Anda di halaman 1dari 13

RANCANGAN BUJUR SANGKAR LATIN

(RBSL)
1 FAKTOR

FRANSISCUS G. M. GASPERSZ
PATRICIA K. E. SUHARTONO
YULIARTI ABDUL KADIR
RICKY A. PATALALA
ELTHON I. SINAY
PENGERTIAN

 Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)


merupakan suatu rancangan percobaan dengan dua arah pengelompokkan, yaitu baris
(row) dan lajur (coloumb). Baris dan jalur ini hanya istilah yang digunakan untuk
menunjukkan bahwa perandoman perlakuan –perlakuan dalam RBSL ini dilakukan
secara kuadrat atau persegi atau bersilang arah.
Rancangan ini jarang digunakan karena beberapa persyaratan yang diperlukan yaitu :
a). Jumlah baris = jumlah lajur = jumlah perlakuan, sehingga bila jumlah
perlakuan terlalu sedikit akan menyebabkan ulangan perlakuan menjadi
sedikit, dan jika perlakuan terlalu besar, ulangan menjadi besar/ banyak
juga sehingga menjadi tidak ekonomis. Sehingga pada umumnya dilakukan
antara 4 -8 perlakuan.
b). Tidak ada interaksi antara baris atau lajur dengan pelakuan.
c). Adanya dua sumber keragaman data di luar perlakuan yang diteliti
(baris dan lajur). Dua sumber keragaman ini dapat berupa 2 arah silang
kemiringan lereng. 2 arah silanbg kesuburan tanah dan lain-lain, yang
penting faktor ini bukan faktor yang diteliti.
LANJUTAN

 Randomisasi dan Tata Letak Percobaan


Unit- unit percobaan dalam RBSL disusun/ ditempatkan secara random pada
kelompok-kelompok dalam bentuk baris dan lajur (arahnya saling bersilang),
tetapi tidak boleh ada perlakuan yang terulang dalam satu baris dan lajur
tertentu, agar setiap baris dan lajur ditempati perlakuan- perlakuan secara
lengkap. Cara perandoman RBSL bervariasi, dari perandoman bebas (untuk petak
pertama, perandoman bebas bersyarat (untuk petak- petak berikutnya), sehingga
perandoman tak bebas (tanpa perandoman) untuk percobaan terakhir.
PENGACAKAN

Baris
I II III IV V
D E A C B Dimana : A, B, C, D dan E adalah
L I
perlakuan- perlakuan yang
A B C E D diterapkan.Perhatikan tabel di samping
a II
ciri RBSL tidak ada perlakuan sama yang
B A E D C terulang baik pada lajur maupun pada
j III baris.
C D B A E
u IV
r V E C D B A

Untuk cara pengacakan, langkah pertama :


1. Buat latin baku seperti
ABCDE
BAECD 2. Acak menurut baris
CDAEB 3. Acak menurut kolom
DEBAC
ECDBA
Model Linier RBSL

Secara umum model aditif linier dari Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan
satu faktor adalah:
Yijk = µ + 𝛼𝑖 + 𝛽j + 𝜏k + 𝜀 ijk

Dimana : i= 1,2,…, r, j = 1, 2,.., r dank = 1,2.., r


Yijk = Pengamatan pada perlakuan ke- kdalam baris ke- I, lajur ke- j
µ = Rataan umum
𝛼𝑖 = Pengaruh baris ke-i
𝛽j = Pengaruh kolom ke-j
𝜏k = Pengaruh perlakuan ke-k
𝜀 ijk = Pengaruh acak baris ke-i, kolom ke-j, dan perlakuan ke-k
PENATAAN DAN ANALISIS DATA

Tabel Data produksi tomat menurut baris x kolom di lapangan

LAJUR TL
BARIS
1 2 3 4 5
1 D 5,1 E 9,7 A 5,9 C 7,1 B 6,2 34
2 A 5,2 B 6,1 C 7,0 E 9,5 D 9,4 37,2
3 B 5,7 A 5,3 E 9,2 D 9,3 C 7,5 37
4 C 7,0 D 9,5 B 6,2 A 5,7 E 9,5 37,9
5 E 9,9 C 7,3 D 9,2 B 6,2 A 5,5 38,4
TB 32,9 37,9 37,5 38,1 38,1 184,5
LANJUTAN

Dari tabel data produksi diatas, dapat dihitung :


1. Faktor Koreksi (FK)
Tijk2 184,5 2
FK = n x n = 25 = 1361,61

2. Jumlah Kuadrat Total (JKT)


JKT = T (Yijk2) – FK
JKT = 5,1 2 + 5,2 2 + 5,7 2 + 7,0 2 + 9,9 2 + 9,7 2 + 6,1 2 + 5,3 2 + 9,5 2 + 7,3 2

+ 5,9 2 + + 7,0 2 + 9,2 2 + 6,2 2 + 9,2 2 + 7,1 2 + 9,5 2 + 9,3 2


+ 5,7 2 + 6,5 2 + 6,2 2 + 9,4 2 + 7,5 2 + 9,5 2 + 5,5 2 - 1361,61
= 70,84
3. Jumlah Kuadrat Baris (JKB)
T𝐵2 32,9 2 + 37,9 2 + 37,5 2+ 38,1 2 + 38,1 2
JKB = = - 1361,61 = 4,048
n 5

4. Jumlah Kuadrat Lajur (JKL)


T𝐿2 34 2 + 37,2 2 + 37 2+ 37,9 2 + 38,4 2
JKL = = - 1361,61 = 2,352
n 5
LANJUTAN

Tabel Data Hasil Produksi Tomat menurut baris dan Perlakuan dalam RBSL

JARAK BARIS TJT YJT


TANAM
1 2 3 4 5

A 5,2 5,3 5,9 5,7 5,5 27,6 5,52

B 5,7 6,1 6,2 6,5 6,2 30,7 6,14

C 7,0 7,3 7,0 7,1 7,5 35,9 7,18

D 5,1 95 9,2 9,3 9,4 42,5 8,50

E 9,9 9,7 9,2 9,5 9,5 47,8 9,56

TB 32,9 37,9 37,5 38,1 38,1 184,5 7,38


LANJUTAN

Dari tabel hasil Produksi menurut Perlakuan dan Baris dapat dihitung :
1. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

27,6 2+ 30,7 2
+ 35,9 2
+ 42,5 2+ 47,8 2
JKP = − 1361,61
5
= 55,22
2. Jumlah Kuadrat Galat (JKG)

JKG = JKT – JKB – JKL – JKP


= 70,84 - 4,048 – 2,352 – 55,22 = 9,22

3. Kuadrat Tengah Baris (KTB)

JK 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠 4,048
KTB = r−1 = 4 = 1,012

4. Kuadrat Tengah Lajur (JKL)


JK 𝐿𝑎𝑗𝑢𝑟 2,352
JKL = r−1 = 4 = 0,588
LANJUTAN

5. Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)


JK 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 55,22
JKP = = 4 = 13,805
n−1

6. Kuadrat Tengah Galat (KTG)


JK 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 9,22 9,22
KTG = = = 16 = 0,576
n(n−1) (5−1)(5−1)

7. F Hitung Baris
KT 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠 1,012
F h Baris = KT 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 0,768 = 1,317

8. F Hitung Lajur
KT 𝐿𝑎𝑗𝑢𝑟 0,588
F h Lajur = = = 0,765
KT 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 0,768

9. F Hitung Perlakuan
KT 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 13,805
F h Perlakuan = KT 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 0,768 = 17,975
TABEL ANOVA

Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat disusun dalamringkasan table ANOVA
sebagai berikut :
F tabel
SK db JK KT Fh
5% 1%
Baris 4 4,048 1,012 1,317 3,26 5,41
Lajur 4 2,352 0,588 0,765 3,26 5,41
Perlakuan 4 55,22 13,805 17,975** 3,26 5,41
Galat 12 9,22 0,576 -
Jumlah 24 70,84 -

Keterangan : **) = sangat nyata


0,768
KK = x 100 % = 11.875 %
7,38
TABEL F

Tabel F 0,05 Tabel F 0,01


KESIMPULAN

1. Jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap produksi tomat (tolak


Ho) berarti ada perlakuan- perlakuan yang berbeda sangat nyata dalam
meningkatkan produksi tomat ini.
2. Lokal kontrol (baris dan lajur) berpengaruh tidak nyata terhadap
produksitomat, berarti lokal kontrol yang dilakukan dalam percobaan ini
TIDAK BERHASIL dalam menekan heterogenitas lapangan percobaan.
3. Percobaan mempunyai KK yang nisbi sedang sehingga keandalan,
kejituan dan kebenaran kesimpulan (1) dapat dipertanggung jawabkan,
dengan demikian uji lanjutan ebaiknya dilakukan cukup dengan BNT.

Anda mungkin juga menyukai