Anda di halaman 1dari 18

NORTH SUMATERA

BASIN

KELOMPOK 3 :
 PRAYOGI
LETAK CEKUNGAN
GEOMETRI CEKUNGAN
• Cekungan sumatera utara memiliki arah
dari baratlaut-tenggara dengan luas
88.220 km2 (22.370 km2 di darat dan
65.850 km2 ).
• Cekungan sumatera utara berada pada
94.8 – 94 BT dan 2.7-7.5 LU.
PENAM PANG TEKTONIK
PENAMPANG
P ROSE S TE KTONIK
P E NAMP ANG STRATIGRAFI

MICHELE G.BISHOP. 2000


ANALISA STRTIGRAFI

Basement
Batuan basement pada cekungan ini terdiri dari batu gam[ing,dolomit
dan pasir. Batuan tersebut terbentuk pada pretersier, dengan ciri khas
tebal,padat dan terdapat banyak rekahan namun belum mengalami
metamorfisme.
ANALISA STRTIGRAFI

Formasi Tampur/Meucampli (eosen akhir-0ligosen awal)


Formasi tampur terdiri dari batuan bioklastik dan biokalsilutit yang
berupa kalkarenit, gamping dan kalsilutit . Namun juga dapat ditemui nodul
rijang, basal konglonertik. Formasi ini terbentuk pad sub litoral - open
marine.
Formasi Meucampli terdiri dari batuan sedimen klastik,batugamping dan
beberapa material volkanik serta di endapkan pada kondisi paralik.
ANALISA STRTIGRAFI

Formasi Prapat (Oligosen Awal)


Formasi ini di endapkan secara tidak selaras di atas batuan dasar pra-
tersier. Terbentuk pada awal rift basin yang ditandai dengan pengendapan
konglomerat, lanau, pasir dan batu bara.
Formasi Bampo (Oligosen Akhir)
Formasi ini tersusun dari batu lempung,serpih dengan sisipan pasir
dan sedikit mineral karbonan. Formasi ini di endapkan selaras di atas
formasi prapat pada lingkungan euxinic sampai pelagik.
ANALISA STRTIGRAFI

Formasi Peutu Dan Belumai (Miocen Awal)


Formasi Peutu ini tersusun dari dari launau dan gamping dari
lingkungan laut dangkal.
Formasi Belumai terdiri dari batu pasir kuarsatik dan kebanyakan
glaukonitik serta berselingan dengan gamping laut dangkal dan lanau.
Kedua formasi ini di endapkan selama transgresi dan tidak selaras di atas
batuan dasar dan selaras pada formasi bampo.
PETROLEUM SYSYTEM
Source Rock
Formasi Baong :
Serpih Baong bagian bawah memiliki potensi buruk - baik
Tipe Kerogen III (Kaya Gas)
Lingkungan pengendapan lingkungan laut
TOC 1,07%

Formasi Peutu dan Belumai


Serpih Peutu dan Belumai juga merupakan batuan induk yang potensial
TOC antara 0,52% – 1,62% dan rata rata sekitar 0,84%
Tipe utama kerogen dari serpih Peutu adalah serpih yang cenderung
menghasilkan minyak.

MICHELE G.BISHOP. 2000


Peta penyebaran %TOC di Cekungan Sumatera Utara (Pertamina Jakarta EP, 1992)
Jalur Migrasi

Data stratigrafi dan geokimia menyarankan terdapatnya lima saluran aktif yang
berbeda untuk migrasi atau perpindahan akumulasi hidrokarbon di Cekungan
Sumatera Utara (Mobil North Sumatera Team, 1995).

Saluran ini adalah rekahan batuan dasar karbonat atau batuan paparan, klastik
Oligosen, Batupasir Lower Baong, Batupasir Keutapang dan sesar bersudut
besar yang memotong Serpih Baong dibagian tengah dan atas.
Di bagian utara area, jejak migrasi nampak di sepanjang lapisan pembawa
dibawah penyekat regional (Batupasir Oligosen) dan pada sesar berskala
besar, namun di bagian selatan dan tengah area, sesar yang terbentuk saat
aktivitas naiknya Barisan, memfasilitasi bermigrasinya dan bermigrasinya
kembali
Reservoir
Terdapat beberapa reservoir yang memproduksi hidrokarbon secara
signifikan di Cekungan Sumatera Utara, seperti batuan karbonat Miosen
yang tumbuh sebagai terumbu (Batugamping Arun/Malaka) pada Formasi
Peutu.
Batupasir Baong yang diendapkan pada lingkungan laut dalam dan
batupasir deltaik dan estuarin dari Formasi Keutapang dan Seureula yang
terbentuk secara gradual selama naiknya Perbukitan Barisan di sebelah
barat (Mulhadiono, 1976).
Formasi Baong :
Porositas Rata-rata 25%-35%
permeabilitas 9 – 15 mD
Tebal 30 m (gas 3,3 m & 27 m minyak) pada interval 1.512 sampai 1.538 m
Penyekat
Secara regional di Cekungan Sumatera Utara terdapat beberapa lapisan
serpih penyekat yang efektif, seperti Serpih Baong, Keutapang dan
Seureula.

Serpih Bampo menjadi penyekat yang efektif bagi reservoir klastik berumur
Oligosen (Formasi Parapat) dan reservoir batuan dasar. Serpih Baong
bagian bawah menjadi penyekat bagi batuan karbonat Peutu dan terbukti
sebagai penyekat efektif di Arun, Kuala-Langsa, lapangan minyak
Perangkap
mekanisme pemerangkapan di Cekungan Sumatera Utara terdiri dari
perangkap struktur, perangkap stratigrafi dan kombinasi keduanya.

Perangkap struktur terbentuk sangat baik sebagai roll overdi batupasir


Keutapang dan antiklin dengan dip-closure yang sederhana di MBS dan
Batupasir Belumai.

Perangkap utamanya adalah perangkap struktur yang terbentuk sebagai


akibat dari aktifitas pengangkatan Barisan, seperti antiklin dan flower
structure (Mobil North Sumatera Team, 1995).

Perangkap yang terbentuk berupa lipatan/antiklin, shale swell, roll


over dan drapping. Perangkap stratigrafi juga ditemukan di area ini sebagai
kipas turbidit dari MBS dan perangkap terumbu build up dari karbonat Peutu
yang melampar di tinggian batuan dasar.

Anda mungkin juga menyukai