Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 5

Model Penilaian dan Proses Hasil Belajar

Nova
Linsy Kristina
Samantha Purba
Silalahi
INDAH
A. Pengertian Konsep Penilaian
Permendikud Nomor 66 tahun 2013
menjelaskan bahwa penilaian pendidikan
sebagaiproses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik mencakup: penilaian
autentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan
(input), proses,dan keluaran (output)
pembelajaran yang meliputi domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
PROBLEMATIKA GURU DALAM MENERAPKAN PENILAIAN AUTEnTIK
PADA KURIKULUM 2013 DI SDN BAYAN NO.216 SURAKARTA

• Waktu, penilaian autentik menyita waktu yang lama bagi guru dikarenakan
banyaknya aspek yang harus dinilai oleh guru, serta banyaknya pedoman
serta naskah soal beserta kunci jawaban yang harus disiapkan oleh guru
karena dalam kurikulum 2013 ini guru merasa diberatkan pada
administrasi, sedangkan guru sudah dibebani dengan banyaknya materi
ajar.
• Rumit, dalam penilaian pada kurikulum 2013 ini guru dibantu dengan
aplikasi yang dibuat oleh guru di SDN Bayan no.216 Surakarta namun
karena banyaknya pengarsipan data serta aspek penilaian yang harus di
olah oleh guru menyebabkan kewalahan dan kebingungan bagi guru
seperti guru senior masih merasa kebingungan karena terlalu rumitnya
penilaian dan pengolahan data.
• Keadaan siswa yang kurang mendukung, untuk beberapa kelas siswa
mengalami kesulitan dalam memahami materi dikarenakan banyaknya
materi yang harus diserap dalam satu tema serta sulitnya siswa dalam
mengumpulkan tugas, sehingga guru harus menagih tugas-tugas siswa
agar nilai siswa tidak berada dibawah KKM.
• Penggunaan komputer, dalam kurikulum 2013 ini memang guru dituntut
bekerja dengan menggunakan komputer namun hal tersebut
menimbulkan permasalahan khususnya bagi guru senior yang kurang
mahir dan lancar dalam menggunakan komputer, sehingga harus meminta
bantuan dengan teman sejawat dan keluarga untuk melakukan
pengarsipan dan pengolahan data.
C. Prinsip – prinsip Penilaian
• Sahih
• Objektif
• Terpadu
• Ekonomis
• Transparan
• Akuntabel
• Menyeluruh dan berkesinambungan
• Sistematis
• Edukatif,
D. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan
posisi relatif setiap peserta didik terhadap
standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian
merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi
mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi
program, dan proses.
E. Pendekatan Penilaian
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah
penilaian acuan kriteria (PAK) atau penilaian
acuan patokan (PAP).Penilaian didasarkan pada
ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
F. Penentuan Standar Ketuntasan
Minimal
Ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan
pendidikan (sekolah) dengan memperhatikan:
(a) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik);
(b) Kompleksitas (mengidentifikasi indikator
sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar);
(c) Kemampuan daya dukung (berorientasi pada
sumber belajar).
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 menentukan
ketuntasan belajar sebagai berikut:
PREDIKAT NILAI KOMPETENSI
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
A 4.00 4
A- 3.66 3.66 SB
B+ 3.33 3.33
B 3.00 3
B- 2.66 2.66 B
C+ 2.33 2.33
C 2.00 2
C- 1.66 1.66 C
D+ 1.33 1.33
D- 1.00 1 K
Penilaian akhir pengetahuan dan keterampilan pada LCK (rapor)
menggunakan kelipatan angka 0,33 pada skala 1 – 4 dengan menggunakan
table konversi sebagai berikut:

KONVERSI NILAI AKHIR PRESIKAT PENGETAHUAN DAN


KETERAMPILAN
INTERVAL SKALA 1-4

3.66  X  4.00 4.00 A

3.33  X  3.66 3.66 A-

3.00  X  3.33 3.33 B+

2.66  X  3.00 3.00 B

2.33  X  2.66 2.66 B-

2.00  X  2.33 2.33 C+

1.66  X  2.00 2.00 C

1.33  X  1.66 1.66 C-

1.00  X  1.33 1.33 D+

0.00  X  1.00 1.00 D


Penilaian akhir sikap pada LCK (rapor) pada skala 1 – 4
dengan menggunakan table konversi sebagai berikut:

INTERVAL SIKAP
3.33  X  4.00 SB
2.33  X  3.33 B
1.33  X  2.33 C
0.00  X  1.33 K
G. Mekanisme Penilaian
Dalam Permendikbud Nomor 66 tahun 2013
dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, serta
Pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Penilaian
dapat dilakukan selama pembelajaran berlangsung
(penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai
dilaksanakan (penilaian hasil). Penilaian hasil belajar
dilakukan dalam bentuk penilaian autentik, penilaian
diri, penilaian proyek, ulangan harian (UH), ulangan
tengah semester (UTS), ulangan akhir semester
(UAS), ujian tingkat kompetensi (UTK), ujian mutu
tingkat kompetensi (UMTK), ujian sekolah (US), dan
ujian nasional (UN).
Penilaian sikap sesuai Permendikbud No. 66
Tahun 2013
1. Observasi
Observasi (pengamatan) merupakan teknik penilaian
yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan pedoman
observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati.
2. Penilaian diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian diri.
H. Instrumen Penilaian
1. Penilaian kompetensi sikap
Sikap dalam mata pelajaran berkaitan dengan nilai atau
norma yang berhubungan dengan materi pembelajaran
Kompetensi sikap yang dimaksud adalah sikap sesuai yang
dituntut KI-1 dan KI-2 berturut-turut adalah sebagai berikut:
1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya, dan
2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Penilaian antarpeserta
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai temannya terkait dengan
pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta
didik.
4. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik terhadap sikap
peserta didik di dalam dan di luar kelas, yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan
kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan
sikap dan perilaku.
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
a. Tes Tulis
b. Tes Lisan
c. Penugasan

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


a. Tes Praktik
b. Proyek
c. Penilaian portofolio
C. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan kumpilan dokumen peserta didik
yang menunjukkan bukti-bukti pengalam belajar peserta didik
yang dikumpulkan kurun waktu tertentu.
Kendala dalam penilaian portofolio
Bagi guru:
1. Kesulitan dalam penerapan penilaian portofolio karena belum
terbiasa dan terlalu banyak aspek yang di nilai sehingga
kesulitan dalam mengatur penilaian.
Bagi siswa:
1. Siswa belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan
penilaian portofolio
2. Banyak siswa yang tidak tertarik dan kurang semangat saat
pembelajaran
3. pada penilaian portofolio banyak tes – tes yang harus
dikerjakan sehingga banyak siswa yang malas untuk
mengerjakannya.
Sekian…………………………….
terima kasih…………………………………
Moga Bermanfaat……………………….

Anda mungkin juga menyukai