Iklima Nur Azmi Lely Hulaelyah Julia Nisrina W Sella Saputri Jessyca Jenis – jenis kriya
- Kriya Tekstil - Kriya Kayu - Kriya Keramik/Gerabah - Kriya Kulit Adhi Konthea Kosasih Sunarya
Adhi Konthea Kosasih
Sunarya adalah cucu dari Dalang Kondang Pak Asep Kosasih Sunarya. Pak Adhi sudah mengenalkan wayang golek ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri. Sampai sekarang beliau masih aktif menjadi dalang, dan mempertahankan budaya asli dari Indonesia. PERTANYAAN & JAWABAN 1. Apa definisi kriya menurut Narasumber? : Untuk dalam wayang kriya dapat ditemui dalam berupa pahatan kayu untuk bentuk wayang, ukiran dalam bentuk wajah dan alat musik pengiring (gamelan), dan bordir-an pada pakaian wayang. 2. Perkembangan / kemajuan kriya pada zaman dahulu dan sekarang Untuk zaman sekarang, perkembangan lebih modern dan lebih di apresiasi karena sekarang segala sesuatu lebih lengkap dan bermacam-macam. Dulu cat yang digunakan menggunakan buah galinggem, sedangkan sekarang sudah menggunakan cat pesawat dan cat mobil agar warna lebih menarik. Wayang zaman dahulu lebih digunakan untuk penyebaran Islam dan untuk memanggil roh leluhur, kalau sekarang lebih untuk penyampaian informasi tentang isu yang sedang berkembang dan sarana hiburan. Awalnya wayang digunakan sebagai Berhala, namun sudah dialih fungsikan menjadi media untuk dakwah. Dalam mengikuti perkembangan zaman, sempat dibuat wayang dengan menggunakan teknologi seperti mata nya bisa bercahaya, namun peminatnya berkurang karena kurang menarik ( tidak asli ) 3. Perbedaan Wayang Indonesia dan Luar Negeri ? Jenis wayang, di luar negeri juga ada wayang tapi bentuk dan tokoh nya berbeda. Cerita, cerita yang dibawakan juga berbeda sesuai dengan asal – usul budaya atau legenda nya masing – masing. Penonton, yang menjadi sasaran penonton di luar negeri adalah anak kecil sehingga kebanyakan penggemarnya adalah anak kecil sedangkan di Indonesia wayang di pertontonkan untuk segala usia sehingga penggemarnya pun beragam usia nya. Peminat luar negeri lebih antusias, walaupun bahasa nya berbeda tapi karena melihat gerakan dan memainkan imajinasi mereka menjadi lebih terhibur. 4. Apa perbedaan peminat zaman dahulu dan zaman sekarang ? Peminat zaman dahulu lebih banyak penontonnya dibandingkan sekarang, zaman dahulu penonton masih mengikuti jadwal pertunjukkan wayang. Zaman dahulu orang – orang masih bisa menonton semalam suntuk, namun sekarang mereka hanyak menonton untuk kebutuhan hiburan atau waktu senggang saja. Tambahan Wayang itu lebih bermain kepada imajinasi, tidak mementingkan visualnya. Untuk mengganti adegan barang yang digunakan yaitu Gunungan. Gunungan bisa menjadi apa saja seperti menggambarkan suatu daerah atau negara. Setiap cerita yang disampaikan dalam wayang selalu ada hikmah yang dapat di ambil. Hal – hal yang pakem dalam wayang yaitu : - Suara, dalam pementasan wayang suara adalah yang paling penting dalam penentuan karakter seperti suara Raksasa yang memakai nada dasar dan harus berat, suara Ratu yang halus. - Musikalitas, musik berperan penting dalam pementasan wayang untuk menggambarkan sebuah suasana dan mendatangkan sebuah suasana. - Karakter, karakter dalam wayang sangat beragam namun sesuai cerita. Seperti cerita untuk legenda menggunakan karakter Mahabaratha (Pandawa dan Kurawa), sedangkan untuk cerita rakyat menggunakan karakter seperti Cepot, Dawala, Semar, dll. - Makuta ( Mahkota ), makuta digunakan sebagai tanda suatu karakter. Pagelaran Wayang Wayang Golek Semalam Suntuk ( Khitanan, Nikah, dan Hajat Lembur) Wayang Golek Singkat Padat (1 / 2 jam) : pertunjukan yang dimaksudkan untuk hiburan saja. Wayang Golek Ruwatan ( Selametan) : cerita yang digunakan yaitu cerita batarakala, biasanya pagelaran ini digunakan untuk upacara selametan atau pengusiran kesialan dengan menggunakan ritual – ritual khusus. Pengiring Wayang Gamelan : Gamelan adalah alat musik tradisional yang penopangnya adalah kayu yang sudah diukir. Dan menjadi sebuah pengiring dalam musik pewayangan. Dalang : Dalang sebagai pengatur jalannya pewayangan dan pembaca cerita ( narator ) Sinden : Penyanyi dalam pagelaran wayang dengan menggunakan tangga nada sunda Da – Mi – Na- Ti - La Dokumentasi Terimakasih