Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 3 : Jenis – Jenis Kriya

Nadia Nur Falihah


Iklima Nur Azmi
Lely Hulaelyah
Julia Nisrina W
Sella Saputri
Jessyca
Jenis – jenis kriya

- Kriya Tekstil
- Kriya Kayu
- Kriya Keramik/Gerabah
- Kriya Kulit
Adhi Konthea Kosasih Sunarya

Adhi Konthea Kosasih


Sunarya adalah cucu
dari Dalang Kondang
Pak Asep Kosasih
Sunarya. Pak Adhi
sudah mengenalkan
wayang golek ke
seluruh wilayah Indonesia,
bahkan sampai ke luar
negeri.
Sampai sekarang beliau masih aktif menjadi dalang, dan
mempertahankan budaya asli dari Indonesia.
PERTANYAAN
&
JAWABAN
1. Apa definisi kriya menurut Narasumber?
: Untuk dalam wayang kriya dapat ditemui dalam berupa pahatan
kayu untuk bentuk wayang, ukiran dalam bentuk wajah dan alat
musik pengiring (gamelan), dan bordir-an pada pakaian wayang.
2. Perkembangan / kemajuan kriya pada
zaman dahulu dan sekarang
 Untuk zaman sekarang, perkembangan lebih modern dan lebih di
apresiasi karena sekarang segala sesuatu lebih lengkap dan
bermacam-macam. Dulu cat yang digunakan menggunakan buah
galinggem, sedangkan sekarang sudah menggunakan cat pesawat
dan cat mobil agar warna lebih menarik.
 Wayang zaman dahulu lebih digunakan untuk penyebaran Islam
dan untuk memanggil roh leluhur, kalau sekarang lebih untuk
penyampaian informasi tentang isu yang sedang berkembang dan
sarana hiburan.
 Awalnya wayang digunakan sebagai Berhala, namun sudah dialih
fungsikan menjadi media untuk dakwah.
 Dalam mengikuti perkembangan zaman, sempat dibuat wayang
dengan menggunakan teknologi seperti mata nya bisa bercahaya,
namun peminatnya berkurang karena kurang menarik ( tidak asli )
3. Perbedaan Wayang Indonesia dan Luar
Negeri ?
 Jenis wayang, di luar negeri juga ada wayang tapi bentuk dan tokoh
nya berbeda.
 Cerita, cerita yang dibawakan juga berbeda sesuai dengan asal –
usul budaya atau legenda nya masing – masing.
 Penonton, yang menjadi sasaran penonton di luar negeri adalah
anak kecil sehingga kebanyakan penggemarnya adalah anak kecil
sedangkan di Indonesia wayang di pertontonkan untuk segala usia
sehingga penggemarnya pun beragam usia nya.
 Peminat luar negeri lebih antusias, walaupun bahasa nya berbeda
tapi karena melihat gerakan dan memainkan imajinasi mereka
menjadi lebih terhibur.
4. Apa perbedaan peminat zaman dahulu
dan zaman sekarang ?
 Peminat zaman dahulu lebih banyak penontonnya dibandingkan
sekarang, zaman dahulu penonton masih mengikuti jadwal
pertunjukkan wayang. Zaman dahulu orang – orang masih bisa
menonton semalam suntuk, namun sekarang mereka hanyak
menonton untuk kebutuhan hiburan atau waktu senggang saja.
Tambahan
 Wayang itu lebih bermain kepada imajinasi, tidak mementingkan
visualnya. Untuk mengganti adegan barang yang digunakan yaitu
Gunungan. Gunungan bisa menjadi apa saja seperti
menggambarkan suatu daerah atau negara. Setiap cerita yang
disampaikan dalam wayang selalu ada hikmah yang dapat di ambil.
 Hal – hal yang pakem dalam wayang yaitu :
- Suara, dalam pementasan wayang suara adalah yang paling penting
dalam penentuan karakter seperti suara Raksasa yang memakai
nada dasar dan harus berat, suara Ratu yang halus.
- Musikalitas, musik berperan penting dalam pementasan wayang
untuk menggambarkan sebuah suasana dan mendatangkan sebuah
suasana.
- Karakter, karakter dalam wayang sangat beragam namun sesuai
cerita. Seperti cerita untuk legenda menggunakan karakter
Mahabaratha (Pandawa dan Kurawa), sedangkan untuk cerita
rakyat menggunakan karakter seperti Cepot, Dawala, Semar, dll.
- Makuta ( Mahkota ), makuta digunakan sebagai tanda suatu
karakter.
Pagelaran Wayang
 Wayang Golek Semalam Suntuk ( Khitanan, Nikah, dan Hajat
Lembur)
 Wayang Golek Singkat Padat (1 / 2 jam) : pertunjukan yang
dimaksudkan untuk hiburan saja.
 Wayang Golek Ruwatan ( Selametan) : cerita yang digunakan yaitu
cerita batarakala, biasanya pagelaran ini digunakan untuk upacara
selametan atau pengusiran kesialan dengan menggunakan ritual –
ritual khusus.
Pengiring Wayang
 Gamelan : Gamelan adalah alat musik tradisional yang
penopangnya adalah kayu yang sudah diukir. Dan menjadi sebuah
pengiring dalam musik pewayangan.
 Dalang : Dalang sebagai pengatur jalannya pewayangan dan
pembaca cerita ( narator )
 Sinden : Penyanyi dalam pagelaran wayang dengan menggunakan
tangga nada sunda Da – Mi – Na- Ti - La
Dokumentasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai