Anda di halaman 1dari 18

TEKNIK SUNGAI

TSI 3153 / 2 SKS

Oleh :
Dr.Ir. Minarni Nur Trilita, MT
Novie Handajani, ST., MT
Daerah Pengaliran Sungai dan Karakteristik Sungai

Daerah pengaliran sungai adalah suatu luasan dimana aliran


permukaan mengalir menuju satu titik konsentrasi tertentu.
Titik Konsentrasi, yaitu titik terendah dari daerah yang ditinjau.
Sungai terbesar dari sistem sungai disebut Sungai Utama (main
river), sungai inilah yang membuang air ke laut atau ke danau.
Sungai-sungai kecil yang bermuara di sungai kecil lainnya atau di
sungai utama disebut Anak Sungai (tributary).
Di pantai yang landai sungai utama mungkin terbagi menjadi
beberapa sungai yang di sebut Cabang Sungai.
Setiap anak sungai mempunyai hirarki masing-masing yang dinamakan
“Tingkat Aliran” (stream order).
Anak-anak sungai yang mendapat air dari satu sumber air disebut
bertingkat aliran ke “satu”, sungai bertingkat aliran “dua” adalah
gabungan dari sungai-sungai bertingkat aliran satu.
Tingkat aliran naik satu tingkat untuk pertemuan dua anak sungai yang
mempunyai tingkat aliran sama.
Bila sungai merupakan pertemuan dua anak sungai yang berbeda tingkat
alirannya, maka tingkat alirannya diambil dari anak sungai yang
mempunyai tingkat aliran lebih tinggi.

KlasifikasiTingkat Aliran
Gambaran fisik dari suatu daerah aliran dapat dinyatakan
dalamberbagai cara, dimana unsur-unsur geometri daerah
pengaliran sungai di masukkan .
* Kepadatan drainase (drainage density) :Dd
Dd =
dengan : L = total panjang sungai
A = luas daerah pengaliran
*Panjang aliran di atas tanah (length of overlang flow) : Lo

(Horton)
Pengaruh keadaan tanah dan kemiringan tanah saluran
diabaikan, sehingga hasilnya lebih pendek dari panjang
sesungguhnya. (Sc = kemiringan rata-rata saluran, Sg =
kemiringan rata-rata tanah yang bersangkutan)
* Index kepadatan anak sungai (density of tributary index) : Dt
dengan : N = Jumlah anak sungai

* Hubungan antara luas daerah pengaliran sungai dengan panjang


sungai utama.

Angka eksponen menurut Hack : 0,6


Pengaruh corak daerah pengaliran
terhadap limpasan
Dengan mengikuti bentuk topografinya DAS dapat bercorak
berbagai macam tergantung pada kondisi geologinya.
Karakteristik daerah pengaliran sungai ditentukan oleh banyak
faktor, yaitu :
1. Topografi : luas daerah pengaliran, kemiringan, medan, bentuk
daerah pengaliran.
2. Meteorologi : Curah hujan (intensitas, lamanya gerak dan
distribusi hujan)
3. Geologi dan sifat-sifat tanah : tipe tanah, struktur tanah,
ketebalan lapisan tanah dan batuan, erosivitas, permeabilitas
dsb.
4. Vegetasi dan tata guna tanah : jenis vegetasi, intensitas dan
distribusi vegetasi, daerah pemukiman, daerah pertanian dsb.
KARAKTERISTIK SUNGAI
Dengan debit Qt, angkutan sedimen St dan mempunyai butiran
berukuran D melalui sungai dengan kemiringan i, sungai dapat
mempunyai berbagai bentuk.

Selain daripada faktor alam, kegiatan manusia di sungai dalam


tujuannya memanfaatkan sungai maupun dalam usaha
mengendalikan sungai, dapat mempengaruhi karakteristik
sungai.
Berdasarkan adanyaaliran di sungai, secara garis besar sungai
diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Sungai Perenial, yaitu sungai yang mengalirkan air sepanjang
tahun.Pada musim kemarau masih didapati air yang berasal dari
mata air maupun yang berasal dari rembesan tebing sungai. Hal
ini disebabkankarena muka air tanah selalu lebih tinggi daripada
dasar sungai.
b. Sungai Intermitten, yang hanya mengalirkan air pada musim
hujan saja, karena pada musim kemarau muka air tanah lebih
rendah daripada dasar sungai.

c. Sungai Ephemeral, yaitu sungai yang berair hanya pada saat


hujan saja. Hal ini disebabkan karena mua air tanah selalu
berada di bawah dasar sungai.
Berdasarkan pembentukannya dan menurut batuan dasarnya dimana
sungai mengalir, sungai dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Sungai Aluvial , yaitu sungai yang mengalir di atas endapan
dasar yang dibentuknya sendiri. Sungai ini bebas membentuk
dimensinya yang dipengaruhi oleh perubahan hidroliknya.
b. Sungai dengan tanah dasar cadas, dimana sifat-sifatnya
tergantung pada jenis batuan yang membentuknya.
Apabila ditinjau dari perkembangan proses erosi, maka sungai dapat
digolongkan menjadi :
a. Sungai muda (youthfull), pada umumnya sungai-sungai di
pegunungan , dengan penampang berbentuk “V”, berarus
deras, banyak terjadi erosi pada bagian-bagiannya.
b. Sungai dewasa (mature), penampang sungai dan lembah
sungai lebih melebar, kemiringan lebih landai, erosi kearah
tebing lebih banyak dibanding erosi dasar, pada sungai-sungai
ini terdapat meander.
c. Sungai tua (old), erosi terus berlangsung, penampang lebar
dan dangkal, meander dan sabuk meander (meander belt) tidak
selebar lembah sungai. Terbentuk tanggul alam sepanjang
sungai, pada daerah-daerah rendah di dekat sungai terbentuk
rawa-rawa.
DENAH
Suatu sungai yang ideal terdiri dari bagian hulu (head waters),
bagian tengah yang bisa berpola kelabang (braided) atau
berbelok (meander) dan bagian hilir di dataran rendah dimana
delta terbentuk.
Pada kenyataanya jarang sungai yang berpola ideal seperti diatas,
denah sungai sangat tergantung pada kondisi topografi setempat.
Sungai Aluvial dapat mempunyai bentuk : Lurus – berbelok
– berkelabang.
15
16
Meandering

Braided

17
MEANDERING

18

Anda mungkin juga menyukai