Catatan:
Harta yg sdh dikeluarkan zakatnya, tidak lagi
terkena kewajiban zakat.
Harta yang wajib dizakatkan
1. Emas
Dasar diwajibkannya zakat emas terdapat dalam QS. At-
Taubah/9: 34-35 dan HR. Muslim, dll. Dg dmk, maka
emas yang wajib dizakatkan adalah emas yang sudah
mencapai nishab 20 dinar (= 85 gram) dan sudah
mencapai haul (satu tahun).
Penetapan nishab emas sebanyak 85 gram emas ini
karena 1 dinar (atau 1 mitsqal = berat keping uang emas)
sama dgn 4,25 gram. Jadi nishab emas adalah 20 dinar
x 4,25 gram = 85 gram. Adapun besar zakatnya adalah
2,5 % atau 1/40 ( رُِ ) ربعُ ا ْلعشyang disimpulkan dari
hadis di atas yakni 1/2 dinar dari jumlah harta 20 dinar.
Zakat perniagaan & profesi (QS 2: 267) diqiaskan pd
zakat emas.
2. Perak.
Dasar diwajibkannya zakat perak sama dg dasar diwajibkannya
zakat emas, yi: QS. Al-Tawbah/9: 34-35 & HR. Muslim, Abu Daud
& Ahmad di atas. Sedangkan mengenai nishab perak adalah 200
dirham (uang perak) atau 5 awqiyah) atau = 595 gram.
3. Binatang ternak
a. Unta. Mulai dr 5-24, Z = kmb 1 ekr; 25-35, Z = unt 1, dst.
b. Kambing. Mulai dr 40-120, Z = 1 kmb, 121-200 = 2 kmb.
c. Sapi. Mulai dr 30-39, Z = 1 sp u 1th; 40 = 1 u 2th. Sebgn ulama
memasukkan kerbau & kuda dlm kelompok Sapi.
Tetapi jika binatang ini dipakai sendiri untuk bekerja, maka tdk
ada zakatnya.
4. Tanaman dg berat minml 653 Kg. Dikeluarkan saat panen: 5%
(Tekno/perwtn khusus) atau 10% (Non-tek/tadah hujan)
5. Barang tambang
6.Harta temuan (rikaz= harta qarun). Zakatnya: 20% (Muttafaq
‘alayh)
7. Hasil Perniagaan / profesi. Dikiaskan pada zakat emas.
Zakat hasil perniagaan / profesi didsrkn pd firman Allah SWT:
ْ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ
…َاتَماَكسبتم ِ َط ِيب
َ واَمن
ِ ياايهاَال ِذينَءامنواَان ِفق
“Hai orang2 yg beriman, zakatkan sebagian dr hasil usahamu
yang baik-baik...” (QS. Al-Baqarah/2: 267)
INGAT: Sifat hasil usaha yg dizakatkan ini haruslah BAIK, bukan
dari penghasilan yang haram, seperti: maksiat, korupsi, dsm.
Harta zakat diambilkan dari kelebihan harta selama setahun
setlh dikurangi pengeluaran pokok & hutang. Dasarnya firman
Allah dalam QS. Al-Baqarah/2: 219:
َْات ََل َع َّل ُكم َ ْ ُ ُ َ ُ َّ ُ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ
ِ ويسالونكَماذاَين ِفقوََق ِلَالع َف َو كذ ِلكَيب ِينَاّلل ََلكمَاِلي
َََ َت َت َف َّك ُرو
“Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: Yang lebih dari keperluan. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.”
Cara menghitung zakat
Misal:
Pak Dul seorang dosen pada PTN dengan pangkat lektor,
mempunyai seorang istri dan 2 anak.
Diketahui, pendapatan Pak Dul setiap bulan:
-Gaji pokok & tunjangan jabatan Rp. 3.500.000,-
-HR. mengajar dari PTS lain Rp. 1.000.000,-
-HR. lain-lain Rp. 1.000.000,- +
Jumlah Rp.5.500.000,-
Pengeluaran Pak Dul setiap bulan:
-Pembelian Sembako Rp. 1.000.000,-
-Biaya sekolah, listrik, telp, transport Rp. 1.000.000,-
-Kredit Perumnas/motor Rp. 700.000,- +
Jumlah Rp. 2.700.000,-
Harga emas murni (24 karat) saat ini adlh Rp. 400.000,-/gram
Pertanyaan: Berapa zakat Pak Dul tahun ini ?
Jawab:
Sisa harta Rp 2.800.000,- x 12 bulan = Rp 33.600.000,-.
Nishab Emas 85 gram x harga emas saat ini yaitu Rp
400.000 = Rp. 34.000.000,-
Karena sisa harta tidak mencapai nishab, maka Pak
Dul pada tahun ini tidak terkena kewajiban zakat.