Anda di halaman 1dari 34

dr.

Gernanda Mahadlan
 RSAU Esnawan Antariksa
 Puskesmas Kecamatan makasar
 Puskesmas kelurahan Cipinang Melayu
◦ dr. Yohan Parulian Sinaga
◦ dr. Gernanda Mahadlan
◦ dr. Rinoldy Putra Mangiri
◦ dr. Mochammad Muntaha
◦ dr. Khairun Nisa
◦ dr. Maruti Lintangsetiaji
◦ dr. Sarah Haidar
 Kepala puskesmas Kelurahan Cipinang
melayu dr. Beby Muhrisa
 Staff Perawat, Bidan, Administrasi, dan
KPLDH, staff lain.
 Staff dokter
◦ dr. Sri Harumni
◦ dr. Richy
◦ drg. Hendro poernomo
 Penyakit diare hingga kini
masih merupakan
penyebab kedua
morbiditas dan
mortalitas pada anak
usia kurang dari dua
tahun di seluruh dunia
terutama di negara-negara
berkembang, jumlah nya Untuk skala nasional berdasarkan
mendekati satu dalam lima data dari Profil Kesehatan Indonesia
orang, ini menyebabkan tahun 2016, penderita diare pada tahun
kematian pada anak-anak
melebihi AIDS dan malaria tersebut adalah 2.544.084 orang.
Angka ini menurun dari tahun
sebelumnya, yaitu 4.017.861 orang.
Untuk tahun 2015.
Kelurahan
Cipinang Melayu
DKI jakarta 2015 penderita Diare
penderita Diare = 2015 = 575
357.799 meningkat

menurun Kelurahan Cipinang


Melayu penderita
Diare 2016 = 1249
DKI jakarta 2016
penderita Diare =
246.895

Diare berada di
peringkat 8 dalam
10 besar penyakit
2016
No Jenis Penyakit
Jumlah

1 Peny. Lain pd sal. Pernapasan bag. Atas (1303) 3489

2 Penyakit tekanan darah tinggi (12) 2768

3 Infeksi akut lain pd. Sal. Pernafasan bag. Atas (1302) 2646

4 Peny. Pd system otot & jaringan pengikat (21) 2232

5 Gastritis Duadenalis (88) 1798

6 Penyakit Lainnya ( 2 2 ) 1534

7 Diabetes Melitus tidak tergantung Insulin ( E 11 ) 1285

8 Diare (0102) 1249

9 Peny. Kulit infeksi (2001) 976

10 Peny. Pulpa dan jaringan pariapikal (1502) 578

Jumlah 18.555
rw total
1 22
2 26
3 46
4 48
5 39
6 13
7 1
8 2
9 16
10 41
11 27
12 38
13 17
Rumah Tangga
No Kabupaten/Kota
Dipantau Ber-PHBS %

1 Jakarta Pusat 100.871 83.959 83.2

2 Jakarta Utara 31.768 19.424 81.1

3 Jakarta Barat 184.278 114.079 61.9

4 Jakarta Selatan 264.772 203.109 76.7

5 Jakarta Timur 377 307 81.65

6 Kepulauan Seribu 4.061 2.092 51.5

Jumlah 586.127 423.040 72.4


 Bagaimanakah hubungan rumah tangga ber-
PHBS dan kejadian diare di kelurahan
Cipinang Melayu Jakarta Timur ?
 Tindak Lanjut seperti apakah yang sesuai
bagi warga kelurahan Cipinang Melayu terkait
jumlah kejadian diare tertinggi ?
 Tujuan umum
Mengetahui hubungan antara kejadian diare
di kelurahan Cipinang Melayu dengan skoring
PHBS yang dilakukan di lingkungan sekitar.
 Tujuan khusus
Melakukan intervensi yang memungkinkan
sebagai respon dari hasil skoring PHBS terkait
permasalahan diare anak yang ada di
kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur.
Bagi Penulis
 Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
diperoleh saat kuliah.
 Melatih kemampuan berkomunikasi dan
berinteraksi dengan masyarakat.
 Menumbuhkan minat dan pengetahuan
mengevaluasi program yang ada di
puskesmas sesuai peran sebagai dokter
komunitas.
Bagi masyarakat sekitar
 Memperkenalkan peran dokter Internship kepada
masyarakat.
 Mewujudkan masyarakat kelurahan Cipinang
Melayu Jakarta Timur yang diharapkan terbebas
dari penyakit diare khususnya pada RW yang
terbukti menunjukkan angka kejadian diare yang
tinggi.
Bagi Puskesmas
 Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam
pelaksanaan program kesehatan lingkungan
khususnya kasus diare anak.
 Memberi masukan dalam meningkatkan kerjasama
dan membina peran serta masyarakat dalam
Diare adalah peningkatan pengeluaran
tinja dengan konsistensi lebih lunak atau
lebih cair dari biasanya, dan terjadi
paling sedikit 3 kali dalam 24 jam.
Sementara untuk bayi dan anak-anak,
diare didefinisikan sebagai pengeluaran
tinja >10 g/kg/24 jam, sedangkan rata-
rata pengeluaran tinja normal bayi
sebesar 5-10 g/kg/ 24 jam (Juffrie,
2010).
Etiologi Menurut World Gastroenterology
Organization global guidelines 2005, etiologi diare
akut dibagi atas empat penyebab:
1. Bakteri : Shigella, Salmonella, E. Coli, Gol. Vibrio,
Bacillus cereus, Clostridium perfringens, Stafilokokus
aureus, Campylobacter aeromonas
2. Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus,
Coronavirus, Astrovirus
3. Parasit : Protozoa, Entamoeba histolytica, Giardia
lamblia, Balantidium coli, Trichuris trichiura,
Cryptosporidium parvum, Strongyloides stercoralis
4. Non infeksi : malabsorpsi, keracunan makanan,
alergi, gangguan motilitas, imunodefisiensi,
kesulitan makan, dll.
Cara penularan diare melalui cara
faecal-oral yaitu melalui makanan
atau minuman yang tercemar
kuman atau kontak langsung
tangan penderita atau tidak
langsung melalui lalat ( melalui 5F
= faeces, flies, food, fluid, finger).
Faktor risiko terjadinya diare adalah:
1. Faktor perilaku
2. Faktor lingkungan Faktor perilaku antara lain:
a. Tidak memberikan Air Susu Ibu/ASI (ASI eksklusif),
memberikan Makanan Pendamping/MP ASI terlalu dini akan
mempercepat bayi kontak terhadap kuman
b. Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko
terkena penyakit diare karena sangat sulit untuk
membersihkan botol susu
c. Tidak menerapkan Kebiasaaan Cuci Tangan pakai sabun
sebelum memberi ASI/makan, setelah Buang Air Besar (BAB),
dan setelah membersihkan BAB anak
d. Penyimpanan makanan yang tidak higienis Faktor
lingkungan antara lain:
a. Ketersediaan air bersih yang tidak memadai, kurangnya
ketersediaan Mandi Cuci Kakus (MCK)
b. Kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk
Disamping faktor risiko tersebut diatas ada beberapa faktor
dari penderita yang dapat meningkatkan kecenderungan
untuk diare antara lain: kurang gizi/malnutrisi terutama anak
1. Berdasarkan lamanya diare:
a.Diare akut
b.b. Diare kronik

2. Berdasarkan mekanisme patofisiologik


a.Diare sekresi (secretory diarrhea)
b.Diare osmotic (osmotic diarrhea)
Manifestasi klinis Infeksi usus menimbulkan gejala
gastrointestinal serta gejala lainnya bila terjadi komplikasi
ekstra intestinal termasuk manifestasi neurologik. Gejala
gastrointestinal bisa berupa diare, kram perut, dan muntah.
Sedangkan manifestasi sistemik bervariasi tergantung pada
penyebabnya.

Penderita dengan diare cair mengeluarkan tinja yang


mengandung sejumlah ion natrium, klorida, dan bikarbonat.
Kehilangan air dan elektrolit ini bertambah bila ada muntah dan
kehilangan air juga meningkat bila ada panas. Hal ini dapat
menyebabkan dehidrasi, asidosis metabolik, dan hipovolemia.
Dehidrasi merupakan keadaan yang paling berbahaya karena
dapat menyebabkan hipovolemia, kolaps kardiovaskuler dan
kematian bila tidak diobati dengan tepat. Dehidrasi yang terjadi
menurut tonisitas plasma dapat berupa dehidrasi isotonik,
dehidrasi hipertonik (hipernatremik) atau dehidrasi hipotonik.
Menurut derajat dehidrasinya bisa tanpa dehidrasi, dehidrasi
ringan, dehidrasi sedang atau dehidrasi berat (Juffrie, 2010).
 1. Anamnesis
 2. Pemeriksaan Fisik
 3. Laboratorium
 Menurut Kemenkes RI (2011), prinsip tatalaksana
diare pada balita adalah LINTAS DIARE (Lima
Langkah Tuntaskan Diare), yang didukung oleh
Ikatan Dokter Anak Indonesia dengan
rekomendasi WHO. Rehidrasi bukan satu-satunya
cara untuk mengatasi diare tetapi memperbaiki
kondisi usus serta mempercepat
penyembuhan/menghentikan diare dan
mencegah anak kekurangan gizi akibat diare juga
menjadi cara untuk mengobati diare. Adapun
program LINTAS DIARE
 1. Rehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas
rendah
 2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-
turut
 3. Teruskan pemberian ASI dan Makanan
 4. Antibiotik Selektif
 5. Nasihat kepada orang tua/pengasuh
Pendataan kuesioner
primer
sampling

Data
Olah data sekunder
hasil

intervensi
rw total
1 22 DATA
2 26 PRIMER
KEJADIAN
3 46
DIARE DI
4 48 KELURAHAN
5 39 CIPINANG
6 13 MELAYU
7 1 PERIODE
JANUARI
8 2
2016 –
9 16 SEPTEMBER
10 41 2016
11 27
12 38
13 17
Ber-PHBS Tidak ber- Skala kejadian
PHBS diare
1,00 9,00 3,00
1,00 3,00 3,00
5,00 5,00 5,00
7,00 14,00 5,00
10,00 5,00 4,00
8,00 3,00 2,00 Skala kejadian
diare :
5,00 4,00 2,00
1. 1 – 10 = 1
7,00 8,00 5,00 2. 11 – 20 =
5,00 1,00 3,00 2
3. 21 – 30 =
4,00 5,00 4,00 3
6,00 2,00 2,00 4. 31 – 40 =
4
hitung korelasi
Sampling Cluster Kuisioner “ya” Analisis non parametrik
pendataan
dan “tidak” bivariat
• Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta
Lokasi Timur .

Waktu • September sampai desember 2017

Sampel • Cluster

Komunitas • 118 responden terbagi dalam 11 RW


Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
• Terdaftar sebagai warga • Menolak menjadi responden
Kelurahan Cipinang Melayu dalam pendataan mini project.
Jakarta Timur. • Tidak memiliki tempat tinggal
• Telah berkeluarga. yang tetap di wilayah
• Bersedia menjadi responden kelurahan Cipinang Melayu
dalam pendataan mini project.
Nonparametric Correlations

Corre lations

berPHBS takPHBS kejadianDiare


Spearman's rho berPHBS Correlation Coefficient 1,000 ,058 ,124
Sig. (2-tailed) . ,865 ,717
N 11 11 11
takPHBS Correlation Coefficient ,058 1,000 ,687*
Sig. (2-tailed) ,865 . ,019
N 11 11 11
kejadianDiare Correlation Coefficient ,124 ,687* 1,000
Sig. (2-tailed) ,717 ,019 .
N 11 11 11
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
 Bias data
 Kejujuran responden
 Rasio jumlah pasien berobat
 Perbedaan jarak faskes antar RW

Anda mungkin juga menyukai