Anda di halaman 1dari 47

PELATIHAN HIPERKES DAN KK BAGI DOKTER PERUSAHAAN

DISKUSI KUNJUNGAN PERUSAHAAN


DAN PRESENTASI TENTANG
KESELAMATAN KERJA
DI PT. INDOSTAR BUILDING MATERIAL
KELOMPOK 2
• dr. Abdul Hafid
• dr. Abdullah Haris • dr. Evi Dian Puspitalise
• dr. Achmad Akbar Kusuma • dr. Faradisa Nur Afiny
• dr. Amalia Ulfatun Hasanah • dr. Harundina Permatasari
• dr. Annisa Setyautami • dr. Mahdi Yusuf
• dr. Audia Starinda • dr. Muhammad Dicky Arfiansyah
• dr. Azilu Fala Biba Rusda • dr. Nilam Rizki Julianto
• dr. Bagus Gita Kusuma • dr. Nur’aini Fatmawati
• dr. Barkah Riduwan Muhammad • dr. Nurhiqmah Aisyiah Fitriyani
• dr. Debby Rosyida • dr. Radityo Haryo Yudhanto
• dr. Dewi Retno Wulan • dr. Roebijoso
• dr. Eva Aulia Rosidah • dr. Syelvi Rahmawati
PENDAHULUAN
DATA UMUM PERUSAHAAN

Berdiri tahun 2012, PT. Indostar Building Material merupakan


perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang
industri yang memproduksi lembaran serat krisotil semen
dengan kualitas yang tinggi. Berbagai jenis dan ukuran produk
ini dapat diaplikasikan pada semua bangunan yaitu untuk
interior dan eksterior.
PROFIL PERUSAHAAN

• Lokasi • Kapasitas Produksi


Jalan Rogonoto Timur No. 57B Ds. • 10.000 lembar/hari (2m)
Tamanharjo Kecamatan Singosari, Malang • 50.000 lembar/hari (1m)
Jawa Timur (luas perusahaan ± 5,5 Hektar) • Shift operator produksi
• Produksi • shift I pukul 08.00-16.00 WIB
Lembaran papan semen (cement board) • shift II pukul 16.00-24.00 WIB
• Sertifikasi • shift III pukul 24.00-08.00 WIB
SNI 03-10272015, ISO 9001:2008, SMK3.
BAHAN PRODUKSI

1. Pasir silika
2. Kertas bungkus semen bekas
3. Serat kayu virgin (Pulp)
4. Semen
5. Asbestos
6. Air
ALUR PRODUKSI
DATA KESELAMATAN
KERJA
P2K3
Ketua P2K3 Struktur organisasi
(Andre Budi Kusuma)

Sekretaris P2K3/Ahli K3
Tim Safety Patrol (Indra Krisdianto)

1. Muhammad Arief Safi'i


Staf K3 (Faizul Abdi)
2. Ahmad Rizal Ghozali

Ketua Tanggap Darurat Koordinator K3

Tim Pemadam
Tim Evakuasi Tim P3k
Kebakaran 1. Koordinator Maintenance : Chandrawan
Novianto
1. Dharmawan R Legowo 2. Koordinator Gudang : Agung Budianto
1. Formen DM yang Petugas Klinik yang
2. Formen DM yang Bertugas bertugas 3.Koordinator Produksi dan QC : Heri
Bertugas Siswanto
2. Operator DM yang
3. Operator DM yang ditunjuk 4.HRD & GA: Dika Susilo
ditunjuk
3. Security yang bertugas 5. Koordinator Keuangan & IT: Achmad Bisri
4. Security yang bertugas
6. Koordinator Sales & Marketing : Lailatul
Nikmah
7. Koordinator Pembelian: M. Choirul Yasid
Peran Dokter Perusahaan dalam
P2K3
1. Menghimpun dan mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja
2. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai:
a. Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara
menanggulanginya
b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja
c. Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan
d. Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaan
3. Membantu pengusaha dalam :
a. Menetukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik
b. Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
c. Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, Penyakit Akibat Kerja (PAK) serta mengambil langkah2 yang diperlukan
d. Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi
e. Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan
f. Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja
g. Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
h. Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higiene perusahaan, dan kesehatan kerja
i. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijakan manajemen dan pedoman kerja dala rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene
perusahaan, kesehatan kerja, nergonomi dan gizi kerja
Penyelenggaraan P2K3

Untuk penyelenggaraan P2K3 pada PT. Indostar Building Material


sudah berjalan sekitar kurang lebih 4 tahun, sejauh ini memang cukup
terlaksana dengan baik, hanya saja dalam penggunaan APD masih
kurang karena beberapa bagian dari instansi pabrik tidak menggunakan
APD yang sesuai pada tempat kerjanya seperti masker, sarung tangan
ataupun airmask/ airplug walaupun sudah disediakan oleh pabrik.
Kekurangan tersebut diakibatkan antara lain karena jumlah personil
yang terlatih kurang, sarana, dan dana yang kurang memadai. Selain itu,
motivasi karyawan/ kesadaran pekerja SMK3 masih rendah.
Pelaporan Kecelakaan Kerja

Sejak 4 tahun terakhir angka kecelakaan kerja di PT. Indostar


Building Material minimal. Hal ini dikarenakan kecelakaan yang terjadi
tidak berakibat fatal dan dapat di tangani oleh dokter di klinik
perusahaan. Adanya peraturan yang ketat mengenai keluar masuknya
karyawan serta karyawan tidak diizinkan meninggalkan tempat kerja
tanpa adanya alasan yang kuat, sehingga angka kecelakaan menjadi
minimal.
Pelaporan Kecelakaan Kerja
Selain itu, perusahaan juga telah melakukan beberapa usaha untuk perlindungan keselamatan kerja
antara lain :
1. Pemasangan gambar ditempat kerja tentang keselamatan kerja agar mudah dijangkau oleh para
pekerja.
2. Pengaturan letak peraturan sedemikian rupa sehingga operator dapat bekerja dengan leluasa
terutama pada peralatan yang bergerak.
3. Memakai penerangan yang cukup
4. Menyelenggarakan pembinaan tenaga kerja tentang pencegahan kecelakaan serta pemberantasan
kebakaran dan peningkatan keselamatan kerja.
5. Penyediaan alat pemadam kebakaran dan mobil pemadam kebakaran di tempat yang strategis.
6. Memberikan perlengkapan keamanan kepada setiap karyawan yang disesuaikan dengan tempat
kerjanya. Seperti safety helmet, sarum tangan, kaca mata pelindung mata dan lain sebagainya.
7. Pengaturan ventilasi yang cukup dan pemasangan sistem alarm untuk tanda bahaya.
Program Pelatihan Tim P2K3

• Untuk P2K3 di PT. Indostar Building Material terdapat ketua,


sekretaris, coordinator serta beberapa tim. Untuk jadwal pelatihan
pada karyawan PT. Indostar Building Material sudah ada jadwal tetap.
Sehingga memang hal ini sudah mendapat perhatian khusus dari
pihak perusahaan mengingat pentingnya peran P2K3 dalam
perusahaan.
Program
Keselamatan Kerja
Sarana dan Prasarana

1. Kebijakan K3
2. Penerangan di Area Kerja
3. Sanitasi
4. Sistem Ventilasi
5. Alat kerja dan APD
6. Klinik Perusahaan
7. Poster Tanda Bahaya dan Petunjuk Keselamatan
8. APAR dan Hidran
Program Keselamatan
Kerja
Program Keselamatan
Kerja
Program Keselamatan
Kerja
Teknik Keselamatan Kerja

Program keselamatan kerja difokuskan pada dua aspek


a. Perilaku kerja :
– Membentuk sikap tenaga kerja yang pro keselamatan kerja
– Mendorong upaya seluruh tenaga kerja untuk mewujudkan keselamatan kerja,
mulai dari karyawan level terendah hingga pimpinan.
– Menekankan tanggung jawab para manajer dalam melaksanakan program
keselamatan kerja
b. Kondisi Kerja
Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik yang aman, misalnya
dengan penyediaan alat-alat pengaman dan pagar pembatas di lingkungan kerja
ALAT PERLINDUNGAN DIRI
(APD)
Jenis APD yang Tersedia

APD yang tersedia di perusahaan meliputi pakaian dan alat


pelindung yang dipakai untuk melindungi diri pekerja dan
orang lain yang berada disekitarnya dari bahan, proses kerja,
mesin/alat, instalasi, dan lingkungan yang berbahaya sehingga
dapat mencegah dan meminimalkan resiko kecelakaan dan
penyakit.
Alat Pelindung Pendengaran Alat Pelindung Pendengaran Alat Pelindung Pernapasan (Masker)
(Ear Plug) (Ear Muff) Masker Kain

Alat Pelindung Pernapasan (Masker) Alat Pelindung Tangan (Safety Gloves) Alat Pelindung Kepala (Safety Helmet)
Masker respiratory
Alat Pelindung Kaki (Safety Shoes) Alat Pelindung Muka (Face Shield) Alat Pelindung Mata (Safety Glasses)
Sepatu boots Kacamata google
SOP Penggunaan APD pada Tiap Bagian

1. Alat Pelindung Pendengaran (Ear Plug, Ear muff, Head phone)


- Digunakan di tempat kerja dengan tingkat kebisingan > 85 db
- Safety officer memberi tanda rambu penggunaan APD
- Alat ini digunakan dengan memasukkan ke dalam lubang
pendengaran sampai tingkat kebisingan yang diterima
berkurang
2. Alat Pelindung Pernapasan (Masker)
- Digunakan di tempat kerja yang terdapat kontaminasi
udara akibat debu, asap, spray, uap hydrocarbon dll.
- Safety officer menetapkan jenis alat pelindung
pernapasan yang sesuai
3. Alat Pelindung tangan (Safety Gloves)
- Digunakan di tempat kerja yang bersinggungan dengan
panas, bahan kimia, benda tajam.
- Safety officer menetapkan jenis alat pelindung tangan
yang sesuai dengan sifat bahan yang akan ditangani.

4. Alat Pelindung Kepala (Safety Helmet)


- Digunakan di seluruh area pabrik
5. Alat Pelindung Kaki (Safety Shoes)
- Digunakan di seluruh area pabrik

6. Alat Pelindung Muka (Safety Glasses)


- Digunakan di area pengelasan/ wedling

7. Alat Pelindung Mata (Safety Glasses)


- Digunakan pada kegiatan perbengkelan dan kegiatan yang
menghasilkan emisi partikulat, atu yang dapat menyebabkan iritasi
terhadap mata
PENERAPAN APD DALAM BEKERJA
No Bagian Perusahaan APD Penerapan Alat Pelindung diri
1 QC Process material Helmet, masker, sarung tangan, boots Ada beberapa petugas yang hanya menggunakan masker dan sarung
tangan
2 Penggilingan (Mixing) Helmet, masker respirator, ear plug, Semua petugas memakai APD yang sesuai
sarung tangan, boots

3 QC Process ( Pengambilan Helmet, masker respirator, ear plug, Semua petugas memakai APD yang sesuai
Sample Parameter sarung tangan, boots
Produk)

4 Forming Drum dan Helmet, masker, ear plug, sarung Semua petugas memakai APD yang sesuai
Printing Label tangan, boots

5 QC Process (barang jadi) Helmet, masker, ear plug, sarung Ada beberapa petugas yang tidak menggunakan masker dan ear plug
tangan, boots
6 QC Process (Uji Bending Helmet, masker, ear plug, sarung Semua petugas memakai APD yang sesuai
Strength) tangan, boots
7 Percetakan Helmet, masker, ear plug, sarung Ada beberapa petugas yang tidak menggunakan masker
tangan, boots
8 Autoclav Helmet, masker, ear plug, sarung Semua petugas memakai APD yang sesuai
tangan, boots
9. Produksi Helmet, masker, ear plug, sarung Semua petugas memakai APD yang sesuai
tangan, boots
10. Gudang dan Distribusi Helmet, masker, sarung tangan, boots Ada beberapa petugas yang tidak menggunakan helmet, masker dan
sarung tangan
FASILITAS PENUNJANG
KESELAMATAN KERJA
Penanggulangan Kebakaran

– Pada penanganan kebakaran pada setiap shift terdapat


penanganan kebakaran yaitu. Sembilan orang terdiri dari
empat pemadam, satu forman, dan empat petugas evakuasi

– Langkah penanggulangan kebakaran:


• Personil yang mengetahui dan melihat langsung kebakaran,
menginformasikan ke seluruh penghuni pabrik untuk bersikap
tenang. Karyawan di sekitar lokasi sumber asap/api segera
meninggalkan ruangan menuju titik kumpul evakuasi.
• Petugas informasi/satpam/personil yang mengetahui pertama
segera memberitahukan kepada ketua Tim Tanggap Darurat
mengenai lokasi sumber api
Penanggulangan Kebakaran

• Ketua Tim Tanggap Darurat menginformasikan dimana lokasi


kebakaran kepada Tim Pemadam Kebakaran dan Tim Evakuasi,
• Tim Pemadam Kebakaran segera memadamkan api dengan
APAR yang tersedia.
• Tim Evakuasi segera memindahkan barang-barang dan
dokumen penting yang mudah terbakar dari lokasi kebakaran.
• Apabila api tidak dapat dikendalikan oleh APAR, segera lakukan
tindakan lebih lanjut dengan kendaran pemadam kebakaran.
ERP
(Emergency Respon Plan)
Banjir
Jika terjadi banjir di lokasi kantor maka:
1. Agar tidak terjadi hubungan pendek arus listrik dan untuk mencegah
tersengat listrik, ketua Tim Tanggap Darurat akan memerintahkan
untuk segera mematikan power listrik
2. Barang-barang berharga yang berada di kantor segera diselamatkan
3. Menyediakan sarana evakuasi untuk barang maupun untuk personil
sesuai dengan yang diperlukan
Ancaman Bom / Ledakan
Bom
1. Petugas/Operator penerima telepon yang menerima ancaman bom, melakukan tindakan berikut:
a. Tenang dan tidak panik
b. Berusaha untuk mengajak penelpon berbicara mengenai apa yang dikehendaki dan apa yang akan dilakukan, usahakan
agar pembicaraan berlangsung lebih lama
c. Perhatikan dan catat hal-hal penting sebagai berikut:
- Nama (apabila menyebutkan nama)
- Jenis kelamin penelpon
- Waktu telpon ancaman bom diterima
- Kapan akan dilakukan pengeboman
- Suku atau logat dari penelpon
- Suara latar dari telepon, misalnya suara kendaraan (mobil, kereta, dll), suara lainnya yang menyertai (lonceng, peluit, sirine, suara orang
lain).

2. Operator segera menginformasikan adanya ancaman bom kepada ketua Tim Tanggap Darurat
melalui telepon internal/earphone.
3. Ketua Tim Tanggap Darurat menginstruksikan operator telepon untuk menghubungi kantor
polisi terdekat atau petugas gegana.
2. Ketua Tim Tanggap Darurat memerintahkan Tim Evakuasi untuk mengevakuasi seluruh karyawan
dalam radius yang cukup jauh dari lokasi dan menyelamatkan dokumen-dokumen penting
3. Ketua Tim Tanggap Darurat melaporkan hasil pemeriksaan dari Tim Gegana kepada Ketua P2K3
4. Jika ancaman bom tidak terjadi dan kondisi dinyatakan aman, maka karyawan diminta untuk
bekerja kembali
5. Jika ancaman bom terjadi dan terjadi ledakan yang menimbulkan kebakaran, maka ketua Tim
Tanggap Darurat segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran untuk menanggulangi kebakaran
yang terjadi
6. Setelah kebakaran, Tim Tanggap Darurat memeriksa area kebakaran dan melaporkan kepada ketua
P2K3 dan Direksi

Direksi menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau keadaan dan mengambil tindakan perbaikan.
Gempa Bumi

1. Jika terjadi gempa bumi seluruh karyawan diminta untuk berlindung


dibawah meja karyawan yang berada diluar kantor, diminta untuk
menjauh dari lokasi bangunan
2. Ketua Tim Tanggap Darurat memerintahkan petugas teknik untuk
mematikan aliran listrik
3. Apabila getaran gempa pertama kali dirasakan sangat kuat dan
diperkirakan dapat meruntuhkan bangunan, Tim Evakuasi segera
menginformasikan karyawan untuk keluar ketempat yang aman dan jauh
dari lokasi untuk menghindari adanya gempa susulan
4. Setelah gempa berakhir dan kondisi sudah kembali normal, Ketua Tim
Tanggap Darurat memeriksa seluruh lokasi yang terkena gempa dan
melaporkan kepada K3
Huru-Hara

• Petugas keamanan atau satpam yang sedang bertugas berusaha untuk


membendung massa yang masuk ke sekitar kantor atau lokasi dan
melaporkan kepada ketua tim tanggap darurat
• Ketua tim tanggap darurat bersama wakil perusahaan untuk berbicara
dengan bermusyawarah dengan wakil massa terlebih dahulu untuk
meredakan situasi
• Apabila keadaan tidak terkendali oleh pembicaraan kedua pihak, ketua
tim tanggap darurat memerinthakan operator telefon untuk segera
menghubungi kantor polisi atau dinas pemadam kebakaran jika perlu
• Ketua tim tanggap darurat segera memerintahkan tim evakuasi dan
tim P3K untuk segera mengambil langkah-langkah evakuasi karyawan
ke tempat yang aman
Huru-Hara

• Petugas keamanan/ satpam segera melokalisir sekitar


lokasi kerja terhadap kemungkinan terjadinya
penggerusakan aset perusahaan atau penganiayaan
karyawan
• Kondisi huru-hara yang tidak terkendali dilimpahkan
kepada polisi atau pihak keamanan yang berwajib
• Ketua tim tanggap darurat memantau perkembangan
dan melaporkan kepada ketua P2K3 atau Direksi
RESUME BERDASARKAN
DATA YANG DIPAPARKAN
Berdasarkan data yang didapat dari kunjungan perusahaan dapat disimpulkan jika P2K3 pada PT. Indostar Building
Material sudah cukup terlaksana dengan baik, hanya saja dalam penggunaan APD masih kurang karena beberapa
bagian dari instansi pabrik tidak menggunakan APD yang sesuai pada tempat kerjanya.

Sarana dan prasarana yang ada di PT. Indostar Building Material untuk mendukung keselamatan kerja juga
sudah cukup memadai antar lain adanya kebijakan K3, penerangan di area kerja, sanitasi, sistem ventilasi, alat
kerja dan APD, klinik perusahaan, poster tanda bahaya dan petunjuk keselamatan, APAR dan hidran.

PT. Indostar Material Building juga sudah memiliki perencanaan yang baik untuk menanggulangi keadaan darurat
seperti kebakaran, gempa bumi, banjir dan huru-hara.
KESIMPULAN
PERMASALAHAN TERHADAP
KESELAMATAN
SOLUSI/ALTERNATIF
PENYELESAIAN KOMPREHENSIF
TERHADAP PERMASALAHAN
YANG DIKETEMUKAN
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai