENGUKURAN
PENDAPATAN
 Pendapatan diukur dalam satuan nilai
tukar produk/jasa dalam suatu transaksi
yang bebas.
 Nilai tukar tersebut menunjukkan
ekuivalen kas atau nilai diskonto tunai
dari uang yg diterima atau akan diterima
dari transaksi penjualan.
Kriteria Pengakuan
Pendapatan
1. Telah Terealisasi (realized) yaitu telah
terjadi transaksi pertukaran antara
barang yg dihasilkan perusahaan dengan
kas atau klaim untuk menerima kas.
2. Pendapatan telah terbentuk (earned),
yaitu bila kegiatan menghasilkan barang
dan jasa telah berjalan dan secara
substansial telah selesai
Saat Pengakuan
Pendapatan
1. Pengakuan Pendapatan pada saat
Penjualan.
2. Pendapatan diakui selama Kegiatan
Produksi
3. Pendapatan diakui saat produksi selesai
4. Pengakuan Pendapatan Pada Saat kas
diterima
Konsep Biaya (Expenses)
 Karakteristik Biaya.
 Karakteristik biaya dapat dipahami dengan mengenali
batasan atau difinisi yang berkaitan dengan biaya
 Pengertian biaya secara umum: cost yang telah
dikorbankan dalam rangka menciptakan pendapatan.
 Menurut FASB, biaya adalah aliran keluar (outflow)
atau pemakaian aktiva atau timbulnya hutang (atau
kombinasi keduanya) selama satu periode yang
berasal dari penjualan atau produksi barang atau jasa
atau pelaksanaan kegiatan yang lain yang merupakan
kegiatan utama suatu entitas
Menurut IAI:
 Biaya : penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Biaya dan Rugi (Losses)
 Biaya cost yang benar-benar dikorbankan untuk
menghasilkan pendapatan
 Losses: penggunaan aktiva atau pengurangan cost
aktiva yang tidak berkaitan dengan proses
memperoleh pendapatan.
 IAI tidak memisahkan biaya dengan rugi.
Dengan demikian semua potensi jasa
baik yang digunakan secara langsung
atau tidak langsung untuk memperoleh
pendapatan disebut biaya, secara
spesifik dinyatakan oleh IAI dalam
paragraf 75 bahwa kerugian termasuk
dalam kelompok beban.
Pengukuran Biaya:
1. Cost Historis, yaitu jumlah rupiah kas atau setaranya untuk
memperoleh aktiva. Pengukuran ini biasanya digunakan untuk
gedung, peralatan dsb.
2. Cost pengganti/ cost masukan terkini (Replacement Cost/
Current Input Cost), yaitu jumlah rupiah harga pertukaran yang
harus dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk
memperoleh aktiva yang sejenis dalam kondisi yang sama.
Contoh; penilaian untuk persediaan
3. Setara kas (Cash Equivalent), yaitu jumlah rupiah kas yang
dapat direalisir dengan cara menjual setiap jenis aktiva dipasar
bebas dalam kondisi perusahaan normal. Pos aktiva berujud
biasanya menggunakan dasar penilaian ini
Dalam praktek yang paling banyak digunakan adalah cost historis.
Pengakuan Biaya
 Berdasarkan konsep penandingan (matching),
pengakuan biaya pada dasarnya sama dengan
pengakuan pendapatan. IAI dalam konsep penyusunan
dan penyajian laporan keuangan menyatakan:
 Beban diakui dalam laporan laba/ rugi kalau
penurunan manfaat ekonomi masa datang yang
berkaitan dengan penurunan aktiva atau kenaikan
kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan pasti
(paragraf 94). Selanjutnya disebutkan bahwa beban
diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul
kewajiban tanpa adanya pengakuan aktiva, dapat
timbulnya hutang garansi produk
Konsep penandingan
(Matching).
 Konsep penandingan adalah: konsep yang
dimaksudkan untuk mencari dasar hubungan
yang tepat dan rasional antara pendapatan
dan biaya. Pendapatan merupakan hasil yang
dituju perusahaan sedangkan cost yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
merupakan upaya yang dilakukan perusahaan.
Dengan demikian pendapatan dibandingkan
dengan biaya yang diperkirakan telah
menghasilkan pendapatan tersebut, agar
dihasilkan besarnya laba yang tepat.
Dasar penandingan:

1. Hubungan sebab akibat (Association of


causes and effects). Penandingan ini
sering disebut penandingan langsung
(direct of product matching). Barang atau
jasa tertentu yang digunakan dalam
proses produksi pada akhirnya akan
membantu dalam proses menghasilkan
pendapatan selama periode tertentu.
Contoh biaya gaji dan upah, biaya komisi
penjualan, cost of goods sold.
2. Alokasi Sistematis dan rasional disebut juga dasar
penandingan periodik (period matching) atau
penandingan tidak langsung (indirect matching). Biaya
diakui dan dihubungkan dengan pendapatan pada
periode terjadinya. Cost yang terjadi dapat
dialokasikan beberapa periode, dan dapat juga
langsung diakui dan dibebankan sebagai biaya.
Contoh depresiasi aktiva tetap
3. Pembebanan segera (Immediate Recoqnition): cost
tersebut dibebankan sebagai biaya pada periode
terjadinya. Contoh: biaya adpertensi, biaya penelitian
dan pengembangan.
Konsep Laba (Income)
Karakteristik Laba
Karakteristik laba berkaitan dengan identifikasi sifat dari
laba sehingga memungkinkan untuk menganalisis
transaksi atau peristiwa yang dapat mempengaruhi laba
Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi
sekarang adalah laba akuntansi yang merupakan selisih
antara pendapatan dengan biaya
IAI tidak mendefinisikan income dengan istilah laba, tetapi
dengan istilah penghasilan yang dinyatakan dalam
konsep dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan (IAI,1994)
Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan
aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal
(paragraf 70)
Dalam paragraf 74 disebutkan bahwa definisi
penghasilan meliputi baik pendapatan (
revenue) maupun keuntungan (gains)
Adanya perbedaan dalam mendefinisikan laba
disebabkan karena luasnya penggunaan
konsep laba
Fisher dan Bedford
menyatakan tiga konsep laba
Yaitu:
1. Psychic Income, yaitu menunjukkan konsumsi barang/
jasa yang dapat memenuhi kepuasan dan keinginan
individu
2. Real Income, yaitu menunjukkan kenaikan dalam
kemakmuran ekonomi yang ditunjukkan oleh kenaikan
cost of living (biaya hidup)
3. Money Income, yaitu menunjukkan kenaikan nilai
moneter sumber-sumber ekonomi yang digunakan
untuk konsumsi sesuai dengan biaya hidup
Menurut Fisher konsep real income adalah konsep yang
paling praktis bagi akuntan
Laba Akuntansi dan Laba
Ekonomi
 Perbedaan laba akuntansi dan laba ekonomi disebabkan oleh
perbedaan konsep yang melandasinya.
 Ekonom mendefinisikan laba dari sudut pandang orang,
sekelompok orang atau masyarakat secara keseluruhan.
 Laba Ekonomi adalah tambahan kemakmuran yang ditimbulkan
oleh kegiatan ekonomi dengan perusahaan sebagai wadah yang
akan dinikmati oleh seluruh pihak yang ada dalam unit kegiatan
ekonomi tersebut.
 Laba akuntansi (accounting income) adalah perbedaan antara
pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama
satu periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan
tersebut.
Karakteristik laba akuntansi
(menurut Belkaoui (1993) ada lima,
yaitu:
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual
terutama dari penjualan barang/ jasa.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodisasi
yang mengacu pada kinerja perusahaan selama satu
periode tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan
yang memerlukan pemahaman khusus tentang
definisi, pengukuran dan pengakuan pendapatan
4. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang
biaya dalam bentuk cost historis.
5. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan
antara pendapatan dengan biaya yang relevan.
Keunggulan laba Akuntansi
menurut Belkaoui:
1. Laba akuntansi teruji dalam sejarah dimana pemakai
laporan keuangan masih mempercayai laba
akuntansi bermanfaat dalam pengambilan keputusan
ekonomi
2. Laba akuntansi diukur dan dilaporkan secara obyektif
dan dapat diuji kebenarannya
3. Atas dasar prinsip realisasi dalam mengakui
pendapatan, laba akuntansi memenuhi kriteria
konservatisme. Artinya akuntansi tidak mengakui
perubahan nilai tetapi hanya mengakui untung yang
direalisasi (realized gains)
4. Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan
pengendalian dan pertanggungjawaban manajemen.
Kelemahan laba akuntansi
menurut Belkaoui:
1. Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai aktiva
yang belum direalisasi dalam satu periode karena
prinsip cost historis dan prinsip realisasi.
2. Laba akuntansi yang didasarkan pada cost historis
mempersulit perbandingan laporan keuangan karena
adanya perbedaan metode perhitungan cost dan
metode alokasi.
3. Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi,
cost historis, dan konservatism dapat menghasilkan
data yang tidak konsisten.
Kelemahan Laba Akuntansi
menurut Hendrikson:
1. Laba akuntansi belum dirumuskan secara jelas.
2. Belum ada dasar pengukuran dan penyajian yang
secara teoritis mantap
3. Praktek akuntansi yang diterima umum
memungkinkan timbulnya ketidak konsistenan dalam
pengukuran laba periodik dari perusahaan yang
berbeda atau antar periode akuntansi yang sama.
4. Perubahan tingkat harga (daya beli uang) belum
tercermin dalam laba akuntansi yang dihitung atas
dasar nilai nominal uang.
5. Informasi lain mungkin terbukti lebih bermanfaat bagi
investor dan pemegang saham dalam pengambilan
keputusan investasi.
Tujuan pelaporan Laba:
1. Sebagai indikator efisiensi dalam penggunaan dana
yang tertanam dalam perusahaan
2. Sebagai pengukur prestasi manajemen
3. Sebagai penentuan besarnya pajak
4. Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus
5. Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya
ekonomi suatu negara
6. Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran
7. Sebagai dasar pembagian dividen
8. Sebagai alat motivasi manajemen dalam
pengendalian perusahaan
Pengukuran dan
pengakuan Laba
Pengukuran besarnya laba sangat tergantung
pada besarnya pendapatan dan biaya. Karena
laba merupakan selisih antara pendapatan dan
biaya. Dengan demikian laba diakui sejalan
dengan pengakuan pendapatan dan biaya
Dalam konsep dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan IAI, disebutkan: bahwa
penghasilan (income) akan diakui apabila
kenaikan manfaat ekonomi dimasa mendatang
yang berkaitan dengan peningkatan aktiva
atau penurunan kewajiban telah terjadi dan
jumlahnya dapat diukur dengan andal.
Tiga pendekatan dalam mengukur
laba
1. Pendekatan transaksi. Pendekatan ini menganggap bahwa perubahan
aktiva/ hutang (laba) terjadi hanya karena adanya transaksi, baik internal
maupun eksternal
2. Pendekatan kegiatan. Pendekatan ini merupakan perluasan dari
pendekatan transaksi.
Perbedaanya : pendekatan transaksi didasarkan pada proses pelaporan
yang mengukur transaksi dengan pihak luar, sedang pendekatan
kegiatan didasarkan pada konsep peristiwa/ kegiatan dalam arti luas,
tidak dibatasi pada kegiatan dengan pihak luar.
3. Pendekatan mempertahankan kemakmuran (capital maintenance
Concept) Dalam pendekatan ini laba diakui dan diukur setelah capital
awal dapat dipertahankan.
Capital dimaksudkan kekayaan bersih dalam artian luas dan dalam berbagai
bentuknya. Dengan demikian capital diartikan sebagai sekelompok
kekayaan tanpa memperhatikan siapa yang memiliki kekayaan tersebut
Kebaikan
Pendekatan
transaksi:
1. Komponen laba dapat diklasifikasikan dalam
berbagai cara. Misalnya atas dasar produk/
konsumen
2. Laba operasi dapat dipisahkan dari laba non
operasi
3. Dapat dijadikan dasar dalam penentuan tipe dan
kuantitas aktiva dan hutang yg ada pada akhir
periode
4. Efisiensi usaha memerlukan pencatatan transksi
eksternal untuk berbagai tujuan.
5. Berbagai laporan dapat dibuat dan dikaitkan antara
laporan yg satu dengan yg lainnya.
Kebaikan
Pendekatan
Kegiatan
1.Laba yang berasal dari produksi dan penjualan
barang memerlukan jenis evaluasi dan prediksi yang
berbeda dibandingkan laba yang berasal pembelian
dan penjualan surat berharga yg ditujukan pada
usaha memperoleh capital gain
2. Efisiensi manajemen dapat diukur dengan lebih
baik bila laba diklasifikasikan menurut jenis kegiatan
yg menjadi tanggung jawab manajemen
3. Memungkinkan prediksi yang lebih baik karena
adanya perbedaan pada pola perilaku dari jenis
Income Smoothing

Income smoothing adalah: perataan laba


yang disengaja untuk mencapai trend
laba tertentu
Alasan diadakan Income smoothing
(Heyworth):
1. Untuk memperbaiki hubungan dengan
kreditor, investor dan karyawan
2. Meratakan siklus bisnis melalui proses
psikologis
Gordon mengajukan
proposisi berkaitan
dengan perataan laba
1. Kriteria yang digunakan manajemen perusahaan dalam memilih
metode akuntansi adalah untuk memaksimumkan kepuasan
atau kemakmuran.
2. Kepuasan merupakan fungsi dari keamanan pekerjaanm level
dan tingkat pertumbuhan besaran (size) perusahaan.
3. Kepuasan pemegang saham dan kenaikan performance
perusahaan dapat eningkatkan status dan reward bagi manajer
4. Kepuasan yang sama tergantung pada tingkat pertumbuhan dan
stabilitas laba perusahaan.
Atas dasar proposisi tersebut Gordon mengajukan teori Sbb,:
Jika empat proposisi tersebut diterima atau terbukti maka manajemen
dengan kekuasaan (power) akan:1. meratakan laba yg dilaporkan, (2)
meratakan tingkat pertumbuhan laba, dengan meratakan tingkat
pertumbuhan lababerarti: jika tingkat pertumbuhan laba tinggi, maka
manajemen akan menghadapi praktik/ metode akuntansi yang dapat
Beidelman:

1. Didasarkan pada asumsi bahwa pola


laba periodik yang stabil dapat
mendukung tingkat dividen yang lebih
tinggi dibandingkan pola laba periodik
yang berfluktuasi
2. Berkaitan dengan upaya meratakan
kemampuan untuk mengantisipasi pola
fluktuasi laba periodik
Bentuk Income smoothing:
1. Real smoothing
2. Artificial smoothing
Real smoothing :berkaitan dengan transaksi aktual yang
dilakukan atau tidak dilakukan berdasarkan pada
pengaruh perataan terhadap laba
Artificial Smoothing: Berkaitan dengan prosedur
akuntansi yang diterapkan untuk mengubah cost
atau pendapatan dari satu periode keperiode yang
lain
Tindakan yang disengaja atas level biaya yang dilaporkan
(real smoothing), metode pelaporannya (artificial
smoothing)
Barnes membedakan tiga
dimensi income smoothing
1. Perataan melalui terjadinya peristiwa dan/ atau pengakuan
peristiwa. Artinya manajemen dapat menentukan waktu
terjadinya transaksi aktual sehingga pengaruh transaksi tersebut
thd laba yg dilaporkan cenderung rata sepanjang waktu,
2. Perataan melalui alokasi sepanjang periode. Atas dasar
terjadinya dan diakuinya peristiwa tertentu, manajemen memiliki
media pengendalian tertentu dalam penentuan laba pada
periode yg terpengaruh oleh kuantifikasi peristiwa tersebut.
3. Perataan melalui klasifikasi (clasificatory smoothing). Jika
angka2 dalam laporan laba rugi selain laba bersih merupakan
obyek dari perataan laba, maka manajemen dapat dengan
mudah mengklasifikasikan elemen-elemen dalam laporan laba
rugi shg dapat mengurangi variasi laba setiap periodenya.
Pengungkapan Lap.
Keuangan
 Discclosure: tidak menutupi atau tidak
menyembunyikan
 Dikaitkan dengan Lap. Keuangan: laporan keuangan
harus memberikan informasi dan penjelasan mengenai
hasil aktivitas unit usaha
Informasi harus:
- Lengkap
- Jelas/ tidak membingungkan
- Dpt menggambarkan secara tepat mengenai kejadian
ekonomi yg berpengaruh terhadap hasil operasi unit
usaha tersebut
Konsep pengungkapan :
1. Pengungkapan yang cukup (adequate)
2. Wajar (fair)
3. Lengkap (full)
Laporan keuangan ditujukan/ diungkapkan
kepada: investor
kreditor
pemegang saham
pemerintah
konsumen
masyarakat umum
KEPADA SIAPA
INFORMASI
DIUNGKAPKAN?
 Dinyatakan oleh FASB dalam SFAC No.1
Pelaporan keuangan harus memberikan
informasi yang berguna bagi investor
potensial dan kreditor dan pengguna
lainnya dalam rangka pengambilan
keputusan investasi rasionalm kredit dan
keputusan sejenis laiinya.
Kriteria untuk mengakui transaksi
dalam laporan keuangan adalah

1. Definisi (Definition)
2. Keterukuran (Measurability)
3. Relevansi (Relevance)
4. Reliabilitas (Reliability)
Pada umumnya terdapat 5 macam
Informasi kualitatif yang diungkapkan thd
setiap pos dan jumlah yg tercantum
dalam laporan keuangan:
1. Ketidak pastian (contingencies)
2. Dasar penilaian dan kebijakan
akuntansi
3. Perubahan akuntansi
4. Keterikatan dengan suatu perjanjian
atau kontrak
5. Peristiwa-peristiwa kemudian setelah
tanggal neraca
Penjelasan
 Ketidakpastian yaitu: Peristiwa yg kemungkinan akan terjadi dimasa yg
akan datang dan mempengaruhi secara material thd keadaan keuangan
perusahaan
 Dasar penilaian dan kebijakan akuntansi yaitu: pengungkapan tentang
dasar atau metode penilaian yg digunakan perusahaan seperti metode
penilaian persediaan perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.
 Perubahan akuntansi: Pengungkapan terhadap perubahan atas kebijakan
yg digunakan perusahaan seperti perubahan metode penilaian
persediaan dari FIFO menjadi LIFO dsb.
 Keterikatan dengan suatu perjanjian atau kontrak yaitu: mengungkapkan
mengenai adanya pembatasan-pembatasan atau keterikatan dari satu
atau lebih aktiva terhadap hutang/kontrak
 Peristiwa2 kemudian setelah tanggal neraca yaitu: penjelasan tentang
suatu kejadian/ peristiwa yang (telah terjadi sesudah tanggal neraca
tetapi sebelum laporan keuangan dipublikasikan merupakan informasi
penting yg perlu diungkapkan.
Pengungkapan:
1. Pengungkapan wajib (mandatory disclosure).
2. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)
Metode Pengungkapan:
1. Bentuk dan susunan laporan yang formal
2. Terminologi dan pengujian terinci
3. Informasi sisipan
4. Catatan kaki
5. Ihtisar tambahan dan skedul
6. Komentar dalam laporan auditor
7. Pernyataan direktur utama atau ketua dewan
komisaris

Anda mungkin juga menyukai