Anda di halaman 1dari 38

IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN

Florentina Widihastrini
MASALAH ?

Kondisi ideal Kondisi Riil

GAP

KESENJANGAN
KETIDAKSESUAIAN

2
SUMBER MASALAH
Pengalam
Pertemuan Membaca Mengamati Pengalam an
Ilmiah Kritis kritis an Profesi akademis

Sumber Masalah

3
CONTOH ALUR
IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PENELITIAN FORMAL
IDENTIFIKASI
MASALAH

PEMBATASAN
MASALAH

RUMUSAN
MASALAH

4
CONTOH ALUR
IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PTK

IDENTIFIKASI MASALAH

ANALISIS MASALAH

PERUMUSAN MASALAH

FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB MASALAH

ALTERNATIF
PEMECAHAN MASALAH

5
CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PTK
1.IDENTIFIKASI MASALAH
Kemukakan masalah-masalah yang anda hadapi ketika melaksanakan kegiatan belajar-
mengajar yang berkaitan dengan penggunaan media, strategi, model, sistem penilaian,
implementasi kurikulum dsb.

• Siswa kelas IV SDN Siliwangi kurang memahami pembelajaran TEMA SELALU BERHEMAT
ENERGI PADA MUATAN IPA KD 3.3, 3.4, 3.6 ditunjukkan dengan data, dari 20 siswa hanya 6
siswa (30%) yang mendapatkan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 66-70 /
2,66, sedangkan sisanya 14 siswa (70%) nilainya dibawah KKM
• Dalam MUATAN PEMBELAJARAN IPS DALAM TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI PADA KD 4.3
DAN 4.5 dari 20 siswa, hanya 11 siswa (55%) yang dapat menceritakan tentang fungsi
keluarga sedangkan sisanya 9 siswa (45%) mengalami kesulitan.
• Sebagian besar 40% siswa kurang aktif dalam MUATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DALAM TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI PADA KD 2.1, 2.3, 2.4, 2.5
• Pada MUATAN BAHASA INDONESIA DALAM TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI PADA
KD 4.2,4.4,4.5 PADA ASPEK MENULIS, dari 20 siswa, hanya 6 siswa (30%) yang sudah
mengalami ketuntasan dalam keterampilan menulis dan sisanya 14 siswa (70%), belum
tuntas

6
2. Analisis Masalah

Pilih salah satu masalah yang sudah teridentifikasi dan


menurut anda paling mendesak/urgen untuk
dipecahkan!
Dari beberapa permasalahan diatas, yang akan dikaji
melalui PTK adalah :
Pada MUATAN BAHASA INDONESIA DALAM TEMA
MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI PADA KD
4.2,4.4,4.5 PADA ASPEK MENULIS, dari 20 siswa,
hanya 6 siswa (30%) yang sudah mengalami
ketuntasan dalam keterampilan menulis dan sisanya
14 siswa (70%), belum tuntas
7
Lanjutan analisis masalah…..
Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting
untuk segera dicarikan pemecahannya!

• Keterampilan menulis dalam KD tersebut merupakan


prasyarat dalam menulis karangan sederhana
tentang cara menulis yang baik dan unsur-unsur
dalam membuat karangan sederhana

8
3. Merumuskan Masalah
Rumusan Umum
• Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas
pembelajaran tema makananku sehat dan
bergizi muatan bahasa indonesia pada siswa
kelas IV SD Siliwangi semarang?

9
4. Faktor-faktor penyebab munculnya masalah

1) Faktor siswa : Kurang antusias, kurang respon


dalam pembelajaran Siswa bosan
2) Faktor guru : Mengajar monoton ,kurang
variasi secara verbal
3) Faktor KBM : Hanya menggunakan metode
ceramah, sehingga KBM berlangsung sangat
membosankan
4)Faktor peralatan/fasilitas:Guru tidak
menggunakan alat peraga dalam proses
belajar-mengajar

10
5. Dapatkan satu alternatif pemecahan masalah untuk memecahkan masalah
urgen/mendesak yang anda hadapi tersebut! Alternatif pemecahan masalah itu
bertolak dari analisis dan didasarkan pada TEORI tertentu.

