Anda di halaman 1dari 20

OLEH:

INAYAH Amd.Kep
PENGENDALIAN TB DI
RUTAN KELAS IIB
TRENGGALEK]
Pengertian TB
TB ( Tuberkulosis ) adalah penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB ( Mycobacterium
Tuberkulosis) yang sebagian besar
menyerang paru, tetapi dapat juga
menyerang bagian organ tubuh lainya.
Pelayanan Kesehatan di Rutan
Trenggalek
Pelayanan kesehatan di Rutan Trenggalek
meliputi upaya kesehatan yang terpadu dan
menyeluruh dan mencangkup upaya
Promotif, Preventif, Kuratif dan
Rehabilitatif yang dilaksanakan oleh
petugas kesehatan di Rutan dan Petugas
Puskesmas setempat :
1. Pelayanan Kesehatan Promotif
Memberikan informasi kesehatan dasar dalam
bentuk penyuluhan, poster.
2. Pelayanan Kesehatan Preventif
Mengutamakan pencegahan penyakit dengan
memperhatikan sanitasi lingkungan, Skrining
penyakit menular dan penerapan pencegahan
infeksi dalam melaksanakan tugas.
3. Pelayanan Kesehatan Kuratif
Pengobatan penyakit yang dilaksanakan di
ruang klinik oleh petugas kesehatan di Rutan
dengan tujuan mengobati penyakit sesuai
dengan diagnosa penyakitnya serta
melakukan rujukan ke fasyankes.
4. Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif di Rutan,
terbagi atas :

Rehabilitatif Medik
Pemulihan penyakit tertentu secara medis
melalui tindakan dan pengobatan oleh petugas
medis di dalam atau di luar ruang klinik Rutan.

Rehabilitasi Sosial
Pemulihan perubahan perilaku dalam kehidupan
social seperti pembekalan kerohanian,
dukungan sesama penderita (kelompok
dukungan sebaya) melalui kegiatan yang
sifatnya memotivasi dengan hal-hal yang positif
serta menghilangkan stigma dan diskriminatif.
Penemuan Kasus TB di Rutan.

Penemuan kasus TB di Rutan dilakukan melalui :


1. Penemuan kasus secara aktif, dilakukan melalui
skrining dan pemeriksaan kontak.

a. Skrining dilakukan terhadap :

 Narapidana dan tahanan baru pada saat masuk di


dalam Rutan bersamaan dalam proses
pemeriksaan kesehatan awal.
Warga Binaan baru

Bentuk berdahak 2-3


minggu atau lebih
From Skrining
Lanjutkan
pemeriksaan
dahak (SPS)
Suspek TB
Cara melakukan skrining dan
pemeriksaan kontak :

Skrining dan pemeriksaan kontak


dilakukan dengan menanyakan atau
menemukan gejala utama TB paru
dewasa yakni batuk berdahak selam 2
minggu atau lebih menggunakan
formulir skrining.
b. Pemeriksaan kontak (Skrining di dalam rutan)
dilakukan terhadap napi / tahanan yang :

• berada satu sel


• sering melakukan kegiatan bersama
dengan napi / tahanan yang baru di
diagnosis menderita TB paru BTA positif.
2. Penemuan kasus TB secara pasif yakni
memeriksa Napi/Tahanan yang datang
secara sukarela ke klinik rutan.
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI KANTOR WILAYAH JAWA TIMUR
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB TRENGGALEK
Jalan Supriyadi No. 15 Telp. (0355) 791506 / Fax. (0355) 794604 Trenggalek
FORMULIR SKRINING TUBERKULOSIS ( TB )
Tanggal : ...............................................................................
Nama Rutan : ... ...........................................................................
Identitas
No. Registrasi : ...............................................................................
Nama Lengkap : ...............................................................................
Tempat / Tanggal Lahir : ...............................................................................
Alamat : ...............................................................................
...............................................................................
Tanggal Masuk Rutan :
No. Ruangan : .......................................Blok.................................
Alasan Skrining : WBP/Tahanan Baru ( )
Kunjungan Poliklinik ( )
Massal berkala ( )
Lain- lain ( )

Skining Ya Tidak
Gejala Utama : Batuk berdahak selama lebih dari 2 minggu
Gejala Tambahan : - Batuk /Dahak bercampur darah ( ) ( )

- Sesak Nafas dan Nyeri dada ( ) ( )

- Keringat dingin pada malam hari ( ) ( )

Walaupun tanpa kegiatan ( ) ( )

- Berat Badan turun secara drastis ( ) ( )

- Demam meriang lebih dari 1 bulan ( ) ( )


Riwayat Pengobatan TB Ya Tidak
Apakah WBP /Tahanan pernah mendapat pengobatan TB? ( ) ( )
Jika “ Ya “
Kapan Tahun ) :...........................................................................
Laamanya :...........................................................................
Tempat :...........................................................................
Pemeriksaan Fisik : - Berat Badan ____________Kg
- Tinggi Badan ____________Cm
Kesimpulan : Suspek TB
Ya ( )

Tidak ( )
Catatan : Suspek TB Paru adalah Seseorang dengan bastuk berdahak lebih
dari 2 minggu disertai dengan atau tanpa gejala lain.

Trenggalek,....................
Pemeriksa

( )
Tri Tri Tri Tri
Data
Skrining
Bulan Bulan Bulan Bulan
I II III IV
Tahun 66 orang WBP
yang diskrining Tidak Tidak Tidak
2011 ditemukan 3 org
suspek TB
ditemukan ditemukan ditemukan
dengan hasil suspek suspek suspek
dahak

(SPS)negatif

Tahun 66 orang WBP


yang diskrining
54 orang WBP
yang diskrining
66 orang WBP
yang diskrining
91 orang WBP
yang diskrining

2012 tidak ditemukan


suspek TB
tidak ditemukan
suspek TB
tidak ditemukan
suspek TB
tidak ditemukan
suspek TB

Tahun 54 orang WBP


yang diskrining
79 orang WBP
yang diskrining
56 orang WBP
yang diskrining

2013 tidak ditemukan


suspek TB
tidak ditemukan
suspek TB
ditemukan 1 wbp
(+) TB
Penyebab Masalah TB di Rutan /Lapas
1. Kepadatan penghuni yang melebihi
kapasitas
2. Minimnya tenaga kesehatan

3. Belum optimalnya pengendalian infeksi


seperti penataan ruangan dan sirkulasi
udara
4. Tidak tersedianya ruangan khusus bagi
suspek TB dan perawatan pasien TB
menular.
Secara umum kegiatan
pengendalian TB di Rutan harus
memperhatikan prinsip sebagai
berikut :
1. Meningkatkan komitmen semua pihak
terkait penanggulangan TB di Rutan

2. Melakukan penemuan kasus TB melalui


Skrining di Rutan dengan tetap
memperhatikan kondisi spesifik setempat
3. Menjamin setiap pasien TB di Rutan
mempunyai akses terhadap diagnosis yang
berkualitas melalui Skrining , pemeriksaan
dahak mikrokospik, pengobatan standar
disertai pemantauan secara langsung
sehingga dapat menurunkan tingkat kesakitan
dan kematian akibat TB.
4. Membangun kesadaran napi atau tahanan
melalui komunikasi, informasi dan edukasi
(KIE).
5. Melaksanakan kegiatan monotoring dan
evaluasi untuk nilai keberhasilan progam,
misalnya melalui kegiatan rapat koordinasi di
tingkat Rutan dengan Pukesmas dan Dinas
Kesehatan kabupaten.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai