Imunisasi & Vaksinasi Sarcab2018
Imunisasi & Vaksinasi Sarcab2018
Keb
Lettu CKM (K) NRP 21970254020378
Nama : Nurul Hidayati, Amd.Keb
TTL : 05 Maret 1978
Alamat : Asr. Pusdikkes II, No. 33 Cililitan
Pangkat : Lettu Ckm (K)
NRP : 21970254020378
Jabatan : Kaset
Status : K-2
Pendidikan Umum :
SD : 1989
SMP : 1992
SMA : 1995
PT : 2010
Pendidikan Militer :
SECABA PK IV TH 1996/1997
DIKTUKPA TAHUN 2012/2013
Pendahuluan
Penyakit yang dapat di cegah dengan Imunisasi
Program imunisasi secara Nasional
Manfaat Imunisasi
Imunisasi utk keluarga
Macam vaksin/Imunisasi
Cara Pemberian Imunisasi
Kontra Indikasi Imunisasi secara umum
Imunisasi untuk Prajurit
Rangkaian pencatatan dan Pelaporan imunisasi
Penutup
Buku Petunjuk Sistem Pembinaan Kesprev
Pelaksanaan Imunisasi, Modul Latihan Petugas
Imunisasi Edisi Kelima 1993, Ditjen PPM dan
PLP Depkes RI
Imun atau kebal suatu keadaan dimana
seseorang tidak akan jatuh sakit bila mendapat
infeksi suatu penyakit bersifat spesifik
keadaan kebal hanya untuk penyakit tertentu saja
Imunisasi Usaha yg Dilakukan agar seseorang
menjadi kebal dengan memberikan vaksin kedalam
tubuhnya.
Vaksinasi pemberian vaksin kpd seseorang agar
orang tsb kebal thdp suatu penyakit
Imunisasi dasar (Imunisasi Primer) suatu
imunisasi thdp suatu penyakit yg diberikan utk
pertama kalinya dlm hidup seseorang & sebaiknya
diberikan sblm umur 1 thn (12 bulan)
Imunisasi ulangan (Imunisasi Boster) imunisasi
yg diberikan setelah imunisasi dasar. Jarak waktu
pemberiannya tergantung jenis imunisasinya
Cold chain atau rantai dingin suatu rangkaian yg
menyangkut prosedur dan peralatan yg digunakan
dlm penyampaian vaksin dari pabrik sampai dgn
saat dilakukannya pemberian vaksin agar vaksin
tetap dalam keadaan baik
Bayi usia 0 – 12 bulan
Anak umur lebih dari 12 bulan sampai dengan 15
tahun
Wanita usia subur sejak seseorang perempuan
mendapat haid yg pertama kali sampai menopause
Vaksin suatu bahan yang terbuat dari
mikroorganisme, komponen mikroorganisme atau
racunnya yang telah dilemahkan atau dimatikan
Mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu
Bila terjadi penyakit tidak terlalu parah/ berat
Dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan
cacat/ kematian.
Kekebalan
Kekebalan dpt tjd bukan hanya k/ terinfeksi
bibit penyakit yg bersangkutan, ttp
kekebalan dpt tjd k/ seseorang divaksinasi
Di dalam ASI jg tdpt “antibody” t.u di dlm
colostrum keluar bbrp hari stlh bersalin,
membantu melindungi bayi thdp diare dan
infeksi lain
Pada bayi/ anak yang sehat
Vaksin harus baik
Pemberian imunisasi dg teknik yg tepat
Mempertahankan dosis
Mengetahui jadwal umur dan jenis imunisasi yang
diterima
Untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap
penyakit tertentu
Menurunkan angka sakit dr penyakit tertentu
pada anak dan ibu hamil
Menurunkan angka kematian neonatal krn
penyakit tetanus
Menurunkan angka kesakitan dan kematian
karena penyakit tetanus dan hep B pada prajurit
Bila program imunisasi berhasil diharapkan angka
kematian balita akan turun, sebab angka
kematian terbanyak pada balita adalah krn
penyakit infeksi
Cacar
Diphteri
Pertusis
Tetanus
Thypoid dan parathypoid
Colera
Polio
Campak
Influenza
TBC
Rabies
Sampar
Yellow fever
Hepatitis B
Meningitis
Kekebalan Bawaan
Kekebalan yg telah ada sejak bayi dlm kandungan
C/ : Tetanus
Kekebalan didapat
Timbul akibat suatu keadaan tertentu.
Ada 2 macam : aktif dan pasif
Aktif alamiah kekebalan yg didapat scr alamiah stlh
mendapat infeksi penyakit tertentu
Aktif buatan kekebalan yg didapat stlh seseorang
diberi vaksin
Pasif kekebalan yg didapat stlh tubuh mendapat zat
kebal (antibody) dr luar
TBC
Difteri
Pertusis
Tetanus
Poliomeilitis
Campak
Hepatitis B
Hal yang merusak vaksin :
Panas : semua jenis vaksin
Sinar matahari : Vaksin BCG, campak
Pembekuan : DPT, TT, Hepatitis B
Desinfektan / antiseptik
Untuk bayi ( 0 – 12 bln)
Untuk anak kelas 1 SD
Untuk anak wanita kelas VI SD
Ibu hamil dan calon pengantin wanita
Prajurit
Werving
Prajurit lama
Penugasan luar negeri
Bacillus Calmette Guerin
Mengandung kuman yang telah dilemahkan
0 – 2 bulan
1x
> 2 bln tes mantoux
Suntikan benar benjolan kecil ditempat suntikan
menimbulkan bekas
Kanan atas atau paha kanan atas
Kekebalan : tidak 100%
Reaksi imunisasi : demam
Efek samping : Pembengkakan daerah setempat atau
pembesaran KGB
Kontra indikasi : Anak menderita TBC atau Mantoux
test +
Imunisasi aktif TT toksin kuman yg telah
dilemahkan dan dimurnikan (TT, DT, DPT)
Imunisasi pasif ATS
Ibu hamil 2 kali bulan ke 7 dan 8
Masa datang 5 kali agar dapat perlindungan
seumur hidup
Kekebalan : 90 – 95%
Reaksi Imunisasi : Demam ringan, nyeri, gatal
dan pembengkakan ringan 1 -2 hari
Efek samping : imunisasi aktif hampir tidak ada,
ATS reaksi alergi
Kontra indikasi : tidak ada kecuali anak sakit
parah
Difteri,pertusis, tetanus
Kekebalan aktif
Difteri toksin kuman difteri yg dilemahkan
(toksoid)
Pertusis kuman Bordatella pertusis yg
dimatikan
Tetanus toksoid tetanus dilemahkan dan
dimurnikan
3x 2, 4 , 6 bulan atau minimal selang
waktu 4 minggu
Imunisasi ulang (Booster) 1,5 tahun – 2 tahun
atau + 1 tahun setelah imunisasi dasar ketiga
Ulangan usia 6 thn
6 SD diberikan DT saja
Kekebalan : difteria 80 – 95%, tetanus 90 –
95%, pertusis 50 – 60 %
Reaksi imunisasi : demam ringan, bengkak di
lokasi suntikan 1 – 2 hari
Efek samping : demam, kejang biasa krn
pertusis
Kontraindikasi : sakit parah, kejang demam,
anak batuk, gangguan kekebalan
Mengandung virus polio I, II dan III
2 jenis vaksin :
Vaksin yg sudah dimatikan (vaksin salk) disuntik
Vaksin dilemahkan (vaksin sabin) oral
4x
0 – 2 – 4 – 6 bulan
Kekebalan : 95 – 100 %
Rx imunisasi : tidak ada
Efek samping : tidak ada
Kontra indikasi : diare berat, sakit parah, defisiensi
imun
2 tetes
Morbili
Kekebalan aktif
Virus campak hidup yg dilemahkan
Sediaan : kering tunggal / kombinasi dgn mumps dan
rubella (MMR)
Kekebalan dari bayi yg didapat dari ibu sampai 6 bulan
Booster : > 15 bulan
Kekebalan : 96 – 99 % seumur hidup
Rx imunisasi : demam ringan / bercak merah di pipi, bwh
telinga pd 5 – 7 hari setelah penyuntikan, bengkak
ditempat suntik
Efek samping : sangat jarang. Jika demam 10 – 12 hari
penyuntikan, encephalitis / encephalopati 30 hari stlh
imunisasi 1/1.000.000 suntikan
Vaksin rubella tidak boleh diberikan untuk ibu hamil, 3 bln
stlh penyuntikan tidak boleh hamil
Diambil dari HbsAg dpt menimbulkan
kekebalan tp tidak menimbulkan penyakit dr
serum manusia atau rekayasa genetik dgn sel
ragi
3x
Booster : 5 tahun stlh imunisasi dasar
Bayi baru lhr dgn ibu Hep B imunisasi pasif
dgn Ig khusus Hep B dlm wktu 24 jam stlh lahir,
setelah itu baru berikan imunisasi aktif
Kekebalan : 94 – 96 %
Rx imunisasi : nyeri, panas, bengkak dlm 2 hari
Efek samping : tidak ada
Kontra indikasi : sakit berat
Vaksin hep B bs diberikan kepada ibu hamil
MMR
Thypoid
Hib
Hepatitis A
Cacar air
Rabies
Oral Vivotif kuman yg telah dilemahkan
anak umur 6 tahun 3 kapsul hari I, III, V
Suntikan Typhim Vi antigen polisakarida
Vi
1x umur 2 tahun ulang / 3 tahun
Rx imunisasi : demam ringan, nyeri, merah,
bengkak suntikan
Rx imunisasi : demam, diare, muntah,
kemerahan kulit oral 5 – 8%
Kekebalan : oral 42 – 53%, suntikan 70 – 85%
Kontra indikasi : pd anak sakit parah
Dari dinding virus yg telah dipisahkan & dimurnikan
Act Hib pasteur Merieux Perancis
Ped Vax Hib Merck & Co USA
I.M / S.C
Ped vax Hib 2x, 2-14 bln, 0,5cc, jarak 2 bln. Jk >
15 bln 1x tanpa ulangan
Act Hib 3x, 2 – 6 bln, 0,5 cc jarak 1-2 bln. 6 – 12
bln 2x jarak 1-2 bln.
Kekebalan : 95%
Rx imunisasi : nyeri, demam
Efek Samping : bengkak, nyeri, demam, merah
Kontra indikasi : demam, wanita hamil, hipersensitif
Havrix hep A yg dilemahkan
2x selang 2 – 4 minggu, dosis ketiga 6 bln stlh
suntikan pertama
Lengan atas
Rx imunisasi : ringan, demam, lesu, mual,
muntah, hilang nafsu makan
Kekebalan : 10 tahun
Valrillix produksi smith kline beecham
Varisella zooster strain OKA yg dilemahkan
Kering dgn pelarut
Hrs disuntikan < 30 menit
> 12 thn yg belum menderita varisella diulang 6 –
8 mnggu, SC. Imunitas timbul 2 mgg stlh
penyuntikan
Kekebalan : 90 – 100%, anak dg penurunan daya
tahan tubuh 80 – 90%
Rx Imunisasi : minimal
K.I : demam, infeksi akut, hipersensitif
neomisin, kehamilan, kganasan, HIV, TBC
Virus rabies yg dimatikan
Kekebalan aktif
Vaksin cair : otak kera
Vaksin kering : otak mencit
Sebelum gigitan hewan : vaksin rabies setiap
2 – 4 minggu, 3x. Revaksinasi / thn 1x
Setelah gigitan hewan : serum anti rabies &
vaksin rabies
E.S : kelainan saraf rasa kaku atau mudah
terangsang
Kolera
Yellow fever
Japanesse B Encephalitis
Influenza
Staphilokokkus
Streptokokkus
Sampar
Perlindungannyarendah
Tidak dpt mencegah penyebaran penyakit
Penyakit sistemik akut yg disebabkan o/
flavivirus yg di tularkan o/ nyamuk aedes
aegypty
Di afrika dan amerika latin
Virus hidup yg di lemahkan (stain 17D)
Negaraasia selatan, tenggara dan timur
Demam tinggi dan kejang
Mahal
Tidakbs mencegah semua jenis virus
influenza
Kekebalan terhadap jenis radang krn kuman
stafilococcus
3 jenis kuman dimatikan
Cegahradang tenggorokan dan demam
rematik
Macam imunisasi u/ anggota TNI AD sehubungan
dengan tugasnya yg mempunyai resiko tinggi u/
mendapatkan luka dan kekerasan lainnya,
diadakan program imunisasi TT dan diberikan
imunisasi Hep B dgn skala prioritas
Imunisasi Hep B
berdasarkan skala prioritas
Sebelum diimunisasi diperiksa dahulu HbsAg dan Anti
HBs dalam serum, anggota yang diimunisasi yaitu bila
pemeriksaan HbsAg hasilnya (-) dan Anti HBs juga (-).
Imunisasi dasar dilaksanakan 3 kali dengan jarak
waktu 1 bulan untuk suntikan 1 dan ke 2
lima bulan antara suntikan ke 2 dan ke 3.
Imunisasi ulang diberikan 5 tahun setelah imunisasi
dasar
Vaksin yang dipakai buatan Korea (KGC) datau buatan
MSD (Hepavac) atau buatan Smith Kline
Beecham(Engerix B).
Imunisasi TT
diutamakan untuk prajurit TNI AD yang akan
berangkat tugas operasi dan yang akan
melaksanakan latihan pertempuran.
3 dosis vaksin, jarak antara suntikan I dan II
minimal 6 minggu dan jarak antara suntikan II
dan III kira-kira6-12 bulan.
Setiap kali suntikan sebanyak 0,5 ml Tetanus
Toxoid.
Aturlah dgn rapi shg udara dpt bergerak di
antara kotak vaksin
Simpanlah vaksin polio dan campak pd rak 1,
paling atas dekat freezer
Rak 2 u/ menyimpan vaksin BCG
Rak 3 u/ menyimpan vaksin DPT, DT, TT, dan
Hep B
Bila ruang pada rak mencukupi, simpanlah
cold pack cair yg sdh dingin disetiap rak,
botol2 air dan cold pack pd rak plng bwh yg
dpt mempertahankan suhu lemari es
Sediakan botol2 air atau cold pack pd rak paling
bawah yg dapat mempertahankan suhu lemari es
Pintu lemari es hrs selalu tertutup dan terkunci, jk
perlu membukanya rencanakan sblmnya apa yg
akan diambil, kerjakan dgn cepat lalu tutup lg
Simpanlah termometer pd rak kedua dan freezer
watch pd rak ketida
Kartu cold chain monitor hrs diikutsertakan pada
vaksin yg sama sampai vaksin hbs digunakan
Usahakan membuka lemari es tdk lbh dari 2 x sehari
Jangan lupa gambarkan suhu pd grafik kartu suhu
2x sehari (pagi waktu mengambil vaksin dan siang
hari waktu mengembalikan vaksin)
Sebaiknya satu buku grafik kartu suhu untuk sebuah
lemari es
Jangan menyimpan makanan dan minuman di dalam
lemari es yg dipakai menyimpan vaksin
Tingkat pusat ditkesad
Tingkat kotama kesdam
Tingkat kabupaten denkesyah
Catpor dr instansi kecil :
Polkes
Polban
Rumkit TK IV
Rumkit TK III
Rumkit TK II
Rumkit TK I
DIPHTHERIA
CACAR 50% MENINGGAL DG
GAGAL JANTUNG
56
1. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH
DENGAN IMUNISASI
2. PROGRAM IMUNISASI SECARA
NASIONAL
1. MANFAAT IMUNISASI
2. IMUNISASI UNTUK KELUARGA
1. MACAM VAKSIN/IMUNISASI
2. CARA PEMBERIAN IMUNISASI
1. KONTRA INDIKASI SECARA UMUM
2. IMUNISASI UNTUK PRAJURIT
3. RANGKAIAN PENCATATAN DAN
PELAPORAN