Anda di halaman 1dari 45

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PROVINSI

ROSSY HANDAYANI
1762201117
ANVULAN 2017 KOTA/KAB DESA
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya
segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut, dalam
kerangka Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) (PP No.105 Tahun 2000).
Proses implementasi (kesuksesan) Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
menjadi sebuah fenomena publik saat ini. Argumentasi yang mendukung penetapan isu-isu
sentral ini adalah bahwa proses sentralisasi menjadi desentralisasi dalam Perencanaan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah di Indonesia sangat bergantung pada perubahan perilaku orang
yang terlibat dalam proses tersebut, khususnya yang mengimplementasikan perubahan
paradigma Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Daerah. Perubahan paradigma ini,
mengharuskan adanya perubahan cara berfikir, berkeyakinan dan bertindak menyangkut
proses implementasi peraturan perundangundangan mengenai Perencanaan dan Pengelolaan
Keuangan Daerah, dan menyangkut kegiatan pelayanan publik secara umum.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH

MATERI PEMBAHASAN

STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH

PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH

STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH


STRUKTUR PEMERINTAHAN DAERAH

Terbagi menjadi 3 tingkatan :

PROVINSI

KOTA/KABUPATEN

DESA
TINGKAT PROVINSI
KOTA/KABUPATEN
TUGAS DAN WEWENANG STRUKTUR
DAERAH

A. Gubernur
Pemerintah daerah di wilayah provinsi dipimpin oleh seorang gubernur dan
wakil gubernur. Dalam menjalankan tugas dan kewenangan sebagai kepala
daerah, gubernur bertanggung jawab langsung kepada DPRD Provinsi.

Tugas dan Wewenang Gubernur yaitu sebagai berikut :


1. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah di tingkat
kabupaten/ kota.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintah di daerah provinsi dan kabupaten/kota.
3. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah provinsi
dan kabupaten/kota.
TUGAS DAN WEWENANG STRUKTUR
DAERAH

B. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

DPRD dan memiliki fungsi sebagai berikut: Hak DPRD :


1) Legislasi (menyusun peraturan daerah); 1. Interpelasi
2) Anggaran; 2. Angket
3) Pengawasan. 3. Menyatakan Pendapat

Kewajiban DPRD :
1. Mengamalkan Pancasila & Melaksanakan UU NKRI 1945
2. Memperjuangan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
3. Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi / kelompok / golongan
TUGAS DAN WEWENANG STRUKTUR
DAERAH

TUGAS & WEWENANG DPRD :


1) Bersama gubernur membuat peraturan daerah (perda).
2) Bersama dengan gubernur membahas dan menyetujui rancangan APBD.
3) Melaksanakan bentuk pengawasan terhadap perda dan peraturan perundang-undangan
lainnya.
4) Mengusulkan pemberhentian dan pengangkatan kepala daerah dan wakil kepala daerah
kepada presiden melalui menteri dalam negeri.
5) Memilih wakil kepala daerah jika terjadi kekosongan jabatan.
6) Memberikan pendapat dan pertimbangan terhadap rencana perjanjian internasional di
daerah.
7) Memberikan persetujuan rencana kerja sama internasional.
8) Meminta laporan pertanggungjawaban kepala daerah.
9) Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah.
10) Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama antardaerah.
TUGAS DAN WEWENANG STRUKTUR
DAERAH

A. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Pemerintah daerah terdiri atas kepala daerah dan wakil kepala daerah. Kepala daerah dibantu
oleh seorang wakil kepala daerah. Kepala daerah provinsi disebut gubernur, dan wakilnya
disebut wakil gubernur. Sementara itu, kepala daerah kabupaten/kota disebut bupati/walikota
dan wakilnya disebut wakil bupati/wakil walikota. Dalam menjalankan tugasnya, wakil kepala
daerah bertanggung jawab kepada kepala daaerah. Wakil kepala daerah dapat menggantikan
kepala daerah apabila kepala daerah tidak dapat menjalankan tugasnya selama enam bulan
berturut-turut.
TUGAS DAN WEWENANG STRUKTUR
DAERAH

1. Sekretariat Daerah
Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah, yang memiliki tugas dan kewajibannya
membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan
lembaga teknis daerah. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, sekretaris daerah
bertanggung jawab kepada kepala daerah.

2. Sekretariat DPRD
Tugas sekretariat DPRD adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD.
2. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD.
3. Menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan
keuangan daerah.
4. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
TUGAS DAN WEWENANG STRUKTUR
DAERAH

3. DINAS DAERAH
Dinas daerah merupakan unsur pelaksanaan pemerintahan daerah. Dinas daerah dipimpin
oleh kepala dinas yang diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah, yang memenuhi
syarat atas usul sekretaris daerah. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada
kepala daerah melalui sekretaris daerah. Misalnya, dinas pekerjaan umum yang bertugas
mengurus dan membangun jalan raya atau jembatan.

4. LEMBAGA TEKNIS DAERAH


Lembaga ini merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah. Tugasnya berperan dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat khusus. Lembaga teknis
daerah berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. Lembaga-lembaga
tersebut dipimpin oleh kepala badan, kepala kantor, dan direktur rumah sakit umum.
Mereka diangkat oleh kepala daerah yang memenuhi syarat atas usul sekretaris daerah.
TUGAS DAN WEWENANG STRUKTUR
DAERAH

6. KELURAHAN
Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah yang
5. KECAMATAN memiliki tugas sebagai berikut:
Kecamatan merupakan bagian dari 1. Melaksanakan kegiatan pemerintahan
kabupaten/kota. Kecamatan terdiri ditingkat kelurahan.
atas beberapa kelurahan. Kecamatan 2. Memberdayakan masyarakat
dipimpin oleh seorang camat. Camat 3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat
bertanggung jawab kepada 4. Menyelenggarakan ketentraman dan
bupati/walikota.. ketertiban umum
5. Menegakkan peraturan daerah
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH

PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH

PERENCANAAN adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat,
melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia.
PEMBANGUNAN DAERAH adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja,
lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun
peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang
ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah
dalam jangka waktu tertentu.
• Satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
• Dilakukan bersama pemangku kepentingan sesuai peran dan kewenangan
• Mengintegrasikan RTRW dgn rencana pembangunanDilaksanakan berdasarkan kondisi,
potensi serta dinamika daerah, nasional dan global
1. RPJP Daerah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dalam Jangka waktu
20 tahun
2. RPJM Daerah  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dalam jangka
waktu 5 tahun
3. RKPD  Rencana Kerja Pemerintah Daerah dalam Jangka waktu 1 tahun

RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) disusun dengan mengacu


pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). RPJMD (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah) merupakan penjabaran dari RPJPD.
RPJMD disusun dengan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN). RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) merupakan
penjabaran dari RPJMD.
Pemahaman Daerah

Monitoring & Evaluasi


Penetapan Visi dan Misi

Pelaksanaan / Implementasi

Perumusan Tujuan

Penganggaran

Mengidentifikasi Strategi
Seleksi Alternatif & Penentuan Alternatif
Strategi / Program

Pengujian Alternatif Strategi atau


Program
1. Menghasilkan dokumen perencanaan yang akan berfungsi sebagai alat koordinasi bagi
semua pihak /pelaku (stakeholders).
2. Membuat pedoman atau arahan dan strategi bagi pelaksanaan pembangunan untuk
mencapai harapan dan tujuan pembangunan.
3. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan melalui monitoring &
evaluasi.
4. Memberikan umpan balik dan rekomendasi bagi perencanaan selanjutnya.
Analisis Daerah adalah suatu proses Pemahaman Daerah yang bertujuan untuk
memperoleh data dan informasi secara sistematis tentang kondisi utama
lingkungan, fisik, sosial, ekonomi, budaya, politik, administratif dan
kelembagaan dari suatu daerah yang sedang dikaji dan direncanakan
pembangunannya.
Tujuan yang menyeluruh dari analisis daerah adalah untuk meningkatkan pemahaman
para perencana daerah dan masyarakat tentang situasi kini yang mendasar dan relevan
untuk perumusan kebijakan dan pembuatan keputusan bagi pembangunan daerah.

Analisis Daerah dimulai dengan analisis kondisi kualitatif pembangunan daerah pada
saat ini, analisis kuantitatif, hingga pengidentifikasian persoalan (problems) daerah
beserta sebab dan akibatnya, serta penggalian potensi daerah yang ada. Hal ini
diperlukan untuk merumuskan dan mendefinisikan tujuan, untuk mengevaluasi strategi
atau pilihan dan dampaknya, serta untuk pengambilan keputusan strategi
pembangunan yang akan diterapkan.
 Profil Daerah biasanya berisi atau menggambarkan berbagai situasi dan kondisi dasar
tentang daerah yang akan direncanakan, meliputi antara lain keadaan fisik geografis,
keadaan aktivitas ekonomi, sosial budaya dan kelembagaan serta kondisi lingkungan
hidup sebagai hasil dari pengumpulan dan analisis data dan informasi daerah (hasil
analisis daerah).
 Gambaran keadaan ini pada akhirnya dipergunakan untuk mengidentifikasi dan
menguraikan isu atau permasalahan utama daerah (development issues), persoalan
daerah (problems), potensi atau kekuatan daerah serta peluang daerah untuk tumbuh
dan berkembang.
 VISI harus menggambarkan suatu masa depan yang ideal bagi masyarakat serta

merupakan suatu pernyataan umum yang menjadi dasar/ basis bagi semua
elemen atau semua pelaku (stakeholders) dalam proses perencanaan.
MISI adalah suatu alasan bagi suatu daerah atau pemerintahan daerah dibentuk atau
didirikan, sehingga merupakan alasan keberadaan atau eksistensi suatu daerah atau
pemerintahan daerah.
MISI harus mengidentifikasi dan menguraikan kewenangan pangkal atau tugas pokok yang
diselenggarakan oleh daerah atau pemerintahan daerah serta untuk siapa kewenangan atau
tugas itu dikerjakan.
MISI harus dapat mengingatkan setiap orang atau setiap pelaku. MISI merupakan hal yang
penting untuk mengarahkan penyelenggaraan atau operasionalisasi suatu pemerintahan atau
pembangunan daerah, sehingga semua pelaku (stakeholders) dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal daerah yang bersangkutan serta mengetahui peran,
program, dan hasil yang akan diperoleh di masa depan.
 Rencana biasanya dirumuskan dalam bentuk program atau proyek
pembangunan.
 Dokumen Rencana/Program biasanya berisi serangkaian langkah atau strategi
yang lebih rinci untuk mencapai visi, misi atau tujuan pembangunan daerah.
 Sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan, program atau proyek harus
memiliki tujuan dan sasaran serta indikatornya, cara/metode, lokasi, prakiraan
biaya dan tahapan waktu pelaksanaannya yang jelas, serta memiliki kejelasan
keterkaitan dengan dan kontribusinya terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan
pembangunan daerah.
 Monitoring dan Evaluasi (M &E) adalah suatu kegiatan untuk mengawasi dan
mengendalikan pelaksanaan pembangunan agar sesuai dengan Rencana berdasarkan
indikator pencapaian (kinerja) yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Laporannya
dapat berupa Dokumen Hasil M & E.
 Tujuan Monitoring dan Evaluasi adalah untuk memberikan Umpan Balik berupa Koreksi
atau Pelurusan apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan; dan berupa
rekomendasi bagi perbaikan dan penyempurnaan proses perencanaan selanjutnya.
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

asas • pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan


dalam suatu sistem yang terintegrasi yang
diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun
terintegrasi ditetapkan dengan peraturan daerah.

asas • keuangan daerah dikelola: (1) Secara tertib


(2) Taat pada peraturan perundang-
undangan (3) Efektif (4) Efisien (5) Ekonomis
tanggung (6) Transparan (7) Bertanggung jawab (8)
Keadilan (9) Kepatutan (10) Manfaat untuk
jawab masyarakat
APBN APBD
1. Kekuasaan Pengelola Keuangan Negara – Presiden 1. Kekuasaan Pengelola Keuangan Daerah –
Gub/Bupati/Walikota
2. Bendahara Umum Negara – Menkeu 2. Bendahara Umum Daerah – Kepala
Badan/Dinas/Biro/Bagian Keuangan Daerah*)

3. Wakil Pemerintah Dalam Kepemilikan Kekayaan 3. Wakil Pemerintah Dalam Kepemilikan Kekayaan
Negara Yang Dipisahkan – Menkeu DaerahYang Dipisahkan –
Gubernur/Bupati/Walikota
4. Pengguna Anggaran – Menteri/Kepala Lembaga 4. Pengguna Anggaran – Kepala Dinas/Badan/Kantor

5. Pejabat Pembuat Komitmen – Pejabat Yang 5. Pejabat Pembuat Komitmen – Melekat pada
Ditunjuk Oleh Pengguna Anggaran Pengguna Anggaran
6. Entitas Pelaporan – K/L 6. Entitas Pelaporan – Pemda
Entitas Akuntasi – Unit Kerja K/L Entitas Akuntasi – SKPD
CATATAN :
1. Kepala Badan/Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
2. Kepala Badan/Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; atau
3. Kepala Biro/Bagian Keuangan.
 PPKD;
 KUASA BUD;
 PENGGUNA ANGGARAN (PA); DITETAPKAN
 KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA); KEPALA
DAERAH
 BENDAHARA PENERIMAAN DAN
BENDAHARA PENGELUARAN.

 PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (PPTK);


DITETAPKAN
 PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN (PPK) PA
SKPD.
• menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
• Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja;
• melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
• melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;
• mengelola utang dan piutang;
• menggunakan barang milik daerah;
• mengawasi pelaksanaan anggaran;
• menyusun dan menyampaikan laporan keuangan; satuan kerja perangkat daerah yang
dipimpinnya
Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD :

meneliti kelengkapan SPP-LS, UP, GU, TU yang diajukan bendahara pengeluaran dan
diketahui oleh PPTK
melakukan verifikasi SPP
menyiapkan SPM

Verifikasi harian atas penerimaan


E
E Melaksanakan akuntansi SKPD

F menyiapkan laporan keuangan SKPD

Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang
bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan
• Bendahara penerimaan wajib menyetor Pertgjwban Pemeriksaan
penerimaannya ke
rekening kas umum Disusun dan disajikan
RPJMD RKPD Rancangan Penatausahaan
daerah selambat- Sesuai SAP
DPA-SKPD lambatnya 1 hari kerja
Pendapatan
PEDUM APBD
Laporan Keuangan
o/ MDN Verifikasi Pemerintah Daerah
• Penerbitan SPM-UP, SPM- • LRA • LO Laporan Keuangan
KUA PPAS DPA-SKPD GU, SPM-TU dan • Neraca • LPE diperiksa oleh BPK
SPM-LS oleh Kepala SKPD
• Penerbitan SP2D oleh • Lap. Arus • Laporan
PPKD
Penatausahaan Belanja Kas perubahan
PelaksanaanAPBD • CaLK saldo
Nota
Kesepakatan Pendapatan
Raperda PJ Pel
Belanja APBD
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ Pembiayaan
Penatausahaan Persetujuan Bersama
KDH Pembiayaan (KDH + DPRD)
RKA-SKPD Laporan Realisasi • Dilakukan oleh PPKD
Semester Pertama
setelah 3 hari
RAPBD
Kekayaan dan
R P-APBD Kewajiban daerah
Evaluasi o/ Gubernur/
• Kas Umum
Evaluasi • Piutang MDN 15 hari DPRD
Evaluasi R • Investasi
Raperda APBD • Barang
P-APBD • Dana Cadangan 7 hari penyesuaian o/ melakukan
oleh Gubernur/ Oleh • Utang Pemda pengawasan
Mendagri Gbrnr/MDN bukan
Akuntansi pemeriksaan
Keuangan Daerah
Perda APBD Perda P-APBD
Perda PJ Pel APBD 34
Pendapatan-LRA
1 4 7
Belanja
LRA SAL
Transfer
Pembiayaan

PP Pendapatan-LO 2 5
71/2010
Beban LO LPE C
Kas & Setara Kas A
Permen Piutang L
Kebijakan
dagri K
Akt & SAPD Persediaan
64/2013 3
Investasi Jangka
Neraca
Panjang **)
Aset Tetap & 6
Penyusutan LAK *)
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Kewajiban Transaksi
Koreksi Kesalahan Transitoris ***)
*) LAK disusun berdasarkan hasil
analisis arus masuk dan keluar
kas.
**) CaLK merupakan penjelasan
deskriptif atas keseluruhan
laporan. Konsolidasi
***) Transaksi Transitoris dapat ReStatement Laporan
berupa Potongan Pajak, Keuangan
Penyetoran Pajak, PPh21, dll. Lap
35
SKPD
Kepala daerah (Gurbenur/Bupati/Walikota)selaku kepala pemerintah daerah adalah
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam
kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Wewenangnya sebagai berikut :
1
• menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD;

2
• menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah;

3
• menetapkan kuasa pengguna anggaran/pengguna barang;

4
• menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;

5
• menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan daerah;

6
• menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah;

7
• menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik daerah;

8
• menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran.
Sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah mempunyai tugas-tugas :

1 • Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan


pengelolaan APBD 7 •Memimpin tim anggaran pemerintah daerah (TAPD)

2 • Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan


pengelolaan barang daerah
8 •Menyiapkan pedoman pelaksaan APBD

3 • Penyusunan rancangan APBD dan rancangan


perubahan APBD
9 •Menyiapkan pedoman pengelolaan barang daerah

4 • Penyusunan Ranperda APBD, perubahan APBD

10 •Memberikan persetujuan pengesahan DPA-SKPD


5 • Tugas-tugas pejabat perencana daerah , PPKD,
dan pejabat pengawas keuangan daerah

•Melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan

6 • Penyusunan pelaporan keuangan daerah dalam


rangka pertanggung jawaban APBD
11 keuangan daerah lainnya berdasarkan kuasa yang di
limpahkan oleh kepala daerah.
Kepala satuan kerja pengelolaan keuangan daerah mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan APBD, dan bentuk kekayaan daerah lainnya serta bertindak sebagai Bendahara
Umum Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya kepala pejabat pengelola keuangan daerah
bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui koordinator pengelola keuangan.
Kepala PPKD selaku Pengelola APBD mempunyai PPKD selaku BUD berwenang:
tugas sebagai berikut :
• Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD
• Menyusun dan melaksanakan kebijakan • Mengesahkan DPA-SKPD
pengelolaan keuangan daerah. • Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD
• Menyusun rancangan APBD dan rancangan • Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
perubahan APBD pengeluaran kas daerah
• Melaksanakan pemungutan pajak daerah
• Melaksanakan pemungutan pajak daerah yang
• Memantau pelaksanaa penerimaan dan pengeluaran APBD oleh
telah di tetapkan dengan peraturan daerah bank atau lembaga kuangan lainnnya yang telah di tunjuk
• Melaksanakan
: fungsi Bendahara Umum • Mengusahakan dan mengatur dana yang di perlukan dalam
Daerah pelaksanaan APBD
• Menyusun laporan keunagan daerah dalam • Menyimpan uang daerah
rangka pertanggung jawaban pelaksanaan • Menetapkan SPD
APBD • Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelolah atau
• Melaksanakan tugas lainya berdasarkan kuasa menatausahakan investasi
yang dilimpahkan oleh kepala daerah • Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat
pengguna anggaran atas beben rekening kas umum daerah
• Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas
nama pemerintah daerah
Kuasa BUD, bertanggugjawab atas pelaksanaan tugasnya kepada BUD dengan
Tugas :

1. Menyiapkan anggaran kas


2. Menyiapkan SPD
3. Menerbitkan SP2D
4. Menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah
5. Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh Bank dan/atau lembaga
keuangan lainnya yang ditunjuk
6. Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD
7. Menyimpan uang daerah
8. Melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi daerah
9. Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas beban
rekening kas umum daerah
10. Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah
11. Melaksanakan pengelolaan utang dan piutang daerah
12. Melaksanakan penagihan piutang daerah
Kepala satuan kerja perangkat daerah terdiri dari kepala dinas, badan, sekretaris daerah,
sekretaris DPRD, kepala lembaga teknis, camat, dan lurah.
Kepala satuan kerja perangkat daerah sebagai pengguna anggaran bertanggung jawab atas
tertib panatausahaan anggaran yang dialokasikan pada satuan kerja yang dipimpinnya, kepala
satuan kerja perangkat daerah disebut pengguna anggaran, apabila mempunyai anggaran
tersendiri dalam hal ini dokumen pelaksana anggaran satuan kerja perangkat daerah (DPA-
SKPD). Dalam konteks penyusunan palaksanaan dan penatausahaan,

Pengguna anggaran mempunyai tugas dan wewenang Pengguna anggaran mempunyai tugas dan wewenang antara lain:
antara lain:

• Menyusun RKA-SKPD • Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran


• Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran • Melalukan pemungutan penerimaan bukan pajak
atas beban anggaran • Mengadakan ikatan atau perjanjian kerja sama dengan pihak lain dalam
• Melaksanakan anggaran SKPD yang batas anggaran yang telah di tepakan
dipimpinnyaMelakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran • Menandatangani SPM
• Melalukan pemungutan penerimaan bukan pajak • Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD yang
• Mengelola barang milik daerah atau kekayaan daerah dipimpinnya
yang menjadi tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya • Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya
Mengendalikan
pelaksanaan kegiatan

Melaporkan perkembangan
pelaksanaan kegiatan

Menyiapkan dokumen anggaran


atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan.
Bendahara Penerimaan Bendahara Pengeluaran

• Pejabat Fungsional yang ditu • Pejabat Fungsional


njuk untuk menerima,
menyimpan, menyetor,
yang ditunjukkan uang
menatausaha dan untuk keperluan
mempertanggung jawabkan belanja daerah dalam
uang pendapatan daerah rangka pelaksanaan
dalam rangka pelaksanaan APBD pada SPD.
APBD pada SPD.
1. Struktur Pemerintahan Daerah terdiri dari Kepala daerah sebagai pemegang
kekuasan daerah yang tertinggi (Gubernur/Walikota), wakil kepala daerah,
DPRD, Sekretariat daerah/DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah,
kecamatan dan kelurahan.
2. Siklus perencanaan pembangunan daerah terdiri dari :
a. Pemahaman Daerah
b. Penetapan visi dan misi
c. Perumusan tujuan
d. Mengidentifikasi strategi alternatif
e. Pengujian alternatif strategi
f. Seleksi alternatif dan penentuan strategi
g. Penganggaran
h. Pelaksanaan
i. Monitoring dan evaluasi
3. Dari tahapan diatas Analisis Daerah merupakan hal yang terpenting dilakukan
karena Analisis Daerah diperlukan untuk merumuskan dan mendefinisikan
tujuan, untuk mengevaluasi strategi atau pilihan dan dampaknya, serta untuk
pengambilan keputusan strategi pembangunan yang akan diterapkan.
4. Pengelolaan keuangan daerah memiliki dua Asas umum yaitu Asas
Terinetegrasi dan Asas bertanggung Jawab.
5. Pihak Pelaksaana APBD dibagi menjadi dua yaitu Ditetapkan Kelapa Daerah
(PPKD, Kuasa BUD, Pengguna Anggaran (PA), kuasa PA, bendahara
penerimaan dan bendahara pengeluaran) dan Ditetapkan oleh PA (Pejabat
pelaksana teknik kegiatan dan Pejabat penatausahaan keuangan SKPD)
6. Siklus APBD terdiri dari beberapa tahapan siklus antara lain perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan. Pertangungjawabkan dan berakhir
pemeriksaan)
Halim, Abdul dan Muhammad Syam Kusufi.2013.Akuntansi Sektor Publik:
Akuntansi Keuangan Daerah.Jakarta:Salemba Empat

Hariadi, Pramono.2013.Pengelolaan Keuangan Daerah.Jakarta:Salemba Empat

Ratmono, Dwi dan Mahfud Sholihin.2017.Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis


Akrual.Yogyakarta:UPP STIM YKPN

Tanjung, Abdul Hafiz.2007.Akuntansi Pemerintahan Daerah: Konsep dan Aplikasi


Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan.Bandung:Alfa Beta

Patisa, Roni Dian.2017.Definisi Perencanaan Pembangunan Daerah.[Online]


https://formasiberita.blogspot.com/2017/11/defenisi-perencanaan-
pembangunan-daerah.html

Anda mungkin juga menyukai