KLMPK 6 Farling-1
KLMPK 6 Farling-1
Macam-macam
Obat Tradisional Jamu
Pitofarmaka
Limbah padat jamu merupakan salah satu limbah padat yang dihasilkan dari
01 proses penggilingan simplisia maupun penyaringan serbuk jamu (Aula, 2015).
Berdampak negatif
02 limbah tidak hanya berdampak bagi manusia saja, namun juga berdampak bagi
kehidupan makhluk hidup lain dan lingkungan sekitar. Beberapa limbah jamu
mengandung sekelompok fenol dan senyawa turunannya yang mempunyai efek yang
berbahaya bagi lingkungan.
Selain itu, limbah padat jamu juga menimbulkan penurunan kualitas udara
yang mengakibatkan mabuk dan pusing. Limbah padat yang dibuang dalam
05 perairan juga menyebabkan air menjadi keruh dan mengubah pH air (Arief,
2012). Apabila air tercemar limbah yang mengandung logam berat digunakan
oleh manusia maka akan menyebabkan gangguan infeksi pada kulit,
sedangkan bila dikonsumsi maka dapat menimbulkan gangguan yang
mengarah pada kerusakan ginjal (Anonim, 2012).
1. PENCEMARAN TANAH 2. PENCEMARAN AIR 3. PENCEMARAN UDARA
Limbah padat jamu masih Inti atau kunci dari proses pembuatan
Karena masih mengandung Pengurangan jumlah alga dengan cara mengandung senyawa aktif fenolik, pupuk ini yaitu bagaimana
metabolit primer berupa protein, penanaman tanaman air seperti eceng minyak atsiri dan terpenoid dengan kandungan makro nutrient (N, P, K)
lemak, kalsium dan serat kasar yang gondok, dan teratai. dilakukan re-ekstraksi minyak pupuk organik dari limbah ekstrak
dapat dijadikan nutrisi bagi hewan limbah padat jamu dengan jamu dengan activator dari EM 4
ternak. menggunakan metode maserasi. (Efektif Microorganisme)
Konsep produk bersih pertama kali diperkenalkan pada tahun 1989/1990 oleh
UNEP (United Nations Environment Program), dan didefinisikan sebagai “suatu
strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu
diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk
dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan.
Tidak
Menerapkan menggunakan Mereduksi dampak
strategi preventif bahan B-3 yang timbul
secara kontinu diseluruh daur Menerapkan
terhadap proses Menghemat hidup produk (life teknologi bersih
dan produk untuk pemakaian bahan cycle of the dengan
mengurangi baku dan energi, product) mulai dari mengubah sikap
terjadinya resiko serta mereduksi bahan baku
jumlah dan dan perilakuagar
pencemaran pada sampai sadar lingkungan.
manusia dan toksisitas emisi serta pembuangan
lingkungan buangan (eko- limbah.
efisiensi)
Penerapan Prinsip hierarki pengelolaan
limbah ini dapat mengurangi jumlah limbah
secarasignifikan mulai dari sumbernya sampai
ke tempat pembuangan akhir => prinsip 6M
dalam pengelolaan limbah.
Upaya pencegahan dilakukan • Melalui penerapan teknologi bersih, memodifikasi proses produksi,
melalui penerapan prinsip produk • Pengelolahan bahan, substitusi baha, pengaturan operasi kegiatan,dll
bersih
• dengan tujuan yang sama tanpa melalui proses tambahan secara kimia, fisika, biologi,
Cara Penggunaan kembali (reuse) dan/atau secara termai.
• Contoh; menggunakan sisi kertas yang masih kosong dari kertas bekas untuk menulis
atau membuat amplop.
Cara Recycle yaitu mendaur-ulang • Proses ini meghasilkan produkyang sama dengan limbahaslinya atau produk yang
melalui proses tambahan secara berbeda sama sekali
kimia, fisika, biologi dan/ atau • Contoh; kertas bekas yang sudah tidak dipakai lagi untuk dijadikankertas hasil daur
ulang dengan proses tertentu.
secara termal
Cara Recovery (perolehan kembali) • Contoh; penggunaan limbah sekam padi (rice husk) sebagai substitusi bahan bakar.