• Berdasarkan diskusi bersama tim kolaborasi,


BERTOLAK /BERDASARKAN AKAR PENYEBAB
MASALAH dan didasarkan KAJIAN TEORI maka
didapatkan alternative pemecahan masalah yaitu
dengan menggunakan PENDEKATAN SAINTIFIK DAN
METODE THINK TALK WRITE dengan MEDIA AUDIO
VISUAL untuk pemecahan masalah
• (jelaskan langkah-langlahnya dan cantumkan
sumber/referensinya)

11
6. Lokasi Penelitian
Tuliskan lokasi Penelitian anda!
SD Siliwangi Semarang

12
7. Judul Penelitian
Tulis Judul PTK yang anda usulkan!
 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEMA MAKANANKU
SEHAT DAN BERGIZI MUATAN BAHASA INDONESIA MELALUI
MODEL THIK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
PADA SISWA KELAS IV SD SILIWANGI SEMARANG
 PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA
AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
PEMBELAJARAN TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI
MUATAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD
SILIWANGI SEMARANG

08/05/2019
CONTOH IDENTIFIKASI PENELITIAN EKSPERIMEN

1. PERMASALAHAN
• Tentang Permasalahan hasil belajar pada muatan matematika pada KD 3.2,
3.3 dan 3.4 pada Tema Berhemat Energi siswa kelas V SD Mangkang Kulon
Semarang memiliki rerata rendah yaitu 55, juga ditunjukkan dengan data,
dari 20 siswa hanya 6 siswa (30%) yang mendapatkan nilai diatas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 / 2,66, sedangkan sisanya 14 siswa
(70%) nilainya dibawah KKM. Berdasar beberapa akar permasalahan
teridentifikasi sbb:Selama ini metode yang digunakan guru adalah
pemahaman konsep, guru tidak optimal dalam menggunakan alat bantu
mengajar, karena kurang tersedia media pembelajaran yang digunakan
untuk pembelajaran matematika, sumber belajar kurang lengkap, sarana
dan prasarana di kelas kurang memadai,motivasi Belajar siswa sangat
kurang, kondisi latar Belakang Pendidikan orang tua rendah dan sebagian
besar berprofesi sebagai nelayan, bahan ajar di Buku Guru dan Siswa
Kurang relevan.

08/05/2019
2. IDENTIFIKASI MASALAH

• Selama ini metode yang digunakan guru adalah


pemahaman konsep
• guru tidak optimal dalam menggunakan alat bantu
mengajar, karena kurang tersedia media pembelajaran
yang digunakan untuk pembelajaran matematika
• sumber belajar kurang lengkap, sarana dan prasarana di
kelas kurang memadai,bahan ajar di Buku Guru dan
Siswa Kurang relevan.
• motivasi Belajar siswa sangat kurang
• kondisi latar Belakang Pendidikan orang tua rendah dan
sebagian besar berprofesi sebagai nelayan

08/05/2019
3. BATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini hanya membatasi Permasalahan hasil
belajar matematika pada KD 3.2, 3.3 dan 3.4 pada Tema
Berhemat Energi siswa kelas V SD Siliwangi Semarang
berdasar salah satu permasalahan yang teridentifikasi bahwa
guru selama ini menggunakan metode pemahaman konsep.
Peneliti ingin mengetahui keefektifan model matematik
realistik dengan membandingkan metode pembelajaran yang
dilakukan selama ini yaitu metode pemahaman konsep
dengan pembelajaran matematik realistik yang diperoleh dari
referensi, buku /jurnal, terhadap hasil belajar muatan
matematika tema berhemat energi.

08/05/2019
3. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Model Matematik Realistik lebih efektif bila
dibandingkan dengan metode pemahanan konsep
terhadap hasil belajar muatan matematika tema
Berhemat Energi siswa SD Siliwangi Semarang?
..........Atau......
1. Apakah ada pengaruh Model Matematik Realistik
terhadap hasil belajar muatan matematika tema
Berhemat Energi siswa SD Siliwangi Semarang?

08/05/2019
5. JUDUL PENELITIAN

• Keefektifan Model Matematik Realistik


terhadap Hasil Belajar muatan Matematika
tema Berhemat Energi Siswa Kelas V SD
.............................atau........................
• Pengaruh Model Matematik Realistik terhadap
Hasil Belajar muatan Matematika tema
Berhemat Energi siswa Kelas V SD

08/05/2019
CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN PENGEMBANGAN/R&D

1. PERMASALAHAN
• Tentang Permasalahan hasil belajar pada muatan matematika pada KD 3.2,
3.3 dan 3.4 pada Tema Berhemat Energi siswa kelas V SD Mangkang Kulon
Semarang memiliki rerata rendah yaitu 55, juga ditunjukkan dengan data,
dari 20 siswa hanya 6 siswa (30%) yang mendapatkan nilai diatas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 / 2,66, sedangkan sisanya 14 siswa
(70%) nilainya dibawah KKM. Berdasar beberapa akar permasalahan
teridentifikasi sbb:Selama ini metode yang digunakan guru adalah
pemahaman konsep, guru tidak optimal dalam menggunakan alat bantu
mengajar, karena kurang tersedia media pembelajaran yang digunakan
untuk pembelajaran matematika, sumber belajar kurang lengkap, sarana
dan prasarana di kelas kurang memadai,motivasi Belajar siswa sangat
kurang, kondisi latar Belakang Pendidikan orang tua rendah dan sebagian
besar berprofesi sebagai nelayan, bahan ajar di Buku Guru dan Siswa
Kurang relevan.

08/05/2019
2. IDENTIFIKASI MASALAH

• Selama ini metode yang digunakan guru adalah


pemahaman konsep
• guru tidak optimal dalam menggunakan alat bantu
mengajar, karena kurang tersedia media pembelajaran
yang digunakan untuk pembelajaran matematika
• sumber belajar kurang lengkap, sarana dan prasarana di
kelas kurang memadai,bahan ajar di Buku Guru dan
Siswa Kurang relevan.
• motivasi Belajar siswa sangat kurang
• kondisi latar Belakang Pendidikan orang tua rendah dan
sebagian besar berprofesi sebagai nelayan

08/05/2019
3. BATASAN MASALAH
• Dalam penelitian ini hanya membatasi Permasalahan hasil
belajar muatan matematika pada pada KD 3.2, 3.3 dan 3.4
Tema Berhemat Energi siswa kelas V SD Mangkang Kulon
Semarang berdasar permasalahan yang teridentifikasi bahwa
guru tidak optimal dalam menggunakan alat peraga karena
kurang tersedia dengan lengkap. Untuk itu peneliti ingin
mengembangkan MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO
VISUAL untuk mengoptimalkan pembelajaran matematika
dan meningkatkan hasil belajar muatan matematika tema
Berhemat Energi

08/05/2019
4. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakan model dan desain media pembelajaran Audio
Visual untuk materi perkalian muatan matematika pada tema
Berhemat Energi siswa SD Siliwangi Semarang?

2. Bagaimanakah kelayakan model dan desain media


pembelajaran Audio Visual untuk materi perkalian dalam
muatan matematika tema Berhemat energi siswa SD Siliwangi
Semarang?

3. Bagaimanakah keefektifan media pembelajaran Audio Visual


terhadap hasil belajar materi perkalian muatan matematika
dalam tema berhemat energi siswa SD Siliwangi Semarang?

08/05/2019
5. JUDUL PENELITIAN
• PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS AUDIO VISUAL DALAM MUATAN
MATEMATIKA TEMA BERHEMAT ENERGI DI SD

08/05/2019
CONTOH IDENTIFIKASI PENELITIAN DESKRIPTIF

1. PERMASALAHAN :
Tentang Sumber Belajar di PGSD
Fungsi sumber belajar adalah untuk meningkatkan efektivitas dalam
pembelajaran, dapat membantu menggunakan waktu lebih efektif, mudah
menyajikan informasi sehingga kompetensi dapat tercapai dengan lebih
efektif.Menurut pengamatan awal optimalisasi perpustakaan di PGSD
sebagai sumber belajar masih kurang, baik dalam penyediaan buku,
pemenuhan koleksi buku-buku yang tersedia masih kurang, optimalisasi
pelayanan juga belum efektif, padahal perpustakaan dapat digunakan
sebagai sarana peningkatan wawasan dan pengetahuan, meningkatkan
minat bembaca bagi mahasiswa, juga sebagai tempat diskusi bagi
mahasiswa. Kemudian ketersediaan perlengkapan LCD yang belum
memenuhi dalam perkuliaaan sehingga perkuliahan kurang efektif.
pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, serta pemanfaatan sumber
daya lingkungan sebagai sumber belajar belum optimal.

08/05/2019
2. IDENTIFIKASI MASALAH

Berkaitan tentang pemanfaatan sumber belajar di PGSD al.


• optimalisasi pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber
belajar.
• pemenuhan koleksi buku-buku yang tersedia di perpustakaan.
• Kurangnya ketersediaan perlengkapan LCD yang belum
memenuhi dalam perkuliaaan sehingga perkuliahan kurang
efektif.
• pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, serta
pemanfaatan sumber daya lingkungan sebagai
• sumber belajar.

08/05/2019
3. BATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini hanya membatasi pada


masalah pemanfaatan
• Optimalisasi pemanfaatan perpustakaan
sebagai sumber belajar.
• Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar
oleh mahasiswa jurusan PGSD UNNES

08/05/2019
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah Optimalisasi pemanfaatan perpustakaan


sebagai sumber belajar tentang pemenuhan koleksi
buku-buku yang tersedia?
2. Seberapa tinggi kepuasan mahasiswa PGSD terhadap
pelayanan perpustakaan sebagai sumber belajar?
3. Bagaimanakah minat baca dan lama belajar mahasiswa
PGSD dan lama belajar perhari di perpustakaan?
4. Seberapa tinggi minat mahasiswa PGSD untuk
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar?
5. Bagaimanakah faktor pendukung dan penghambat
mahasiswa PGSD untuk memanfaatkan internet sebagai
sumber belajar ?

08/05/2019
JUDUL PENELITIAN

• Optimalisasi Pemanfaatan Perpustakaan


sebagai Sumber Belajar Oleh Mahasiswa
Jurusan PGSD UNNES

08/05/2019
CONTOH IDENTIFIKASI PENELITIAN KOMPARATIF

1.PERMASALAHAN:
• Unnes adalah universitas terbanyak di indonesia yang mahasiswanya
mendapatkan bea siswa bidik misi, demikian juga mahasiswa di jurusan
PGSD sebagian besar mendapatkan bea siswa tersebut, dimana mahasiswa
tersebut dituntut untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik, dan dituntut
untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di kampus dan harus
lulus tepat waktu. Namun masih banyak mahasiswa penerima beasiswa
bidik misi yang tidak lulus tepat waktu. Sementara mahasiswa yang tidak
mendapatkan bea siswa dan kuliah membayar sendiri juga berkeinginan
untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik dan lulus tepat waktu.
Berdasarkan data bahwa sebanyak 40% mahasiswa PGSD adalah penerima
bea siswa bidik misi yang tidak lulus tepat waktu sebanyak 15% dan dari 60
% kuliah membayar sendiri yang tidak lulus tepat waktu sebanyak 5%

08/05/2019
2. IDENTIFIKASI MASALAH

• Mahasiswanya mendapatkan bea siswa bidik


misi di PGSD sebanyak 40% dituntut untuk
mendapatkan prestasi yang lebih baik, dan
dituntut untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang
diadakan di kampus dan harus lulus tepat
waktu.
• Sementara mahasiswa yang tidak mendapatkan
bea siswa dan kuliah membayar sendiri
sebanyak 60% juga berkeinginan untuk
mendapatkan prestasi yang lebih baik dan lulus
tepat waktu.
• Masih banyak mahasiswa penerima bea siswa
bidik misi yang tidak lulus tepat waktu
08/05/2019
3. BATASAN MASALAH

• Dari Permasalahan tersebut :


PENELITI INGIN MEMBANDINGKAN APAKAH
ADA PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA PGSD PENERIMA BEA SISWA
BIDIK MISI DAN MAHASISWA YANG TIDAK
MENERIMA BEA SISWA DAN MEMBAYAR
KULIAH SENDIRI

08/05/2019
4.RUMUSAN MASALAH

• Adakah Perbedaan Prestasi belajar antara


mahasiswa bea siswa bidik misi dan yang
tidak mendapatkan bea siswa di PGSD Unnes?

08/05/2019
JUDUL
• Perbedaan Prestasi Belajar antara Mahasiswa
Penerima Bea siswa Bidik misi dengan yang
tidak mendapatkan bea Siswa di PGSD Unnes

08/05/2019
Contoh Identifikasi masalah dalam
penelitian korelasi
1. Permasalahan
Budaya literasi digalakkan mulai dari sekolah
dasar karena literasi merupakan
kemampuansesorang untuk membaca, menulis,
menghitung dan memecahkan masalah,
berdasarkan fenomena di sekolah dasar bahwa
literasi belum membudaya di SD, minat baca
siswa masih rendah, karena fasilitas buku di
perpustakaan masih kurang
08/05/2019
Identifikasi Masalah
• Budaya literasi di SD masih kurang
• Minat baca siswa SD rendah
• Fasilitas dan buku-buku masih kurang
• Buku-buku masih keluaran tahun yang lama
• Motivasi belajar siswa kurang

08/05/2019
Batasan Masalah
• Peneliti ingin melihat hubungan antara minat
baca dengan motivasi dan hasil belajar siswa
SD

08/05/2019
Rumusan Masalah
• Apakah ada hubungan antara minat baca
dengan hasil belajar siswa SD Gugus Cakra
Ngaliyan Semarang?
• Apakah ada hubungan antara motivasi dengan
hasil belajar siswa SD Gugus Cakra Ngaliyan
Semarang?
• Apakah ada hubungan antara minat baca
dengan motivasi dan hasil belajar siswa SD
Gugus Cakra Ngaliyan Semarang?
08/05/2019
Judul
Hubungan Minat Baca dan Motivasi dengan hasil
Belajar Siswa SD Gugus Cakra Ngaliyan
Semarang

08/05/2019

Anda mungkin juga menyukai