Aceh 165 23 13
Sumatera Utara 738 132 122 0 0 21 0 21 0 1 79
Riau 402 39 30 0 0 8 0 2 0 0 20
Kepulauan Riau 364 23 13 0 0 0 0 1 0 0 12
Sumatera Barat 324 44 42 0 0 1 0 8 1 1 31
Sumatera
Selatan 244 81 33 0 0 2 0 5 0 6 20
Bangka
Belitung 138 31 25 0 0 1 0 5 0 0 19
Jambi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Bengkulu 64 10 6 0 0 2 0 0 0 0 4
Lampung 213 21 14 0 0 2 0 2 0 1 9
Banten 25 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DKI Jakarta 3173 324 359 1 0 86 11 32 0 1 226
Jawa Barat 2264 314 264 0 0 49 8 33 0 13 161
Jawa Tengah 1502 207 161 0 0 29 0 33 0 0 99
Jawa Timur 2797 283 214 0 0 68 3 22 0 0 121
DIY 237 21 14 0 0 0 0 3 0 0 11
Gambaran Situasi TB RO di Indonesia (2)
Penemuan Kasus Hasil Pengobatan
Bali 471 15 15 0 0 6 0 3 0 0 6
NTB 139 8 2 0 0 1 0 0 0 0 1
NTT 99 5 3 0 0 2 0 1 0 0 0
Kalimantan Barat 119 36 21 0 0 2 0 3 0 0 16
Kalimantan
Tengah 35 7 7 0 0 0 0 0 0 0 7
Kalimantan
Selatan 37 7 5 0 0 0 0 1 0 0 4
Kalimantan Timur 95 30 33 0 0 5 0 3 0 1 24
Kalimantan Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sulawesi Utara 140 35 30 0 0 10 0 2 0 0 18
Sulawesi Tengah 145 22 11 0 0 2 0 1 0 0 8
Sulawesi Tenggara 130 8 11 0 0 4 0 3 0 0 4
Sulawesi Selatan 918 91 100 0 0 25 0 11 1 0 63
Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Gorontalo 2 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0
Maluku 275 25 8 0 0 1 0 0 0 1 6
Maluku Utara 30 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2
Papua 179 39 18 0 0 1 0 2 0 1 14
Papua Barat 121 10 7 0 0 0 0 1 0 0 6
DIAGNOSIS
Kriteria Terduga TB RO Pada Anak
Gejala TB dengan salah satu atau lebih kriteria berikut:
PemeriksaanTCM TB
1. Pengobatan TB Monoresistan
a. Bila diduga atau telah terkonfirmasi resistansi INH, atau
bila pasien berada di daerah prevalensi resistansi INH
tinggi, maka direkomendasikan untuk menambahkan
ethambutol pada RHZ pada tahap awal.
b. Pada kondisi berat diberikan fluroquinolon atau
memperpanjang tahap awal menjadi minimal 9 bulan.
2. Pengobatan Poliresistan
Pengobatan menggunakan lini pertama yang masih
sensitif sesuai hasil uji kepekaan obat.
3. TB MDR
Obat gol 1 yang masih sensitif + gol 2 + 3 dan 4
OAT LINI PERTAMA DAN KEDUA
GOLONGAN JENIS OBAT & DOSIS KETERANGAN
Golongan 1 Obat Lini Pertama Isoniazid (H): 15 – 20 mg/kg
Rifampisin (R): 10 – 20 mg/kg
Ethambutol (E): 15 – 25 mg/kg
Pirazinamid (Z): 30 – 40 mg/kg
Golongan 2 Obat Injeksi Streptomisin (S): 20 – 40 mg/kg Maks 1000 mg
Amikasin (Am): 15 – 30 mg/kg Maks 1000 mg
Kanamisin (Km): 15 – 30 mg/kg Maks 1000 mg
Maks 1000 mg
Kapreomisin (Cm): 15 – 30 mg/kg
Golongan 3 Golongan Levofloksasin (Lfx): 7,5 – 10 mg/kg Anak < 5 tahun dua kali sehari, anak > 5
Fluorokuinolon Moksifloksasin (Mfx): 7,5 – 10 mg/kg tahun sehari sekali
Ofloksasin (Ofx): 15 – 20 mg/kg Tidak direkomendasikan pada anak
dengan berat badan < 14 kg
Golongan 4 Obat bakteriostatik lini Etionamide (Eto): 15 – 20 mg/kg Sikloserin dapat dilarutkan dengan aqua
kedua Protionamid(Pto): 15 – 20 mg/kg 10 ml
Sikloserin (Cs): 10 – 20 mg/kg
Terizidon (Trd): 10 – 20 mg/kg
Para amino salisilat (PAS): 200 – 300 mg/kg
Etionamide (Eto)
Tambahkan OAT Sikloserin (Cs)
Gol 4 sampai didapatkan 4 OAT lini Para Amino Salisilat (PAS)
kedua yg tidak resistan Sodium PAS (PAS Na)
Etionamide (Eto)
Tambahkan OAT Sikloserin (Cs)
Gol 4 sampai didapatkan 4 OAT lini Eto & Cs
Para Amino Salisilat (PAS)
kedua yg tidak resistan Sodium PAS (PAS Na)
Evaluasi utama
Pemeriksaan apusan dahak Setiap bulan pada tahap awal, setiap 2 bulan pada
dan biakan dahak tahap lanjutan
Evaluasi penunjang
Konversi apusan dahak dan biakan
Evaluasi klinis (termasuk BB) Setiap bulan sampai
merupakan pengobatan
indikator selesai atau lengkap
utama kemajuan
Uji kepekaan obat pengobatan. Berdasarkan indikasi
Foto toraks
Ureum, kreatinin, serum Definisi konversi adalah jika pemeriksaan
biakan
3(tiga) kali
berurutan
menunjukkan
elektrolit
hasil negatif.
EKG Setiap 3 bulan sekali
Thyroid Stimulating Hormone
(TSH)
Enzim hepar (SGOT, SGPT)
Tes kehamilan Berdasarkan indikasi
INVESTIGASI KONTAK
& PENGOBATAN
PENCEGAHAN TB RO
Investigasi Kontak pada Anak Kontak dengan
Pasien TB RO
Pemeriksaan TCM
TB (+) TB (-)
Pengobatan
Observasi
pencegahan
OAT RHZE,
Tatalaksana OAT lini
konfirmasi ulang
TB RO Anak pertama setelah 2 bulan