Anda di halaman 1dari 38

TIME MOTION

STUDY
Kelompok 1 :
Yuly Eka Saputri 101511133042
Fatin Zuhra 101511133049
Ais Assana Athqiya 101511133136
Nikita Bella Anastasia 101511133161
Ni’matul Mawaddah 101511133170
Rika Fauziah 101511133192
Latar belakang
Perusahaan haruslah meningkatkan kinerja dari satu
periode ke periode berikutnya

Untuk menghasilkan produk yang baik, perusahaan


melakukan pengukuran atas setiap aktivitas yang ada

Dibutuhkan metode pengukuran yang akurat agar


dapat memberikan informasi yang tepat

Mengukur lama waktu yang dibutuhkan oleh tenaga


kerja dan banyak tingkat aktivitas yang dilakukan
perusahaan

Metode Time Motion Study


APA ITU TIME MOTION STUDY ?
(Sritomo W, 1995 : 107)
Suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang
dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill
ratarata dan terlatih) dalam melaksanakan sebuah
kegiatan kerja dalam kondisi dan tempo kerja yang
normal
Marvin E. Mundel
istilah time and motion :
TIME STUDY MOTION STUDY
Ditemukan dan Ditemukan dan
dikembangkan oleh dikembangkan oleh
Frederick Taylor Gillbreths

Tujuan : Tujuan :
untuk menentukan lama untuk menentukan atau
waktu yang dibutuhkan mendesain metode kerja
dengan standar yang sesuai untuk
pengukuran waktu yang menyelesaikan sebuah
ditetapkan, untuk setiap aktivitas
aktivitas yang melibatkan
manusia, mesin atau
kombinasi aktivitas
tujuan time motion study
Barnes (1976: 6)

✖ mengembangkan sistem dan metode yang diinginkan


(biasanya dengan salah satu yang biayanya lebih
murah)

✖ standarisasi sistem dam metode

✖ menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang


trainer yang memenuhi syarat dan pantas yang bekerja
pada langkah normal untuk melakukan tugas spesifik
atau operasi

✖ membantu dalam training pekerja pada metode yang


diinginkan.
Kelebihan dan Kekurangan Time Motion Study
KELEBIHAN KEKURANGAN
Standar yang ditetapkan
Membantu dalam seringkali tidak dapat
perencanaan produksi di diandalkan karena bias
masa mendatang kondisi lingkungan dan
psikologis sang pekerja
tidak diperhitungkan.
Membantu dalam evaluasi
performa pekerja dan
Pekerja cenderung
sistem produksi
menganggap metode ini
tidak dapat diandalkan dan
menolak pengukuran kerja
dengan metode ini

Hanya pekerjaan yang awal


dan akhirnya jelas dapat
diukur.
langkah-langkah time motion study
1. Persiapan Awal Uji Time and Motion Study
mempelajari kondisi dan metode kerja kemudian
melakukan langkah perbaikan serta membakukannya

menggunakan alat bantu jam henti (stopwatch) dan


alat pendukung pengukuran kerja yaitu lembar
pengamatan
langkah-langkah time motion study
2. Elemental Breakdown (Pembagian Operasi
Menjadi Elemen Kerja)
membagi operasi menjadi elemen kerja yang lebih rinci

ada tiga aturan:


Elemen kerja dibuat sedetail dan sependek mungkin
Handling time seperti loading dan unloading harus
dipisahkan dari machining time
Elemen kerja yang konstan dan elemen kerja variabel
harus dipisahkan.
langkah-langkah time motion study
3. Pengamatan dan Pengukuran

Ada tiga metode yang digunakan:


continuous timing = pengukuran waktu secara terus
menerus
repetitive timing atau metode snap back = pengukuran
waktu secara berulangulang
accumulative timing = pengukuran waktu secara
penjumlahan
langkah-langkah time motion study
4. Performance Rating
konsep bekerja wajar dimana operator bekerja secara
normal

Nilai performance rating yaitu:


P = 1 atau P = 100 % berarti normal
P < 1 atau P < 100 % berarti lambat
P > 1 atau P > 100 % berarti cepat

Banyak metode yang dapat digunakan dalam


menentukan performance rating salah satunya Westing
House
Westing House mempertimbangkan 4 faktor dalam
mengevaluasi performance (kinerja) operator yaitu
keterampilan (skill), kondisi (condition), konsistensi
(consistency).

Skill
kecakapan dalam mengerjakan metode yang diberikan
Effort
menunjukkan kemampuan untuk bekerja secara efektif
Condition
Kondisi fisik lingkungan kerja
Consistency
setiap pengukuran waktu, angka yang dicatat tidak pernah
sama dari satu siklus ke siklus lainnya
langkah-langkah time motion study
5. Uji Kecukupan Data
langkah-langkah time motion study
6. Waktu Baku
waktu yang seharusnya digunakan oleh operator
yang normal pada keadaan yang normal untuk
memproduksi satu unit dari data jenis produk

Sebelum menetapkan waktu baku, dicari terlebih dahulu:


a. Waktu siklus ratarata (Ws)
b. Waktu normal (Wn)

c. Kelonggaran (Allowance)
Kelonggaran waktu untuk kebutuhan pribadi, melepaskan lelah, dan
keterlambatan yang tidak terduga
PENERAPAN TIME
MOTION STUDY
Penelitian Umi Tri Widiawati tahun 2009
Lokasi
Alamat
Nama Perusahaan Bagian Produksi S
Desa Walahar, ambal
PT. HEINZ ABC Klari, Area Packing
Indonesia Karawang Timur, Botol Pet
Karawang Jawa Barat Mesin Conveyor
Label Alpha 10.
ANALISIS

Pada tanggal 23 Maret 2009 pada jam 09.15 – 09.56.


Operator Ibu Musa’adah yang telah 6 tahun bekerja sebagai operator mesin
conveyor label alpha 10.
Langkah kerja dari packing botol pet meliputi menyusun karton
memasukkan botol pet ke dalam karton

Metode pengambilan data


pengukuran waktu secara berulangulang (repetitive timing atau snap
back timing)  waktu penunjuk stopwatch akan selalu
dikembalikan ke posisi nol pada setiap akhir langkah kerja yang diukur.
Setelah pencatatan dilakukan, maka tombol ditekan lagi dan segera
melakukan pengukuran untuk langkah kerja berikutnya.

Operator bekerja di depan conveyor label alpha 10 dan bangku sebagai


landasan operator setinggi 70 cm, 60 cm disamping kanan
operator terdapat bangku sebagai landasan karton
1. Langkah Kerja Menyusun Karton
Keterangan:
X = Data waktu tiap pengukuran
X2 =Kuadrat data waktu tiap pengukuran
∑ (X) =Jumlah data waktu pengukuran
∑ (X2)=Kuadrat jumlah data waktu pengukuran
Estimasi jumlah pengamatan yang harus dilaksanakan(R/X)dengan 95 %
Convidence Level dan 5 % Degree of Accuracy dapat dihitung sebagai
berikut:
Keterangan:
R = Range
X = Ratarata data pengukuran
Menghitung R (Range)
H (nilai pengukuran terbesar) = 09.13 detik
L (nilai pengukuran terkecil) = 05.78 detik
R =H–L
= 09.13 detik – 05.78 detik
= 3.35 detik

Menghitung X (ratarata data pengukuran)


X = (H+L)/2
= (09.13 detik + 05.78 detik)/2
= 7.455 detik
Sehingga (R/X) = 3.35/7.455 = 0.45 detik
Jumlah Pengukuran yang Diperlukan (N’) Untuk 95%
Convidnce Level dan 5% Degree of Accuracy, diketahui dibutuh
kan 36 pengukuran, terbukti N’ ≤ N
2. Langkah Kerja Memasukkan Botol Pet ke dalam
Karton
Estimasi jumlah pengamatan yang harus dilaksanakan (Estimasi jumlah
pengamatan yang harus dilaksanakan(R/X)dengan 95 % Convidence
Level dan 5 % Degree of Accuracy dapat dihitung sebagai berikut:
Keterangan:
R = Range
X = Ratarata data pengukuran
Menghitung R (Range)
H (nilai pengukuran terbesar) = 09.13 detik
L (nilai pengukuran terkecil) = 05.78 detik
R =H–L
= 0.94 detik – 0.54 detik
= 0.4 detik

Menghitung X (ratarata data pengukuran)


X = (H+L)/2
= (0.94 detik + 0.54 detik)/2
= 0.74detik
Sehingga (R/X) = 0.4/0.74 = 0.54 detik
Jumlah Pengukuran yang Diperlukan (N’) Untuk 95%
Convidence Level dan 5% Degree of Accuracy, diketahui dibutu
hkan 49 pengukuran, terbukti N’ ≤ N
Penetapan performance rating menggunakan
metode westing house

○ Excellent skill (B2):


Percaya pada diri sendiri.
Terlihat telah terlatih dengan baik.
Gerakan kerjanya beserta urutanurutannya dijalankan
tanpa kesalahan.
Tampak cocok dengan pekerjaannya.

○ Good effort (C1):


Bekerja berirama.
Kecepatan baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari.
Waktu untuk menganggur sangat sedikit.
○ Good condition (C):
Operator bekerja pada kondisi lingkungan kerja yang baik,
penerangan cukup, kebisingan di bawah nilai ambang batas
dan pada suhu kerja yang normal.

○ Good consistency (C):


Operator bekerja secara konsisten, yaitu ratarata waktu
pengukuran hampir sama dari setiap langkah kerja yang
dilaksanakan.

Total nilai performance rating operator adalah:


1) Excellent skill (B2) = + 0.08
2) Good effort (C1) = + 0.05
3) Good condition (C) = + 0.02
4) Good consistency (C) = + 0.01
Maka total = + 0.16
Terdapat beberapa hal yang dapat menghambat waktu bekerja :
Bangku yang digunakan sebagai landasan kerja operator
untuk menyusun karton dan memasukkan botol pet ke dalam
karton tidak ergonomis :

✖ ketinggian 70 cm sementara tinggi operator yaitu 155 cm


sehingga saat melakukan tugasnya operator
membungkuk untuk memasukkan botol pet dan juga
memerlukan upaya yang tidak perlu untuk mengambil
botol pet dari conveyor

✖ penempatan bangku tersebut berada pada jarak yang


melebihi jangkauan operator yaitu 60 cm
berpengaruh pada aktivitas operator saat mengambil karton
harus menggeserkan badan
✖ mesin label alpha 10 sering mengalami kendala dan macet
Menentukan waktu baku
KESIMPULAN
Pengukuran yang dilakukan telah memenuhi syarat 95 % co
vidence Level dan 5% Degree of Accuracy dengan bukti
N’ ≤ N
Penghitungan uji kecukupan data untuk langkah kerja
menyusun karton, jumlah pengukuran yang diperlukan
(N’) = 21 pengukuran dan N (jumlah pengukuran yang
dilakukan)= 60 pengukuran terbukti N’≤ N.

Penghitungan uji kecukupan data untuk langkah kerja


memasukkan botol pet ke dalam karton, jumlah
pengukuran yang diperlukan (N’) = 32 pengukuran dan
N (jumlah pengukuran yang dilakukan)=70 pengukuran,
terbukti N’ ≤ N.
KESIMPULAN
2.Nilai rating performance yang diperoleh = + 0.16 dengan
klasifikasi sebagai berikut:
a. Excellent skill (B2) = + 0.08
b. Good effort (C1) = + 0.05
c. Good condition (C) = + 0.02
d. Good consistency (C) = + 0.01

3. Nilai kelonggaran (allowance) adalah sebesar 18 %.

4.Waktu baku dari pekerjaan packing botol pet conveyor


label alpha 10 adalah sebesar 0.026 menit, waktu ini
meliputi langkah kerja menyusun karton dan
memasukkan botol pet ke dalam karton.
KESIMPULAN
5.Bangku sebagai landasan kerja tidak ergonomis dengan
operator.

6.Bangku sebagai landasan karton tidak berada pada jarak


jangkauan operator.

7. Mesin label alpha 10 sering mengalami kerusakan.


SARAN
1.Dilakukan penelitian mengenai uji time and motion study yang
lebih lanjut

2.Dilakukan redesain stasiun kerja dalam hal ini tinggi meja


kerja sebagai landasan kerja
bangku sebagai landasan kerja setinggi 7580cm

3. Bangku sebagai landasan tumpukan karton ditempatkan pada


jarak yang mudah dijangkau
pada jarak 30 cm dari tempat operator berdiri.

4. Dilakukannya pemeliharaan pada mesin label alpha 10


Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai