Anda di halaman 1dari 35

HEMATOLOGI

Topik
• Anemia
• Leukemia
• Gangguan hemostasis/ perdarahan
ERITROSIT

• Dibentuk di sumsum tulang


• Usia hidupnya 120 hari (± 20 hari)
• Didegradasi di spleen
• Jika tidak ada produksi baru, hemoglobin dapat turun 1
gr/minggu
ANEMIA
• Penurunan jumlah massa eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi
fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan
perifer
• Parameter : Hb , Ht , Jumlah eritrosit 
• Gejala klinis:
Mild Mild dyspnea on exertion, palpitation
Moderate As with MILD ANEMIA, may also have
excessive fatigue
Severe Dyspnea at rest, tachycardia with pounding pulse,
weakness, dizziness, syncope, headache, insomnia
Etiologi
DIAGNOSIS
Anamnesa
• Keluhan seperti pucat , lemah, lesu, nafsu makan menurun
• Timbulnya akut atau kronis ( gradually)
• Komplikasi anemia berat sesak nafas yang berhubungan dengan
aktivitas
• Gejala klinis khas
• Etiologi anemia
• prematuritas • disertai ikterus /tidak
• intake makanan /diet • perdarahan, panas badan
• malabsorpsi ( diare ) • riwayat keluarga
• Cacingan
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Tanda anemia :
• Conjunctiva, mucosa bibir, telapak tangan
• Komplikasi : anemia berat systolic murmur disemua ostia
• Limfadenopati
• Hepatosplenomegali ada/tidak
• Tanda khas lain:
 spoon nail
 Stomatitis
 icterus
DIAGNOSIS
Laboratorium
• Hemoglobin
Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO:
Laki-laki : > 13 g/dl
Perempuan : > 12 g/dl
Wanita hamil : > 11 g/dl
• Apus darah tepi : morfologi eritrosit
• Lekosit, trombosit
• Retikulosit
• Index eritrosit : PCV, MCV, MCH, MCHC
DIAGNOSIS
Laboratorium Spesifik
Anemia defisiensi besi Ferritin serum,SI, TIBC

Anemia hemolitik Bilirubin, LDH, tes fragilitas osmotik, Acid


Ham’s test, tes Coombs

Anemia megaloblastik Serum folat, serum cobalamin

Thalassemia Elektroforesis Hb

Anemia aplastik atau Biopsi dan aspirasi sumsum tulang


KLASIFIKASI BERDASARKAN MORFOLOGI
Hipokromik Mikrositer Normokromik Normositer Makrositer

Anemia defisiensi besi Anemia paska perdarahan akut Anemia Megaloblastik


Defisiensi asam folat
Defisiensi B12
Talasemia mayor Anemia aplastik

Anemia sideroblastik Anemia hemolitik didapat Anemia Non-Megaloblastik


Anemia pada penyakit hati
Anemia penyakit kronik Anemia penyakit kronik kronik
Anemia pada hipotirodisme
Anemia pada mielodisplastik
Keracunan timah Anemia pada PGK
SADT

Hipokromiik Normokromik
Makrositer
Mikrositer Normositer

MCV< 80 Fl; MCV 80-95;


MCV > 95
MCH < 27 MCH 27-34
Metabolisme Besi
• Transferrin merupakan
•Sumber besi dalam tubuh: transporter besi  ke
-Pemecahan sel darah merah (80 %) sumsum tulang untuk:
-Zat makanan dan penyimpanan besi • Disimpan:
(20 %) • a. Berikatan dengan
apoferritin  ferritin
•Besi dalam intestinum  diikat • b. Jika besi terlali
oleh apotransferrin empedu  banyak  disimpan
transferrin  absorbsi ke sirkulasi dalam bentuk tidak
larut  hemosiderin
•Besi hasil pemecahan sel darah • - Digunakan untuk sintesis
merah  diikat langsung oleh heme
apotransferrin  transferrin
Etiologi
• Faktor nutrisi
Konsumsi Fe↓ (rendah daging, Vit C, dll)
• Kehilangan besi akibat perdarahan kronik
Tukak peptik, cacing tambang, hemoroid,menorrhagia, hemturia,
hemoptisis, dll.
• Kebutuhan besi meningkat
prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil, dll
• Gangguan absorpsi besi
gastrektomi, tropical sprue, atau kolitis kronik
Tingkat Kekurangan FE

1. Iron Depletion
• Kebutuhan/kehilangan besi > asupan (Ferritin <, TIBC
dan Transferrin normal)

2. Iron Deficient Erythropoesis


• Cadangan besi sudah mulai berkurang (Ferritin <<,
Transferrin <, TIBC normal)

3. Iron Deficiency Anemia


• (Ferritin <<, Transferrin <<, TIBC >>)
Manifestasi Klinis
• Pucat, irritable, gelisah, nafsu
makan , lemah, mudah kena
infeksi
• Koilonychia
• Atrofi papil lidah
• Cheilosis
• Pica
Hasil Laboratorium

• Anemia hipromik mikrositer ( RBC Count,  MCV)


•  Serum Ferritin
•  Saturasi transferrin ( Serum Fe,  TIBC)
• SADT: sel pensil, anisositosis, poikilositosis, hipokrom
KRITERIA DIAGNOSIS
Anemia hipokromik mikrositer dari hapusan darah tepi atau MCV <80fl
dan MCHC <31%, diikuti dengan salah satu:
a. Dua dari tiga parameter dibawah ini:
• Besi serum <50mg/dl
• TIBC >350mg/dl
• Saturasi feritin <15%
b. Feritin serum < 20mg/l
c. Pengecatan sumsum tulang dengan biru prusia (pearl strain) menunjukkan
butir-butir hemosiderin (cadangan besi) negatif
d. Pemberian ferrous sulfat 3x200mg/hari selama 4 minggu mengalami
kenaikan Hb > 2g/dl
TATALAKSANA
a. Terapi preparat besi Oral
• Dosis 6mg elemental FE/kgBB/hari
• Sulfas ferosus 3 x 200mg (200mg SF = 66mg elemental besi)
• Sediaan lain: ferrous gluconate, ferrous fumarat, dll.
• Diberikan 3-6 bulan setelah Hb normal.
• Efek samping: mual, muntah, konstipasi.
b. Preparat beri parenteral
Indikasi: • Intoleransi per oral
• Gangguan pencernaan, cth: kolitis ulceratif
• Penyerapan terganggu, cth: gastrektomi
• Kebutuhan besi yang besar dalam waktu singkat
Indikasi transfusi pada ADB
ADB jarang membutuhkan transfusi darah.
Indikasi transfusi :
• Adanya penyakit jantung anemik dengan ancaman payah
jantung
• Anemia yang sangat simptomatik, misalnya anemia
dengan gejala pusing yang sangat menyolok
• Pasien memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang
sangat cepat seperti pada kehamilan trimester akhir atau
preoperasi.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam UI, Edisi 6, Jilid
II, 2014
Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam UI,
Edisi 6, Jilid II,
2014
DIAGNOSIS BANDING
Defisiensi besi Penyakit kronis Talasemia Sideroblastik
Besi serum Menurun < 30 Menurun < 50 Normal/↑ Normal/↑
TIBC Meningkat > 360 Menurun < 300 Normal/↓ Normal/↓
Feritin serum Menurun <20 Normal 20-200 Meningkat > 50 Meningkat > 50
Besi sumsum (-) (+) (+) (+) dengan ring
tulang sideroblastik
Elektroforesis Hb N N Hb A2 meningkat N
Keracunan Timah
• Menghambat pembuatan heme (mengikat Fe)
• Dapat menyebabkan kerusakan neurologis dan anemia
• Faktor resiko: paparan cat dan bahan-bahan industri berbasis
timah
• Diagnosis: uji kadar timah dalam tubuh
• Terapi: kelasi dengan desferoksamin
Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam UI,
Edisi 6, Jilid II,
2014
ANEMIA APLASTIK
• Suatu anemia karena kegagalan sumsum tulang membentuk
ketiga unsur sel darah normal dengan akibat  pansitopenia,
tanpa ada infiltrasi sel lain, dengan BM (sumsum tulang)
hipoplasia-aplasia, sel-sel lemak
• Insidens puncak : 3-5 tahun
• Patofisiologi
Kerusakan sel induk/sel pluripoten/stem sel & ketidakmampuan
jaringan BM untuk tumbuhnya stem sel
KLASIFIKASI & ETIOLOGI
DIDAPAT KONSTITUSIONAL

Idiopatik Fancioni anemia

Obat : Kloramfenikol, sitostatika Familial aplastik anemia

Toksin : insektisida ATP

Radiasi : Nuklir/matahari

Infeksi : hepatitis
KRITERIA DIAGNOSA
ANAMNESA PEMERIKSAAN FISIK
• Anemis, lemah, lesu, gairah (-) • Anemia
• Perdarahan • Perdarahan kulit / mukosa
• Tanda-tanda infeksi panas badan • Tidak ada organomegali
• Riwayat obat-obatan (+)/(-) • Tidak ada limfadenopati

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah tepi: pansitopenia, tanpa sel blast
• Sumsum tulang : Aplasia, hipoplasia, sel lemak >>, limfosit , eritropoesis,
granulopoesis 
GAMBARAN SUMSUM TULANG NORMAL
Gambaran sumsum tulang
Anemia aplastik
Hemopoeisis yang tak terlihat lagi karena
kerusakan sumsum tulang, hanya tampak
sel lemak atau serabut dengan jumlah
limfosit yang bervariasi, sel retikulum, sel
plasma atau sel mast
DIAGNOSA BANDING PENGOBATAN
• ITP : trombositopenia, RBC-WBC • Hindari obat-obatan / zat toksik
normal, BM normal, megakariosit
• Tranfusi PRC 10-15 ml/kgBB bila
aktif
perlu
• ATP : seperti ITP, BM megakariosit
• Suspensi trombosit : 1 u/ 3-5
(-)
kgBB untuk atasi perdarahan
• Leukemia akut: (aleukemik
• Cegah infeksi : antibiotika
leukemia)
• Pansitopenia
• Transplantasi sumsum tulang
• BM : hiperseluler didominasi oleh
sel blast
• Infiltrasi dari keganasan tempat
lain
• Stadium preleukemik dari leukemia
akut terlihat sesudah 2-7 bulan
G6PD Defisiensi
ANEMIA MAKROSITER

Morfologi
Sel-sel eritrosit besar

Etiologi
• Megaloblastik
Anemia defisiensi asam folat, anemia defisiensi vit. B12, anemia
pernisiosa
• Non megaloblastik
Anemia ec penyakit hati kronik, anemia sindrom mielodisplastik
Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam UI,
Edisi 6, Jilid II,
2014
ANEMIA MEGALOBLASTIK
ETIOLOGI
DEFISIENSI B12 DEFISIENSI ASAM FOLAT
Vegetarian Peminum alkohol
Gastrektomi Kehamilan, bayi
Sprue tropikal Sprue tropikal
Reseksi intestinum terminal Obat-obatan
Anemia pernisiosa

Manifestasi klinis khas : glositis, gangguan neurologis pada defisiensi vit 12


Pemeriksaan mikroskopis : • Anisitositosis & poikilositosis
• Makroovalositosis
• Retikulosit sedikit
TATALAKSANA

• Anemia dikoreksi peroral dengan:


• Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin)
• Asam folat 500-1000 mikrogram (untuk ibu hamil 1 mg)
• Koreksi cepat (iv atau im)  oleh dokter spesialis

Anda mungkin juga menyukai