Anda di halaman 1dari 7

Pendidikan Agama

(Aqidah Islam)

Kelompok 5
1.Azizah Khairul 18079012
2.Eliza Ramadhani 18079027
Konsep Akidah Islam
1.Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) :
Kata "‘aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu
ar-rabth (ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam
(penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat), asy-syaddu
biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk
(pengokohan) dan al-itsbaatu (penetapan). Di antaranya juga
mempunyai arti al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu
(penetapan).
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada
orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah
dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan
bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan
diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id.
2.Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)
Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib
dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya,
sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang
tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
3.Pengertian aqidah menurut para ahli:
Pengertian aqidah menurut hasan al-Banna"Aqa'id bentuk jamak
rai aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini
kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa yang
tidak bercampur sedikit dengan keraguan-raguan".
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy:"Aqidah adalah sejumlah
kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan
oleh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan
keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu.
Ruang Lingkup Aqidah Islam
1. Ilahiyat.
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Ilah (Tuhan, Allah) seperti wujud Allah,
nama-nama dan sifat-sifat Allah, af’al Allah dan lainnya.
2. Nubuwat.
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk tentang Kitab-
Kitab Allah, mu’jizat, karamat dan lain sebagainya.
3. Ruhaniyat.
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin,
Iblis, Syetan, Roh dan lain sebagainya.
4. Sam’iyyat.
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya
bisa diketahui lewat Sam’i (dalil naqli berupa Al-Qur’an dan
Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda
kiamat, surga neraka dan lain sebagainya.
Bukti-Bukti Wujud Allah
Bukti-bukti Wujud Allah:
Untuk membuktikan adanya Allah, al-Qur'an menunjukkan suatu
metode, yakni dengan menyelidiki hakikat kejadian manusia dan alam
sekitar.
(QS. Ali Imran(3): 190- 191, QS. Al-A'raf(7): 185, QS. Al-
Anbiya'(21): 22, dan masih banyak lagi ayat lainnya).

Dalam membuktikan wujud Allah, Ibn Rusyd, seorang filosof


muslim, memberikan 2 cara:

Pertama, dalil al-Inayah intinya bahwa sesungguhnya kesempurnaan


struktur susunan alam semesta ini menunjukkan adanya suatu tujuan
tertentu pada alam. Alam adalah natijah dari hikmah ketuhanan yang sangat
mendalam.

Kedua, dalil ikthira' intinya bahwa yang ada (maujud) yang kita lihat
adalah makhluk (dijadikan) terutama pada makhluk hidup, manusia sangat
lemah untuk menciptakan walaupun hanya seekor binatang kecil.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai