Anda di halaman 1dari 23

WELCOME TO 1

MECHANIC II-
CENTRAL FORCE
• Anesias Radandima (4211417014)
• Winda Nailis (4211417027)
• Robiatun Mutamimah (4211417001)
CENTRAL FORCE
suatu gaya yang mempunyai arah radial dan
besarnya hanya bergantung pada jarak dari
sumber. (tidak bergantung pada sudut di sekitar
sumber ).
Contoh:
• benda 1 berada dipusat koordinat
(O)
• benda 2 benda pada posisi r.

Interaksi kedua benda dikatakan


sebagai gaya sentral jika arah gaya
yang dialami oleh tiap benda searah
dengan r.
Contoh Gaya Sentral:
GAYA GRAFITASI BUMI

GAYA ELEKTROSTATIS
•Oleh karena itu, jika sumber diposisikan
sebagai titik asal, maka Energi potensial
merupakan fungsi dari V = V(r). Persamaan
central force (gaya pusat) dinyatakan dengan
persamaan :
𝑑𝑉
• F(r) = -𝛻V(r) = -
𝑑𝑟
𝒓ො
6.1 Conservation of angular momentum
6.1 CONSERVATION OF ANGULAR
MOMENTUM

•Momentum angular ( L ) merupakan hal penting/


kunci penting dalam gaya central, dinyatakan
dengan persamaan :
L=rxp
Jika suatu partikel adalah subject dalam gaya
sentral, maka momentum angularnya bersifat
konservatif. Oleh karena itu,
𝑑𝑳
Jika V(r) = V (r) maka =0
𝑑𝑡
Pembuktian :
𝑑𝑳 𝑑
= (rxp)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑𝒓 𝑑𝒑
= xp+r x
𝑑𝑡 𝑑𝑡
=vx(mv)+rxF
= 0,
Sistem dua benda yang berinteraksi dengan gaya sentral,
berlaku konservasi momentum sudut.
6.2 POTENSIAL EFEKTIF
Jika suatu partikel dari massa adalah subject pada
gaya sentral, yang mempunyai potensial V(r), r dan
θ adalah koordinat polar pada bidang gerak.
Persamaan Lagrangian untuk koordinat polar
tersebut dinyatakan sebagai berikut :
Persamaan gaya dalam arah radial beserta percepatan
sentripetal, dinyatakan dalam persamaan :
1
ℒ = m (𝑟 2ሶ + 𝑟 2 𝜃ሶ 2 ) – V(𝑟)
2
Sedangkan persamaan gerak dalam 𝑟 dan θ adalah :
m𝑟ሷ = mr𝜃ሶ 2 – V’(𝑟) ,
𝑑
( m𝑟 2 𝜃ሶ ) = 0
𝑑𝑡
• L ditentukan sebagai kondisi awal, yang dispesifikasikan
dengan memberikan nilai awal pada r dan 𝜃.ሶ Dengan
menggunakan 𝜃ሶ = L/ m𝑟 2 , kita dapat mengeliminasi 𝜃ሶ
dari persamaan pertama dan menghasilkan :
𝐿2
m𝑟ሷ = – V’(𝑟)
𝑚𝑟 3
𝐿2
m𝑟ሷ – + V’(𝑟) = 0
𝑚𝑟 3
𝐿2
𝐸=m𝑟ሷ – + V’(𝑟)
𝑚𝑟 3
𝐿2
𝐸= m𝑟ሷ 𝑟ሶ – 𝑟ሶ + V’(𝑟) 𝑟ሶ
𝑚𝑟 3
1 2 𝐿2
𝐸= m 𝑟ሶ + 𝑟ሶ + V(r)
2 2𝑚𝑟 2
Potensial efektif system
atau (V*(r))
1 2
E = m 𝑟ሶ + V*(r)
2
•Dimana potensial efektif dinyatakan dalam
persamaan :
𝐿2
Veff (𝑟) = + V(𝑟)
2𝑚𝑟 2
•Sedangkan gaya efektif dinyatakan dengan
persamaan :
𝐿2
Feff (𝑟) = – V’(𝑟)
𝑚𝑟 3
•Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
Feff = –s V’eff (𝑟)
Jika V(𝑟) = Ar2, maka :
𝐿2
Veff (𝑟) = + Ar2
2𝑚𝑟 2
6.3 Persamaan Gerak
Percepatan benda pada koordinat polar:

Gaya sentral hanya memiliki komponen berarah radial, maka hukum Newton akan
memberikan:
6.3 MENYELESAIKAN PERSAMAAN GERAK
Untuk menghasilkan persamaan sederhana dari pernyataan
kekalan momentum angular dan kekelan Energi:

𝑑
(M 𝑟 𝜃ሶ
2 )=0
𝑑𝑡
L ≡ M𝑟 𝜃ሶ 2

1 2 𝐿2
M 𝑟ሶ + 𝑟ሶ + V(𝑟) = 𝐸
2 2𝑚𝑟 2
6.3.1. Menemukan r (t) dan θ (t)

1 𝐿2
m 𝑟ሶ 2 + 𝑟ሶ + V(𝑟) = 𝐸
2 2𝑚𝑟 2
1 𝐿2
m 𝑟ሶ 2 = E – 𝑟ሶ – V(𝑟) ……..ruas kanan dan kiri dibagi m
2 2𝑚𝑟 2
1 2 𝐸 𝐿2 𝑉(𝑟)
𝑟ሶ = − 𝑟ሶ – ………..ruas kanan dan kiri dikali 2
2 𝑚 2𝑚2 𝑟 2 𝑚
2𝐸 2𝐿2 2𝑉(𝑟)
𝑟ሶ 2 = − 2 2 𝑟ሶ –
𝑚 2𝑚 𝑟 𝑚
2 𝐿2
𝑟ሶ 2 = (𝐸− 2 𝑟ሶ – V(r) )
𝑚 2𝑚𝑟
𝟐 𝑳𝟐
•𝒓=
ሶ ±
𝒎
𝑬−
𝟐𝒎𝒓𝟐
− 𝑽(𝒓)

𝒅𝒓 𝟐 𝑳𝟐
• =±
𝒅𝒕 𝒎
𝑬−
𝟐𝒎𝒓𝟐
− 𝑽(𝒓)

𝒅𝒓 𝟐 𝟐
•‫׬‬ 𝑳𝟐

𝒎
dt = ±
𝒎
( t – to)
𝑬− 𝟐 −𝑽 (𝒓)
𝟐𝒎𝒓
6.3.2 MENEMUKAN R (Θ)

Dari persamaan sebelumnya didapatkan :

L=m𝑟 2 𝜃ሶ

1 𝐿2
m 𝑟ሶ 2 + 𝑟ሶ + V(𝑟) = 𝐸
2 2𝑚𝑟 2
Lanjutan…

Menjadi :
𝑚2 𝑟ሶ 2 2𝑚𝐸 1 2𝑚
= – – V(𝑟)
𝐿2 𝐿2 𝑟2 𝐿2

𝑚2 𝑟ሶ 2 2𝑚𝐸 1 2𝑚
ሶ 2 = – – V(𝑟)
(𝑚𝑟 2 𝜃) 𝐿2 𝑟2 𝐿2

𝑟ሶ 2 2𝑚𝐸 1 2𝑚 1 𝑑𝑟 2𝑚𝐸 1 2𝑚
= – – V(𝑟) = – – V(𝑟)
𝑟 4 𝜃ሶ 2 𝐿2 𝑟2 𝐿2 𝑟 2 𝑑𝜃 𝐿2 𝑟2 𝐿2
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai