Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Intervensi dan Promosi Anak

Kerdil (Stunting)
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang
disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam
waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting
terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru
nampak saat anak berusia 2 tahun.
Ciri – Ciri STUNTING

Performa buruk
Wajah tampak muda
pada tes perhatian
dari usianya
dan memori belajar

Anak berbadan lebih


Pertumbuhan gigi
pendek untuk anak
terlambat
seusianya

Usia 8 – 10 tahun anak Berat badan rendah


menjadi lebih pendiam untuk anak
dan tidak banyak seusianya
melakukan eye contact
Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap
penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan.
Prevalensi Status Gizi Balita Pendek (TB/U) di Provinsi
Sumatera Utara 2007, 2010, 2013
30
25.2
25 23.4 22.7
18.9 19.8
20
17
15

10

0
sangat pendek pendek
2007 2010 2013

Urutan 5 (Lima) prevalensi kependekan tinggi Kab/Kota, Yaitu :


1. Langkat (55%) 4. Batu Bara (54,7%)
2. Padang Lawas (59%) 5. Pakpak Barat (52,3%)
3. Nias Utara (54,8%)
INTERVENSI STUNTING

Intervensi Gizi Spesifik Intervensi Gizi Sensitif


(Langsung) (Tidak Langsung)
Ditujukan kepada anak melalui 1000 HPK; Kontribusi 30% ; Kontribusi 70% ; dilakukan diluar sektor kesehatan
dilakukan sektor kesehatan. • Kegiatannya:
• Kegiatannya : • Menyediakan dan memastikan akses terhadap air bersih dan sanitasi
• Pemberian ASI Eksklusif dan ASI dilanjutkan hingga 2thn • Kebun gizi di rumah/di sekolah, diversifikasi pangan, pemeliharaan
• Pemberian Makanan Pendamping ASI yang bergizi ternak dan perikanan
• Promosi ASI dan MP-Asi bergizi seimbang • Melakukan fortifikasi bahan pangan.
• Pemberian tablet zat besi-folat atau multivitamin dan • Menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan KB
mineral untuk ibu hamil dan menyusui • Menyediakan JKN dan Jampersal
• Pemantauan Pertumbuhan • Memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua dan pendidikan gizi
• Pemberian zat penambah gizi mikro untuk anak masyarakat.
• Pemberian obat cacing pada anak • Pengembangan usaha mikro kecil menengah untuk memberdayakan ibu
• Pemberian suplemen vitamin A untuk anak balita rumah tangga agar mampu mandiri mencukupi kebutuhan makan
• Penanganan anak dengan gizi buruk anaknya.
• Fortifikasi makanan dengan zat gizi mikro seperti Vitamin • Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin.
A, besi dan yodium • Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.
• Pencegahan dan pengobatan malaria bagi ibu hamil, bayi • Integrasi kegiatan lintas sektoral dalam program penanggulangan
dan anak-anak kemiskinan dan ketahanan pangan
Kesimpulan

Intervensi stunting meliputi upaya


spesifik (jangka pendek) dan upaya sensitif
(jangka panjang). Intervensi stunting perlu
dilakukan secara holistik dan melibatkan
tindakan kooperatif kerjasama oleh berbagai
sektor agar masalah stunting dapat secara
tuntas diatasi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai