Anda di halaman 1dari 19

Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa atau mental illenes adalah kesulitan


yang harus dihadapi oleh seseorang karena
Gangguan jiwa menurut hubungannya dengan orang lain, kesulitan karena
Depkes RI (2010) adalah persepsinya tentang kehidupan dan sikapnya
suatu perubahan pada fungsi terhadap dirinya sendiri-sendiri.
jiwa yang menyebabkan
adanya gangguan pada Gangguan jiwa adalah gangguan alam:
fungsi jiwa yang cara berpikir (cognitive), kemauan
menimbulkan penderitaan (volition), emosi (affective), tindakan
pada individu dan hambatan (psychomotor). Gangguan jiwa
dalam melaksanakan peran merupakan kumpulan dari keadaan-
sosial. keadaan yang tidak normal, baik yang
berhubungan dengan fisik, maupun
dengan mental. (Maramis, 2010)
Jenis-jenis Gangguan Jiwa
(Menurut Keliat, 2009)

Skizofrenia : Bentuk psikosa Kecemasan : Suatu keadaan


fungsional paling berat, dan Depresi : Suatu masa seseorang merasa khawatir dan
menimbulkan disorganisasi terganggunya fungsi manusia takut sebagai bentuk reaksi dari
personalitas yang terbesar. ancaman yang tidak spesifik.

Gangguan kepsikomatik Retardasi mental


Gangguan kepribadian : : Komponen psikologik yang diikuti : Keadaan perkembangan jiwa
Menunjukkan bahwa gejala-gejala gangguan fungsi badaniah yang terhenti
gangguan kepribadian (psikopatia)
dan gejala-gejala nerosa
berbentuk hampir sama pada Gangguan perilaku masa anak dan
orang-orang dengan intelegensi remaja: perilaku menunjukkan perilaku Gangguan mental organic :
tinggi ataupun rendah. yang tidak sesuai dengan permintaan, Gangguan jiwa yang psikotik atau
kebiasaan atau norma-norma non-psikotik yang disebabkan oleh
masyarakat. gangguan fungsi jaringan otak.
Faktor Yang Menyebabkan Gangguan Jiwa
1. Faktor Biologis
4. Faktor Sosio-Kultural

 Keturunan
 Penyebab primer (primary cause)
 Jasmaniah
 Penyebab yang menyiapkan
 Temperamen
(predisposing cause)
 Penyakit dan
 Penyebab yang pencetus
cedera tubuh 5. Faktor Presipitasi
(precipatating cause)
 Penyebab menguatkan (reinforcing
cause)
 Multiple cause

2. Ansietas dan Ketakutan

3. Faktor Psikologis
Proses Perjalanan Penyakit
Fase Prodomal
→ 6 bulan
• self care
Fase Aktif
• gangguan dalam
akademik
Fase Redunal
≤ 1 bulan
• gangguan dalam
• gejala psikotik
pekerjaan
• Halusinasi
• gangguan • gangguan efek
• delusi
fungsional • gangguan peran
• disorganisasi
• gangguan pikiran
proses berfikir
persepsi. dan terjdi serangan
• gangguan bicara
biasanya berulang.
• gangguan
perilaku
• disertai kelainan
neurokimiawi
Tahapan Halusinasi Dan Delusi Yang Biasa
Menyertai Gangguan Jiwa
Tahap comforting : kecemasan ringan, kesepian,merasa
berdosa
• Tahap condemning : kecemasan moderate,merasa mendengar sesuatu,
merasa takut jika orang lain mendengar

Tahap kontroling : kecemasan berat,susah bersosial,

• Tahap conquering : rasa panic, bias mengancam diri sendiri dan orang
lain .
Gejala-gejala yang diekspresikan dari Kekalutan
Mental(Mental disorder) secara umum
 Banyak konflik
 Ada rasa tersobek-sobek oleh pikiran dan
emosi-emosi yang antagonistis
 Timbul delusi-delusi yang menakutkan atau
bertentangan.
dihinggapi delusi of grandeur
 Hilangnya harga diri dan kepercayaan diri
 Selalu iri hati dan curiga, berkhayala
 Orang merasa tidak aman, dan selalu
 Hyperaktif
buru-buru oleh suatu pikiran atau
 Catatonic/kaku membeku
perasaan yang tidak jelas, hingga ia
 bisa membunuh orang lain atau melakukan
merasa cemas dan takut
bunuh diri
 Penderita menjadi agresif, suka
 gangguan intelektual dan ganguan
menyerang, bahkan ada yang berusaha
emosional yang serius
membunuh orang lain, atau melakukan
usaha bunuh diri (Komunikasi sosial putus
dan ada yang disorientasi sosial
Konsep Stress

Suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas


kehidupan setiap hari yang tidak dapat
dihindari perubahan yang memerlukan
penyesuaian, sering dianggap sebagai kejadian
atau perubahan negatif yang dapat
menimbulkan stress, seperti cedera, sakit atau
kematian orang yag dicintai, putus cinta
Perubahan positif juga dapat menimbulkan
stress, seperti naik pangkat, perkawinan, jatuh
cinta.
Faktor yang Mempengaruhi Stress

Faktor
psikoedukatif/sosi
o culturalà
Perkembangan
kepribadian,
pengalaman, dan
Faktor biologisà kondisi lain yang
Herediter, mempengaruhi.
konstitusi tubuh,
kondisi fisik,
neurofsiologik,
dan
neurohormonal.
Penggolongan Stress
Sri Kusmiati Desminiarti (1990)

Stress fisik
Stress kimiawi
Stress mikrobilogik Penyebab makro
Stress fisiologik Penyebab mikro
Stres proses pertumbuhan dan
perkembangan
Stres psikis/emosional
Grand (2000)
Sumber Stress Psikologis

Frustasi
Konflik
Tekanan
Krisis

Maramis (1999)
Tahap-tahap Stress
Reaksi
Reaksi Kelelahan
Resistensi(resistance
(exhaustion stage)
stage)
Reaksi waspada(alarm
reaction stage) ↓

↓ Penurunan resistensi,
Tubuh berusaha untuk
meningkatnya aktivitas
bertahan menghadapi
Persepsi terhadap para simpatis dan
stres yang
stresor yang muncul kemungkinan
berkepanjangan dan
secara tiba-tiba akan deteriorasi fisik. Yaitu
menjaga sumber-
munculnya reaksi apabila stresor tetap
sumber kekuatan
waspada berlanjut atau terjadi
(membentuk tenaga
stresor baru yang dapat
baru dan memperbaiki
memperburuk keadaan
kerusakan)
Rentang Sehat-Sakit Jiwa

Defenisi sakit :
Gangguan mental yang berdampak
Defenisi sehat :
kepada mood, pola pikir, hingga
Menurut WHO (2005) kesehatan tingkah laku secara umum.
adalah suatu keadaan sejahtera Seseorang disebut mengalami sakit
fisik, mental dan sosial yang jiwa jika gejala yang dialaminya
lengkap dan bukan hanya bebas menyebabkan sering stres dan
dari penyakit atau kecacatan. menjadikannya tidak mampu
melakukan aktivitas sehari-hari
secara normal
Lanjutan

Respon adaptif Respon Maladaftif


Sehat Jiwa Masalah psikososial Gangguan jiwa

Pikiran logis Pikiran kadang menyimpang Waham

Persepsi akurat Ilusi halusinasi

Emosi konsisten Reaksi emosional Ketidak mampuan


mengendalikan emosi

Prilaku sesuai Prilaku kadang tidak sesuai Ketidak teraturan

Hubungan sosial Menarik diri Isolasi sosial


memuaskan
Koping Jiwa

Cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah,


menyesuaikan diri dengan perubahan, respon terhadap situasi yang
mengancam

Koping dibagi menjadi dua bagian, yaitu memfokuskan


pada pemecahan masalah dan memfokuskan pada emosi.
Jenis-jenis Koping yang Memfokuskan pada
Masalah

Keaktifan diri, tindakan mencoba menghilangkan/mengelabuhi penyebab


stress/untuk memperbaiki akibat yang ditimbulkan, dengan kata lain
bertambahnya usaha seseorang untuk melakukan koping, antara lain dengan
bertindak langsung.

Perencanaan, adalah memikirkan tentang bagaimana mengatasi


penyebab stres, contohnya dengan membuat strategi untuk bertindak,
memikirkan tentang langkah apa yang perlu diambil dalam menangani
suatu masalah.
Lanjutan

Kontrol diri, adalah individu membatasi keterlibatannya dalam aktivitas


kompetensi atau persaingan dan tidak bertindak terburu-buru, menunggu
sehingga layak untuk melakukan suatu tindakan dengan mencari alternative lain.

 Mencari dukungan sosial, adalah mencari nasehat, pertolongan,


informasi, dukungan moral, empati, dan pengertian
Jenis-jenis Koping yang Memfokuskan pada
Emosi

Mengingkari, adalah suatu tindakan atau


pengingkaran terhadap suatu masalah.
Penerimaan diri, adalah suatu situasi yang penuh
dengan tekanan sehingga keadaan ini memaksanya
untuk mengatasi masalah tersebut.
Religius, adalah sikap individu untuk menenangkan
dan menyelesaikan masalah-masalah secara
keagamaan.
TERIMAKASIH
Daftar Pustaka
• http://nissa-uchil.blogspot.com/2015/02/proses-terjadinya-gangguan-
jiwa.html
• https://www.researchgate.net/publication/273866139_Mengenal_gejala_
dan_penyebab_gangguan_jiwa
• https://www.psikoterapis.com/files/penyebab-gangguan-jiwa.pdf
• http://www.alodokter.com/sakit-jiwa-ternyata-ada-banyak (diakses tgl 3
oktober 2017)
• Aat Sriati. ”Tinjauan Tentang Stres”(Jatinagor: Fakultas Keperawatan,
Universitas Padjadjaran.2008)
• Arilia Rahma, Coping Stres pad, Wanita Hamil Resiko Tinggi Grnde Multi,
(Skripsi.: Fakultas Psikologi UNAIR Surabaya, 2007)

Anda mungkin juga menyukai