Oleh :
Luh Putu Aries Setiawati
Mortalitas
Biaya meningkat
Morbiditas Citra RS menurun
Tuntutan
Hukum
Kecacatan Mutu pelayanan
UU RI no 36 menurun
UU RI no 44
Pencegahan &
Pengendalian
Infeksi (PPI)
Komite &
Tim PPI Program PPI
SKP 1.
Mengidentifikasi pasien dengan benar
SKP 2.
Meningkatkan komunikasi yang efektif
SKP 3.
Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
SKP 4.
Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pasien yang benar
SKP 5.
Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
SKP 6.
Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh
Program PPI
Salah satu program dari PPI
Aktifitas yang sangat penting dan luas
Dilakukan oleh IPCN yang berkompteten
SURVEILANS Secara aktif dan terus menerus.
IDO
Pneumonia CAUTI
/ VAP
Surveilans
Pola IADP
AntiMikroba
Pola
Kuman
Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
Pemasangan :
CVC, Vena perifer (infus), Haemodialisa, IVL
Defenisi IADP
Ditemukan organisme dari hasil kultur darah semi/
quantitatif dengan tanda klinis yg jelas serta tidak
disertai infeksi yang lain (tanpa ada organ atau jaringan
lain yang dicurigai sebagai sumber infeksi) dan / atau
dokter yang merawat menyatakan infeksi
Kriteria 2:
• Px menunjukkan minimal 1 gejala klinis (s >38⁰C, menggigil atau
hipotensi), DAN
• Tanda & gejala klinis & hasil (+) lab tidak ada hub dg infeksi tubuh
bag. lain.
• Hasil kultur berasal dari ≥ 2 kultur darah d lokasi pengambilan
berbeda didpt mikroba kontaminan umum.
Kriteria 3:
• Untuk pasien anak ≤ 1 thn
• Menunjukkan minimal 1 gejala : demam (S rectal >38), hipotermi
(<37), apnoe atau bradicardi
• Tanda & gejala klinis & hasil (+) lab tidak ada hub dg infeksi tubuh
bag. lain.
• Hasil kultur berasal dari ≥ 2 kultur darah d lokasi pengambilan
berbeda didpt mikroba kontaminan umum.
Faktor Risiko IADP
• Lama pemasangan
• Jenis jalur intravaskular
• Lokasi pemasangan
• Tehnik pemasangan
• Perawatan device
• Kondisi pasien (usia, dll)
• Tehnik kultur
The Bundle Elements
Kebersihan Tangan
Maksimal penggunaan Alat Pelindung Diri
(Sterile Barrier precaution)
Antisepsis kulit : Chlorhexidine ----- ( bayi >2 bulan)
Pilih lokasi insersi kateter pada daerah Vena Femoral dan
Vena Sentral pada pasien dewasa
Observasi lokasi insersi setiap hari, pertimbangkan
melepaskan Kateter segera jika sudah tidak ada indikasi
Ventilator Associate Pneumonia (VAP)
Pengertian :
Pneumonia yang terjadi setelah 48 jam pada pasien yg
terpasang ventilasi mekanik baik melalui pipa
endotracheal/tracheostomi
KLASIFIKASI VAP
Early-onset :
• Setelah 48-72 jam setelah dilakukan tracheal intubasi
• Karena proses intubasi yang sulit
Late-onset :
Setelah 72 jam intubasi
Organisme Penyebab VAP
• Early onset :
– Hemophilus influenza
– Streptococcus pneumoniae
– Staphylococcus aureus (methicillin sensitive)
– Escherichia coli
– Klebsiella
• Late onset:
– Pseudomonas aeruginosa
– Acinetobacter
– Staphylococcus aureus (methicillin resistant)
Laboratorium
Sputum kultur / Kulture aspirasi trakheal ≥ 10 5 ppm/ ml
Ada 3 :
Pneumonia klinis (Pneu 1)
Pneumonia dg gambaran lab spesifik (Pneu 2)
Pneumonia pd x imunocompromised (Pneu 3)
Bundle Pencegahan VAP
1. Head Up 30 – 45 º
2. Hand hygiene
3. DVT Profilaksis
4. Peptik Ulcer Profilaksis
5. Sedation Vacation
6. Oral care : Chlorhexidin @12 jam (sikat gigi) , bilas aqua @ 2-4
jam
Definisi :
Surgical Site Infection (SSI) merupakan infeksi yang
terjadi pada tempat atau daerah insisi akibat suatu
tindakan pembedahan.
c. Post operasi
• Perawatan luka operasi
Kategori Luka Operasi
1. Operasi Bersih :
Operasi dilakukan pada daerah/ kulit yang pada kondisi pra
bedah tidak terdapat peradangan dan tidak membuka traktus
respiratorius, traktus gastrointestinal, orofaring, traktus
urinarius atau traktus biller
Berdasarkan :
Klasifikasi jenis operasi (kategori operasi)
Bersih
0
Bersih tercemar
Tercemar 1
Kotor}
Klasifikasi kondisi pasien
ASA : 1
ASA : 2 0
ASA : 3
ASA : 4
ASA : 5 1
Durasi operasi
Sesuai dgn waktu yg ditentukan nilai } 0
Lebih dari waktu yg ditentukan nilai } 1
44
6/3/14
Pengumpulan Data
Observasi/Pengamatan
Interview/Wawancara
Kuesioner: Fixed or Closed, Open–end, (Kombinasi)
Sumber Sekunder
• Data Primer
• Data yang dikumpulkan oleh penelitinya sendiri
• Data Sekunder
• Data yang diambil dari suatu sumber
Pengumpulan Data
• Dilakukan oleh orang-orang yang sudah mempunyai
pengetahuan , pengalaman dan berkualitas.
• Sumber-sumber yang tepat, mengaplikasikan dan
mencatat data dengan metode yang tepat
• Format pengumpulan data dapat dientry dikomputer /
formulir kertas
• Pengumpulan data diawali ketika pasien masih dirawat.
• Pasien operasi didata sampai 30 hari setelah operasi,
jika ada implant sampai satu tahun setelah operasi 90
hari.
Pengumpulan Data
Data-data yang harus dikumpulkan yaitu data demografi,
infeksi, laboratorium, faktor resiko spesifik seperti:
pemasangan kateter urine ISK (CAUTI)
pemasangan central vena line IAD (BSI)
pemasangan ventilator mekanik VAP.
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang kateter urine
menetap 20 orang, total hari pemakaian kateter urine 80
hari.Jumlah pasien ISK dua orang, maka rate ISK adalah
2/80 X 1000 = 25 ‰
Menghitung dan menganalisa data infeksi
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang ventilasi
mekanik lima orang, total hari pemakaian ventilasi mekanik
20 hari.Jumlah pasien VAP dua orang, maka insiden rate
VAP adalah 2/20 X 1000 = 100 ‰
Menghitung dan menganalisa data infeksi
Insiden Rate IADP
Jumlah IADP
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian kateter vena sentral
dalam kurun waktu tertentu
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang kateter vena
sentral 10 orang, total hari pemakaian kateter vena sentral
40 hari.Jumlah pasien IADP dua orang, maka insiden rate
IADP adalah 2/40 X 1000 = 50 ‰
Menghitung dan menganalisa data infeksi
Contoh:
Pada bulan Juli 2009 jumlah pasien terpasang intra vena
perifer 50 orang, total hari pemakaian kateter vena perifer 200
hari.Jumlah pasien Plebitis 10 orang, maka insiden rate
Plebitis adalah 10/200 X 1000 = 50 ‰
Menghitung dan menganalisa data infeksi
122 2 1.6
Table 2. Ventilator-associated pneumonia
(VAP) rate
801 5 6.2
Table 3. Peritoneal dialysis–related peritontis
989 11 11.1
Tabel 6. BSIs rates stratified by risk body weight
1 40 1 2.5
2 50 4 8
3 20 5 25
Interpretasi
• Data harus diinterpretasi dengan cepat dan tepat, untuk
mendapatkan informasi/makna penemuan, apakah ada
masalah infeksi nosokomial, yang memerlukan
penanggulangan atau investigasi lebih lanjut.
10 9.8
8.7 70
8
alat/hari rawat
4.6 4.5 4.6
4 3.6 40 HAP
VAP
2.5 2.6
PLEBITIS
2 30
DEKUBITUS
1
20
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des 10
Month 0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Tahun
Outcome Assesment
• Apakah system surveilans sesuai tujuan
KESIMPULAN
• Pelaksanaan surveilans merupakan kegiatan yang
penting dan luas dalam program PPI