Anda di halaman 1dari 19

Pengembangan materi ajar

Kelompok 6
Ayu Koernia Malyk (1107617046)
Intan Renita Dewi (1107617059)
Pengembangan
Materi/Bahan Ajar

Organisasi Penetapan
Konsep Konsep Esensial
Esensial
Pengembangan Materi Ajar
 Pengembangan materi/bahan ajar adalah proses pemilihan,
adaptasi, dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka
acuan tertentu (lihat Nunan, 1991.
 Materi/ Bahan ajar dapat didefinisikan sebagai uraian yang
sistematik berkait dengan latihan dan teknik yang digunakan
dalam pengajaran di kelas. Ini mencakup antara lain buku ajar,
paket audivisual, permainan, dan kegiatan lain yang digunakan
dalam pemelajaran di kelas (Brown, 1996)
Organisasi Konsep
Pengorganisasian materi ajar adalah pola atau bentuk
penyusunan materi ajar yang akan disampaikan kepada murid-
murid. Kegiatan mengorganisasikan bahan ajar dimulai dengan
memilih dan menetapkan bahan ajar yang sesuai dan mampu
untuk mencapai tujuan instruksional mata kuliah. Bahan ajar
tersebut tentunya terdiri dari serangkai pokok-pokok bahasan
yang harus ditata urutannya dan saling berkaitan satu sama lain.
Pengorganisasian Materi Ajar yang Runtut,
Sistematis, dan Sesuai dengan Alokasi Waktu

1. Runtutan Pengorganisasian Materi Ajar


Mengenal urutan pengamalan belajar yang harus diberikan pada peserta
didik harus ditentukan menurut jalan pikiran yang terkandung dalam mata
pelajaran yaitu:
a. Mulai dari satuan-satuan pelajaran yang paling mudah dan berangsur-angsur
menuju kepada isi yang sukar dan rumit.
b. Bahwa urutan ditentukan oleh cara-cara yang paling baik dalam mengajarkan
tiap mata pelajaran yang dapat ditemukan dengan jalan melakukan studi ilmiah.
c. Urutan atau susunan mata pelajaran bukan harus ditentukan dalam mata
pelajaran melainkan para pelajar atau murid itu sendiri dan urutan atau
susunannya harus ditentukan menurut kebutuhan-kebutuhan anak-anak dan
para remaja yang menjadi matang dalam kebudayaan.
Kronologis Pengorganisasian Materi Ajar
 Perencanaan
Perencanaan terdiri dari:
1. Perencanaan per satuan waktu
Perencanaan per satuan waktu terdiri dari program tahunan dan program
semester/caturwulan. Program tahunan merupakan program umum setiap
mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata
pelajaran yang bersangkutan.
2. Perencanaan per satuan bahan ajar.
Perencanaan per satuan bahan ajar dibuat berdasarkan satu kebulatan
bahan ajar yang dapat disampaikan dalam satu atau beberapa kali pertemuan
 Pelaksanaan

Pelaksanaan terdiri dari langkah-langkah pembelajaran di dalam atau di luar kelas, mulai
dari:

1. Pendahuluan

Pendahuluan yang berisi penjelasan tentang hal yang didapat diharapkan oleh murid dari
pelajaran saat itu.

2. Penyajian (inti)

Penyajian (kegiatan inti) berisi uraia tentang bahan pengajaran baru yang disampaikan
untuk pelajaran saat itu. Bahan tersebut terbagi dalam beberapa pokok masalah.
Kegiatan ini merupakan proses pemberian pelajaran sesuai dengan kompetensi dasar
yang hendak di capai.

3. Penutup

penutup merupakan kegiatan akhir pembelajaran. Menutup pelajaran tidak hanya sekedar
mengakhiri pelajaran dengan salam, tetapi disini adalah penekanan/penguat terhadap
apa yang telah diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran
 penilaian

Penilaian merupakan proses yang dilakukan terus menerus sejak perencanaan,


pelaksanaan, dan serta pelaksanaan pembelajaran pertemuan suatu bahan ajar, maupun
satuan waktu.

1. Sistematika Pengorganisasian Materi Ajar

Bentuk konkret sebuah perencanaan pembelajaran saat ini yaitu berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran dari silabus

2. Pengorganisasian Materi Ajar Sesuai Alokasi Waktu

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah pembelajaran setiap minggu, meliputi


jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan
untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, liber
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
Beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh seorang
guru dalam mendesain atau mengorganisasikan materi
pembelajaran
Langkah Pertama yaitu pengumpulan informasi, Sebelum seorang guru
memulai pelajarannya di minggu pertama hari sekolah atau di dalam kelas, tentu ia
melakukan persiapan-persiapan dalam beberapa aspek desain mata kuliah atau mata
pelajaran. Persiapan ini dapat dikatakan sebagai satu usaha pembuktian akuntabilitas
profesionalisme pembelajaran yang diberikan guru / dosen tersebut.
Langkah Kedua, setelah informasi materi dianggap memadai, maka ada
beberapa alternatif yang mungkin dilakukan oleh seorang dosen atau guru untuk
mengorganisasikan materi perkuliahan atau pembelajaran yang relatif siap disajikan
atau di-share kepada siswanya
 Alternatif Pertama Mengorganisasikan Materi
Mengorganisasikan materi dalam bentuk satu daftar topik-topik materi yang
tersusun secara naratif dan linier sesuai dengan urutan atau skuensi topik bahasan
yang diinginkan. Contoh dibawah ini, daftar topik-topik bahasan relatif global.
 Alternatif Kedua Mengorganisasikan Materi
Di samping mendesain materi dalam bentuk linier, alternatif kedua adalah
dalam sebuah gambar yaitu peta konsep (concept map).
Penentuan Materi
 Bahan ajar atau materi ajar adalah materi yang harus
dipelajari siswa sebagaisarana untuk mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003).
Materi pembelajaran (instructional materials) adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dipelajari
oleh siswa untuk mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam penentuan materi pembelajaran adalah:
 Potensi peserta didik.
 Relevansi dengan karakteristik daerah.
 Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritualpeserta didik.
 Kebermanfaatan bagi peserta didik.
 Struktur keilmuan.
 Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
 Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
 Alokasi waktu.
Materi memuat fakta, prinsip, dan prosedur, yang relevan, dan ditulis dalam
bentuk butir-butir sesuai dengan indikator pencapaian kopetensi. Indikator
merupakan acuan untuk menentukan materi ajar (pembelajaran). Indikator
diturunkan dari kompetensi dasar. Pada setiap kompetensi dasar ada
materi pokok. Dengan demikian, di dalam penyiapan materi ajar ada dua
kategori materi yakni materi pokok dan materi ajar. Materi pokok diturunkan
dari kompetensi dasar dan materi ajar diturunkan dari indikator.
Menurunkan materi ajar (pembelajaran) dari indikator dilakukan dengan
cara mencoret atau membedakan kata kerja operasional yang ada pada
indikator. Sisanya atau hasilnya merupakan materi ajar (pembelajaran).
Prinsip – prinsip dalam memilih bahan ajar
 Prinsip relevansi
materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
 prins ip konsistensi
adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka
bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
 Prinsip kecukupan
materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai
kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh
terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-
buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
Langkah – langkah pemilihan bahan ajar
Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar
kompetensi dan kompetnsi dasar.
Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh
guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan
materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar
kompetensi dan Kompetensi Dasar (Ghafur, 1986).
 Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Sebelum menentukan materi
pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasikan aspek-aspek standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa.
Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan
kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran untuk membantu pencapaiannya
 Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis
aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi
jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran
aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur (Reigeluth, 1987).
 Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru
akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi
pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut
yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan
mengajarkannya. Sebab, jenis materi pembelajaran memerlukan strategi
pembelajaran atau metode, media, dan system evaluasi atau penilaian yang
berbeda-beda. Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi
pembelajaran yang akan diajarkan adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan
tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Dengan mengacu pada
kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita ajarkan
berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap atau psikomotorik.
 Memilih sumber bahan ajar. Setelah jenias materi ditentukan langkah
berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran
atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku
pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb.
Materi pelajaran yang esensial itu mencakup tentang konsep kunci keilmuwan,
tema - tema utama, dan nilai – nilai dasar yang memiliki karakteristik antara lain
sebagai berikut :

 Universal : konsep keilmuan itu memiliki tingkat generalisasi yang tinggi

 Adaptif, artinya dapat memberikan kemampuan kepada siswa untuk mengadaptasi


perubahan dan perkembangan pengetahuan dan teknologi

 Transferable, artinya konsep – konsep yang ada dalam pokok – pokok bahasan tersebut
dapat dimanfaatkan atau digunakan bagi pemecahan masalah dalam berbagai pihak.

 Aplikatif, memungkinkan untuk diterapkan atau diaplikasikan secara luas pada berbagai
bidang keilmuan dan teknologi

 Meaningful, artinya layak bermakna dan bermanfaat untuk diketahui dan dikuasai oleh
siswa

Anda mungkin juga menyukai